a Pranata Laboratorium Pendidikan Kimia, Diponegoro University, Jalan Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275
Abstrak
Kata kunci:
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh
Laboratorium
Kimia, Pranata pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun
Laboratorium tidak.Laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan dengan baik, karena Laboratorium
Pendidikan kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata Laboratorium akan mendapatkan
efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi
tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik, dan selalu
berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan
keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui
pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop)
maupun magang dan sebagainya.Sehingga diharapkan semua Pranata Laboratorium
dapat berperan secara aktif dan bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di
laboratoriumnya.
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk 3. Peraturan Dasar Laboratorium
melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang
Di laboratorium diperlukan pula adanya peraturan
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan
dan tata tertib yang harus dijalankan oleh setiap
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat
pengguna laboratorium.
yang berwenang, (Permenpan RB No. 03, 2010).
Secara umum tata tertib penggunaan laboratorium
2. Tipe Laboratorium tersebut antara lain adalah:
Laboratorium Pendidikan dibagi menjadi 4 tipe: 1. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan
lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
1. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar
yang dilakukan.
yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan
2. Pemakai laboratorium harus mendapat persetujuan
menengah, atau unit pelaksana teknis yang
Ketua Laboratorium.
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan
dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan
memasuki atau bekerja tanpa izin petugas
11, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori
laboratorium.
umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.
4. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
2. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu 5. Pemakai laboratorium harus datang tepat pada
dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat waktunya.
persiapan (semester I, ll), atau unit pelaksana 6. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus
teknis yang menyelenggarakan pendidikan mengisi agenda penggunaan laboratorium.
dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang 7. Sebelum bekerja pemakai laboratorium harus
peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola mengisi daftar penggunaan alat dan bahan yang
adalah bahan kategori umum untuk melayani akan dipakai.
kegiatan pendidikan mahasiswa. 8. Pemakai laboratorium harus menempati tempat
yang disediakan.
3. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium bidang
9. Pemakai laboratorium harus memperhatikan
keilmuan terdapat di jurusan atau program studi,
kelengkapan alat dan bahan yang telah disediakan
atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
petugas laboratorium di meja praktikum.
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas
10. Alat dan bahan yang belum lengkap harus
penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan
dilaporkan ke petugas laboratorium.
bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum
11. Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur
dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan,
yang ditetapkan.
dan penelitian mahasiswa dan dosen.
12. Periksa baik tidaknya alat yang dipinjam, karena
4. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium terpadu kerusakan menjadi tanggungan pemakai.
yang terdapat di pusat studi fakultas atau 13. Penggunaan alat dan bahan harus dilakukan
universitas, atau unit pelaksana teknis yang dengan hati-hati.
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan 14. Alat-alat laboratorium yang rusak selama
dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, ll, praktikum harus dilaporkan kepada petugas
dan III, dan bahan yang dikeloia adalah bahan laboratorium dan jangan mencoba memperbaiki
kategori umum dan khusus untuk melayani sendiri.
kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada 15. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya digunakan
masyarakat, mahasiswa dan dosen, (Permenpan RB seefisien mungkin.
No. 03, 2010). 16. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa dipakai lagi
harus ditampung pada tempat khusus dan diberi
Tabel 1 Klasifikasi Laboratorium
label.
Tipe Laboratorium 17. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama
Indikator
I II III IV terhadap pemakaian bahanbahan kimia.
Lab. 18. Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja
Lab. Ilmu Lab. Ilmu Lab. Bidang
Nama dan Terpenuhi Ada praktikum harus dalam keadaan bersih.
Dasar Ada di Dasar Ada di Keilmuan Ada
kedudukan di Fakultas /
sekolah PT. Tingkat I di Jurusan
Univ.
Selain Tata Tertib tersebut perlu adanya peratyron
Praktikum
Fungsi Praktikum Praktikum
Praktikum
Penilaian untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja di
Penelitian
Utama Siswa Mahasiswa
(mhs, dosen)
(mhs, dosen) Laboratorium yang diantaranya:
PPM
Dalam penyimpanan dan penataan alat yangperlu c. Mudah diambil: Penyimpanan bahan diperlukan
diperhatikan: ruang penyimpanan dan perlengkapan, (Lindawati,
2010)
a. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan
diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akantepat
menentukan cara penyimpanannya. jika dikelompokkan menurut sifat fisis dan sifat
b. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus kimianya terutama tingkat kebahayaannya untuk
dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau pengadministrasian.
porselen.
Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan
c. Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot
bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam
benda perlu juga diperhatikan.
wadah sekunder yang terisofasi: Hal ini untuk
d. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di
mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain
tempat yang lebih tinggi, agar mudah diambil dan
seperti api, gas beracun, ledakan atau degradasi kimia.
disimpan kembali.
Wadah dan tempat penyimpanan harus diberi label
Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut
yang mencantumkan informasi antara lain:
bahan adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam Nama kimia dan rumusnya
skala terbatas, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu: Konsentrasi
Tanggal penerimaan
1. Bahan khusus adalah bahan yangpenanganannya
Tanggal pembuatan
memerlukan perlakuandan persyaratan khusus.
Nama orang yang membuat reagen
2. Bahan umum adalah bahan yangpenanganannya
Tingkat bahaya
tidak memerlukanperlakuan dan persyaratan
Klasifikasi lokasi penyimpanan
khusus (Permenpan RB No. 03, 2010).
Nama dan alamat pabrik
Tabel 3. Tingkat Kesulitan Pengelolaan Bahan
Tempat Penyimpanan bahan kimia harus bersih,
Bahan kering, jauh dari sumber panas atau sinar matahari
Penanganan langsung dan dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
Umum (1) Umum (2)
ruang asap atau ke luar ruangan.
Penyimpanan Tidak memerlukan Memerlukan
persyaratan persyaratan Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas ,
khusus khusus beberapa syarat penyimpanan bahan secara singkat
Sifat Fisik Tidak eksplosif, Eksplosif, adalah sebagai berikut:
tidak korosif, tidak Korosif, Iritant,
lritant, stabil Stabil a. Bahan beracun