Pendahuluan
Pendahuluan
PENDAHULUAN
karena rasanya yang gurih, selain itu harganya juga terjangkau dan memiliki
kualitas yang baik. Hingga saat ini produksi telur puyuh belum dapat memenuhi
menghasilkan telur yang relatif lebih besar perbandingan antara bobot telur dan
oleh lingkungan. Secara genetik produksi telur pada puyuh jepang (Coturnix-
coturnix japonica) sangat tinggi, tetapi sifat ini tidak akan tercapai apabila faktor
lingkungan tidak menunjang. Salah satu faktor lingkungan yang penting adalah
ransum. Ransum adalah campuran satu atau lebih bahan pakan yang telah
secara garis besar adalah protein, energi, lemak, vitamin, dan mineral. Unsur-
unsur tersebut harus selalu tersedia dalam pakan agar diperoleh produksi dan
dengan telur ternak lain, sehingga kandungan protein ransum puyuh petelur
petelur lain. Protein merupakan nutrien yang sangat penting yang harus berada
dalam ransum karena merupakan zat pembangun baik untuk daging maupun telur.
kualitas telur. Guna mengetahui kualitas telur dapat dilakukan dengan cara
telur, bobot telur sedangkan interior meliputi nilai haugh unit (HU) dan albumen
telur.
antara puyuh warna hitam dan puyuh warna coklat. Upaya yang dapat dilakukan
dalam perbaikan mutu genetik adalah dengan cara persilangan antar jenis puyuh
yang berbeda untuk mendapatkan bibit puyuh yang berkualitas. Upaya ini
telur yang meliputi bobot telur, bentuk telur, shape indeks, dan haugh unit.
Kebutuhan protein ransum untuk puyuh hasil silangan ini belum diketahui,
optimal untuk mendapatkan kualitas telur yang baik. Berdasarkan uraian di atas
(Coturnix-coturnix japonica)”.
3
puyuh.
puyuh optimal.
protein dalam ransum ternak puyuh petelur hasil persilangan antara puyuh hitam
dan puyuh coklat. Hasil ini juga diharapkan menjadi sumbangan bagi
produktivitas tinggi. Puyuh telah lama dibudidayakan sebagai penghasil telur dan
mencukupi kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Dalam hal ini produksi telur
merupakan petunjuk yang paling baik dari potensi unggas petelur (North dan Bell,
1990). Selain menghasilkan daging, burung puyuh juga merupakan produsen telur
4
Telur adalah produk unggas yang mempunyai nilai gizi tinggi dan mudah
dicerna. Karakteristik paling utama untuk telur konsumsi yaitu kesegaran, besar
telur, warna kerabang telur dan warna kuning telur (Tri-Yuwanta, 2004).
Penentuan dan pengukuran kualitas telur mencakup dua hal yaitu kualitas
eksterior yang meliputi berat telur, bentuk serta ukuran telur (indeks telur),
sedangkan kualitas interior meliputi Haugh Unit, indeks putih telur (Stadellman
dan Cotterill, 1995). Berat telur dipengaruhi beberapa faktor diantaranya jenis
unggas, musim saat bertelur, genetik, berat tubuh induk dan ransum yang
Bobot telur puyuh tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas ransum yang
protein yang terdapat dalam ransum (Mozin, 2006). Kekurangan protein dapat
2003). Pada saat telur tidak dibentuk pada hari-hari tertentu, terjadi akumulasi
protein sehingga ketersediaan protein untuk membentuk satu butir telur pada hari
berikutnya menjadi lebih banyak yang pada gilirannya telur yang dihasilkan
sangat penting dalam pembentukan telur. Faktor terpenting dalam ransum yang
mempengaruhi berat telur yaitu protein terutama kandungan asam amino sebab
lebih dari 50% berat kering telur merupakan protein (Anggorodi, 1985).
telur. Telur yang baik berbentuk oval dan idealnya mempunyai indeks telur antara
72-76 (Sumarni dan Djuarnani,1995). Telur yang normal memiliki bentuk oval
5
dengan salah satu ujung lebih besar daripada yang lain, dan meruncing ke arah
ujung yang lebih kecil. Ujung telur biasanya disebut ujung tumpul dan ujung
Indeks putih telur terdapat diantara kulit telur dan kuning telur dengan
jumlah sekitar 60% dari total berat telur (Murtidjo, 1985). Putih telur yang
berhubungan struktur gel adalah ovimicum. Tinggi putih telur ditentukan oleh
bahan utama yaitu ovimicum, dan pembentukan ovimicum itu ditunjang dari
antara bobot telur (gram) dengan tinggi albumen telur (mm) (Haryono, 2000).
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi albumen, maka tinggi pula
nilai HU dan kualitas telur semakin bagus (Stadelman dan Cotterill, 1995).
Ovomucin sangat berperan dalam pengikatan air untuk membentuk struktur gel
albumen, jika jala-jala ovomucin banyak dan kuat maka albumen akan semakin
indikator HU (Roesdiyanto, 2002). Nilai haugt unit pada umur nol hari yaitu 88,4
(Imai dkk, 1984). Kualitas telur yang baik dapat diwujudkan dengan pemberian
ransum.
Ransum yang diberikan pada ternak harus disesuaikan dengan umur dan
antara lain: umur, palatabilitas ransum, kesehatan ternak, jenis ternak, aktivitas
Baik dan buruknya kualitas ransum selain dilihat dari kandungan protein,
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : energi, susunan dan imbangan
6
asam-asam amino serta status produksi ternak yang bersangkutan (Rasyaf, 1983).
Protein adalah komponen zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena
dapat berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh, juga dalam
sumber asam amino yang mengandung gugus carbon, hydrogen, oksigen dan
nitrogen yang tidak dimiliki oleh zat makanan lainya seperti lemak dan
Puyuh yang diberikan kadar protein sebesar 22% dalam ransum pada fase
bertelur akan berpengaruh terhadap komposisi protein dalam telur (BSN, 2006).
Puyuh berumur 20-21 minggu dan 31-32 minggu dengan pemberian pakan
mengandung protein 22% menghasilkan telur dengan bobot 10,1 g dan 11,0 g
bahwa tingkat protein 22% dalam ransum mengoptimalkan bobot telur, bentuk