Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 99

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 - 104


ISSN: 1410-8917
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi
Journal of Scientific and Applied Chemistry
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa

Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia


Raharjo

a Pranata Laboratorium Pendidikan Kimia, Diponegoro University, Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275

Article Info Abstract

Understanding of laboratory management is very important to be owned by parties


Keywords: related to the laboratory, either directly or indirectly. The laboratory should be managed
Laboratory of and utilized well, because the laboratory of chemistry is one of the laboratory that is
Chemistry, considered quite dangerous in the implementation of education, research , and / or
Educational community service. Realizing the task, authority and function of Laboratory Institute
Laboratory Institute will get maximum work efficiency. Manage the Laboratory well, is the main goal, so that
all the work done can run smoothly. Besides that, there should be good cooperation
between the Laboratory Pranata and always communicate with other laboratory
institutions, so that any difficulties can be solved / resolved together. Laboratory
institutions with good skills and skills must be improved in quality, can be obtained
through additional education as a special skills education, upgrading (workshop) and
internships and so on.Sehingga expected all Laboratory Pranata can play an active and
responsible for all operational activities in laboratory.

Abstrak
Kata kunci:
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh
Laboratorium
Kimia, Pranata pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun
Laboratorium tidak.Laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan dengan baik, karena Laboratorium
Pendidikan kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata Laboratorium akan mendapatkan
efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi
tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik, dan selalu
berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan
keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui
pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop)
maupun magang dan sebagainya.Sehingga diharapkan semua Pranata Laboratorium
dapat berperan secara aktif dan bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di
laboratoriumnya.

keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan


1. Pendahuluan
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010), sehingga
laboratorium adalah unit penunjang akademik pads dimana Laboratorium ini dikelola oleh Teknisi / Laboran
lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau yang sekarang dikenal sebagai Pranata Laboratorium
terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola Pendidikan (PLP).
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi,
dan/atau produksi daiam skala terbatas, dengan Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode disingkat PLP, adalah jabatan yang mempunyai ruang
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 100

lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk 3. Peraturan Dasar Laboratorium
melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang
Di laboratorium diperlukan pula adanya peraturan
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan
dan tata tertib yang harus dijalankan oleh setiap
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat
pengguna laboratorium.
yang berwenang, (Permenpan RB No. 03, 2010).
Secara umum tata tertib penggunaan laboratorium
2. Tipe Laboratorium tersebut antara lain adalah:

Laboratorium Pendidikan dibagi menjadi 4 tipe: 1. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan
lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
1. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar
yang dilakukan.
yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan
2. Pemakai laboratorium harus mendapat persetujuan
menengah, atau unit pelaksana teknis yang
Ketua Laboratorium.
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan
dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan
memasuki atau bekerja tanpa izin petugas
11, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori
laboratorium.
umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.
4. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
2. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu 5. Pemakai laboratorium harus datang tepat pada
dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat waktunya.
persiapan (semester I, ll), atau unit pelaksana 6. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus
teknis yang menyelenggarakan pendidikan mengisi agenda penggunaan laboratorium.
dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang 7. Sebelum bekerja pemakai laboratorium harus
peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola mengisi daftar penggunaan alat dan bahan yang
adalah bahan kategori umum untuk melayani akan dipakai.
kegiatan pendidikan mahasiswa. 8. Pemakai laboratorium harus menempati tempat
yang disediakan.
3. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium bidang
9. Pemakai laboratorium harus memperhatikan
keilmuan terdapat di jurusan atau program studi,
kelengkapan alat dan bahan yang telah disediakan
atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
petugas laboratorium di meja praktikum.
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas
10. Alat dan bahan yang belum lengkap harus
penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan
dilaporkan ke petugas laboratorium.
bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum
11. Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur
dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan,
yang ditetapkan.
dan penelitian mahasiswa dan dosen.
12. Periksa baik tidaknya alat yang dipinjam, karena
4. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium terpadu kerusakan menjadi tanggungan pemakai.
yang terdapat di pusat studi fakultas atau 13. Penggunaan alat dan bahan harus dilakukan
universitas, atau unit pelaksana teknis yang dengan hati-hati.
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan 14. Alat-alat laboratorium yang rusak selama
dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, ll, praktikum harus dilaporkan kepada petugas
dan III, dan bahan yang dikeloia adalah bahan laboratorium dan jangan mencoba memperbaiki
kategori umum dan khusus untuk melayani sendiri.
kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada 15. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya digunakan
masyarakat, mahasiswa dan dosen, (Permenpan RB seefisien mungkin.
No. 03, 2010). 16. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa dipakai lagi
harus ditampung pada tempat khusus dan diberi
Tabel 1 Klasifikasi Laboratorium
label.
Tipe Laboratorium 17. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama
Indikator
I II III IV terhadap pemakaian bahanbahan kimia.
Lab. 18. Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja
Lab. Ilmu Lab. Ilmu Lab. Bidang
Nama dan Terpenuhi Ada praktikum harus dalam keadaan bersih.
Dasar Ada di Dasar Ada di Keilmuan Ada
kedudukan di Fakultas /
sekolah PT. Tingkat I di Jurusan
Univ.
Selain Tata Tertib tersebut perlu adanya peratyron
Praktikum
Fungsi Praktikum Praktikum
Praktikum
Penilaian untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja di
Penelitian
Utama Siswa Mahasiswa
(mhs, dosen)
(mhs, dosen) Laboratorium yang diantaranya:
PPM

Kategori I Kategori I Kategori I 1. Dilarang makan, minum dan merokok didalam


Peralatan Kategori II Kategori II Kategori II laboratorium.
2. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya
Kategori III Kategori III
kontaminasi.
Bahan Bahan Umum Bahan Umum
Bahan Bahan Umum 3. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya
Umum Bahan Khusus Bahan Khusus
kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi harus tetap
berjalan saja.
4. Jangan bermain dengan alat lab yang belum tahu
cara penggunaannya.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 101

5. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan


Semua alat pipet harus menggunakan bola karet khusus/tertentu danbersertifikat.
pengisap (pipet-pump). 2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yangcara
6. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui pengoperasian dan perawatannyasedang, risiko
sumber listrik, gas, dan air yang terdapat di penggunaan sedang, akurasi/kecermatan
laboratorium serta mempelajari cara membuka dan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang
menutupnya. tidak begitu rumit yang pengoperasiannya
7. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui memerlukan pelatihan khusus/tertentu.
lokasi pemadam api, penyembur air (shower), 3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara
pemadan api dengan pengaliran air (firehydrant), pengoperasian dan perawatannya mudah, risiko
unit pencuci mata (eyewash station), dan kotak PPPK penggunaan rendah, akurasi/kecermatan
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang ada di pengukurannya rendah, serta sistem kerja
latioratorium serta mempetajari dan berlatih cara sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan
menggunakannya. menggunakan panduan, (Permenpan RB No. 03,
8. Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan, dan 2010).
sepatu hak pendek dan tertutup serta gogles, Tabel 2 Tingkat Kesulitan Pengelolaan Peralatan
terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia
yang berbaya (mis. Asam keras). Kriteria
9. Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, cucilah Pengelolaan
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3
dengan air yang banyak dan konsultasikan
Pengoperasian Mudah Sedang Sulit
denganPembimbing praktikum.
10. Potonglah kuku tangan sewaktu akan bekerja di Perawatan Mudah Sedang Sulit
laboratorium. Resiko Rendah Sedang Tinggi
11. Persepsikan bahwa semua bahan kimia di Pengelolaan Kecermatan Kecermatan Kecermatan
laboratorium adalah berbahaya, sehingga harus / Akurasi / Akurasi / Akurasi
diperlakukan dengan tepat. Rendah Sedang Tinggi
12. Gunakan lemari asap sewaktu mereaksikan bahan Persyaratan Dengan Dengan Dengan
kimia yang menghasilkan gas. Pengoperasian panduan pelatihan pelatihan
13. Dilarang membuang bahan kimia sisa percobaan khusus
atau bahan lain yang memungkinkan merusak dan Status Kerja Sederhana Sedang Rumit
tersumbatnya saluran pembuangan air.
14. Dilarang mengambil bahan kimia langsung dari Setiap alat yang akan dioprasikan harus dalam
botol induk atau mengembalikan bahan kimia layak kondisi yang baik yaitu dengan syarat:
pakai ke botol induk. a. Siap untuk dipakai (ready for use)
15. Bagi perempuan, ikatlah rambut jangan sampai b. Bersih
terurai ketika bekerja di laboratorium. c. Berfungsi dengan baik
16. Ketika memanaskan cairan dalam tabung reaksi, d. Terkalibrasi
jangan mengahadapkan mulut tabung tersebut ke
arah orang lain yang berdekatan Peralatan digunakan untuk melakukan suatu
17. Jangan mengerjakan percobaan di luar prosedur kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat
yang ditetapkan atau studi tertentu.Karenanya alat-alat ini harus selalu
siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan.
4. Penataan Alat dan Bahan Peralatan laboratoium sebaiknya dikelompokkan
Penataan alat dan bahan praktikum sangat berdasarkan penggunaanya. Perawatan alat secara rutin
bergantung kepada fasilitas yang ada di laboratorium dapat dilakukan dengan:
dan kepentingan pemakai laboratorium.Fasilitas yang  Sebelum alat digunakan hendaknyadiperiksa dulu
dimaksud dalam hal ini adalah adanya ruang
kelengkapannya.
penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan  Harus dibersihkan terlebih dahulu
tempattempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan sebelumdigunakan.
rak-rak.
 Setelah selesai dipergunakan semua alat harus
Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam
peralatan adalah mesin, perkakas, perlengkapan, dan keadaan kotor.
alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan  Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam dahulu sebelum disimpan.
skala terbatas.  Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku
petunjuk atau keterangan penggunaan. Maka
Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori: sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca
1. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan
pengoperasian dan perawatannya sulit, risiko petunjuk pemeliharaan atau perawatannya.
penggunaan tinggi,akurasi/kecermatan  Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau
pengukurannya tinggi,serta system kerja rumit dibaca buku petunjuk sebelum digunakan.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 102

