HPS 1
HPS 1
Untuk
Perhitungan HPS untuk Pekerjaan Konstruksi berdasarkan hasil perhitungan biaya harga satuan
yang dilakukan oleh konsultan perencana (Engineer’s Estimate) berdasarkan rancangan rinci
(Detail Engineering Design) yang berupa Gambar dan Spesifikasi Teknis. Perhitungan HPS telah
memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang wajar untuk Pekerjaan Konstruksi sebesar
15% (lima belas persen).
Perhitungan anggaran biaya terdiri dari 5 hal pokok diantaranya:
a. Menghitung banyaknya bahan yang digunakan dan harganya
b. Menghitung jam kerja (jumlah dan harga) yang diperlukan
c. Menghitung jenis dan banyaknya peralatan
d. Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga
e. Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempat dan jenis pekerjaan
d. biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor
perubahan biaya;
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;
f. hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun
pihak lain;
g. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s estimate);
h. norma indeks; dan/atau;
i. informasi lain yang dapat dipertangungjawabkan.
Analisa harga satuan akan menguraikan suatu perhitungan harga satuan bahan dan pekerjaan yang
secara teknis dirinci secara detail berdasarkan suatu metode kerja dan asumsi-asumsi yang sesuai
dengan yang diuraikan dalam suatu spesifikasi teknik, gambar disain untuk suatu pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan. Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Komponen biaya langsung terdiri atas upah tenaga kerja, bahan dan peralatan.
Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau over head dan keuntungan. Biaya
over head dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Dalam membuat Analisa harga satuan, setiap satuan pengukuran memerlukan asumsi metoda
pelaksanaan pekerjaan atau cara kerja yang digunakan sehingga rumusan Analisa harga satuan yang
diperoleh mencerminkan harga aktual di lapangan. Dalam penerapannya, perhitungan harga satuan
harus disesuaikan dengan Spesifikasi yang digunakan, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku, serta pertimbangan teknis (Engineering judgement) terhadap situasi dan kondisi
lapangan setempat