Anda di halaman 1dari 5

RESUME BIOLOGI UMUM

DOSEN: Dr M NASIR TAMALENE S.Pd.M.Pd

DI SUSUN OLEH

SAMSUL BAHRI HI. MANAF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS KHAIRUN
2018
1. Pengubahan energi pada sel tumbuhan

Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi menjadi dua tahap, yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap. Berikut penjelasan tentang reaksi terang dan reaksi gelap:

A. Reaksi terang

Pada tahap pertama, energi matahari ditangkap oelh pigmen penyerap cahaya dan diubah
menjadi bentuk reaksi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Proses ini dapat disebut
dengan tahap reaksi terang. Pada reaksi terang ini atom hidrogen dari molekul H2O dipakai
untuk mereduksi NAPDH+ menjadi NAPDH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping
sebagagai hasil samping reasi fotosintesis.

Reaksi ini dapat juga dirangkaikan denga reaksi endergonik, membentuk HTP dan ADP+Pi.

Perjalanan yang ditempuh oleh elektron ada dua yaitu sebagai berikut:

1. Aliran siklis

Cahaya berenergi tinggi yang terserap pada klorofil, dan dapat menyebabkan elektron (e-)
berasal dari fotosistem I atau P700 terlempar keluar orbitnya.

2. Aliran non siklis

Perjalanan aliran elektron fotosistem II, elektron negatif juga berasal dari P700. Elektron
negatif yang terlempar keluar orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron negatif bersamaan
dengan 2H- berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron siklis pindah ke akseptor
laian seperti plastiosiani atau fredoksin.

B. Reaksi gelap

Di sebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut sebagai reaksi gelap karena tidak
tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di stroma. Reaksi
gelap terjadi melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Karbondioksida diikat oleh RuBp menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6 karbon
ini kemudian memecah menjadi dua fosfogiselat (PGA)
2. Masing-masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan menerima hidrogen serta e-
dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan PGAL (fosfogeliseraldehida).

anaman mengubah energi sinar matahari, melalui penyerapan oleh klorofil dan melalui

serangkaian reaksi kimia yang rumit, menjadi energi kimia. Tanaman menggunakan bahan

sederhana (air, karbondioksida dan unsur hara) untuk membentuk molekul organik yang

kompleks. Selanjutnya molekul-molekul ini digunakan untuk membangun jaringan-jaringan

tumbuhan itu sendiri.

Semua organisme hidup secara tetap mengambil bahan-bahan dari sekelilingnya, menggunakan

untuk keperluan hidupnya, dan mengembalikan bahan dalam bentuk lain kembali ke

lingkungannya. Proses yang dinamis ini harus terus berlangsung, meskipun tampaknya berbagai

organisme tidak mengalami perubahan. Hal ini perlu untuk mempertahankan kehidupan.

Karenanya proses hidup sering dikatakan sebagai suatu keadaan mapan yang dinamis

2. Pengubaha energi pada sel hewan

Untuk melaksanakan proses hidup yang minim, hewan harus memperoleh oksigen dan bahan
organik dan mengembalikan ke lingkungannya berupa senyawa karbondioksida, air dan beberapa
senyawa kimia buangan yang tidak dapat lagi dimanfaatkannya.

Tubuh hewan terdiri dari berbagai bagian. Setiap bagiannya melangsungkan fungsi khusus.
Bagian yang dapat melangsungkan fungsi khusus ini disebut organ. Misalnya lambung adalah
organ untuk melaksanakan pencernaan.

Organ-organ di dalam tubuh, secara fisiologi bukan merupakan bagian yang terpisah, melainkan
membentuk suatu kumpulan organ yang berfungsi secara terkoordinasi (ciri makhluk hidup). Dua
atau lebih organ secara bersama-sama melangsungkan satu tujuan tertentu dalam tubuh. Kerja
sama antar organ di dalam tubuh untuk mencapai maksud tertentu dinamakan sistem.

