Anda di halaman 1dari 6

Penanggulangan Karakter pada Generasi Penerus Bangsa

melalui Multimedia

Disusun Oleh:

NAMA : EVITA PUSPITASARI


NIM : 2017 10360311139

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemuda merupakan ujung tombak bagi bangsa dan negara. Dan makin membenarkan
arti dan makna “Pemuda adalah harapan bangsa”. Di Indonesia, perjuangan untuk merebut
kemerdekaan hingga pembacaan teks proklamasi juga atas dukungan pemuda. Begitu pula
halnya dengan peralihan kekuasaan dari orde lama ke orde baru hingga ke orde reformasi
juga digerakkan oleh pemuda. Semangat pemuda menjadi bagian kekuatan dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengingat kembali bagaimana peristiwa sakral yang telah
membuat para pemuda bersatu dan mengorbankan semangatnya yaitu peristiwa Sumpah
Pemuda tepatnya pada 28 Oktober 1928, pada saat itu lahirlah sebuah gagasan besar yang
seharusnya telah menjadikan kehidupan bangsa Indonesia lebih baik.

Saat ini pemuda yang tadinya menjadi harapan berubah menjadi senjata yang
mengancam.Banyak sekali kasus-kasus negative yang marak terjadi di kalangan para
pemuda Indonesia. Data Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta melakukan
survei pada tahun 2009 dan hasilnya terdapat 0,08 persen atau 1.318 dari 1.647.835 siswa
SD, SMP, dan SMA di DKI Jakarta terlibat tawuran, dan angka ini meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan kenakalan remaja dati tahun ketahun juga diukur banyaknya oleh Badan
Pusat Statistik (BPS), Pada tahun 2013 angka kenakalan remaja di Indonesia mencapai
6325 kasus, sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 7007 kasus dan pada tahun
2015 mencapai 7762 kasus. Artinya dari tahun 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar
10,7%, kasus tersebut terdiri dari berbagai kasus kenakalan remaja diantaranya, pencurian,
pembunuhan, pergaulan bebas dan narkoba.
Oleh karena itu, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, dibutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Negara tidak boleh hanya memikirkan bagaimana sektor
ekonomi, politik maupun sosial-budayanya harus maju. Namun harus memikirkan siapa
kelak yang menjadi pengelola dan juga penerusnya karna percuma saja bila hanya pada
saat ini makmur setelahnya malah hancur. Maka dari itu selain fokus untuk membuat negara
makin baik sebuah negara juga harus membangun manusia yang ada di dalamnya
khususnya para pemuda yang kelak menjadi ahli waris negara. Dan satu – satunya cara
untuk memaksimalkan sumber daya manusia, hanyalah melalui pendidikan karakter.
Perkembangan zaman teknologi seringkali tidak diimbangi dengan keteguhan karakter.
Moderenisasi juga telah membuat orang menjadi serba pragmatis dan juga menciptakan
seseorang yang tidak berpendirian juga seseorang yang percaya pada dirinya seringkali
diombang ambingkan oleh perkembangan zaman. Karakter menjadi sangat penting,
manakala diperadapkan pada situasi zaman,khususnya karakter pemuda karna pemuda
merupakan aset yang berharga bagi suatu negara. Pemuda adalah generasi penerus
bangsa yang harus mempertahankan dan meneruskan cita-cita,idealisme,nilai-nilai,adat
istiadat serta perilaku yang mencerminkan bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara yang
kaya akan keragaman budaya maka dari itu untuk meningkatkan kualitas bangsa maka
perlu perubahan yang mendasar melalui pemuda.

Seiring berjalannya waktu duniapun banyak berkembang termasuk Indonesia. Indonesia


dapat dikatakan sebagai negara berkembang yang mengalami kemajuan tetapi
kemajuannya dinilai masih lamban, berbeda dengan negara lainya yang mengalami
perkembangan sangat pesat, karna itulah indonesia harus mencetak generasi yang
berkarakter. Dengan demikian akan kecil kemungkinan pemuda Indonesia yang terjerumus
dalam hal merugikan. Agar pemuda Indonesia menjadi seorang yang berintelektual tinggi
dan mampu bersaing dalam dunia internasional diperlukan sebuah pembentukan karakter.
Hal itu dilakukan supaya pemuda Indonesia dapat mengharumkan nama bangsa dan
menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih maju.

Berdasarkan penelitian di Harvard University, Amerika Serikat (Ali Ibrahim


Akbar,2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain(soft skill).Hardskill sendiri memiliki arti kemampuan menyerap
ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu.
Berbeda dengan softskill yang memiliki hubungan dengan kecerdasan emosional, sifat
kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan
optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Softskill sendiri memiliki 2 kategori yaitu intra-personal skill yang berarti memiliki
keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri, dan inter-personal skill yaitu keterampilan
dalam berhubungan dengan orang lain. Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya
ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan
orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung
kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan
karakter sangat penting untuk ditingkatkan. Proses pemahaman mengenai pendidikan
karakter ini harus mulai ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi dasar yang kuat bagi
pemuda bangsa untuk menghadapi kehidupan saat ini dan di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa pendidikan karakter perlu ditanamkan pada pemuda Indonesia?


2. Bagaimana media elektronik dapat menjadi sarana pendidikan karakter di Indonesia?
3. Seberapa besar dampak perkembangan teknologi bagi generasi penerus bangsa?

C. Tujuan Penulisan

1. Membentuk karakter anak bangsa


2. Menjadikan indonesia lebih baik
3. Mengatasi dampak buruk perkembangan teknologi

DAFTAR PUSAKA
http://www.kompasiana.com/nofitasari/generasi-muda-penerus-
bangsa_585a18d0709773bb11925953
http://www.kompasiana.com/diaan/dampak-acara-tv-merugikan-kalangan-anak-
sekolahan_56dd7db9df22bda9102b5ab8
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=314580&val=4568&title=Strategi%20P
enyajian%20Program%20Pendidikan%20di%20Televisi%20Edukasi
file:///C:/Users/ACER%20E5-475/Downloads/573-731-1-PB.pdf
Susanto,Hari. 2014. Generasi Muda Excellent. Yogykarta: Deepublish
Koesoema,Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tumar,Warni Tune dan Razak, Intan Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Soft Skill. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai