PENELITIAN
PERTEMUAN IV
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR ABSEN 14
KELAS A STAR
UNIVERISTAS HASANUDDIN
2015
Halaman 1 dari 5
Kerangka teoritis adalah sesuatu yang sangat penting karena merupakan fondasi
untuk dapat menyusun hipotesis. Bahkan, dalam kasus tertentu yang dirasa tidak
perlu untuk menyusun hipotesis, kerangka teoritis tetap penting disusun sebagai
dasar untuk memeriksa permasalahan yang akan diteliti.
B. Jenis-Jenis Variabel
Telah dijelaskan bahwa kerangka teoritis merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah riset. Sebagaimana juga telah didefinisikan bahwa kerangka teoritis terdiri
atas model, yaitu korelasi antarvariabel dan teori, yaitu penjelasan atas korelasi
antarvariable tersebut. Dengan demikian, perlu dipahami jenis-jenis variabel dalam
sebuah riset.
Variabel adalah segala sesuatu yang memiliki nilai yang dapat berubah-ubah,
misalnya unit produksi, ketidakhadiran, motivasi, dan lain-lain. Variabel dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis utama, yaitu:
Baik variabel bebas maupun variabel terikat harus bersifat kovarian, yaitu
perubahan variabel bebas dapat diasosiasikan dengan perubahan variabel
terikat.
Variabel bebas harus mendahului variabel terikat.
Tidak terdapat faktor-faktor lain yang memperngarui variabel terikat.
Terdapat teori yang menjelaskan secara logis pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
3. Moderating Variable
Moderating variable merupakan sebuah variabel yang memiliki pengaruh kuat
terhadap korelasi di antara variabel bebas dan terikat. Artinya, moderating
variable tersebut dapat memperkuat ataupun memperlemah korelasi di antara
variabel bebas dan terikat tersebut.
Moderating
(i) (ii)
C. Kerangka Teoritis
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kerangka teoritis merepresentasikan hubungan
di antara variabel-variabel, teori yang menjelaskan hubungan tersebut, serta sifat
dan arah dari hubungan tersebut. Dengan demikian, komponen-kompoen dari
kerangka teoritis adalah sebagai berikut.
D. Penyusunan Hipotesis
1. Definisi Hipotesis
Definisi merupakan sebuah pernyataan yang tentatif, tetapi dapat diuji, yang
memprediksikan penemuan yang diharapkan oleh periset. Hipotesis dapat
diturunkan dari teori yang mendasari model konseptual dan bersifat relasional.
Dengan demikian, hipotesis dapat didefinisikan sebagai perkiraan yang logis
atas korelasi di antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam
pernyataan-pernyataan yang dapat diuji.
Pegawai yang lebih sehat akan lebih jarang mengajukan izin sakit.
Jika pegawai lebih sehat maka mereka akan lebih jarang mengajukan izin sakit.
Tidak dicantumkannya hubungan positif, negatif, lebih dari, kurang dari, atau
sama dengan tersebut disebabkan karena tidak ada riset sebelumnya yang telah
menyatakannya, atau karena kurangnya dasar yang dimiliki periset untuk
menentukan hubungan tersebut, atau juga karena hubungan yang dinyatakan
oleh periset-periset sebelumnya saling bertentangan.
Contoh pasangan hipotesis nol dan alternatif yang bersifat direksional, yaitu
“Wanita memiliki motivasi kerja lebih tinggi daripada laki-laki” adalah sebagai
berikut.
H0: µM = µW
atau
H0: µM - µW = 0
dan
HA: µM < µW
atau
HA: µW > µM
Adapun contoh pasangan hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang bersifat
nondireksional, yaitu “Terdapat perbedaan nilai etika kerja di antara pekerja
Amerika dan Asia” adalah sebagai berikut.
atau
dan
Dengan H0 sebagai hipotesis nol, HA sebagai hipotesis alternatif, serta µAM dan
µAS adalah etika kerja pegawai Amerika dan Asia.