Dalam penyimpanan dan penataan alat yangperlu c. Mudah diambil: Penyimpanan bahan diperlukan
diperhatikan: ruang penyimpanan dan perlengkapan, (Lindawati,
2010)
a. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan
diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akantepat
menentukan cara penyimpanannya. jika dikelompokkan menurut sifat fisis dan sifat
b. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus kimianya terutama tingkat kebahayaannya untuk
dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau pengadministrasian.
porselen.
Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan
c. Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot
bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam
benda perlu juga diperhatikan.
wadah sekunder yang terisofasi: Hal ini untuk
d. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di
mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain
tempat yang lebih tinggi, agar mudah diambil dan
seperti api, gas beracun, ledakan atau degradasi kimia.
disimpan kembali.
Wadah dan tempat penyimpanan harus diberi label
Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut
yang mencantumkan informasi antara lain:
bahan adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam  Nama kimia dan rumusnya
skala terbatas, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu:  Konsentrasi
 Tanggal penerimaan
1. Bahan khusus adalah bahan yangpenanganannya
 Tanggal pembuatan
memerlukan perlakuandan persyaratan khusus.
 Nama orang yang membuat reagen
2. Bahan umum adalah bahan yangpenanganannya
 Tingkat bahaya
tidak memerlukanperlakuan dan persyaratan
 Klasifikasi lokasi penyimpanan
khusus (Permenpan RB No. 03, 2010).
 Nama dan alamat pabrik
Tabel 3. Tingkat Kesulitan Pengelolaan Bahan
Tempat Penyimpanan bahan kimia harus bersih,
Bahan kering, jauh dari sumber panas atau sinar matahari
Penanganan langsung dan dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
Umum (1) Umum (2)
ruang asap atau ke luar ruangan.
Penyimpanan Tidak memerlukan Memerlukan
persyaratan persyaratan Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas ,
khusus khusus beberapa syarat penyimpanan bahan secara singkat
Sifat Fisik Tidak eksplosif, Eksplosif, adalah sebagai berikut:
tidak korosif, tidak Korosif, Iritant,
lritant, stabil Stabil a. Bahan beracun

Sifat Kimia Non Toksik, tidak Tidak berbahaya Syarat penyimpanan:


berbahaya
 Ruangan dingin dan berventilasi
Persyaratan Tidak memerlukan Memerlukan
 Jauh dari bahaya kebakaran
Metode kemurnian tinggi kemurnian
tinggi  Dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin
bereaksi
Dalam laboratorium kimia, penyimpanan zat dan  Kran dari saluran gas harus tetap dalam
bahan kimia merupakan strategi rencana yang keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dilakukan dalam melakukan penyimpanan bahan dan dipergunakan
zat yang benar untuk mengurangi resiko kecelakaan di  Disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja,
laboratorium. (Griffin 2005) masker, dan sarung tangan
Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia b. Bahan korosif
yang berbeda-beda. Maka, hal-hal harus menjadi
diperhatian dalam penyimpanan dan penataan bahan Syarat penyimpanan:
kimia meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat  Ruangan dingin dan berventilasi
resiko bahaya (multiple hazards), pelabelan (labeling),  Wadah tertutup dan beretiket
fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah  Dipisahkan dari zat-zat beracun.
sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa
(outdate chemicals), inventarisasi (inventory), dan c. Bahan mudah terbakar
informasi resiko bahaya (hazard information). Prinsip Dibagi menjadi 3 golongan:
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di
laboratorium: 1. Cairan yang terbakar di bawah temperatur -
4°C, misalnya karbon disulfida (CS2), eter
a. Aman: bahan disimpan supaya aman dari pencuri. (C2H5OC2H5), benzena (C5H6, aseton
b. Mudah dicari: Untuk memudahkan mencari letak (CH3COCH3).
bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan 2. Cairan yang dapat terbakar pada temperatur
menggunakan label pada setiap tempat antara -4°C-22°C, misalnya etanol (C2H5OH),
penyimpanan bahan (lemari, rak atau laci). methanol (CH3OH).
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 103

3. Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 1. Inventaris alat laboratorium


21°C-93,5°C, misalnya kerosin (minyak 2. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan,alat
lampu), terpentin, naftalena, minyak baker. yang rusak, alat yang dipinjam
3. Surat masuk dan surat keluar
Syarat penyimpanan:
4. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal
 Temperatur dingin dan berventilasi kegiatan praktikum / penelitian
 Jauhkan dari sumber api atau panas, terutama 5. Daftar Inventaris bahan kimia dan non kimia,alat
loncatan api listrik dan bara rokok gelas dan sebagainya
 Tersedia alat pemadam kebakaran 6. Daftar Inventaris alat-alat meubelair (kursi, meja,
bangku, lemari dan sebagainya)
d. Bahan mudah meledak
7. Sistim evaluasi dan pelaporan
Syarat penyimpanan:
Untuk kelancaran administrasi seyogyanya tiap
 Ruangan dingin dan berventilasi
laboratorium memberikan pelaporan kepada atasannya
 Jauhkan dari panas Oan api
(misal kepada Ketua Departemen, Wakil Dekan II,
 Hindarkan dari gesekan atau tumbukan
maupun Dekan). Evaluasi dan pelaporan kegiatan
mekanis
masing-masing laboratorium dapat dilakukan bersama
e. Bahan Oksidator sama dengan pimpinan Fakultas setiap semester atau
sekali dalam setahun, tergantung pada kesiapan yang
Syarat penyimpanan:
ada agar semua kegiatan laboratorium dapat dipantau
 Temperatur ruangan dingin dan berventilasi dan sekaligus dapat digunakan. Untuk perencanaan
 Jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk laboratorium (misal penambahan alat baru, rencana
loncatan api listrik dan bara rokok pembiayaan/Dana laboratorium yang diperlukan
 Jauhkan dari bahan-bahan cairanmudah perbaikan sarana dan prasarana yang ada).
terbakar atau reduktor
Kegiatan administrasi ini adalah merupakan
f. Bahan reaktif terhadap Air Syarat penyimpanan: kegiatan rutin yang berkesinambungan, karena perlu
dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan
 Temperatur ruangan dingin, kering, dan
baik dan teratur.
berventilasi
 Jauh dari sumber nyala api atau panas
6. Kesimpulan
 Bangunan kedap air
 Disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, Pengelolaan Laboratorium adalah suatu proses
dry powder) pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara
g. Bahan reaktif terhadap Asam
optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi
Syarat penyimpanan: sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan
dengan pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium
 Ruangan dingin dan berventilasi (bangunan,peralatan laboratorium,bahan kimia) dan
 Jauhkan dari sumber api, panas, dan asam aktifitas yang dilaksanakan di laboratorium yang
 Ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak menjaga keberlanjutan fungsinya.Agar semua kegiatan
memungkinkan terbentukkantong-kantong yang dilakukan didalam laboratorium dapat berjalan
hydrogen dengan lancar, dibutuhkan sistim pengelolaan
 Disediakan alat pelindung diri seperti operasional laboratorium yang baik dan sesuai dangan
kacamata, sarung tangan, pakaian kerja situasi dan kondisi setempat. Untuk mencapai hal
h. Gas bertekanan tersebut, beberapa hal yang telah dijelaskan diatas,
perlu diperhatikan peran kepala laboratorium sangat
Syarat penyimpanan: penting dalam menerapkan proses manajemen
 Disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan laboratorium, termasuk dukungan keterampilan dari
terikat segala elemen yang ada didalamnya.
 Ruangan dingin dan tidak terkenalangsung
sinar matahari 7. Daftar Pustaka
 Jauh dari api dan panas Riandi, Pengelolaan Laboratorium
 Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak
kran dan katub-katub Suryanta, (2010), Manajemen Operasional
Laboratorium, Universitas Negeri Yogjakarta.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
Budimarwanti C., M.Si, Pengelolaan Alat dan Bahan Di
proses penyimpanan adalah lamanya waktu Laboratorium Kimia, UNY
penyimpanan untuk zat-zat tertentu.
Unit Keselamatan Kerja, (2011), Panduan Keselamatan
Kerja Laboratorium Institut Teknologi Bandung,
5. Administrasi Laboratorium Bandung
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan http://simatupangnovachem.blogspot.com/2012/11/stra
yang ada di laboratorium antara lain terdiri atas: tegi-pengelolaan-laboratoriumkimia.html
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017): 99 – 104 104

Lindawati., (2010), Strategi Inventaris Alaf danBahan,


http//: blogspot.com/2010/04/strategi-
inventarisasi-alat-dan-bahan. htm
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, (Nomor 03, 2010),
Tentang Jabatan Fungsional . Pranata Laboratorium
Pendidikan Dan Angka Kreditnya

Anda mungkin juga menyukai