Anda di halaman 1dari 4

SETTING KOORDINASI RECLOSER RBY DAN SECTIONALIZER JLG FEEDER CIMARAGAS SUTM 20

KV DI PT. PLN
(PERSERO) AREA TASIKMALAYA
REZA ADISETIA S
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PT PLN Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang


bergerak pada bisnis penyediaan jasa ketenaga listrikan kepada pelanggan.
Pendapatan utama PT PLN Persero adalah energi listrik yang dijual dalam satuan
KWH. Namun, Tarif Dasar Listrik (TDL) yang masih ditentukan oleh pemerintah
menyebabkan PT PLN Persero tidak maksimal dalam menjalankan bisnis
selayaknya sebuah perusahaan yang berorientasi profit. Oleh karena itu, upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan adalah mengurangi
potensi tidak terjualnya energi listrik yang telah dibangkitkan dan disalurkan
melalui Jaringan Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah yang disebabkan
oleh gangguan jaringan distribusi listrik.

Untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi, diperlukan peralatan


proteksi. Adanya gangguan pada sistem distribusi dapat menyebabkan kerusakan
sistem dan peralatan listrik. Selain itu dapat mengganggu kontinuitas dan
keandalan sistem, sehingga peralatan proteksi yang ada diharapkan dapat bekerja
optimal dalam mengalokasi gangguan maupun menjaga sistem tetap baik, serta
menjaga dari kerusakan peralatan.

Pada penyulang Cimaragas terjadi PMT trip akibat gangguan yang


seharusnya dapat dipersempit area gangguannya, tetapi recloser Rancahbaya tidak
memback up akibat koordinasi proteksi OCR dan GFR yang belum optimal.
Sehingga koordinasi recloser Rancahbaya dengan sectionalizer Jelegong pun
tidak sesuai setingannya. Dengan menganalisis jenis gangguan dan koordinasi
proteksi serta melakukan pemeliharaan, diharapkan dapat meningkatkan
keandalan pada penyulang Cimaragas dan mempersempit daerah gangguan.

1
SETTING KOORDINASI RECLOSER RBY DAN SECTIONALIZER JLG FEEDER CIMARAGAS SUTM 20
KV DI PT. PLN 2
(PERSERO) AREA TASIKMALAYA
REZA ADISETIA S
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tujuan dari pembuatan laporan proyek akhir ini adalah untuk menganalisis
gangguan yang sering terjadi dan menganalisis koordinasi proteksi serta
melakukan setting OCR dan GFR pada penyulang Cimaragas agar
mengoptimalkan koordinasi proteksi untuk mengurangi kerugian perusahaan
akibat pemadaman.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan proyek akhir dari studi kasus magang kerja
praktek ini adalah :
1. Menjelaskan penggunaan recloser dan sectionalizer sebagai
pengaman arus lebih yang disebabkan oleh arus hubung singkat.
2. Menganalisis jenis gangguan pada penyulang Cimaragas dan kinerja
recloser pada penyulang tersebut
3. Menganalisis penyetelan koordinasi relay proteksi OCR dan GFR
penyulang Cimaragas.
4. Menganalisis keandalan koordinasi proteksi OCR dan GFR penyulang
Cimargas setelah dilakukan resetting pada recloser dan sectionalizer.
5. Perbaikan koordinasi untuk mengurangi angka kerugian perusahaan
akibat padam.

C. Perumusan Masalah
Kurang optimalnya koordinasi proteksi pada penyulang Cimaragas
sehingga gangguan yang seharusnya dipersempit wilayah gangguannya oleh
recloser namun arus gangguan lolos dan membuat PMT outgoing trip. Serta
memperbaiki koordinasi dengan sectionalizer pada penyulang Cimaragas agar
jumlah kerugian perusahaan berkurang akibat pemadaman.
SETTING KOORDINASI RECLOSER RBY DAN SECTIONALIZER JLG FEEDER CIMARAGAS SUTM 20
KV DI PT. PLN 3
(PERSERO) AREA TASIKMALAYA
REZA ADISETIA S
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

D. Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan laporan proyek akhir ini penulis membatasi masalah
pada :
1. Pembahasan dan permasalahan hanya di penyulang 20 KV Cimaragas
daerah kerja PT. PLN (Persero) Area Tasikmalaya.
2. Relay pengaman yang disetting dan dikoordinasikan adalah relay arus
lebih dan relay gangguan tanah pada recloser dan sectionalizer yang ada
di penyulang Cimaragas.
E. Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan perumusan, analisa dan pemecahan masalah, maka
diperlukan suatu pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif
serta dapat dipercaya kebenarannya. Oleh sebab itu, penulis mengumpulkan data,
dengan menggunakan beberapa metode yaitu :
a. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data yang diperoleh berdasarkan refrensi buku,
internet dan laporan yang tersedia di PT. PLN (Persero) Area
Tasikmalaya, yang menyangkut dengan masalah yang akan dibahas.
b. Studi Observasi
Penulis melakukan pengerjaan, pengamatan, dan pencatatan secara
sistematis terhadap masalah atau obyek yang diteliti.
c. Konsultasi
Penulis melakukan kegiatan tanya jawab dengan dengan pembimbing
magang kerja dan juga kepada karyawan-karyawan PT. PLN (Persero)
Area Tasikmalaya, mengenai masalah yang akan dibahas.

F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan studi kasus, maka
penulis menyusun laporan proyek akhir dalam 5 bab berdasarkan sistem matika
sebagai berikut :
SETTING KOORDINASI RECLOSER RBY DAN SECTIONALIZER JLG FEEDER CIMARAGAS SUTM 20
KV DI PT. PLN 4
(PERSERO) AREA TASIKMALAYA
REZA ADISETIA S
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I : Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah,
pembatasan masalah, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Membahas mengenai sistem distribusi, jaringan disribusi primer, gardu induk,
gangguan saluran udara tegangan menengah, pengaman jaringan tegangan
menengah, proteksi distribusi, dan koordinasi proteksi.
BAB III : Sistem Proteksi SUTM 20 kV Di Penyulang Cimaragas
Berisi tentang area GI Banjar, data teknik trafo III 150 kV, Recloser Type VWVE
Cooper, bagian-bagian Recloser Type VWVE Cooper, Sectionalizer RL-Series
Schneider.
BAB IV : Data Dan Pembahasan
Berisi mengenai analisa setting OCR dan GFR dan koordinasi proteksi pada
Penyulang Cimaragas 20 kv di PT. PLN (PERSERO) Area Tasikmalaya

BAB V : Penutup

Berisi mengenai kesimpulan dan saran dari studi kasus yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai