melalui Multimedia
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda merupakan ujung tombak bagi bangsa dan negara. Dan makin membenarkan
arti dan makna “Pemuda adalah harapan bangsa”. Di Indonesia, perjuangan untuk merebut
kemerdekaan hingga pembacaan teks proklamasi juga atas dukungan pemuda. Begitu pula
halnya dengan peralihan kekuasaan dari orde lama ke orde baru hingga ke orde reformasi
juga digerakkan oleh pemuda. Semangat pemuda menjadi bagian kekuatan dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengingat kembali bagaimana peristiwa sakral yang telah
membuat para pemuda bersatu dan mengorbankan semangatnya yaitu peristiwa Sumpah
Pemuda tepatnya pada 28 Oktober 1928, pada saat itu lahirlah sebuah gagasan besar yang
seharusnya telah menjadikan kehidupan bangsa Indonesia lebih baik.
Saat ini pemuda yang tadinya menjadi harapan berubah menjadi senjata yang
mengancam.Banyak sekali kasus-kasus negative yang marak terjadi di kalangan para
pemuda Indonesia. Data Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta melakukan
survei pada tahun 2009 dan hasilnya terdapat 0,08 persen atau 1.318 dari 1.647.835 siswa
SD, SMP, dan SMA di DKI Jakarta terlibat tawuran, dan angka ini meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan kenakalan remaja dati tahun ketahun juga diukur banyaknya oleh Badan
Pusat Statistik (BPS), Pada tahun 2013 angka kenakalan remaja di Indonesia mencapai
6325 kasus, sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 7007 kasus dan pada tahun
2015 mencapai 7762 kasus. Artinya dari tahun 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar
10,7%, kasus tersebut terdiri dari berbagai kasus kenakalan remaja diantaranya, pencurian,
pembunuhan, pergaulan bebas dan narkoba.
Oleh karena itu, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, dibutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Negara tidak boleh hanya memikirkan bagaimana sektor
ekonomi, politik maupun sosial-budayanya harus maju. Namun harus memikirkan siapa
kelak yang menjadi pengelola dan juga penerusnya karna percuma saja bila hanya pada
saat ini makmur setelahnya malah hancur. Maka dari itu selain fokus untuk membuat negara
makin baik sebuah negara juga harus membangun manusia yang ada di dalamnya
khususnya para pemuda yang kelak menjadi ahli waris negara. Dan satu – satunya cara
untuk memaksimalkan sumber daya manusia, hanyalah melalui pendidikan karakter.
Perkembangan zaman teknologi seringkali tidak diimbangi dengan keteguhan karakter.
Moderenisasi juga telah membuat orang menjadi serba pragmatis dan juga menciptakan
seseorang yang tidak berpendirian juga seseorang yang percaya pada dirinya seringkali
diombang ambingkan oleh perkembangan zaman. Karakter menjadi sangat penting,
manakala diperadapkan pada situasi zaman,khususnya karakter pemuda karna pemuda
merupakan aset yang berharga bagi suatu negara. Pemuda adalah generasi penerus
bangsa yang harus mempertahankan dan meneruskan cita-cita,idealisme,nilai-nilai,adat
istiadat serta perilaku yang mencerminkan bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara yang
kaya akan keragaman budaya maka dari itu untuk meningkatkan kualitas bangsa maka
perlu perubahan yang mendasar melalui pemuda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
DAFTAR PUSAKA
http://www.kompasiana.com/nofitasari/generasi-muda-penerus-
bangsa_585a18d0709773bb11925953
http://www.kompasiana.com/diaan/dampak-acara-tv-merugikan-kalangan-anak-
sekolahan_56dd7db9df22bda9102b5ab8
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=314580&val=4568&title=Strategi%20P
enyajian%20Program%20Pendidikan%20di%20Televisi%20Edukasi
file:///C:/Users/ACER%20E5-475/Downloads/573-731-1-PB.pdf
Susanto,Hari. 2014. Generasi Muda Excellent. Yogykarta: Deepublish
Koesoema,Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tumar,Warni Tune dan Razak, Intan Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Soft Skill. Yogyakarta: Deepublish