Misalnya mulut, esofagus, lambung, usus dan lainnya termasuk ke dalam sistem pencernaan,
karena secara bersama-sama melaksanakan tugas dengan tujuan untuk mencerna; hingga bahan
organik yang masuk ke dalam tubuh dapat diserap dan disebarkan dengan bantuan sistem lain
(peredaran darah). Selain itu dalam makhluk hidup yang kompleks terdapat juga berbagai sistem,
seperti pernapasan, saraf, otot, peredaran darah, ekskretori, endokrin, pengaturan suhu, dan lain
sebagainya.

Tubuh hewan terdiri dari berbagai bagian. Setiap bagiannya melangsungkan fungsi khusus.
Bagian yang dapat melangsungkan fungsi khusus ini disebut organ. Misalnya lambung adalah
organ untuk melaksanakan pencernaan.

Organ-organ di dalam tubuh, secara fisiologi bukan merupakan bagian yang terpisah, melainkan
membentuk suatu kumpulan organ yang berfungsi secara terkoordinasi (ciri makhluk hidup). Dua
atau lebih organ secara bersama-sama melangsungkan satu tujuan tertentu dalam tubuh. Kerja
sama antar organ di dalam tubuh untuk mencapai maksud tertentu dinamakan sistem.

Misalnya mulut, esofagus, lambung, usus dan lainnya termasuk ke dalam sistem pencernaan,
karena secara bersama-sama melaksanakan tugas dengan tujuan untuk mencerna; hingga bahan
organik yang masuk ke dalam tubuh dapat diserap dan disebarkan dengan bantuan sistem lain
(peredaran darah). Selain itu dalam makhluk hidup yang kompleks terdapat juga berbagai sistem,
seperti pernapasan, saraf, otot, peredaran darah, ekskretori, endokrin, pengaturan suhu, dan lain
sebagainya.

Bila kita ingin memperhatikan sebuah organ lebih rinci, misalnya dengan sebuah mikroskop,
ternyata bahwa organ terdiri dari beberapa macam struktur yang masing-masing mempunyai
tugas yang berbeda, dinamakan jaringan. Misalnya, jaringan otot dan kelenjar terdapat pada
saluran pencernaan makanan. Makanan yang berada dalam saluran pencernaan dapat bergerak
dengan bantuan aktivitas otot. Selanjutnya kelenjar pencernaan menghasilkan sekretnya untuk
lebih meng”halus”kan bahan makanan, menjadi senyawa yang lebih sederhana agar dapat
diabsorpsi oleh sel.

Bila kita lihat lebih rinci lagi, misalnya dengan bantuan mikroskop, tampak bahwa jaringan
sebenarnya dibangun oleh sejumlah besar sel. Bila kita menggunakan mikroskop yang lebih
canggih (mikroskop elektron), atau dalam pengamatan ini menggunakan berbagai peralatan
canggih lain, maka dapat diketahui bahwa sel dibangun oleh bahan hidup yang dikenal sebagai
protoplasma yang berisi berbagai komponen di dalamnya. Pada protoplasma inilah terjadi
berbagai proses hidup.
3. Fermentasi (fermentation)

Fermentasi adalah adalah proses anaerobik dimana energi bisa dilepasakan dari
glukosa meskipun oksigen tidak tersedia. Fermentasi terjadi dalam sel ragi, dan pembentukan
fermentasi dapat terjadi pada bakteri dan sel-sel otot hewan.

Dalam sel ragi (yang bisa digunakan untuk membuat roti dan memproduksi minuman
berakohol), glukosa dapat dimetabolisme melalui respirasi seluler seperti pada sel lainya.
Ketika keberadaan oksigen berkurang atau tanpa oksigen, glukosa masih dapat diubah
menjadi asa piruvat melalui glikolisis. Dalam fermentasi ragi ini, asam piruvat dikonversi
terlebih dahulu enjadi asetadehida dan kemudian menjadi atil alkohol. Hasil akhir fermentasi
ini bergantung pada jenis bakteri yang melakukan ferentasi.

Anda mungkin juga menyukai