Anda di halaman 1dari 18

Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

BAB I
PENDAHULUAN

Aterosklerosis berasal dari bahasa yunani yaitu athero: bubur dan sklerosis : keras
merupakan penyakit kronik dari dinding arteri yang menyebabkan kematian dan disabilitas
terbanyak di seluruh dunia. 1

Aterosklerosis merupakan kondisi yang mempengaruhi arteri yang berukuran kecil,


sedang maupun besar pada setiap manusia,terutama pada lingkungan sosial yang kaya akan
makanan berkolesterol tinggi.kondisi ini dimulai dari masa kanak-kanak tanpa adanya faktor
yang mempercepat pembentukannya,kemudian berlanjut pada usia tua.pembentukan
aterosklerosis ini sangat bervariasi tergantung pada genetik dan lingkungan.1

Aterosklerosis ditandai dengan penenbalan jaringan fibrosa dari dinding arteri yang
berhubungan dengan infiltrasi lipid dan plak yang akan mengapur.plak yang telah lama
terbentuk sangat rentan terhadapa ulserasi dan ruptur yang akan memicu pembentukan
thrombus yang dapat menghambat aliran darah.oleh sebab itu aterosklerosis menyebabkan
insufisiensi vaskular pada ekstremitas,abnormalitas pada sirkulasi renal,dilatasi(aneurisma)
dan bahkan ruptur pada aorta dan arteri besar lainnya.hal ini juga dapat menyebabkan
penyakit pada jantung dan otak yang parah bahkan dapat menyebabkan kematian.ini terjadi
akibat terbentuknya gumpalan intravaskuler pada bagian dimana terbentuknya plak tersebut.1

Aterosklerosis menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada dunia


barat dibandingkan dengan penyakit lainnya. Karena penyakit jantung koroner merupakan
manifestasi dari aterosklerosis,maka data epidemiologi tentang tingkat mortalitas dari
atherosklerosis sebenarnya mencerminkan kematian yang disebabkan penyakit jantung
iskemik. Infark miokard,Carotid atherosclerotic disease dan stroke berhubungan erat dengan
tingginya angka morbiditas dan mortalitas.2

1
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 EPIDEMIOLOGI
Ateroskelerosis lebih sedikit kejadiannya pada amerika tengah dan amerika
selatan,afrika dan sebagian tempat di asia dibanding negara-negara maju lainnya.tingkat
mortalitas untuk PJI di amerika serikat merupakan yang tertinggi di dunia kira-kira lima kali
lebih tinggi dibandingkan di negara seperti jepang,2,3
Prevalensi dan keparahan dari atherosklerosis dan PJI pada individu maupun
kelompok berhubungan dengan beberapa faktor resiko,baik yang tidak dapat dikontrol
maupun yang dapat dikontrol. Faktor resiko telah diindentifikasi oleh beberapa studi
prospective pada populasi yang luas,yang paling terkemuka adalah oleh framingham study
dan aterosclerosis risk in communities study.faktor resiko dapat meningkatkan resiko kira-
kira empat kali lipat.2,3
Tabel 1.1 Faktor resiko major untuk aterosklerosis
Tidak dapat dimodifikasi
Abnormalitas genetik Riwayat keluarga
Pertambahan usia Pria

Dapat dimodifikasi
Hiperlipidemia Diabetes
Hipertensi C-reactive protein
Merokok

2
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 1). Estimated 10-year risk of coronary artery disease in hypothetical 55-year-old men and women as a
function of traditional risk factors (hyperlipidemia, hypertension, smoking, and diabetes). BP, blood pressure;
ECG, electrocardiogram; HDL-C, high-density lipoprotein cholesterol; LVH, left ventricular

hypertrophy. (From O'Donnell CJ, Kannel WB: Cardiovascular risks of hypertension: lessons from

observational studies. J Hypertension 16 [Suppl. 6]:3, 1998, with permission from Lippincott Williams &
Wilkins.)

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi : 2,3


 Umur
Umur merupakan faktor yang dominan.meskipun aterosklerosis biasanya
progresif,tapi manifestasinya sering pada umur pertengahan atau lanjut. antara umur
40-60 tahun insiden infark miokard meningkat sebanyak lima kali lipat
 Jenis kelamin
Pada wanita premenopouse relatif terlindungi dari atherosklerosis jika dibandingkan
dengan pria pada umur yang sama.estrogen diduga memiliki peran penting dalam hal
ini,tapi uji klinik penggunaan terapi hormon masi gagal menunjukan oencegahan
terhadap penyakit ini

3
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

 Genetik
Riwayat keluarga merupakan faktor independent yang paling berpengaruh pada
aterosklerosis.hiperkolestrolemi familial merupakan salah satu penyakit yang
berperan dalam terjadinya aterosklerosis
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi : 2,3
 Hiperlipidemia
Hiperlipidemia merupakan faktor resiko penting terbentuknya atheresklerosis bahkan
dengan tidak adanya faktor lain,hiperkolestrolemia sendiri mamapu menstimulasi
terbentuknya lesi.komponen penting dari serum kolesterol yang berhubungan dengan
peningkatan resiko ini adalah low density lipoprotein (LDL).LDL adalah bentuk
kolesterol yang dibawa ke jaringan perifer.sebaliknya,high density lipoprotein (HDL)
membawa kolesterol dari jaringan ke liver untuk dieksresi di kantong
empedu.tingginya angka HDL berhubungan dengan menurunnya resiko terjadinya
aterosklerosis
 Hipertensi
juga merupakan faktor resiko penting dalam terbentuknya aterosklerosis,baik sistolik
maupun diastolik sangat berperan penting disini.hipertensi meningkatkan resiko
penyakit jantung iskemik kira-kira 60%. hipertensi merupakan faktor penting
terjadinya Left ventricular hypertrophy(LVH) yang nantinya akan meningkatkan
resiko terjadinya penyakit jantung iskemik
 Merokok
juga merupakan faktor resiko yang memegang peranan penting khusunya bagi pria
mengakibatkan meningkatnya insiden aterosklerosis di kalangan pria maupun wanita.
 Diabetes melitus
mengakibatkan hiperkolestrolemia yang meningkatkan resiko aterosklerosis.insiden
terjadinya infark miokard menjadi meningkat dua kali lipat pada penderita diabetes
dibandingkan dengan penderita non diabetes.diabetes juga meningkatkan resiko
stroke.
Faktor resiko tambahan lainnya :
 Inflamasi
terjadi pada seluruh tahapan pembentukan aterosklerosis dan berhubungan erat
dengan pembentukan plak dan ruputurnya plak tersebut.dengan banyaknya penanda
inflamasi yang diketahui berhubungan dengan penyakit jantung iskemik,c-reactive

4
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

protein (CRP) menjadi salah satu penanda paling sederhana dan sangat
sensitif.apabila CRP disekresi dari sel dalam tunika intima yang telah terbentuk
aterosklerotik maka dapat menimbulkan aktifasi lokal dari sel endotel dan
menginduksi terjadinya keadaan protrombotic serta meningkatkan perlekatan leukosit
ke endotel.
 Sindrom metabolik
ditandai dengan beberapa keadaan abnormal yang berhubungan dengan resistensi
insulin.selain intoleransi glukosa,pasien menderita hipertensi dan obesitas
sentral.dislipidemia mengakibatkan disfungsi sel berupa peningkatan strees oksidatif
maupun keadaan proinflamasi sistemik yang mempredisposisikan trombosis vaskuler.
 Lipoprotein
adalah bentuk alternatif dari LDL yang terdiri dari apolipoprotein B-100.kadar
lipoprotein berhubungan dengan resiko terjadinya penyakit jatung koroner dan
penyakit serebrovaskular tanpa bergantung pada jumlah kolesterol maupun LDL total
 Faktor yang mempengaruhi homeostasis.
Beberapa penanda hemostatik dan/atau fungsi fibrinolitik (contohnya Elevated
plasminogen activator inhibitor 1) adalah pananda faktor resiko terjadinya kejadian
aterosklerotik mencakup infark miokard dan stroke.
 Faktor lainnya
kurangnya olahraga,stressfull life style dan obesitas merupakan faktor lain yang juga
berperan dalam hal ini.

5
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 2).C-reactive protein (CRP) adds prognostic information at all levels of traditional risk
identified from the Framingham Heart Study. Relative risk (y-axis) refers to the risk of a cardiovascular
event (e.g., myocardial infarction). The x-axis is the 10-year risk of a cardiovascular event derived from
the traditional risk factors identified in the Framingham Study. In each group of Framingham “risk”,

CRP values further stratify the patients. (Adapted from Ridker PM et al: Comparison of C-reactive

protein and low-density lipoprotein cholesterol levels in the prediction of first cardiovascular events. N
Engl J Med 347:1557, 2002.)

2.2 PATOGENESIS
Mekanisme terjadinya aterosklerosis dapat dipelajari dengan pendekatan berbagai
teori seperti; teori infiltrasi lipid,teori inflamasi, teori radikalbebas, teori disfungsi endotel
dan proliferasi sel otot polos.2

2.2.1 Teori infiltrasi lipid


Pada teori infiltrasi lipid menyatakan bahwa aterosklerosis berkembang sebagai reaksi
dinding pembuluh terhadap peningkatan filtrasi lipid dan protein plasma darah. Sedangkan
pada teori trombogenik, aterosklerosis terjadi sebagai akibat episode berulang trombosis
mural dan organisasinya, sehingga mengakibatkan pembentukan bercak yang menonjol.
Aterogenesis dimulai saat terjadi jejas pada endotel akibat berbagai faktor resiko
dengan berbagai intensitas. Salah satu penjejas utama endotel adalah LDL plasma yang
tinggi. LDL akan mengalami oksidasi menjadi LDL–oks yang mudah sekali menempel dan

6
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

menumpuk pada dinding pembuluh darah, menjadi deposit lipid. Penumpukan ini
menyebabkan jejas pada endotel.2,3

2.2.2 Teori Inflamasi


Pada keadaan terjejas, endotel normal akan menjadi endotel yang hiperpermeabel,
yang ditunjukkan dengan terjadinya berbagai proses eksudasi (misalnya;
protein,glukoprotein) dan infiltrasi monosit ke dalam lapisan pembuluh darah, akibat
peningkatan adesivitas terhadap lipoprotein, lekosit, platelet dan kandungan plasma
lain.Selain itu, endotel terjejas juga memiliki prokoagulan yang lebih banyak dibanding
antikoagulan, serta mengalami pemacuan molekul adesi lekosit seperti L-selektin, integrin,
platelet-endothelial-cell adhesion molecule (PECAM)-1 dan molekul adhesi endotel seperti
E-selektin, P-selektin, intracelulercell adhesion molecule (ICAM-1) dan vascular-cell
adhesion molecule (VCAM-1). keadaan ini mengakibatkan makromolekul lebih mudah
menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga mengakibatkan jejas pada endotel.2,3

2.2.3 Teori disfungsi endotel


Sel endotel berfungsi sebagai vasodilator, anti trombotik dan anti inflamasi. Sel
endotel, paling sedikit mensintesis tiga faktor vasodilator yang berbeda; Nitrit Oxide (NO),
Prostasiklin (PGI2) dan EDHF (endothelium-derived hyperpolarizing factor) yang belum
terindentifikasi. Pada beberapa kondisi patologis, sel endotel juga mensintesis beberapa
faktor vasokonstriksi (EDCF–endothelium-derivedconstriction factor) termasuk endothelin,
superoksid dan prostaglandin vasokonstriktor. Respon inflamasi yang terjadi pada
aterogenesis diperantarai oleh makrofag derivat monosit dan limfosit T, yang apabila
berlanjut akan meningkatkan jumlah makrofag dan limfosit yang beremigrasi. Aktivasi
makrofag dan limfosit menimbulkan pelepasan enzim hidrolitik, sitokin, kemokin dan faktor
pertumbuhan, yang dapat menginduksi kerusakan lebih lanjut, dan akhirnya menimbulkan
nekrosis fokal.
Respon inflamasi ini apabila terus berlanjut akan menstimulasi migrasi dan proliferasi
miosit yang saling bercampur pada area inflamasi dan membentuk lesi intermedia. Apabila
inflamasi tidak mereda, maka arteri akan mengalami remodeling, yaitu penebalan dan
pelebaran dinding arteri secara bertahap hingga lumen arteri tidak dapat berdilatasi
kembali.2,3

2.2.4. Teori radikal bebas


Teori ini berhubungan dengan keadaan hiperlipidemia kronik khususnya
hiperkolestrolemia. Keadaan ini dapat secara langsung mengganggu fungsi endotel dengan
meningkatnya produksi oksigen radikal bebas lokal.oksigen radikal bebas ini dapat merusak
jaringan dan meningkatkan kerusakan pada Nitric oxide (NO), yang mengurangi aktivitas
vasodilatornya
Keadaan hiperlipidemia juga,mengakibatkan akumulasi lipoprotein pada tunika
intima. Lipid ini akan teroksidasi akibat dari kerja oksigen radikal bebas yang dipicu oleh
makrofag atau sel endotel. LDL yang teroksidasi “dimakan” oleh makrofag melalui
Scavenger receptor dan akan berakumulasi pada fagosit yang dikenal dengan nama sel sabun
(Foam cells). Akhirnya LDL yang teroksidasi adalah sitotoksik terhadap sel endotel dan sel
otot polos serta dapat menyebabkan disfungsi dari sel endotel.2,3

7
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

2.2.5. Teori proliferasi sel otot polos


Proliferasi sel otot polos dan deposisi lesi awal berupa fatty streak yang berubah
menjadi ateroma yang matur serta berkontribusi terhadap progresivitas pertumbuhan dari lesi
aterosklerotik.beberapa growth factor berhubungan dengan proliferasi sel otot polos dan
sintesis ECM(extracellular matrix). Growth factor tersebut antara lain PDGF(Platelet derivat
growth factor),FGF (fibroblast growth factor),TNF-α.2,3

(Gambar 3)Evolution of arterial wall changes in the response to injury hypothesis. 1, Normal. 2, Endothelial
injury with adhesion of monocytes and platelets (the latter to sites where endothelium has been lost). 3,
Migration of monocytes and smooth muscle cells into the intima. 4, Smooth muscle cell proliferation in the
intima with ECM production. 5, Well-developed plaque.

8
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 4 ) Hypothetical sequence of cellular interactions in atherosclerosis. Hyperlipidemia and other risk
factors are thought to cause endothelial injury, resulting in adhesion of platelets and monocytes and release of
growth factors, including platelet-derived growth factor (PDGF), which lead to smooth muscle cell migration
and proliferation. Foam cells of atheromatous plaques are derived from both macrophages and smooth muscle
cells—from macrophages via the very-low-density lipoprotein (VLDL) receptor and low-density lipoprotein
(LDL) modifications recognized by scavenger receptors (e.g., oxidized LDL), and from smooth muscle cells by
less certain mechanisms. Extracellular lipid is derived from insudation from the vessel lumen, particularly in the
presence of hypercholesterolemia, and also from degenerating foam cells. Cholesterol accumulation in the
plaque reflects an imbalance between influx and efflux, and high-density lipoprotein (HDL) probably helps clear
cholesterol from these accumulations. Smooth muscle cells migrate to the intima, proliferate, and produce ECM,
including collagen and proteoglycans. IL-1, interleukin-1; MCP-1, monocyte chemoattractant protein 1.

9
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 5) Atherosclerotic arterial cross-sectional images 4

10
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

2.3. Morfologi plak aterosklerosis


Plak aterosklerosis mempunyai tiga komponen utama: 2,3,5
1. Sel (termasuk sel otot polos,makrofag dan sel T)
2. ECM (termasuk collagen ,serat elastic dan proteoglikan)
3. Lipid intraselluler dan ekstraselluler

Komponen- komponen ini mempunyai proporsi dan konfigurasi berbeda pada tiap
lesi.biasanya,terdapat bagian superficial berupa selubung fibrosa (fibrous cap) yang
tersusun dari sel otot polos dan kolagen yang cukup padat. Di bawah atau di samping
selubung fibrosa adalah daerah yang lebih selluler terdiri dari makrofag, sel T dan sel otto
polos. 2,3,5

Bagian dalam dari selubung fibrosa ini adalah inti nekrotic,yang terdiri dari lipid
(terutama kolesterol dan kolesterol ester),debris dari sel yang mati,sel
sabun,fibrin,thrombus dan protein plasma lainnya.kolesterol biasanya tampak sebagai
kumpulan kristal yang akan dibersihkan saat proses metabolisme jaringan dan hanya
meninggalkan “katup” kosong.bagian perifer dari lesi menunjukan adanya tanda
neovaskularisasi (proliferasi dari pembuluh-pembuluh darah kecil). Theromas biasanya
terdiri dari lemak (paling dominan) selain itu plak juga dapat terdiri dari sel otot polos
dan jaringan fibrosa.2,3,5
Plak biasanya akan terus berubah dan membesar karena kematian dan degenerasi
sel,sintesis dan degradasi(remodelling) dari ECM dan pembentukan thrombus.lebih dari
pada itu dapat terjadi kalsifikasi pada ateroma tersebut.2,3,5
Plak aterosklerosis sangat rentan terhadap perubahan-perubahan yang penting dalam
hal klinis,seperti berikut :
1. Rupture,ulserasi atau erosi dari permukaan intimal dari plak atheroma yang terpapar
oleh darah akan mengakibatkan pengeluaran substansi thrombogenik dan
menginduksi terjadinya trombosis. Trombosis ini dapat menutup lumen pembuluh
darah baik setengah atau seluruhnya yang mengakibatkan terganggunya aliran darah
yang berujung pada iskemia
2. Perdarahan kedalam plak.rupture dari selubung fibrosa atau pembuluh darah kecil
pada daerah neovaskularisasi dapat menyebabkan perdarahan intra-plak yang terdiri
dari hematoma yang bisa melebarkan plak atau menginduksi terjadinya ruptur pada
plak tersebut
3. Ateroembolisme.plak yang ruptur dapat melepaskan debris aterosklerosis ke dalam
aliran darah dan menghasilkan mikroemboli
4. Pembentukan aneurisma. Aterosklerosis mengakibatkan tekanan atau keadaan atrofi
dan iskemik pada tunika media,dengan hilangangnya jaringan elastik,menyebabkan
kelemahan yang berujung pada dilatasi aneurysmal dan potensi terjadinya ruptur.
makin besar 2,3,5

11
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 6) Fatty streak, a collection of foamy macrophages in the intima. A, Aorta with fatty streaks (arrows),
associated largely with the ostia of branch vessels. B, Photomicrograph of fatty streak in an experimental
hypercholesterolemic rabbit, demonstrating intimal, macrophage-derived foam cells (arrows). (B, Courtesy of
Myron I. Cybulsky, M.D., University of Toronto, Toronto, ON, Canada.)

(Gambar 7) Gross views of atherosclerosis in the aorta. A, Mild atherosclerosis composed of fibrous plaques,
one of which is denoted by the arrow. B, Severe disease with diffuse and complicated lesions (with plaque
rupture and superimposed thrombosis), some of which have coalesced.

12
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

(Gambar 8) Histologic features of atheromatous plaque in the coronary artery. A, Overall architecture
demonstrating fibrous cap (F) and a central necrotic (largely lipid) core (C). The lumen (L) has been moderately
compromised. Note that a segment of the wall is free of plaque (arrow); the lesion is therefore “eccentric”. In
this section, collagen has been stained blue (Masson's trichrome stain). B, Higher power photograph of a section
of the plaque shown in A, stained for elastin (black), demonstrating that the internal and external elastic
membranes are attenuated and the media of the artery is thinned under the most advanced plaque (arrow). C,
Higher magnification photomicrograph at the junction of the fibrous cap and core, showing scattered
inflammatory cells, calcification (arrowhead) and neovascularization (small arrows).

(Gambar 9) Atherosclerotic plaque rupture. A, Plaque rupture without superimposed thrombus, in a patient who
died suddenly. B, Acute coronary thrombosis superimposed on an atherosclerotic plaque with focal disruption of
the fibrous cap, triggering fatal myocardial infarction. In both A and B, an arrow points to the site of plaque
rupture. (B, Reproduced from Schoen FJ: Interventional and Surgical Cardiovascular pathology: Clinical
Correlations and Basic Principles. Philadelphia, WB Saunders, 1989, p 61.)

13
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

2.4 Konsekuensi aterosklerosis


Arteri-arteri besar (aorta,carotis,arteri illiaca) dan arteri sedang dan besar buat otot
(artreri koroner dan arteri poplitea) adalah target utama dari atherosklerosis.penyakit
aterosklerotik yang simptomatik paling sering melibatkan arteri yang menyuplai
jantung,otak,ginjal dan ekstremitas bawah. Infark miokard ( serangan jantung),infark serebral
(stroke), aneurisma aorta dan penyakit pembuluh darah perifer (gangren pada kaki) adalah
konsekuensi yang biasa terjadi dari aterosklerosis.hasil dari aterosklerosis tergantung dari
ukuran pembuluh darah yang terlibat,kestabilan dari palk itu sendiri dan derajat degenerasi
dari dinding arteri :
 Pembuluh darah kecil dapat tersumbat,mengakibatkan gangguan perfusi pada bagian
distal
 Ruptur dari plak dapat mengembolisasi debris atherosklerosis dan menyebabkan
obstruksi pembuluh darah bagian distal atau dapat menyebabkan thrombosis vaskuler
yang akut
 Destruksi dari dinding yang mendasari pembuluh darah dapat mengakibatkan
terbentuknya aneurisma,dengan kemungkinan ruptur atau dan thrombosis 2,3

(Gambar 10) The natural history, morphologic features, main pathogenic events, and clinical
complications of atherosclerosis.

 Stenosis akibat aterosklerosis


Pada arteri kecil,plak aterosklerosis dapat secara bertahap mengobstruksi lumen
pembuluh darah,menganggu aliran darah dan menyebabkan iskemik.pada tahap awal dari
stenosis,remodelling dari tunika media pembuluh darah dapat memperbesar diameter luminal
dari pembuluh darah tersebut.tetapi terdapat batas dalam remodeling ini,dan atheroma yang
semakin membesar akan menghambat aliran darah.Critical stenosis terjadi apabila terlah
terjadi hambatan yang signifikan terhadapa aliran darah.pada pembuluh darah jantung apabila
telah terjadi hambatan sekitar 70% pasien akan mengeluhkan nyeri dada (angina).efek dari
obstruksi vaskuler tergantung pada arteri dan kebutuhan metabolik dari jaringan yang terkena
dampaknya.2,3

14
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

 Perubahan akut dari plak


Erosi plak atau rupture yang diikuti oleh trombosis yang parsial maupun penuh akan
mengakibatkan infark akut jaringan (contohnya pada miokard dan cerebral
infark).perubahan pada plak dibagi dalam 3 kategori :
1. Ruptur,mengakibatkan terpaparnya bahan-bahan thrombogenic dari palk itu sendiri
2. Erosi atau ulserasi,mengakibatkna terpaparnya bahan thrombogenic dari membrane
basal subendotelial terhadap darah
3. Perdarahan ke dalam atheroma,mengakibatkan peningkatan volume atheroma.2

Kejadian yang memicu perubahan konfigurasi dari plak dan superimposisi thrombosis
kompleks termasuk faktor intrinsik (struktur plak dan komposisinya) dan faktor ekstrinsik
(tekanan darah dan aktivitas trombosit).2,3
Perlu diingat bahwa komposisi dari plak bersifat dinamis dan dapat beresiko untuk
terjadinya ruptur.plak tesusun dari sel sabun yang luas dan lipid ekstraseluller yang mana
selubung fibrosa tipis dan yang terdiri dari sedikit otot polos atau yang mempunyai banyak
sel inflamasi lebih mudah untuk terjadinya ruptur. Biasa disebut “plak yang rentan”
(Vulnerable plaque) 2,3

(Gambar 11) Schematic comparing vulnerable and stable atherosclerotic plaque. Whereas stable
plaques have densely collagenous and thickened fibrous caps with minimal inflammation and negligible
underlying atheromatous core, vulnerable plaques (prone to rupture) are characterized by thin fibrous caps,
large lipid cores, and increased inflammation. (Adapted from Libby P: Circulation 91:2844, 1995.).

15
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

Faktor ekstrinsik plak juga memiliki peranan penting. stimulasi adrenergik dapat
meningkatkan tekanan darah dan menginduksi vasokonstriksi lokal,akibatnya akan
meningkatkan tekanan yang diberikan pada plak tersebut.2,3

 Trombosis
Seperti yang dimaksudkan diatas thrombosis parsial atau total berhubungan dengan
ketidakstabilan plak,sangat penting terhadap patogenesis terjadinya sindrom koroner
akut.pada kondisi yang serius terjadi superimposisi trombus dengan stenosis parsial yang
diakibatkan oleh plak dan merubahnya menjadi oklusi total. Trombus juga adalah aktivator
yang poten untuk perkembangan dari sel otot polos,yang berkontribusi dalam pertumbuhan
plak.2,3

 Vasokonstriktor
Vasokontriksi mengurangi ukuran lumen permbuluh darah dan meningkatkan tekanan
lokal yang dapat mengakibatkan ruptur dari plak. Vasokonstriksi pada bagian ateroma
distimulasi oleh (1) sirkulasi agonis adrenergik (2) pelepasan isi platelet lokal (3) sekresi
yang tidak seimbang antara vasodilator (NO) terhadap vasokonstriktor (endothelin) sebagai
akibat dari disfungsi sel endotel dan (4) mediator yang dilepaskan oleh sel-sel inflamasi.2,3

16
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

BAB III
PENUTUP
Aterosklerosis ditandai dengan adanya lesi pada tunika intima yang disebut ateromas
(atau disebut ateromatosa atau plak aterosklerosis) yang mengoklusi lumen pembuluh
darah.selain menyumbat aliran darah,palk aterosklerosis dapat ruptur dan mengakibatkan
terjadinya kaskade trombosis pada pembuluh darah.plak yang lemah juga akan menyebabkan
kelemahan pada tunika media yang dapat membentuk aneurisma.angka morbiditas dan
mortalitas akibat aterosklerosis sangat tinggi
Faktor resiko untuk aterosklerosis dibagi menjadi dua yaitu yang dapat dimodifikasi
dan yang tidak dapat dimodifikasi. Yang tidak dapat dimodifikasi antara lain pertambahan
umur,jenis kelamin laki-laki,riwayat keluarga dan abnormalitas genetik. Yang dapat
dimodifikasi antara lain hiperlipidemia,hipertensi,merokok,diabetes dan CRP.
Konsekuensi dari aterosklerosis dapat berupa stenosis dari pembuluh darah,perubahan
plak akut,trombosis dan vasokonstriksi.

17
Ferel Manuputty - 406148131 ATEROSKLEROSIS

DAFTAR PUSTAKA

1. Walter L. Kemp,Dennis K. Burns,Travis G. Brown,. The Big Picture Pathology.


USA: McGraw-Hill; 2008.
2. Kumar,abbas,fausto,aster. Pathologic Basis of Disease , 8th ed. Philadelphia, PA,
USA: Saunders elsevier; 2010.
3. Kumar,abbas,fausto,aster. Robins : Basic Patholgy, 8th ed. Philadelphia, PA, USA:
Saunders Elsevier; 2010
4. Janet P. Wallace,. Atherosclerosis. http://www.indiana.edu/~k662/athero.html
(accessed 29 September 2015).
5. Stephen J. McPhee,Gary D. Hammer. Pathophysiology of Disease: An Introduction to
Clinical Medicine, 6th ed. USA: McGraw-Hill; 2010.

18

Anda mungkin juga menyukai