Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Bapak Drs. Taufik selaku Kepala
Dinas Catatan Sipil Kabupaten Donggala “bagi warga yang belum memiliki Kartu
Keluarga dan ingin membuat Kartu Keluarga tersebut harus mengisi formulir f1-01
sebagai bukti pengajuan pembuatan Kartu Keluarga yang ditanda tangani oleh saksi dari
keluarga dan kepala Desa atau Lurah setempat kemudian di laporkan ke UPTD
Kecamatan dan Kantor UPTD memberikan surat pengantar ke Dinas Kependudukan dan
Dinas Pencatatan Sipil. (Wawancara Pada tanggal 26 Februari 2019)
2. Bagaimana Pelayanan yang diberikan
“Sudah sekitar 50%- 60% yang membuat Kartu Keluarga, ada yang belum membuat
dikarenakan faktor malas dan ada yang melakukan nikah sirih, untuk buktinya dari kantor
desa ini tidak ada, dikarenakan semua pengurusan kartu keluarga nantinya di kecamatan
yang mengeluarkan”.
cukup baik, akan tetapi masih banyak warga yang malas untuk membuat Kartu Keluarga.
Penulis juga mewawancarai ibu Upah masyarakat yang tengah membuat Kartu
“Aku novia Kartu Kerluarga die, ri kantoro Desa hei, Aku nipokau noisi formulir
( Saya buat kartu keluarga nak, dikantor Desa, saya diperintah untuk mengisi formulir),
mereka yang berada di kantor desa ini nalompe-nalompe (baik-baik) dan saya juga di ajar
dalam mengisi formulir yang ada. (Wawancara Pada Tanggal 29 Februari 2019)
Ungkapan diatas membuktikan bahwa palayanan dalam pembuatan Kartu Kaluarga
sudah cukup baik, karena selain memberikan formulir pemerintah desa juga membantu
Penulis juga mewawancarai Ibu Ninik masyarakat yang meminta Surat Pengantar di
“ Pelayanan yang saya dapatkan di kantor ini cukup baik, pegawainya juga ramah.
Saya kekantor Camat ini mau minta Surat Pengantar untuk pembuatan Kartu Keluarga,
karena kalau tidak ada ini, saya tidak bisa buat Kartu Keluarga” (Wawancara Pada Tanggal
30 Februari 2019)
Dari hasil wawancara diatas, menurut ibu Ninik pelayanan pembuatan Kartu
Keluarga di Kantor UPTD Tanantovea cukup baik, pegawai yang ditemuinyapun cukup
ramah. Dari beberapa Informan yang ada semua menunjukan adanya bukti dalam
pembuatan Kartu keluarga yaitu berkas-berkas yang di siapkan dalam pembuatan Kartu
Keluarga, selain itu Pemerintah Desa atau Pegawai UPTD juga mendata masyarakat yang
memiliki keperluan atau masyarakat yang membuat surat pengantar yang di buktikan
dengan agenda surat masuk dan agenda surat keluar. Pelayanan yang didapatkan
yang diberikan terhadap suatu pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu dan
memuaskan dalam hal ini pelayanan publik dapat difinisikan sebagai bentuk jasa
berpengaruh dengan sumber daya manusia yang tersedia. Jika aparatur desa dalam suatu
masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan yang mereka peroleh. Alur pembuatan
Kartu Keluarga (KK) bagi warga Kabupaten Donggala memang masih dikatakan cukup
panjang, namun sebenarnya tidak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi dari
Keluarga.
Dalam wawancara yang dilakukan penulis, Menurut Bapak Drs. Taufik selaku
“ Pelayanan sudah cukup baik. Disini walaupun aparat desanya banyak yang
bukan lulusan sarjana, tapi mereka mau bekerja bersama, belajar dan bermusyawarah
dengan baik”.
Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan salah satu pegawai yaitu Ibu
“Aparat disini kemampuannya masih terbatas, ada yang belum terampil dalam
menggunakan komputer. Tetapi, mereka mau belajar sehingga mereka dapat melayani
warga pada pembuatan kartu keluarga”.
Menurut Boediono (1999 : 60) pelayanan adalah aktifitas yang yang dilakukan
dengan cara tertentu dalam upaya memberikan rasa kepuasan yang memerlukan
dari aparat desa dilihat dari aspek reliability ini sudah efektif. Dimana kemampuan yang
dimiliki mampu memberikan kemudahan, kepuasan walaupun hasil yang diperoleh belum
tepat waktu. Hal ini dapat diterima oleh warga, karena dengan alasan listrik yang sering
padam.
Gesperz, (1997 : 49) Untuk memuaskan keinginan warga, terlebih dahulu harus mengetahui
secara tepat siapa pelanggan/masyarakat yang dilayani. Kepuasan masyarakat merupakan suatu
keadaan dimana kebutuhan keinginan dan harapan masyarakat terpenuhi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi harapan masyarakat yang dilayani adalah ketulusan dan keinginan, pengalaman
Yang di ungkap Ibu Ninik senada dengan yang di ungkapkan Bapak Asumawi warga sekitar
“menurut saya pelayanannya sudah cukup baik. Akan tetapi belum tepat waktu dalam
membuat kartu keluarga, namun disisi lain jika kartu keluarga sudah jadi, hasil cukup
memuaskan”.
Hasil wawancara dengan informan Bapak Karno selaku masyarakat (Wawancara Pada
“Kemampuan bekerja aparat desa bisa dikatakan baik. Karena kita melihat dari hasilnya.
Untuk membuat kartu keluarga, kita hanya perlu surat rekomendasi, tetapi karena sarana
dan prasarana belum lengkap jadi kadang tidak tepat waktu”.
Berikutnya wawancara dengan Ibu Murni selaku masyarakat sekitar (Wawancara Pada
“ saya selaku masyarakat merasa sarana dan prasaran di kantor catatan sipil belum mampu
dalam memberikan pelayanan yang baik sehingga memerlukan waktu yang lama dalam
penyelesaiannya”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dan hasil observasi dilapangan dapat
dilihat bahwa kualitas pelayanan dari segi reliability sudah dapat memuaskan keinginan warga,
dan menyelenggarakan pelayanan dengan ikhlas ( Ratminto & Winarsih,2005). Sikap dan
perilaku aparat desa dalam memberikan pelayanan sangat besar pengarunya untuk
pelayanan yang baik pula. Pelayanan merupakan upaya bagaimana cara kita melayani
sehingga dengan pelayanan yang kita berikan akan dapat menumbukan rasa kepercayaan,
masyarakat.
Pelayanan pada perbuatan kartu keluarga (KK) pada kantor desa kaliburu kata
kecematan sindue tombusabora biasa sering terjadi hambatan hambatan atau kurangnya
sehingga proses pelayanan terkadang lamban dalam proses penyelesaiannya. Dalam hal
ini aparat desa di tuntut memiliki sikap dan perilaku yang sabar, tenang dan bijak
sehingga membawa suasana yang nyaman antara aparat desa dan masyarakat yang
menerima pelayanan.
catatan sipil dalam memberikan pelayanan tepat waktu dan memuaskan kepada warga
sekitar. Dalam wawancara yang dilakukan penulis, Menurut Bapak Drs. Taufik selaku
Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan salah satu pegawai yaitu Ibu Erna
“ Pelayanan sudah cukup baik. Ketika masyarakat datang di kantor catatan sipil
langsung bertanya kepada masyarakat apa ada yang bisa kita bantu dan
menanyakan apa keperluan dan kebutuhan yang masyarakat inginkan”.
desa dalam memerikan pelayanan terhadap masyarakat sudah baik. Sikap dan perilaku
aparat desa dalam memberikan pelayanan sangat besar pengarunya untuk memberikan
Kemampuan dan kesopanan yang dimiliki oleh aparat desa dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat sudah baik. Hal ini senada dengan yang dikemukakan Ibu
Ninik :
Pelaksanaan pelayanan public harus diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan akan tetapi pelayanan yang di berikan oleh pemerintah desa terkadang tidak
sesuai dengan kurun waktu yang telah di tentukan. Seharusnya, Assurance petugas
memberikan jaminan tepat waktu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, akan
tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan realita yang ada, pelayanan yang dilakukan masih
jauh dari kata tepat waktu. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Bapak Karno selaku
“Kemampuan bekerja aparat desa bisa dikatakan baik. Karena kita melihat dari
hasilnya. Untuk membuat kartu keluarga, kita hanya perlu surat rekomendasi, tetapi
karena sarana dan prasarana belum lengkap jadi kadang tidak tepat waktu”.
Selain itu, petugas juga memberikan legalitas dalam pelayanan. Maksudnya
petugas memberikan kejelasan serta memberi keamanan dengan informasi yang boleh
dan dilarang. Dalam prosedur juga perlu adanya keterbukaan informasi pelayanan,
dengan jelas dapat diketahui oleh masyarakat, ketersediaan media informasi termasuk
petugas yang menangani untuk menunjang kelancaran pelayanan. Untuk biaya pelayanan
dalam pembuatan Kartu Keluarga di Kabupaten Donggala tidak di pungut biaya (gratis).
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Ibu Upah selaku masyarakat :
“Kami buat Kartu keluarga ini gratis, karena ini program dari Bapak Kasman
Lassa (Bupati Donggala)”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, pemerintah desa sudah melakukan
kewajiban mereka sebagai aparat desa yang baik dan sopan dalam memberikan pelayanan
terhadap warga yang membutuhkan bantuan dalam pembuatan Kartu Keluarga. Selain
itu, mereka juga memberikan informasi di kantor Desa, aparat desa juga mengumumkan
keluarga dan informasi lainnya dengan menggunakan pengeras suara (sound) masjid
setempat. Akan tetapi masih ada kendala yang terdapat yaitu kendala sarana dan
prasarana.
administrasi kependudukan dan catatan sipil dapat dilakukan oleh masyarakat dengan
mudah, murah dan tidak bertele-tele. Termasuk keberadaan sarana dan fasilitas pelayanan
sesuai dengan fungsinya, Sarana itu tidak hanya dilihat dari aspek penampilannya tetapi
sejauh mana fungsi dan daya guna dari sarana/fasilitas tersebut dalam menunjang
diharapkan semakin banyak aktivitas masyarakat yang dapat dikelola oleh negara,
memfasilitasi berbagai aktivitas tersebut sehingga terjadi sinergi yang akan berdampak