Anda di halaman 1dari 12

TAUHIDULLAH

Menghayati Keagungan dan Kemahakuasaan Allah SWT

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DOSEN PENGAJAR : DEWI SITI AISYAH, S.Pd.I, M.Pd

DISUSUN OLEH :
INTAN LARASATI (1910631050083)
NINDY PUJI NABILAH (1910631050154)
YOSY CANDRANINGSIH (1910631050117)
KELOMPOK 10

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA 1 C
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul “Tauhidullah : Menghayati
Keagungan dan Kemahakuasaan Allah SWT”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Karawang, 23 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
A. Pengertian Tauhidullah ............................................................................................................... 2
B. Macam-Macam Tauhidullah ....................................................................................................... 2
1. Beriman kepada wujud Allah Swt. .......................................................................................... 2
2. Beriman kepada rububiyah Allah Swt..................................................................................... 3
3. Beriman kepada uluhiyah Allah Swt. ...................................................................................... 3
4. Beriman kepada asma' dan sifat Allah Swt. ............................................................................ 4
C. Perilaku Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari ........................................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
B. Saran ........................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 9

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid
menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah,
menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan
kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.

Tauhidullah merupakan kekuatan tertingi dan terkokoh yang pernah menggerakan dan mengarahkan
kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya. Konsep percaya, yang sering digunakan untuk mengartikan
konsep iman atau aqidah harus diartikan mempertaruhkan, menyadarkan,dan mengarahkan segala
sesuatu hanya kepada Allah.

Di sinilah tauhidullah (percaya) akan mampu melandasi, memaknai, mengarahkan, dan


menggerakkan segala aktivitas secara lebih dinamis dan pada gilirannya akan mampu menumbuhkan
optimisme, keberanian, ketenangan dan kesenangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dituliskan beberapa rumusan masalah diantaranya
:
1) Apa pengertian dari Tauhidullah?
2) Apa saja macam-macam dari Tauhidullah?
3) Bagaimana menerapkan tauhidullah dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1) Mengetahui dan memahami pengertian dari tauhidullah


2) Mengetahui macam-macam dari tauhidullah
3) Mengetahui penerapan tauhidullah dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhidullah

Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang 'wujud Allah', tentang sifat sifat yang wajib
tetap ada padaNya, sifat sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat sifat yang wajib
dilenyapkan dari pada-Nya.

Asal makna tauhid, ialah meyakinkan, bahwa Allah adalah "satu". Tidak ada syarikat
bagiNya. Sebabnya dinamakan "Ilmu Tauhid", ialah karena bahagiannya yang terpenting,
menetapkan sifat "wahtlah" (satu) bagi Allah dalam zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya
menciptakan alam seluruhnya dan bahwa Allah tempat kembali segala alam ini dan penghabisan
segala tujuan.

B. Macam-Macam Tauhidullah

1. Beriman kepada wujud Allah Swt.


a) Sesungguhnya beriman kepada wujud Allah adalah perkara fitrah bagi manusia.
Sebagian besar manusia mengakui wujud Allah dan tidak ada yang menyelisihi nya
kecuali sedikit sekali dari kalangan orang orang Atheis.
Disamping itu kita juga mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa dan
diberinya orang yang meminta, hal yang menunjukkan secara yakin atas wujud Allah
Swt. Allah SWT berfirman:
َ‫ب لَـ ُك ْم اَنِ ْي ُم ِمدُّ ُك ْم بِا َ ْلفٍ ِمنَ ْال َم ٰٓلئِ َك ِة ُم ْر ِدفِيْن‬
َ ‫اِذْ ت َ ْست َ ِغ ْيث ُ ْونَ َربَّ ُك ْم فَا ْستَ َجا‬
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-
Nya bagimu, Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-turut.
(QS. Al-Anfal 8 :Ayat 9(
b) Lalu semua orang mengetahui, bahwa setiap yang baru pasti ada yang
membuatnya, dan makhluk makhluk yang banyak ini serta apa saja yang kita saksikan
setiap saat pastilah ada yang menciptakannya.
Dan Pencipta itu adalah Allah Swt. Sebab mustahil ada makhluk tanpa ada yang
menciptakannya, sebagaimana mustahil pula makhluk itu menciptakan dirinya sendiri,
sebab sesuatu tidak mungkin menciptakan dirinya sendiri.

