Anda di halaman 1dari 3

Upaya

Target PKP
No. Kesehatan Program Masalah
% 2017
Puskesmas
B Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana (KB)
- Kurangnya Pengetahuan ibu hamil tentang
pelayanan kes. Yakni kunjungan 7T selama
masa kehamilan
- Kurangnya Motivasi/dorongan dari Suami
pelayanan kesehatan bagi
/keluarga kepada ibu selama masa kehamilan
bumil sesuai standar
1 100 93%
untuk kunjungan lengkap agar mendapat pel. Sesuai standar selama
(7T)
masa kehamilan
- Kurangnya Kerja sama kesehatan dengan
lintas sektor terkait permasalahan rendahnya
kunjungan 7T ibu hamil.
Kesenjangan 8 % ibu hamil resti yang tidak
memeriksakan diri pada TM 1
kehamilannya(karna kehamilan yang tidak
diinginkan,hamil di luar nikah,ibu tidak mau
datang periksa)didukung oleh hasil minilok
Linsek I bahwa masih ada Ibu hamil yg K1

2 K1 95 93% akses.
- Pemantau dan pelayanan kesehatn ibu
hamil (Penjaringan K1) yang dilakukan
belum maksimal
- Kurang kerja sama dengan kader kesehatan
dan lintas sektor dalam pengawasan wilayah
setempat terhadap ibu hamil.
kesenjangan 16 %, KI Akses lebih tinggi dari
K4 menujukan kegiatan Pemantauan dan
pelayanan P4K masih belum maksimal.
- Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
manfaat pemeriksaan kehamilan min. 4 kali (
faktor pada saat hamil masih berusia < 16
Thn).
- Kurangnya Motivasi/Dukungan Suami/

3 K4 95 51% Orang tua ke Ibu hamil untuk rutin


pemeriksaan kehamilan min. 4 kali
- Kurangnya Pemantauan dan pengawasan
oleh kader kesehatan dan masyarakat
terhadap ibu hamil di wilayah setempat.
- Kurangnya kerjasama dan advokasi petugas
kesehatan kepada lintas sektor terkait dalam
hal pengawasan dan pemantauan wilayah
setempat K4 ibu hamil
Kesenjangan 3% ,Semua ibu nifas mendapat
pemeriksaan nifas III, namun ada ada
5 Kunjungan Nifas 100 97%
beberapa kasus ibu nifas yang pindah keluar
wilayah.
Kesenjangan 18%, Semua neonatal
mendapat pemeriksaan lengkap, namun ada
Kunjungan Neonatus
6 100 82%
lengkap beberapa sasaran pindah keluar wilayah
setempat.
Kesenjangan 63%, Puskesmas maupun
jaringan memiliki keterbatasan dalam
menangani kasus kegawat daruratan
kebidanan. Tidak semua petugas puskesmas
Penanganan Komplikasi induk dan bidan jejaringan mendapatkan
7 100 37%
Obstetri
pelatihan kegawat darurat pasien kebidanan
- Keterbatas sarana alat kesehatan (Alkes)
sehingga pasien gawat darurat kebidanan di
rujuk ke rumah sakit.
Kesenjangan 18%, Puskesmas maupun
jaringan memiliki keterbatasan dalam
menangani kasus kegawat daruratan
8
kebidanan. Tidak semua petugas puskesmas
Penanganan komplikasi induk dan bidan jejaringan mendapatkan
100 82%
Neonatal
pelatihan kegawat darurat pasien kebidanan
- Keterbatas sarana alat kesehatan (Alkes)
sehingga pasien gawat darurat kebidanan di
rujuk ke rumah sakit.
kunjungan bayi sudah melebihi target, tetapi

9 Kunjungan Bayi 80 97% tidak semua bayi dikunjungi karena ada bayi
yg lahir mati dan pindah keluar wilayah.
Cakupan IMD melebihi target, namun tetap
setiap bayi baru lahir petugas memberi saran

10 Cakupan IMD 80 92% kepada ibu nifas dan suami/ keluaraga agara
bayi di beri IMD serta menjelaskan manfaat
IMD serta Asi ekslusif

Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran


Masyarakat tentang manfaat Imunisasi Dasar

Rendahnya cakupan UCI yaitu 33,3% dari


target 90% disebabkan oleh rendahnya
partisipasi pemdes untuk menggerakkan
11 Desa UCI 100 25%
sasaran (orang tua bayi dan balita).
- Data sasaran di dinas kesehatan tidak sesuai
dengan data Rill di pengelola program
imunisasi sehingga capaian tidak pernah
mencapai target, Dinas Kesehatan Manggarai
barat menggunakan data BPS sehingga
jumlah sasaran 2 kali lebih banyak.

sudah melebihi target tetapi tidak semua

12 KB aktif 70 82% PUS ber KB dengan menggunakan alat


kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai