“DIARE”
Disusun oleh :
0433131420116043
Telp.(0267)412480,Fax (0267)410842
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Semester 7 Tingkat 4A
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Diare selama 20 menit, masyarakat
kelompok rentan diare diharapkan lebih memahami dan lebih mengerti
tentang penyakit diare.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta mampu :
a. Mengetahui pengertian Diare
b. Mengetahui etiologi Diare
c. Mengetahui manifestasi klinis Diare
d. Mengetahui prognosis Diare
e. Mengetahui manajemen kesehatan Diare
f. Mengetahui diit untuk diare
g. Mengetahui intervensi keperawatan untuk Diare
B. Kegiatan Penyuluhan
C. Materi
Terlampir
D. Media dan alat penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Leaflet
d. Soal Pre & Post test
E. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di STIKes Kharisma
Karawang
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik cuci tangan dengan benar
d. Peserta dapat mengulang cara pembuatan dan pemberian oralit sesuai
anjuran dan takaran yang disampaikan
e. Pesertamengajukanpertanyaan dan menjawabpertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus.
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Diare
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang
lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
a. Diare akut
Diare akut adalah buang-buang air yang berlangsung selama kurang lebih 3
hari hingga seminggu. Kebanyakan orang mengalami diare jangka pendek
karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.
b. Diare kronis
Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih. Kondisi ini
kurang umum dan biasanya disebabkan oleh kondisi medis, alergi, obat-
obatan, atau infeksi kronis.
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air
besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.
2. Etiologi Diare
3. Manifestasi klinis
Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala.
Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain:
4. Prognosis Diare
Prognosis baik bagi kebanyakan pasien yang terkena diare, namun bila terjadi
dehidrasi tanpa diketahui, kondisi penderita yang terkena akan menjadi
kesakitan serius dan kematian.
Pasien yang sembuh dari diare, biasanya prognosisnya baik karena tidak ada
konsekuensi jangka panjang.
5. Manajemen Kesehatan
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus
diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air
matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit.
Cara pembuatannya sebagai berikut :
1. Cuci tangan
Sebelum Anda membuat oralit atau ORS (Oral Rehydration Salts) maka
cucilah terlebih dahulu tangan Anda. Sangat disarankan untuk mencuci tangan
sesuai standar WHO. Hal ini bertujuan agar oralit yang dibuat terhindar dari
kontaminasi kuman atau kotoran di tangan.
2. Masak air
Setelah tangan Anda bersih maka siapkanlah air sebanyak 1 gelas belimbing
atau 200 cc air. Tuang 200 cc air ke dalam panci dan masak hingga hangat.
Anda bisa juga memangkas proses memasak air dengan menyiapkan satu
gelas air yang sudah hangat.
Apabila telah tersedia satu gelas air hangat, tahap selanjutnya adalah
mencampurkan gula dan garam ke dalam air hangat tersebut. Masukkan satu
sendok teh (munjung) gula pasir lalu tambahkan 1/4 sendok teh garam.
4. Larutkan
Gula dan garam yang telah ditambahkan ke dalam satu gelas air hangat harus
dilarutkan agar merata. Aduk-aduklah gula dan garam di dalam air dengan
menggunakan sendok. Pastikan tidak ada partikel gula ataupun garam yang
masih terlihat.
Apabila gula dan garam sudah tidak ada maka itu pertanda keduanya sudah
larut di dalam air hangat. Air tersebut pun sudah menjadi oralit atau larutan
gula garam (LGG). Anda bisa langsung segera meminumnya atau
memberikannya kepada keluarga yang sedang diare.
6. Diit
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang
menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast
(pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting
dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare yang dapat membantu
meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan
karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun
mengenai makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-
kacangan, brokoli, dan kembang kol.
7. Intervensi Keperawatan
5 langkah cuci tangan adalah cara mencuci tangan yang benar sesuai standar
World Health Organisation (WHO) dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir
merupakan cara terbaik untuk membunuh kuman.
Namun bila tidak tersedia, dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol
60% sebagai gantinya.
https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/sarrah-ulfah/langkah-cuci-tangan-
yang-benar-menurut-who. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2019.