2
Allah SWT berfirman:
ۗ َ‫ش ْيءٍ ا َ ْم ُه ُم ْالخ ِلقُ ْون‬
َ ‫ا َ ْم ُخ ِلقُ ْوا ِم ْن َغي ِْر‬
"Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri
mereka sendiri)?"(QS. At-Tur 52: Ayat 35(

Makna ayat tersebut adalah bahwa mereka tidaklah diciptakan tanpa Pencipta, dan
tidak pula mereka menciptakan diri mereka sendiri. Karena itu dijelaskan bahwa yang
menciptakan mereka adalah Allah Swt.

c) Sesungguhnya keteraturan alam semesta ini adalah bukti kuat bahwa alam semesta
ini, memiliki Pencipta Yang Maha Esa. Dia adalah Allah Swt. Allah SWT berfirman:
َ‫ب ْالعلَ ِميْن‬
ِ ‫ّٰللاِ َر‬ ُ ‫ِي ا َ ْۢ ْن ب ُْو ِركَ َم ْن فِى النَّا ِر َو َم ْن َح ْولَ َها ۗ َو‬
‫سبْحنَ ه‬ َ ‫فَلَ َّما َجا ٰٓ َءهَا نُ ْود‬

"Maka ketika dia tiba di sana (tempat api itu), dia diseru, Telah diberkahi orang-orang
yang berada di dekat api, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Maha Suci Allah,
Tuhan seluruh alam" (QS. An-Naml 27: Ayat 8(

2. Beriman kepada rububiyah Allah Swt.


a) Makna beriman kepada rububiyah Allah Swt.
Yaitu mengakui bahwa Allah Swt. adalah Rabb segala sesuatu. Beriman kepada
rububiyah Allah Swt. yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah Swt. ialah Rabb
yang tidak ada sekutu bagiNya, meyakini bahwa Allah Swt. lah yang menciptakan
segala apa yang ada di alam semesta ini. Allah SWT berfirman:

‫ّللاِ ِدي ِْن اَفَغَي َْر‬ ِ ‫ض ْلَ َوا السَّمٰ ٰو‬


ٰ َ‫ت فِى َم ْن اَ ْسلَ َم َولَه َي ْبغُ ْون‬ َ ‫ي ُْر َجعُ ْونَ َّواِلَ ْي ِه َّوك َْرهًا‬
ِ ‫ط ْوعًا ْر‬

"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa
yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun
terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?" (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 83)

3. Beriman kepada uluhiyah Allah Swt.


Yaitu kepercayaan secara pasti bahwa Allah semata yang berhak atas segala
ibadah baik yang lahir maupun batin. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah
kecuali Allah.

3
Allah SWT berfirman:

َّ ‫َواِ ل ُه ُك ْم اِلهٌ َّوا ِحد ٌ ۗ َ َۤل اِلهَ ا ََِّل ه َُو‬


َّ ُ‫الرحْ من‬
‫الر ِح ْي ُم‬

"Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang". (QS. Al-Baqarah 2 :Ayat 163(

Mengakui bahwa hanya Allah Swt. lah Tuhan yang berhak disembah, tidak ada
sekutu bagiNya. Dan ilah artinya adalah ma'luh maksudnya yang disembah dengan penuh
kecintaan dan pengagungan. Allah SWT berfirman:

ۗ ُ‫اِيَّا كَ نَ ْعبُد ُ َواِ يَّا كَ نَ ْستَ ِع ْين‬

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan".(QS. Al-Fatihah :1 Ayat 5(

4. Beriman kepada asma' dan sifat Allah Swt.


Menetapkan asma' dan sifat Allah Swt. berdasarkan apa yang ditetapkan oleh Allah
Swt. untuk DiriNya didalam Al-Qur'an maupun sunnah Rasul-Nya sesuai dengan apa yang
pantas bagi Allah Swt. Allah SWT berfirman:

َ ‫ْس ك َِمثْ ِل ٖه‬


‫ش ْي ٌء‬ َ ‫ض ۗ َج َع َل لَـ ُك ْم ِم ْن ا َ ْنفُ ِس ُك ْم ا َ ْز َوا ًجا َّو ِمنَ ْاَلَ ْنعَا ِم ا َ ْز َوا ًجا ۗ يَذْ َرؤُ ُك ْم فِ ْي ِه ۗ لَي‬
ِ ‫ت َوا َْلَ ْر‬
ِ ‫فَا ِط ُر السَّمو‬
‫صي ُْر‬ِ َ‫ۗ َوه َُو الس َِّم ْي ُع ْالب‬

"Allah )Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis
kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga) .Dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia
Yang Maha Mendengar, Maha Melihat (". (QS. Asy-Syura 42 :Ayat 11(

C. Perilaku Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Tidak mempersekutukan Allah


Mempersekutukan artinya tidak menyembah Tuhan selain Allah SWT. Perbuatan
mempersekutukan tersebut dinamakan syirik, dan orang yang melakukannya dinamakan
musyrik. Syirik merupakan dosa besar di samping dosa-dosa besar yang lainnya, seperti
durhaka pada orangtua, takabur, dan lain sebagainnya.

4
Syirik merupakan dosa besar, bahkan derajatnya terletak di atas dosa-dosa besar
yang lain. Karena itu syirik merupakan hal yang paling berbahaya dan paling dikutuk oleh
Allah, bahkan syirik merupakan dosa yang tidak diampuni. Allah SWT berfirman:
‫ضل ً ًْۢل بَ ِع ْيدًا‬ َ َّ‫ّٰللاَ ََل يَ ْغ ِف ُر ا َ ْن يُّ ْش َركَ بِ ٖه َو َي ْغ ِف ُر َما د ُْونَ ذلِكَ ِل َم ْن ي‬
َ ْ‫شا ٰٓ ُء ۗ َو َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِا هّٰللِ فَقَد‬
َ ‫ض َّل‬ ‫ا َِّن ه‬
"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan
Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali ".
(QS. An-Nisa' 4 :Ayat 116(

2. Cinta kepada Allah


Allah SWT berfirman:
َّ ‫ِي اَنِ ۤ ْي اَنَا ْالغَفُ ْو ُر‬
ۗ ‫الر ِح ْي ُم‬ ْ ۤ ‫ن َِب ْئ ِعبَا د‬
"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha
Penyayang (",(QS. Al-Hijr 15 :Ayat 49(

‫َوا َ َّن َعذَا بِ ْي ه َُو ْالعَذَا بُ ْاَلَ ِل ْي ُم‬


"dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih".(QS. Al-Hijr 15 :Ayat 5(
Adapun keharusan untuk mencintai Allah disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Agama islam memang mengajarkan hendaknya semua manusia mencintai
Allah dan Rasul Allah.
b. Mencintai Allah di sini maknanya ialah, melaksanakan segala yang menjadi
kelaziman cinta (kepada Allah), yaitu mentaati dan mendahulukan perintah
Allah, menjauhi larangan Allah.
c. Allah Maha Pengasih Maha Penyayang sehingga kita wajib mengasihi dan
mencintai Allah sepenuh hati.
Imam Ghazali menerangkan, bahwa tanda-tanda orang yang cinta kepada Allah
yaitu sebagai berikut :
 Orang yang selalu ingat akan mati, sebab kematian adalah perjumpaan dengan
sang kekasih yaitu Allah.
 Orang yang sukarela ingin berkurban untuk Allah dan ingin mendekatkan diri
kepada Allah.
 Orang yang selalu ingat kepada Allah, dan ingat kepada Allah membawa
kesegaran bagi jiwanya.

5
 Orang yang mencintai firman-firman Allah yaitu Al-Qur’an dan cinta kepada
Rasul Allah yaitu Muhammad SAW.
 Orang yang merasa ringan dan senang hati beribadah kepada Allah SWT.
 Orang yang akan cinta pula kepada orang-orang yang berbakti kepada Allah
dan benci kepada kaum kafir dan munafik.

3. Ridho dan ikhlas terhadap qada dan qadar Allah


Kepercayaan kepada qada dan qadar ini mengajarkan, bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam, termasuk yang menimpa diri manusia sendiri, tidaklah terlepas dari takdir
atau ketentuan Allah.
Semua yang ada pada diri manusia telah ditentukan(ditakdirkan) oleh Allah, dan
manusia tinggal menerima apa adanya.
“Siapa tidak ridha aka Qada-Ku da Qadar-Ku, baiklah ia mencari Tuhan selain Aku”
(Riwayat Thabrani).
Makna ridha dan ikhlas terhadap takdir Allah ialah, hendaklah kita bersyukur
terhadap takdir yang diberikan oleh Allah SWT. Orang mukmin yang sabar dan tabah
meghadapi penderitaan akan memperoleh beberapa keuntungan:
 Akan menerima pahala yang tiada terkira banyaknya, bahkan memperoleh
pahala sebagai orang yang mati syahid.
 Dihapus dosa-dosanya oleh Allah.
 Akan memperoleh kebahagiaan hidup abadi di akhirat, yaitu masuk surga.

4. Bertaubat kepada Allah


Taubat adalah kembali taat kepada Allah setelah sebelumnya durhaka kepada Allah
SWT. Siapa yang menyesal atas sesuatu dosa yang telah dikerjakan, hal tersebut sudah
dinamakan bertaubat, walaupun perlu disempurnakan lagi.
Agama Islam mengajarkan, bahwa dosa dapat dihilangkan dengan dua jalan yang
harus dikerjakan semuanya, yaitu:
 Dengan bertaubat kepada Allah, yaitu berusaha secara khusus menghilangkan
sesuatu dosa.
 Dengan beribadah kepada Allah seperti shalat, puasa, dan amal-amal baik
lainnya.

6
Taubat hendaknya dilakukan dengan mengerjakan rukun-rukun taubat yaitu:
 Berhenti dari maksiat
 Menyesal atas dosa-dosa yang telah dikerjakan.
 Berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi berbuat dosa.
 Dalam hal dosa kepada orang lain, hendaknya ditambah dengan
menyelesaikan persoalan dengan orang lai yang bersangkutan.

5. Bersyukur kepada Allah


Syukur ialah mempergunakan segala sesuatu pemberian dari Allah pada fungsinya
masing-masing, sesuai dengan yang sudah ditentukan Allah. Adapun selanjutnya, syukur
itu melengkapi juga pengertia-pengertian sebagai berikut:
o Merasa gembira atas sesuatu pemberian orang lain yang kita terima.
o Menyatakan kegembiraan itu dengan ucapan dan perbuatan.
o Memelihara pemberian dengan baik-baik dan mempergunakan sesuai dengan
yang di kehendaki oleh si pemberi.
o Membalas pemberian Allah dengan mempergunakan karunia Allah menurut
yang diridhai Allah, dan membalas pemberian manusia dengan pemberian
pula, sekurang-kurangnya dengan doa.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Tauhid adalah ilmu yang
membahas tentang 'wujud Allah', tentang sifat sifat yang wajib tetap ada padaNya, sifat sifat yang
boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat sifat yang wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Dengan
memahami pengertian dan macam-macam tauhid, sudah seharusnya kita menerapkan perilaku
tauhid dalam kehidupan sehari-hari agar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap
Allah Swt.

B. Saran

Diharapkan dari pembahasan materi diatas, dapat menambah pengetahuan pembaca yang
lebih mendalam terhadap tauhidullah dan pembaca mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Aziz, Abdul. 1999. Pelajaran Tauhid untuk Tingkat Lanjutan. Jakarta: Yayasan Al-Sofwa
 Muhammad S, ed. 1997. Manusia dan Alam Semesta. Iran (qum): Penerbit Lentera
 Abduh, M. 1963. Risalah Tauhid. Jakarta: PT. Bulan Bintang
 http://rhandrazefta.blogspot.com/2016/10/perilaku-tauhid-dalam-kehidupan-sehari.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai