Anda di halaman 1dari 8

COVER

DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 3
1.3 TUJUAN .................................................................................................................. 3
BAB II ...................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 4
2.1 IBADAH SHALAT ................................................................................................. 4
2.2 IBADAH MADHAH ............................................................................................... 4
BAB III..................................................................................................................................... 7
PENUTUP................................................................................................................................ 7
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 7
3.2 SARAN ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 8
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar didunia. Di
negara ini terdapat lebih dari 700 ribu masjid dan jutaan mushalla (tempatshalat/masjid
kecil) yang bertebaran di desa-desa bahkan di tempat-tempat pendidikan dan pusat-
pusat perbelanjaan. Pada setiap hari masjid tersebut akan didatangi kaum muslimin
untuk menunaikan ibadah.

Dalam mengimplementasikan keyakinannya, bangsa-bangsa di dunia ini mempunyai


cara sendiri dalam beribadah kepada zat yang berkuasa atas alam ini. Misalnya, kaum
animisme memuja roh yang dipercaya mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
manusia. Kaum dinamisme yang memuja kekuatan pada benda-benda tertentu yang
dipandang keramat. Sedangkan kaum paganis memuja berhala seperti dewa-dewi yang
gaib, dan lain sebagainya.

Dalam islam Ibadah merupakan rangkaian ritual yang dilakukan manusia dalam
rangka pengabdian atau kepatuhan kepada sang Pencipta. Padahal tidak demikian,
bentuk dari ibadah itu ada dua, ada yang hubungannya langsung berhubungan dengan
Allah SWT tanpa ada perantara yang merupakan bagian dari ritual formal atau
hablumminAllah dan ada yang ibadah secara tidak langsung, yakni semua yang
berkaitan dengan masalah muamalah, yang disebut dengan hablumminannas,
hubungan antar manusia. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
pembagian ibadah itu, yang mencakup ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian ibadah shalat?
2. Apa pengertian ibadah madhah?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian ibadah shalat
2. Untuk mengetahui ibadah madhah
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 IBADAH SHALAT
Shalat secara etimologi berarti memohon (doa) dengan baik, yaitu permohonan
keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat kepada
Allah swt. Secara keseluruhan, Sa’id al-Qahthani dalam Shalatul Mu’min yang
dikutip oleh al-Jifari mengatakan, Shalat adalah doa yaitu, doa permohonan dan
doa ibadah. Maksudnya, memohon segala yang bermanfaat bagi pemohon, baik
perolehan suatu manfaat maupun pencegahan terhadap suatu mudharat.
Demikian pula, permohonan pemenuhan kebutuhan kepada Allah semata
dengan menggunakan bahasa lisan. Sedangkan ibadah shalat maksudnya,
pencarian pahala melalui berbagai amal saleh dalam bentuk berdiri, ruku, dan
sujud. Barang siapa yang menunaikan ibadah ini, berarti ia telah berdoa kepada
Allah dan memohon dengan perbuatannya agar Allah mengampuninya.
Adapun menurut istilah, ibadah shalat adalah suatu perbuatan yang diawali
dengan takbir serta diakhiri dengan salam, beserta mengerjakan syarat-syarat
dan rukun-rukunnya.
Shalat merupakan wahana berzikir dan bepikir, sebab zikir yang terbaik adalah
di dalam ibadah Shalat, boleh jadi zikir diluar ibadah Shalat memiliki
efektivitas dan efesiensi yang baik, tetapi hal itu tidak dapat membatalkan atau
mengurangi kewajiban Shalat, firman Allah ”dirikanlah Shalat untuk megingat
aku (Q.S Thaha/20:14), dan sesungguhnya mengingat Allah (di dalam Shalat)
adalah lebih besar keutamaanya dari ibadah-ibadah lain (Q.S. al-Ankabut/
29:45). Hal ini mengandung arti bahwa kepribadian seseorang yang
mengerjakan Shalat adalah kepribadian yang senantiasa mengingat dan
menyebut Allah swt di mana dan kapan saja ia berada.

2.2 IBADAH MADHAH


Ibadah mahdhah ialah ibadah dalam arti sempit yaitu aktivitas atau perbuatan
yang sudah ditentukan syarat dan rukunnya. Maksudnya syarat itu hal-hal yang
perlu dipenuhi sebelum suatu kegiatan ibadah itu dilakukan. Sedangkan rukun
itu hal-hal, cara, tahapan atau urutan yang harus dilakukan dalam melaksanakan
ibadah itu.
Yang dimaksud dengan ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan
Tuhannya, yaitu hubungan yang akrab dan suci antara seorang muslim dengan
Allah SWT yang bersifat ritual (peribadatan). Ibadah mahdhah merupakan
manifestasi dari rukun Islam yang lima. Atau juga sering disebut ibadah yang
langsung. Selain itu juga ibadah mahdhah adalah ibadah yang perintah dan
larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan penambahan atau
pengurangan.
Jenis ibadah yang termasuk ibadah mahdhah, adalah:

a. Shalat
Secara lughawi atau arti kata shalat mengandung beberapa arti yang
beragam salah satunya do’a, itu dapat ditemukan contohnya dalam Al-
Qur’an surat At-Taubah ayat 103:
‫وصل عليهم إن صلوتك سكن لهم‬
Artinya: “Berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka.”1
Secara terminologis ditemukan beberapa istilah diantarnya: “Serangkaian
perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi
salam”.
b. Zakat
Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun
Islam, yang berarti membersihkan, bertumbuh dan berkah. Zakat itu ada
dua macam: yaitu zakat harta atau disebut juga zakat mal dan zakat diri
yang dikeluarkan setiap akhir bulan ramadhan yang disebut juga zakat
fitrah.
c. Puasa
Puasa adalah ibadah pokok yang ditetapkan sebagai salah satu rukun
Islam. Puasa secara bahasa bermakna, menahan dan diam dalam segala
bentuknya. Secara terminologis puasa diartikan dengan “menahan diri
dari makan, minum dan berhubungan seksual mulai dari terbit fajar
sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat yang ditentukan”.
d. Ibadah Haji dan Umrah
Secara arti kata, lafaz haji yang berasal dari bahasa Arab, berarti
“bersengaja”. Dalam artian terminologis adalah menziarahi Ka’bah
dengan melakukan serangkaian ibadah di Masjidil Haram dan sekitarnya,
baik dalam bentuk haji ataupun umroh. Perbedaan haji dan umrah ialah
bahwa pada umrah tidak ada wuquf di Arafah, berhenti di Muzdalifah,

1
QS. At-Taubah: 103.

5
melempar jumrah dan menginap di Mina. Dengan begitu ia merupakan
haji dalam bentuknya yang lebih sederhana, sehingga sering umroh itu
disebut dengan haji kecil.
e. Bersuci dari hadas kecil maupun besar.
Rumusan ibadah mahdhah adalah “KA + SS”.
(Karena Allah + Sesuai Syari’at)
Ibadah mahdhah memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-
Quran maupun as-Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh
ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul SAW. Salah satu tujuan
diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:
ُ ‫س ْلنَا ِم ْن َر‬
‫سول‬ َ ‫ع َو َما أَ ْر‬ ‫ِبإِذْ ِن ه‬
َ ُ‫َّللاِ ِإال ِلي‬
َ ‫طا‬
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati
dengan izin Allah…”2
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal), artinya ibadah bentuk
ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah
wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang
disebut hikmah tasyri’.
d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah
ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa
yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan
dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama
diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

2
QS. An-Nisa: 64.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara umum, ibadah dikatakan sebagai penyembahan seorang hamba
terhadap Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendah-
rendahnya, dengan hati yang ikhlas menurut cara-cara yang ditentukan oleh
agama.
Ibadah dalam Islam hendaklah dilaksanakan secara ikhlas, mahabbah,
istiqomah, dan iqtishad agar tujuan ibadah sebagai takhliyyah/tazkiyatul qolbi
yakni kebersihan hati serta tahliyyah, yakni hiasan akhlak dan budi pekerti dapat
terlaksana dengan baik.

Ibadah terbagi atas dua salah satunya yaitu ibadah mahdhah yaitu ibadah
khusus yang bersifat tetap dan mutlak, manusia tinggal melaksanakan sesuai
dengan peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh mengubah, menambah, dan
mengurangi yang di dalamnya mencakup mengenai salat, zakat, puasa, haji dan
umrah serta bersuci dari hadas besar maupun hadas kecil.

3.2 SARAN
Sebagai manusia hendaknya kita tidak melupakan hakikat dari penciptaan kita,
yaitu untuk beribadah kepada Allah swt sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits baik
dalam ibadah mahdhah (khusus) maupun dalam ibadah ghairu mahdhah (umum)
dengan niat semata-mata ikhlas untuk mencapai ridha Allah.

5
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Zaini, dkk. 1987. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Departemen Agama.
Faqih, Aunur Rahim. 2002. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.

http://glowroja.blogspot.com/2013/09/ibadah-mahdah-dan-ibadah-ghairu-
mahdah.html (diakes pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 20.38).

Anda mungkin juga menyukai