Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu :
1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia.
2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia.
3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini.
4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
Jumlah criteria
Jumlah kriteria diamati
Jumlah kriteria terpenuhi
Modul 2 : ALAT & OBAT
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu :
1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia.
2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia.
3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini.
4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
Komentar / Ringkasan :
Jumlah criteria
Jumlah kriteria diamati
Jumlah kriteria terpenuhi
Modul 3 : MANAJEMEN PELAYANAN
Fasilitas : BPS Endang Purwaningsih, Amd.Keb
Tanggal : 29 November 2014
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu :
1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia.
2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia.
3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini.
4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
Komentar / Ringkasan :
Jumlah criteria
Jumlah kriteria diamati
Jumlah kriteria terpenuhi
Modul 4 : FOKUS PADA KLIEN
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu :
1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia.
2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia.
3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini.
4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
Jumlah criteria
Jumlah kriteria diamati
Jumlah kriteria terpenuhi
Modul 5 : PENCEGAHAN INFEKSI
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (√ ) pada kolom yang sesuai dengan situasi saat pengamatan dilakukan, yaitu :
1. Pada kolom “Y” (Ya) : jika sarana / prasarana tersebut tersedia.
2. Pada kolom “T” (Tidak) : jika saat ini sarana / prasarana tersebut belum tersedia.
3. Pada kolom “TB” (Tidak Berlaku) : jika tidak berlaku untuk kondisi saat ini.
4. Gunakan kolom “catatan” untuk menjelaskan, menuliskan masalah yang dihadapi, dan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasinya.
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
1. Terdapat air yang mengalir di 1. Fasilitas memiliki sarana air bersih yang mengalir setiap hari. √
klinik
2. Kebersihan klinik Bebas dari noda darah, debu, sampah dan sarang laba-lata √
1. Lokasi sekitar klinik (lingkungan luar) √
2. Tempat pendaftaran √
3. Ruang tunggu √
4. Ruang pelayanan √
5. Meja periksa √
6. Meja loket/pelayanan √
7. Rak-rak √
8. Kursi √
9. Wastafel √
10. Closet / Toilet √
11. Ruang penyimpanan / Gudang √
3. Penggunaan larutan antiseptik Verifikasi / periksa (dengan membaca label) apakah: √
(untuk selaput mukosa) sesuai 1. Konsentrasi untuk antiseptik yang digunakan benar :
standar Etyl atau isopropyl alcohol (60%-90%), atau
Cetrimide dan chlorexidine gluconate (2%-4%) (mis.,Savlon®),
atau
Chlorexidine gluconate (2%-4%) (mis., Hibiclens®, Hibiscrub®,
Hibitane ®), atau
Jodium (1%-3%) atau
Iodophors (e.g., Betadine ®), atau
Triclosan (1%)
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
2. Antiseptik disiapkan dalam tempat yang sesuai untuk penggunaan √
sehari-hari
3. Tempat pakai ulang tersebut dicuci bersih dengan sabun, dibilas √
dengan air bersih dan dikeringkan sebelum digunakan kembali.
4. Wadah pakai ulang diberi tanggal setiap kali diisi √
5. Kain kasa, kapas, korentang dan peralatan lain tidak disimpan dalam √
tempat berisi antiseptik
4. Dekontaminasi peralatan dll. 1. Tersedia larutan klorin dengan konsentrasi 0,5%: √
Dilakukan sesuai standar Cairan pemutih : bila memakai Baiclyn® atau soclyn ®
(5,2.5%), 1 bagian pemutih untuk 9 bagian air,
Atau
Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL, Calsium
Hypochlorite (35%), 14 gram bubuk untuk 1 liter air
Atau
Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL Calcium
hypochlorite (60%), 8 gram bubuk untuk 1 liter air
Atau
Bubuk pemutih : bila menggunakan CHCL Calcium
hypochlorite (70%), 7 gram bubuk untuk 1 liter air
2. Larutan klorin baru selalu disiapkan di awal hari atau lebih awal bila √
perlu
3. Peralatn & bahan lainnya direndam dalam larutan klorin 0,5% √
selama 10 menit, segera setelah digunakan (jangan dicuci dulu).
4. Setelah 10 menit, peralatan diangkat dari larutan klorin kemudian √
dibilas dengan air bersih dan segera dikeringkan.
5. Proses pencucian alat dilakukan Memakai : √
sesuai dengan standar 1. Sarung tangan rumah tangga
2. Penutup kepala
3. Masker dan pelindung mata / wajah (face shield)
4. Celemek plastik
5. Sepatu tertutup
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
Menggunakan : √
6. Sikat lembut
7. Detergen
8. Air mengalir (dari kran)
Melepas bagian-bagian alat yang terdiri dari beberapa bagian dan √
membersihkan bagian gerigi dan sambungan dengan sikat.
Menyikat peralata dan alat lain di dalam air, menghilangkan semua √
darah dan kotoran/benda asing lainnya.
Membilas bersih peralatan dengan air bersih √
Mengeringkan peralatan dengan dianginkan atau dilap dengan handuk √
bersih.
Mencuci tangan setelah melepas sarung tangan √
6. Proses pembungkusan alat-alat Amatilah proses pembungkusan apakah : √ Kalau fasilitas menggunakan
yang akan disterilisasi dilakukan peralatan telah bersih dan kering. DTT saja, beri tanda pada
sesuai dengan standar Bila pembungkusan dilakukan untuk sterilisasi uap (otoklaf) : kolom “TB”
Semua sambungan peralatan dibuka atau dalam posisi terlepas : √ Cukup satu cara yang sesuai
Jenis bahan yang digunakan untuk membungkus antara lain : √ standar untuk memenuhi
Bahan pembungkus kain, muslin (140 hitungan barang): kriteria
Dibungkus dua kali dengan bahan dua lapis, atau
Bahan jeans (160 hitungan benang) : dua lapis per bungkus,
Atau
Bahan pelindung (272-288 hitungan benang) : satu lapis tapi 2
kali bungkus, atau
Kertas (Kraf atau lainnya) : 2 kali bungkus.
Kertas bungkus tidak dipakai ulang
Tidak menggunakan bahan Kanvas untuk membungkus √
Bungkusan tersebut ditempatkan secara langsung ke dalam otoklaf √
atau ditempatkan kedalam tromol logam yang berlubang
Pembungkus diikat secara longgar √
Tempat yang terbuat dari besi dan kaca yang memakai tutup √
diletakkan terbuka.
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
DAN/ATAU
Pembungkusan untuk sterilisasi oven : √
Jenis bahan yang dapat dipakai :
Kain pembungkus muslin (140 hitungan benang) : 2 bungkus
dengan 2 lapis, atau
Kertas aluminium, atau
Wadah besi bertutup
7. Proses meletakkan ke dalam Sewaktu memasukkan; amati : Cukup satu metode
sterilisator dilakukan sesuai Jika menggunakan sterilisasi uap (otoklaf) : √ dilakukan sesuai standar
dengan standar Jarak antara dinding dan pembungkus minimal 7-8 cm. untuk memenuhi kriteria.
Bungkus dari bahan diletakkkan dipinggir √ Kalau fasilitas menggunakan
Tromel logam berisi instrumen terbungkus, lubangnya dalam DTT saja, beri tanda pada
√
keadaan terbuka. kolom “TB”
Botol, wadah dari besi dan kaca berisi peralatan kering diletakkan √
pada sisinya (miring) dengan tutup dibiarkan terpasang kendur.
Wadah peralatan (hanya yang berlubang) diletakkan mendatar pada √
rak.
Larutan disterilkan secara terpisah. √
Sarung tangan diletakkan terpisah pada di rak paling atas. √
Sterilisator tidak terisi terlalu penuh : pembungkus peralatan dan √
wadah tidak saling menekan.
ATAU
Bila menggunakan sterilisasi oven : √
Jarak antara pembungkus dan dinding minimal 7-8 cm.
Sterilisator tidak terlalu penuh: pembungkus dan wadah tidak saling √
menekan
8. Proses sterilisasi dilakukan sesuai Amati selama siklus sterilisasi apakah standar berikut dipatuhi: Cukup satu cara dilakukan
standar Bila menggunakan sterilisasi uap (otoklaf) : sesuai standar untuk
20 menit untuk peralata yang tak terbungkus atau 30 menit untuk √ memenuhi kriteria. Kalau
peralatan yang dibungkus pada suhu 1210C (2500F) 106 kPa (15 fasilitas menggunakan DTT
lbs/in2) dalam sterilisator gravitasi, dan/atau saja, beri tanda pada kolom
“TB”
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
Lainnya tergantung jenis alat, dibungkus atau tidak, dan jenis √
sterilisator (sesuai petunjuk pembuatannya).
DAN/ATAU
Bila sterilisasi kering :
1700C (3400F) selama 1 jam sesudah mencapai suhu yang diinginkan √
(seluruh proses memerlukan 2 – 2.5 jam), dan/atau
1600C (3200F) selama 2 jam sesudah mencapai suhu yang diinginkan √
(seluruh proses memerlukan 3-3.5 jam).
DAN/ATAU
Bila sterilisasi kimiawi :
Instrumen yang bagian-bagiannya terlepas direndam secara penuh di √
dalam glutaraIdehyde (konsentrasinya tergantung petunjuk
produsen) selama 10 jam dalam tempat dengan tutup.
Tempat penyeterilan diberi tanda waktu mulainya proses sterilisasi √
ini.
Tempat diberi tanda tanggal pembuatan larutan dan larutan tersebut √
hanya digunakan dalam waktu 14 hari.
Sesudah 10 jam, instrumen dikeluarkan dengan menggunakan sarung √
tangan steril atau dengan korentang dan dibilas dengan air steril,
dikeringkan dan ditempatkan di tempat yang steril.
9. Proses pengeluaran alat dari Amati selama proses pengeluaran alat : Cukup satu metode
sterilisator dilakukan sesuai Bila menggunakan sterilisator uap (otoklaf) : √ dilkaukan sesuai standar
standar Pintu terbuka 12-14 cm (5-6 inci) setelah proses sterilisasi selesai dn untuk memenuhi kriteria.
jarum petunjuk tekanan sampai pada angka “0” Kalau fasilitas menggunakan
30 menit dibutuhkan agar pembungkus alat dan peralatan kering, √ DTT saja, beri tanda pada
sebelum dikeluarkan dari sterilisator. kolom “TB”
Apabila digunakan nampan untuk tempat peralatan, nampan tersebut √
dikeluarkan dari sterilisator dan diletakkan di suatu tempat yang jauh
dari jendela terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri.
Bila tidak menggunakan nampan, bungkusan peralatan diletakkan di √
suatu tempat beralaskan kertas atau kain, yang jauh dari jendela
terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri.
KRITERIA CARA VERIVIKASI Y T B CATATAN
Penanganan bungkusan yang tidak perlu dihindari. √
Apabila bungkusan telah dingin sesuai suhu ruangan, peralatan siap √
digunakan atau diletakkan di tempat penyimpanan.
Bila menggunakan sterilisator kering : √
Bungkusan diletakkan disuatu tempat beralaskan kertas ayau kain,
jauh dari jendela terbuka atau kipas angin sampai mendingin sendiri.
Bungkusan telah mendingin sesuai suhu ruangan sebelum √
digunakan.
Penanganan yang tidak perlu dari bungkusan tersebut dihindari. √
Apabila bungkusan telah dingin sesuai suhu ruangan, peraltan siap √
digunakan atau diletakkan di tempat penyimpanan
10. Proses Desinfeksi Tingkat Tinggi Selama proses DTT apakah prosedur standar dibawah ini diikuti. √
(DTT) dilakkan sesuai standar Pada waktu merebus :
Peralatan yang bagian-bagiannya telah dilepas dan dibersihkan,
direndam sampai seluruhnya berada di bawah permukaan air.
Menutup tempat merebus √
Peralatan /Instrumen direbus selama 20 menit dihitung dari saat air √
mulai mendidih.
Tidak ada penambahan instrumen atau air setelah air mendidih √
(setelah waktu mulai dihitung).
Setelah 20 menit, instrumen dikeluarkan dengan menggunakna √
korentang yang telah di DTT atau steril. Diletakkan dalam tempat /
wadah yang telah di DTT. (jangan dibiarkan dingin di tempat
perebusan)
DAN/ATAU √
Pada saat mengukus (menggunakan uap):
Di dasar alat upa/pembungkus terdapat cukup banyak air untuk
seluruh prosedur DTT.
Peralatan yang bagian-bagiannya telah dilepas dan dibersihkan √
diletakkan di bagian atas alat kukus.
Menutup tempat kukusan. √
KRITERIA CARA VERIVIKASI √ T B CATATAN
Peralatan/Instrumen dikukus selama 20 menit dihitung mulai saat √
keluar uap dari bawah tutup.
Tidak ada instrumen yang ditambahkan setelah mulai menghitung √
waktu.
Setelah 20 menit, instrumen dikeringkan di udara dan disimpan √
dalam panci pengukus yang tertutup atau dikeluarkan dengan
menggunakan korentang / sarung tangan yang telah di DTT atau
steril. Dikeringkan dan diletakkan dalam wadah yang telah di DTT.
DAN / ATAU √
Bila secara kimiawi :
Larutan klorin 0.1% disiapkan dengan menggunakan air yang telah
direbus hingga mendidih.
Peralatan yang telah dilepas bagian-bagiannya dan dibersihkan √
direndam sampai seluruhnya berada di bawah permukaan dalam
suatu wadah dengan tutup selama 20 menit.
Ada catatan pada wadah yang menunjukkan waktu mulai √
dilakukannya proses DTT.
Ada catatan pada wadah yang menunjukkan tanggal larutan dibuat √
dan larutan tersebut dapat dipakai dalam jangka waktu 14 hari, bila
menggunakan glutaraldehyde atau dalam waktu 24 jam, bila
menggunakna larutan klorin
Setelah 20 menit, instrumen dikeluarkan dengan menggunakan √
korentang atau sarung tangan yang telah di DTT atau steril, dibilas
dengan air steril atau yang telah direbus, dikeringkan dan diletakkan
dalam wadah yang telah di DTT.
11. Proses penyimpanan peralatan Peralatan / bahan yang telah dibuka dari bungkusnya langsung √
steril atau DTT dilakukan sesuai digunakan atau disimpan dalam tempat yang telah di DTT.
standar
Bungkusan steril atau yang telah di DTT dan/ atau wadahnya harus √
diberi tanggal habis berlakunya keadaan steril / DTT (expired date).
Jumlah criteria
Jumlah kriteria diamati
Jumlah kriteria terpenuhi
Lampiran 3
FORM 3
DAFTAR TILIK
KLINIK BIDAN DELIMA
B. KETERAMPILAN KLINIS
1. PENCEGAHAN INFEKSI
No. Kriteria Pengamatan Nilai
1. Sanitasi dan kebersihan (bersih dari cemaran darah, kotoran, debu, 1
sampah, sarang laba-laba) di klinik
2. Ketersediaan dan kecukupan air bersih 1
3. Ketersediaan, kondisi dan pengamatan sabun 1
4. Keberadaan dan praktik protap PI ditempat pemrosesan alat 1
5. Ketersediaan, kondisi dan praktik DTT/sterilissi (alat kukus atau 1
outoklaf)
6. Pengelolaan dan pembungkusan (ada pencatuman tanggal proses 1
instrument)
Jumlah Nilai 6
2. KONSELING
No. Kriteria Pengamatan Nilai
1. Catatan tentang proses dan praktik bagi informed choice (misalnya : 1
dapat terlihat dari kartu peserta KB, penggunaan ABPK dan materi
KIE lainnya)
2. Catatan dan dokumen tentang informed consent 1
Jumlah Nilai 2
3. PELAYANAN KB
No. Kriteria Pengamatan Nilai
1. Kebenaran pengisian dan praktek standar proses SOAP KB – lihat 1
kartu KB
Jumlah Nilai 1
4. ASUHAN ATENATAL
No. Kriteria Pengamatan Nilai
1. Cara atau rekam medik atau catatan pemeriksaan antenatal terarah 1
dan esensial
2. Cara atau rekam medik tentang kesimpulan hasil pemeriksaan, 1
identifikasi risiko tinggi, pengamatan status gizi, nasihat dan rencana
tatalaksana ibu hamil
3. Cara atau rekam medik tentang pengenalan dini tanda bahaya dan 1
rujukan tepat waktu yang diperlukan
Jumlah nilai 3
1. Apakah ibu bidan memberitahu tentang cara pemberian ASI pada saat pemeriksaan
kehamilan? Ceritakan
BPS Endang Purwaningsih, Amd.Keb memberitahukan pemberian ASI pada saat
kehamilan, disini Bidan Endang memberitahu pada saat usia kehamilan klien masuk
trimester 3. Bidan Endang juga tidak hanya memberitahu pada ibu tersebut namun
juga memberitahu suami agar mendukung pemberian ASI eksklusif saat anaknya
lahir nanti. Bidan Endang menjelaskan kepada klien apa itu ASI, apa manfaatnya
dan berapa lama ASI tersebut diberikan pada bayinya serta mempersiapkan diri
untuk dapat menyusui atau memberikan bayinya ASI dengan sepenuh hati. Bidan
Endang memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Pada saat persalinan, segera setelah bayi lahir, apa yang dilakukan oleh bidan pada
bayi? Ceritakan
Pada BPS Endang Purwaningsih, disini yang dilakukan oleh bidan pada bayi setelah
bayi lahir adalah IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan skin to skin antara Ibu dan
bayinya. Pada saat bayi di IMD lalu dihangatkan dengan selimut agar bayi tidak
mengalami hipotermi. Dilihat apakah bayi berhasil dalam melakukan IMD tersebut.
3. Kapan bayi mulai menyusui ?
Bayi menyusui mulai dari bayi lahir yang disebut IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan
ASI Ekslusif sampai umur 6 bulan. Disini Bidan Endang selalu menganjurkan
pasienya untuk selalu menyusui bayi agar kebutuhan ASI bayinya tercukup.
4. Bagaimana perasaan ibu pada saat menyusui?
Perasaan Ibu saat menyusui anaknya merasa senang dapat memberikan ASInya dan
ibu memberikan ASInya dengan penuh kasih sayang sehingga bayi merasa tenang
saat ibunya memberikan ASI. Suami juga turut memberikan dukungan agar ibu
merasa semangat dalam pemberian ASI.
5. Apakah ibu mendapat kesulitan dalam memberikan ASI kepada bayi?
Kebanyakan ada kesulitan tentang teknik menyusui.
6. Bila ada, mengapa ? apakah masalah ini disampaikan pada ibu bidan ? apa saran ibu
bidan ?
Dalam pemberian ASI eksklusif ibu mengalami kesulitan yaitu masalah teknik
menyusui, ibu yang masih mengalami kesulita salah teknik. Biasanya kesulitan
dalam teknik menyusui ini sering dialami oleh primipara. Namun Bidan Endang
memberi saran serrta mengajarkan klien untuk menyusui yang benar dan sering
melakukan perawatan payudara untuk pendukung pemberian ASI.