Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan


yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai
dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. Karya tulis ilmiah berisi
data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut
dan sistematis.

Tujuan dari karya ilmiah adalah menjadi transformasi pengetahuan bagi


sekolah atau institusi perguruan tinggi dengan masyarakat, atau bagi para
peminatnya, melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara
benar dan teratur, membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari
keilmuannya, menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa dan sebagai
wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan
yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Apa pengertian dari karya ilmiah?
2. Apa ciri-ciri karya ilmiah?
3. Apa saja yang termasuk kelompok karya ilmiah ?
4. Bagaimana etika penulisan karya ilmiah ?
5. Bagaimana tata cara penulisan karya ilmiah ?
6. Bagaimana sistematika karya ilmiah ?

1|Page
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1) Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2) Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah?
3) Untuk memahami ciri-ciri karya ilmiah?
4) Untuk mengetahui saja yang termasuk kelompok karya ilmiah ?
5) Untuk mengetahui etika penulisan karya ilmiah ?
6) Untuk lebih memahami tata cara penulisan karya ilmiah ?
7) Untuk memahami sistematika karya ilmiah ?

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan


yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan
kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan
fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan sistematis.
Karya tulis ilmiah disusun harus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak
bersifat emosional dan personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa
yang digunakan di dalam suatu karya tulis ilmiah ialah bahasa Indonesia yang
baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Untuk mencapai tingkat kelogisan tertentu dalam karya tulis ilmiah,
seorang peneliti haruslah memiliki landasan teori yang kuat. Landasan teori yang
kuat akan membantu peneliti dalam menyusun dan mempertahankan hasil
penulisannya, karena dari landasan teori tersebut, suatu karya tulis ilmiah tidak
menyimpang dari disiplin ilmu tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
Pertanggung jawaban ilmiah yang dimaksud bukan hanya sekedar teknik
sistematika penulisannya saja. Lebih lanjut, suatu karya ilmiah haruslah
memenuhi kaidah :
Penyebutan sumber yang jelas, artinya jika suatu peneliti mengutip pernyataan
ataupun hasil penelitian orang lain, maka haruslah disebutkan sumber kutipan
tersebut. Memenuhi kaidah penulisan frasa, kata, dan kalimat yang sesuai dengan
bahasa yang baik dan benar.

2.2 Ciri-ciri Karya Ilmiah

Karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam


bahasa yang digunakan di dalam suatu bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa

3|Page
tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat bidang ilmu tersebut. Oleh karena
itu, para peneliti haruslah menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang
keilmuannya masing-masing.
Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah sebagai berikut :
1. Reproduktif
Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus
diterima dan dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna yang
ingin disampaikan oleh penulisnya.
2. Tidak Ambigu
Artinya suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah bahasa
yang baik dan benar. Penulis harus menguasai materi atau harus mampu
untuk menyusun kalimat dengan subjek dan prediket yang jelas.
3. Tidak Emotif
Artinya karya tulis harus disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan
penulisnya. Hal-hal yang diungkapkan harus rasional, tanpa diberi
tambahan pada subjektifitas penulisnya.
4. Penggunaan Bahasa Baku
Karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam
ejaan, kata, kalimat, dan paragrafnya.
5. Penggunaan Kaidah Keilmuan
Suatu karya ilmiah harus memuat atau menggunakan istilah-istilah dalam
bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidangnya penulis, ini menjadi
bukti bahwasanya penulis menguasai apa yang ditulisnya.
6. Bersifat Dekoratif dan Rasional
Artinya penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang
hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
kerunutan pikiran yang logis, lancer, dan kecermatan penulisannya.
7. Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward
Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada
setiap paragraph dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya

4|Page
langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke
penjelasan.

8. Menggunakan Kalimat Efektif


Artinya kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga makna yang
ingin disampaikan kepada pembaca tepat mengenai sasaran.

2.3 Kelompok Karya Ilmiah


1. Artikel
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif
penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah,
artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan
proyek.
Sistematika Artikel:
1) Judul
2) Nama Penulis -- tanpa gelar akademik
3) Abstrak --ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
4) Kata Kunci --3-5 keywords.
5) Pendahuluan -- latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2
kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
6) Kerangka Teori (Kajian Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.
7) Pembahasan --kupasan, analisis, argumentasi, komparasi,
keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
8) Penutup -- simpulan dan saran
9) Daftar Pustaka
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-

5|Page
objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).

Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu


topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan.
Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat
pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara
sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif.
Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh
dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika makalah :
1) Pendahuluan
2) Pembahasan
3) Kesimpulan

Contoh daftar isi dalam makalah:


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................3


2.1 Pengertian energi listrik ..............................................................3
2.2 Pembuatan energi listrik...............................................................3
2.3 Bahaya energi listrik ....................................................................3

6|Page
2.4 Manfaat energi listrik ...................................................................4

2.5 Sumber listrik alternatif ................................................................5


2.6 Listrik energi dimasa depan ..........................................................7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................8
4.2 Saran ..............................................................................................8

3. Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah,
namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas
kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah.

4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi
(mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya
sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika
penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan yang
berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-
objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau
percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu
tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

7|Page
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh
dari penelitian sendiri.

7. Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah
mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar
Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang
terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa
temuan orisinal.

8. Artikel Ilmiah Populer


Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah
populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer
(bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa (surat
kabar, majalah, tabloid).
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara
ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih bersifat
umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis
bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada
publik melalui media massa.

Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan


dengan lebih ringkas dan lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir
deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’
dengan opini penulis.

8|Page
2.4 Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika mengembalikan adalah hal yang lebih dari pada masalah teknis
mengembalikanitu sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang harus dilakukan dan
yangtidak. Bagaimana pun juga, bisa saja membuat dengan cara yang
benar,namun tetap ada yang meminta keadilan. Etika lebih darisekedar hati dari
nalar pikiran.

1.Kejujuran

Menguasai bahan pustaka, mengumpulkan data, melaksanakan


metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Dalam melakukan penelitian atau
membaca karya ilmiah, kejujuran sangat diperlukan mengenai penelitian
mengumpulkan data, melakukan metode dan penelitian, mengumpulkan sumber
atau referensi data tentang bahan pustaka, serta bagaimana penelitian
mempublikasikan hasil metode yang dilakukan kurang.Jika ada kekurangan atau
gagal dalam melaksanakan metode penelitian, peneliti harus mengakui secara
jujur akan hal tersebut. Dengan kekurangan yang dilakukan oleh peneliti, akan
dapat diberikan saran atau kritik yang dibuat untuk peneliti atau penelitian-
penelitian berikutnya.Dalam melakukan penelitian, antara peneliti satu dengan
peneliti lain memiliki tugas atau pekerjaan yang berbeda. Maka dari itu, jangan
mengakui atau merebut pekerjaan rekan peneliti sebagai pekerjaan
milikmu Karena hal ini dapat membuat rekan peneliti merasa terganggu atas
klaim Anda.

2.Objektivitas

Upayakan minimalisasi kesalahan dengan cara:

a. Rancangan percobaan
Sebelum melakukan percobaan atau penelitian, buatlahrancangan
percobaan yang dapat membantu atau membuat penelitiandalam

9|Page
melakukan penelitiannya. Selain itu, juga dapat membantu
tingkatkesulitan dalam penelitian, karena semua halyang sebelumnya telah
dibuat akan mudah diaplikasikandan sedikit yang terhindar dari
kesalahan.

b. Analisis dan interpretasi data


c. Penilaian ahli / rekan peneliti
Dalam penelitian yang dilakukan selesai telah dilakukan atas mendapat
dari ahli penelitian atau rekan peneliti lain akan dapat meminimalkan
pada penelitian tersebut. Penilaian yang diberikan biasanya bisa berupa
memuji atau kritikan juga saran. Saran atau kritikan ini yang dapat
membangun sebuah penelitian agar dapat menjadi penelitian yang
menghasilkan bukti atau data yang relevan.
d. Keputusan pribadi
e. Pengaruh pemberi dana / sponsor
Dana merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi berlangsungnya
sebuah penelitian. Besar atau kecilnya dana yang tersedia sangat berhasil
terhadap berhasil atau tidaknya sebuah penelitian.
Jika dana yang diberikan oleh sponsor cukup besar, maka dana tersebut
akan lebih banyak memberikan banyak manfaat bagi peneliti.
Peneliti yang baik dan profesional akan menggunakan dana penelitian
hanya untuk keperluan penelitian, maka dari itu dana yang tersedia cukup
besar digunakan dengan baik, peneliti dapat melakukan penelitian yang
berhasil.

