A. Latar Belakang
A. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan gurami
(Osphronemus gouramy), tissue, dan air.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity
slide dan pipet.
B. Cara Kerja
1. Larva ikan diambil dan diletakan di cavity slide dan diteteskan sedikit air.
2. Sirkulasi darah larva ikan diamati dibawah mikroskop.
3. Gerakan darah arteri dan vena diamati dan dicatat perbedaan.
B.Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang sistem peredaran darah pada larva
ikan gurami. Ikan gurami memiliki system peredaran tertutup karena darah
mengalir di dalam pembuluh darah yang teramati yaitu arteri dan vena. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa pembuluh darah arteri mempunyai aliran
darah keluar dari jantung dan menuju jaringan-jaringan, kecepatan aliran
darahnya cepat, berwarna merah muda serta memiliki dinding yang elastis dan
tebal. Pembuluh darah vena adalah alirannya menuju jantung, memiliki warna
merah tua serta memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Warna darah yang
antara arteri dan vena ini bias dikarenakan terdapatnya O2 di dalam arteri dan
CO2 terdapat dalam vena (Kay, 1998).
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh (bagian dari homeostasis) (Tambayong et al., 2016). Sistem
sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular
(peredaran darah) dan sistem limfatik. Sistem kardiovaskular terdiri atas
jantung, yang memompa dan mempertahankan aliran darah, arteri yang
mengangkut darah pergi dari jantung, arteriol, pembuluh kecil yang menuju
ke pembuluh yang lebih kecil lagi yaitu kapiler, venul, pembuluh halus yang
menampung isi kapiler (Rassmusen et al., 2016). Fungsi sirkulasi adalah
untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat makanan
ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna,
menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain,
dan secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh
jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal
(Sloane, 2003).
Ikan mempunyai system peredaran darah tertutup, artinya darah tidak
pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan
sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi
melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui
dinding yang tipis dari kapiler darah dan kembali ke jantung melalui
pembuluh yang ke dua. Secara garis besarnya peredaran darah tunggal adalah
peredaran darah yang darahnya dari insang langsung beredah ke seluruh
tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui
jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluaruh tubuh kemudian
masuk ke jantung (Fujaya, 2002). Seri pertama dinamakan sistem arteri dan
seri kedua dinamakan sistem vena. Dimana organ utamanya adalah jantung
yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan
mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai
ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke
jantung (Brill, 2015).
Jenis ikan gurami, rongga insangnya mengadakan perluasan keatas
yang merupakan lipatan-lipatan tak teratur yang disebut labirin. Labirin ini
berfungsi untuk menyimpan udara, sehingga jenis ikan-ikan tertentu dapat
hidup di air yang kekurangan oksigen. Air masuk melalui mulut dan
seterusnya mengalir melalui insang. Insang memiliki lembaran-lembaran
halus yang mengandung pembuluh-pembuluh darah. Pengikatan oksigen dan
pelepasan karbon dioksida terjadi di insang. Oksigen dalam darah diedarkan
ke seluruh tubuh oleh nadi. Setelah darah kehilangan oksigen, maka darah
berkumpul lagi di pembuluh balik untuk kembali ke jantung. Kemudian
jantung memompakan darah ke insang lagi (Parker & William, 1978).
Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, untuk
ini arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir
dengan cepat pada arteri. Vena, saluran penampung dan pengangkut darah
dari jaringan kembali ke jantung, karena tekanan pada sistem vena sangat
rendah. Dinding vena sanga tipis akan tetapi dinding vena mempunyai otot
untuk berkontraksi sehingga berfungsi sebagai penampung darah ekstra yang
dapat dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh (Setiadi, 2007).
III. KESIMPULAN
Arfianto, F., 2017. Pengaruh alat Peraga Tiga Dimensi Sistem Peredaran Darah
Manusia Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA.
Anterior Jurnal, 16(2), 120-128.
Brill, R., W., 2015. Blood Volume, Plasma Volume and Circulation Time in a
Highenergy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus albacares). The
Journal of Experimental Biology, 2(1), pp. 647-654.
Parker, J., T., & William, A., H., 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates.
London: The Mac Millan Press LTD.
Rassmusen, K., J., Steffensen, J., F., 2016. Differential Occurrence of Immune Cells
in the Primary and Secondary Vascular Systems in Rainbow Trout,
Oncorhynchusmykiss(Walbaum). Journal of Fish Diseases, 3(6), pp. 675-
679.
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Tabayong, M., O., Lumenta, A., S., & Sugiarso, B., A., 2016. Implementasi
Augmented Reality Pada Sistem Sirkulasi Darah Manusia. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer, 5(3), pp. 49-57.