Abstrak
PT X adalah satu perusahaan yang mempunyai spesialisasi produksi diffuser. Proses produksi
pada setiap stasiun kerja sebagian besar dilakukan di lantai dengan posisi duduk atau berjongkok.
Pekerjaan ini digolongkan pekerjaan ringan tetapi berulang dan dalam jangka waktu lama. Lebih dari itu
tidak ada didukung dengan fasilitas pekerjaan yang baik sehingga menyebabkan meningkatnya resiko
paparan ergonomi.
Terdapat tiga stasiun kerja yaitu stasiun kerja 1 terdiri dari memotong, merakit, meneteskan
badan diffuser dan pengelasan, stasiun kerja 2 terdiri dari memotong bagian diffuser, merakit dan
meneteskan bagian sayap,dan stasiun kerja 3 terdiri dari mengumpulkan badan serta bagian sayap.
Berdasarkan pada penilaian REBA, diindikasikan stasiun kerja 2, terutama sekali dalam proses
perakitan mempunyai nilai REBA tertinggi yaitu 11 dan digolongkan level resiko sangat tinggi.
Sementara itu berdasarkan pada kuesioner Nordic Body Map ditunjukan sebagian besar masalah terdapat
di pinggang, leher bagian atas, bahu kanan,dan lengan bagian atas yang kiri dan kanan. Berdasar analisa
metoda pekerjaan ditemukan cycle time 138,78 detik dengan ketidakseimbangan antara tangan kiri dan
kanan . Tangan kiri menganggur atau berada pada posisi statis selama 89.72 detik.
Terdapat resiko ergonomi yang memerlukan intervensi ergonomi untuk mengurangi kondisi
tidak nyaman pada pekerja dan resiko ergonomi sehingga produktivitas dapat meningkatkan.
Abstract
3. Kaki (leg)
Gambar 5 Kondisi Lengan Bawah
Tabel A
Leher
Tubuh
1 2 3
Kaki 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9
5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9
HASIL PENELITIAN
Terdapat tiga stasiun kerja yang
diamati, dan dari tiga stasiun kerja yang
diamati terdapat delapan kegiatan. Kegiatan
yang diamati adalah : Penjelasan :
1. Memotong badan 1) Nilai untuk badan adalah 3
2. Merakit badan Nilai ini diberikan karena kondisi
Stasiun I badan operator berfleksi dengan sudut
3. Mendrip badan 45°
4. Mengelas badan 2) Nilai untuk leher adalah 2
5. Memotong daun sirip Nilai ini diberikan karena kondisi leher
Stasiun II operator berfleksi dengan sudut 45°
6. Merakit daun sirip 3) Nilai untuk kaki adalah 1
7. Mendrip daun sirip Nilai ini diberikan karena arah berat
Penggabungan badan dan daun sirip. bilateral, berat badan ditumpu oleh
Berikut adalah contoh penentuan kedua kaki, berjalan atau duduk.
skor REBA untuk aktivitas memotong 4) Nilai skor A adalah 4
badan. Nilai ini berdasarkan nilai badan, leher
Kegiatan memotong badan dapat dan kaki maka diperoleh skor A dengan
dilihat pada gambar 9. menggunakan tabel perhitungan A.
5) Nilai beban adalah 0
Nilai ini diberikan karena beban yang
diangkat kurang dari 5 kg
Penjelasan :
1) Nilai untuk lengan atas adalah 3
Nilai ini diberikan karena kondisi
lengan atas operator berfleksi dengan
sudut 70°
2) Nilai untuk lengan bawah adalah 1
Nilai ini diberikan karena kondisi
Lengan bawah operator berfleksi Tabel 12 REBA Untuk Anggota Tubuh Grup
dengan sudut 90° C Kegiatan Memotong Badan
3) Nilai untuk pergelangan tangan adalah
1
Nilai ini diberikan karena Pergelangan
tangan operator berfleksi dengan sudut
10°
4) Nilai skor B adalah 3
Nilai ini berdasarkan nilai lengan atas,
lengan bawah dan pergelangan tangan
maka diperoleh skor B dengan
menggunakan tabel perhitungan B.
5) Nilai beban kopling 0
Nilai ini diberikan karena operator
dapat memegang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kroemer Karl, Henrike Kroemer, dan
Katrin Kroemer-Elbert.(2001).
Ergonomics: How to Design for Ease
and Efficienc. 2nd ed . Prentice Hall of
International Series.New Jersey.
2. Kumar, Shrawan. (1999).
Biomechanical in Ergonomics. Taylor
& Francis. Philsdelphia. USA.
3. Li, Guangyan and Peter Buckle. (1999).
A Practical Method For The
Assessment of Work-Related
Musculoskeletal Risk - Quick Exposure
Check (QEC).Proceeding of Human
Factors And Ergonomics Society 42nd
Annual Meeting. 1351-1355.
4. Nurmianto, Eko.(1996). Ergonomi:
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi
Pertama. PT. Guna Widya.Jakarta.
5. Stanton, Neville. Allan Hedge (2005).
Handbook of Human Factors and
Ergonomics Methods. Prentice Hall
of International Series.New Jersey.
6. Sutalaksana, Iftikar Z. ; Ruhana
Anggawisastra dan John H.
Tjakraatmadja. (1979). Teknik Tata
Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri,
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
7. Sutalaksana, Iftikar Z., (1979),
Teknik Tata Cara Kerja, TI-ITB,
Bandung.
8. Wignjosoebroto, Sritomo, (1992),
Teknik Tata Cara dan Pengukuran
Kerja, PT. Guna Widya, Jakarta.