3. Integritas

Dalam melakukan penelitian tentu saja pihak penelitian akan melakukan


perjanjian atau janji dengan pihak lain, yang mana perjanjian ini terkait dengan
proses penelitian baik dalam pertemuan data maupun metode dan prosedur
penelitian. Saat peneliti
melakukan perjanjian dengan pihak lain, maka peneliti harus menepati janji

10 | P a g e
tersebut. Jika perjanjian yang dibuat diingkari oleh peneliti maka akan merusak
integritas penelit iitu sendiri. Lakukan penelitian dengan tulus. Penelitian yang
dilakukan dengan tulus atau dengan kata lain sesuai keinginan atau hati
peneliti,maka penelitian akan berjalan efektif dan efisien.Upayakan selalu
komitmen.Penelitian merupakan kegiatan yang membutuhkan pikiran
dan Perbuatan Beroperasi konsisten atau tidak berubah-ubah. Fikiran
peneliti yang berubah-ubah akan melanjutkan penelitian tidak berjalan efektif dan
efisien, dan hal ini juga dapat menyebabkan hasil penelitian yang tidak relevan.

2.5 Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah

Aturan Pengetikan

Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku,


yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat
agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya
ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam.

Dengan adanya aturan pengetikan dalam penulisan karya ilmiah ini, maka penulis
dapat menulis dengan rapi dan terususun. Sehingga penguji dapat membacanya
dengan mudah.

Berikut ini adalah beberapa aturan dalam pengetikan karya ilmiah:

1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas

Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font,
spasi, dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah
karya ilmiah haruslah diketik dengan aturan:

 Kertas A4,

 Jenis font Times New Roman,

 Ukuran font 12 px, dan

11 | P a g e
 Spasi 1

2. Ukuran Margin

Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Nah,
untuk ukuran margins ini adalah sebagai berikut:

1. Top (atas) = 3 cm

2. Bottom (bawah) = 4 cm

3. Left (Kiri) = 3 cm

4. Right (Kanan) = 4 cm

3. Bab dan Subbab

Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini
berbeda dengan penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya.
Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab ditulis dengan menggunakan sistem
numeral (1….a….).

Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab
ditulis dengan menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan
subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).

untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini:

 Menggunakan huruf kapital (besar) semua,


 Tulisan di-Bold
 Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya menulis
judul-judul pada umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
 Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung
di-, ke-, dari, tetap ditulis huruf kecil. Seperti contoh: Penulisan dalam Karya
Ilmiah

Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan
penulisan sebagai berikut:

12 | P a g e
 Anak subbab ditulis dengan style font italic,
 Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata
ditulis kapital (besar), kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung,
dan kata tugas.

4. Jarak Antar Bab


Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm
halaman alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun,
berbeda halnya dalam penulisan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab
baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi
untuk membuat bab baru.

Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis
dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi
jarak 2 spasi di bawah subbab.

5. Judul Artikel
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian
dalam penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul
artikel cara penulisannya adalah sebagai berikut:

 Menggunakan huruf kapital (besar) semua,


 Tulisan di-Bold
 Masih menggunakan jenis font Times New Roman
 Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)
 Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline

6. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat
aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru

13 | P a g e
diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25
cm.

7. Penulisan Struktur Lain


Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini
ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel. Nah, penulisannya pun
diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan nama-nama penulis dan
alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi.

Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah.
Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata
pengantar menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan
bawah (i, ii, iii, dst);

 Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas;
 Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat
judul tabel dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal,
dan untuk penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan
nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst);
 Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga
dimungkinkan menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto
sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat
judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini diletakkan di
bawah gambar.
 Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar
yang terdapat warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya
jangan terlalu menggunakan warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy.

14 | P a g e
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Dalam menulis karya ilmiah, diperlukannya urutan sistematika yang tersusun rapi
sesuai dengan kaidah dan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan. Namun,
terdapat sistematika umum dalam penulisan karya ilmiah yang mana
sistematikanya sebagai berikut:

1. Bagian Awal (Bab)

Semua bagian awal dalam tata cara penulisan karya ilmiah adalah:

a. Halaman Judul (Subbab)

Pada bagian awal halaman ini merupakan halaman judul, nama penulis peneliti
serta nomor induknya, nama instansinya dan tahun penulisannya. Hampir sama
halnya dengan penulisan skripsi, yang mana penulisan pada bagian awal halaman
adalah cover atau sampulnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang ada di bagian awal halaman.

 Judul Subbab;
 Nama Penulis dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM);
 Perguruan Tinggi; dan
 Tahun Penulisan

15 | P a g e
b. Lembar Pengesahan

Pada bagian selanjutnya, yaitu lembar pengesahan yang mana terdapat judul
penelitian, nama penulis atau peneliti, dan nomor induknya. Lembar pengesahan
ini dibuat dengan memiliki tujuan untuk mendapatkan persetujuan dan
pengesahan dari pembimbing bahwa karya ilmiah yang kita tulis sudah layak
untuk diujikan. Maka dari itu, diperlukan juga tanggal yang sesuai dengan tanggal
terjadinya pengesahan karya ilmiah yang kita buat.

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam penulisan lembar pengesahan:

 Judul Penelitian, Nama Penulis, dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM);


 Tempat tandatangan pembimbing beserta stempel; dan
 Terdapat tanggal pengesahan penelitian, bahwa penelitian siap diuji.

c. Kata Pengantar

Halaman berikutnya adalah kata pengantar, yang mana kata pengantar ini adalah
salam pembukaan terhadap penguji ataupun pembaca penelitian karya ilmiah ini
sebagai bentuk ucapan syukur tersusunnya karya ilmiah ini.

d. Daftar Isi

Halaman berikutnya adalah halaman Daftar Isi. Halaman ini berisikan daftar isi
atau urutan halaman pada penulisan karya ilmia yang kita buat. Di dalam daftar isi
juga terdapat daftar gambar, daftar tabel, dan juga lampiran.

e. Ringkasan

Ringkasan dalam penelitian karya ilmiah ini merupakan ringkasan karya ilmiah
secara keseluruhan yang kita tulis menjadi maksimal 1 halaman. Seperti layaknya
sebuah novel yang terdapat synopsis, sedangkan untuk penelitian karya ilmiah
terdapat ringkasan.

16 | P a g e
2. Bagian Inti

Bagian inti dalam tata cara penulisan karya ilmiah yang benar adalah:

a. Pendahuluan

Pendahuluan ini merupakan kata-kata pengantar pembahasan yang akan dibahas


dalam penelitian karya ilmiah. Nah, dalam pendahuluan ini terdapat dua hal yang
ditulis yaitu:

 Latar Belakang.
 Tujuan dan Manfaat.

b. Gagasan

Gagasan merupakan ide yang muncul sesuai dengan penelitian karya ilmiah yang
sedang dibahas. Dalam hal ini menjelaskan beberapa hal di antaranya:

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan,

 Solusi yang ditawarkan atau diterapkan sebelumnya dalam memperbaiki


keadaan pencetus gagasan,
 Bagaimana kondisi pencetus gagasan setelah diperbaiki melalui gagasan
yang dicetuskan,
 Beberapa pihak yang dipertimbangkan dalam membantu
mengimplementasikan gagasan, serta menjelaskan peran masing-masing,
dan
 Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan
gagasan sehingga tujuan dapat tercapai sesuai harapan.

3. Bagian Akhir

A. Kesimpulan

17 | P a g e
Dalam bagian kesimpulan ini terdapat dua hal yang diuraikan dalampenulisan
karya ilmiah yang di antaranya adalah:

a. Gagasan yang diajukan,


b. Teknik implementasi atau penyampaian yang dilakukan, dan
c. Prediksi atau hipotesa yang akan diperoleh nantinya

B. Saran

Saran adalah bagian bab penutup dalam laporan karya tulis. Bagian ini
terletak di akhir paragraf dengan di duhului pada serangkaia contoh
kesimpulan dari awal hingga akhir. Menulis saran memang tidak ada aturan
khusus serta podoman yang berlaku, hanya saja dalam proses pembuatan kalimat
saran setidaknya harus mencantumkan beberapa hal berikut ini;

a. Jumlah Kata

Pembuatan saran di dalam kepenulisan karya tulis dibatasi dengan jumlah


minimal karater. Penjumlahan ini sendiri dilakukan sebagai bentuk kesetaraan
antara kesimpulan yang disampaikan. Batasan saran yang baik dalam makalah
tidak lebih dari 200 kata.

b. Memberikan Kata Harapan

Penulisan saran dalam karya tulis haruslah memberikan harapan kepada


pembaca, dengan bentuk kata-kata yang menarik seperti penggunaan “oleh karena
itulah”, atau penggunaan kata “harapannya dari penulisan ini…”, dan lain
sebaginya.

c. Memberikan Rekomendasi

18 | P a g e
Langkah pembuatan saran yang baik dalam penulisannya haruslah
memberikan rekomendasi berupa penelitian lebih lanjut mengenai metode yang
dipergunakan. Dalam bahasan inilah banyak pihak yang mengindikasikan bahwa
penulisan saran tidak perlu dilatakan pada abtrak kepenulisan.

Dari penjelasan di atas, untuk melengkapnya maka kami


merekomendasikan beberapa contoh terhadap tata cara kepeunisan saran atau bab
penutup dalam makalah. Contoh ini diberikan dengan tujuan agar bisa membantu,
khususnya bagi yang sedang membutuhkan.

C. Daftar Pustaka

Cara Menulis Daftar Pustaka adalah suatu cara untuk menulis sebuah
karya ilmiah atau skripsi yang berada di akhir dari skripsi atau thesis maupun
karya ilmiah apapun, yang digunakan untuk sumber atau referensi oleh seorang
penulis. Jadi, tentusaja setiap dosen pengampu akan meminta pada mahasiswanya
untuk menyertakan daftar pustaka di setiap akhir karya tulis ilmiah. Perlu Anda
ketahui jika penulisan daftar pustaka umumnya adalah ditulis urut secara abjad
yang terdiri dari nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan, identitas penerbit dan
juga lokasi penerbit.

Unsur-unsur daftar pustaka meliputi hal berikut.

1) Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan


koma.
2) Tahun terbit.
3) Judul buku : penulisannya bercetak miring.
4) Data publikasi, meliputi tempat/ kota terbit, dan penerbit.
5) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah,
jilid, nomor dan tahun terbit.

2.6 Contoh Karya Ilmiah

19 | P a g e
Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lingkungan merupakan kesatuan antara abiotik dan biotik. Abiotik adalah


kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan biotik adalah kumpulan benda hidup.
Di dalam komponen abiotik yaitu udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lain
sebagainya. Komponen biotik mencakup dekomposer atau pengurai, konsumen,
dan produsen. Kedua komponen ini sangat erat berkaitan (tak dapat dipisahkan).

Lingkungan hidup diartikan secara beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan


hidup disebut juga environment. Environment ialah kesatuan antara makhluk
hidup (biotik) dan non-hidup (abiotik) yang ada di bumi. Sedangkan, menurut
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
seluruh benda. Baik makhluk hidup termasuk manusia, keadaan hingga perilaku
manusia.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah gabungan


antara semua makhluk hidup dan faktor serta komponen sekelilingnya. Makhluk
hidup yang ada di bumi merupakan salah satu faktor keberhasilan lingkungan
hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan yaitu manusia. Manusia adalah makhluk
berakal yang diciptakan Tuhan dengan sempurna dalam keadaan yang utuh pula.

Oleh sebab itu, kegagalan lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi dapat
dikatakan ulah manusia. Tingkah laku manusia pada masa kini sudah melebihi
batas wajar. Salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan. Banyak tempat
yang seharusnya bersih dari sampah justru tertimbun sampah. Tempat yang
seharusnya rindang dan asri, berubah menjadi tempat yang panas dan gersang.

2. Rumusan Masalah

a. Apa saja jenis pencemaran bagaimana penjelasannya?

20 | P a g e
3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Pencemaran

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara tak selalu disebabkan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
dapat pula disebabkan oleh kejadian alam contohnya gunung meletus. Hasil dari
letusan gunung berapi membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Namun,
penyebab utama pencemaran udara di Indonesia terjadi akibat polusi kendaraan
bermotor roda dua, tiga maupun empat.

Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:

a. Asap Rokok

Seperti yang telah diketahui, sebagian besar orang-orang terkaya yang ada di
Indonesia ialah bos besar perusahaan rokok. Oleh sebab itu, tak heran bila asap
rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang terbesar. Kandungan-
kandungan berbahaya ada di dalam rokok seperti tar dan nikotin. Maka asap yang
ditimbulkan berbahaya pula.

b. Ozon (O3)

Sudah menjadi rahasia publik bila lapisan ozon mulai menipis. Lapisan
penghalang buruknya sinar matahari ini justru menjadi boomerang bagi bumi.
Polutan ozon merupakan polutan yang paling berbahaya. Penangannya pun sangat
sulit karena tak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon menyebabkan
kerusakan paru-paru.

c. Karbonmonoksida (CO)

21 | P a g e
Gas CO juga merupakan salah satu polutan yang berbahaya. Gas ini dapat
menimbulkan kematian jika seseorang menghirupnya dalam waktu yang lama.
Contoh dari polutan gas CO yaitu ketika tidur di dalam mobil menggunakan AC.
Gas-gas CO yang dihasilkan kendaraan bermotor di luar dapat masuk ke dalam.
Gas itulah yang mematikan.

2. Pencemaran Air

Air yang bersih yaitu air yang tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga bila
diemui air yang berbau, berwarna dan terdapat biota yang mati di dalamnya, air
itu terindikasi telah tercemar. Pencemaran pada air dapat disebabkan oleh hal-hal
berikut:

a. Limbah pabrik, nuklir dan industri

Limbah pabrik, nuklir dan industri mengandung zat-zat kimia berbahaya. Salah
satu zat itu ialah radioaktif. Pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai
sangat membahayakan. Karena zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai.
Hal itu mengancam keberadaan biota sungai dan lingkungan sekitar.

b. Bahan peledak untuk menangkap ikan

Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak memang sudah dilarang. Namun,


tetap saja ada oknum “nakal” yang menggunakannya. Penangkapan dengan bahan
peledak dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan akan mendapat
hasil tangkapan melimpah. Namun, hal ini adalah salah satu penyebab
pencemaran air.

22 | P a g e
c. Pestisida

Limbah pertanian sebenarnya tidak membahayakan. Namun, penggunaan


pestisida yang berlebih dan pupuk kimia itulah yang menyebabkan pencemaran
air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida berlebih dan pupuk
kimia akan mengalir. Kemudian hal tersebut menimbulkan pencemaran pada air.

d. Sampah

Sampah menjadi masalah utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia akan


lingkungan nampaknya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga
dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil (selokan) hingga ke
sungai sudah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab dari
pencemaran air.

3. Pencemaran Tanah

Suatu tanah dikatakan sudah tercemar ketika tanah itu tak dapat lagi digunakan
untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud seperti bercocok tanam.
Selain itu, tanah yang gersang juga suatu ciri tanah sudah tercemar. Penyebab
pencemaran tanah, yaitu:

a. Senyawa asam

b. Pestisida berlebih

c. Pupuk kimia

d. Limbah industri, pabrik dan nuklir

e. Limbah rumah tangga misalnya deterjen.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pencemaran dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan udara. Setiap
pencemaran memiliki ciri tertentu. Setiap pencemaran juga memiliki penyebab

23 | P a g e
tertentu. Penyebab pencemaran satu dan lainnya tidak jauh beda. Contohnya
penggunaan pestisida berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk berakal di
bumi wajib mengurangi penggunaan bahan-bahan penyebab pencemaran dan
menjaga lingkungan.

24 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan


yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan
kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan
fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan sistematis.
Karya tulis ilmiah disusun jarus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat
emosional dan personal, dan tersusun secara sistematis dan logis.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

25 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Ciri-Jenis-dan-Cara-Menulis-
Karya-Tulis-Ilmiah-adalah.html

https://pakarkomunikasi.com/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah

https://bundaliainsidi.blogspot.com/2015/02/karya-ilmiah.html

https://www.google.com/amp/s/www.domainesia.com/tips/cara-menulis-daftar-
pustaka-untuk-karya-ilmiah/amp/

26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai