Anda di halaman 1dari 16

Panduan teknis budidaya buah

naga
BY REDAKSI ALAM TANI

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus. Meskipun dikenal sebagai buah
dari Asia, tanaman ini aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Pada tahun 1870, bangsa Perancis membawa buah naga dari Guyana ke Vietnam sebagai
tanaman hias. Karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di
Vietnam dan Cina.
Di Indonesia, buah naga mulai populer sejak tahun 2000. Tidak jelas benar siapa yang
pertama kali mengembangkannya. Diperkirakan buah naga yang masuk ke negeri kita berasal
dari Thailand dan dibudidayakan oleh para pehobi tanaman secara sporadis.
Saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. Jenis-
jenisnya buah populer yaitu:
 Hylocereus undatus kulitnya merah dengan daging buah putih
 Hylocereus polyrhisus kulit merah dengan daging buah merah
 Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
 Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.
Budidaya buah naga sangat cocok dengan kondisi iklim dan alam Indonesia. Tanaman ini
tumbuh optimal pada ketinggian 0-350 meter dpl dengan curah hujan sekitar 720 mm per
tahun. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buah naga berkisar 26-36 derajat celcius.
Memilih bibit buah naga
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif
yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari
buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar
berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan
cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa
dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
 Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah,
setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan
produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
 Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat.
Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang
utama tanaman.
 Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong
semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
 Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas
dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong
meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
 Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek
namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
 Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering.
Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk
menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
 Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah
atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
 Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan
bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
 Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman
sebanyak 2-3 hari sekali.
 Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar
bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
 Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar
50-80 cm.
Persiapan budidaya buah naga
Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah
bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini
alamtani membahas metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem
ini dibutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak
6400 bibit per hektar.
a. Pembuatan tiang panjat
Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya
tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi
empat atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam
sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang
kayu atau besi membentuk ‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga
ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter
sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara
barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.
b. Pengolahan tanah
Setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan
kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam tersebut.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah.
Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg.
Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak 300 gram, karena buah naga
memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram dengan air
hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah ditimbun
kembali tersinari matahari dan mengering.
Setelah 2-3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang
panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang
tanam siap untuk ditanami.
Penanaman bibit buah naga
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang
panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari
bedeng penyemaian atau polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan
ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah
sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang
panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm.
Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan
agar tidak melukai batang.
Pemupukan dan perawatan
a. Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur
nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak
mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk
buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali
dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk
tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun
berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk
tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa
diberikan untuk memaksimalkan hasil.
b. Penyiraman
Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga
bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga
kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2
jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air
sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan
kondisi tanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah.
Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru
sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat
kering dan tanaman layu karena kurang air.
c. Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan
untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan
pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman.
Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk
mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang
tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada
batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang
produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di
bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif.
Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit
tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman
buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk
tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada
dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun.
Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung
setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa
mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya
tidak langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman.
Berarti dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah
naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih
dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap.
Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah
mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat
sekitar 400-600 gram.

9 Langkah Menanam Buah Naga Cepat


Berbuah dan Panjang Umur
by Caca Sugiarto

Teknik menanam buah naga sebernarnya sederhana. Baik untuk budidaya di kebun
maupun dalam pot.

Hanya saja, sebagian orang melupakan bagian penting di awal sehinga setelah
beberapa tahun pohon buah naganya tidak berbuah. Normalnya buah naga bisa
berbuah setalah 7 -10 bulan. Jika beruntung 5 bulan sudah berbuah.
Ada Juga yang memilih bibit sudah hati-hati, tapi gagal berbuah atau malah busuk
batang karena serangan hama penyakit.

Tulisan cara budidaya buah naga sudah banyak di internet atau buku, hanya saja
biasanya tidak lengkap atau sudah out of date.

Saya mengumpulkan berbagai literatur, buku, video, praktek langsung dari pelaku,
dan penelitian tebaru tentang buah ini untuk menyajikan kepada anda mengenai
cara budidaya buah naga yang cepat berbuah, berumur panjang, dan
menguntungkan.

Yuk Kita Mulai.

Daftar Isi
 1. Kenali Buah Naga yang Akan Anda Tanam
 2. Cara Membuat Bibit Buah Naga
 Membeli Bibit
 Membuat Bibit Buah Naga Sendiri : Metode Stek
 3/ Persiapan Menanam Buah Naga
 Memilih Lokasi Tanam
 Membuat Tiang Panjatan
 Membuat Lubang tanam
 4. Cara Menanam Buah Naga
 5. Pemeliharaan Buah Naga
 a. Pengairan
 b. Pemangkasan
 c. Pemupukan
 d. Pembersihan rumput/gulma
 e. Membasmi Hama
 f. Memastikan Cahaya Cukup, Jika Ada Dana: Buat Cahaya Buatan
 6. Memanen Buah Naga
 7. Kenapa tanaman Buah Naga Tidak Berbuah dan Solusinya
 a. Kurang cahaya matahari.
 b. Salah Pupuk
 c. Tidak dipangkas
 d. Kebanyakan Air
 e. Serangan Hama dan penyakit
 f. Penyerbukan yang Tidak Sempurna
 8. Pengusaha Buah Naga Sukses berbagi tips Untuk Anda
 9. Lipat Gandakan hasil Usaha dengan Agrowisata

1. Kenali Buah Naga yang Akan Anda Tanam


Di Indonesia jenis buah naga ada 6. Merah, putih, super merah, kuning, orang dan
hitam. Apapun jenisnya tetap menguntungkan.
Jenis yang paling banyak ditanam adalah buah naga merah dan putih. Yang paling
mahal di pasaran dan ukurannya kecil adalah buah naga kuning.

Buah yang paling mudah ditanam adalah buah naga putih. Sedangkan yang sedang
hits di kalangan petani adalah buah naga super red.

Jika belum menentukan pilihan tentang buah naga jenis apa yang akan anda
tanam, Silahkan membaca : 6 Jenis Buah Naga , Anda juga bisa melihat kisah
sukses petani buah naga dan perhatikan buah jenis apa yang mereka tanam.

2. Cara Membuat Bibit Buah Naga


Ada dua cara membuat bibit, yaitu dengan cara generatif (dari biji) dan vegetatif

(stek) .

Saya sangat menyarankan memilih cara vegetatif (stek) karena hasilnya sudah pasti
sama dengan induknya dan berbuahnya cepat. Anda tinggal memilih induk yang
bagus dan merawat bibit itu.

Kalau cara generatif, selain hasilnya bisa berbeda dengan induk, diperlukan tempat
penangkaran khusus, ini jarang yang melakukan.

Untuk mendapatkan buah yang sempurna, anda harus memilih tanaman induk yang
baik. Sifat induk nantinya akan menurun pada anakannya termasuk buahnya.

Membeli Bibit

Nah Jika anda baru pertama kali menanam buah naga dan tidak punya indukan
pohon buah naga, Saya menyarankan Anda membeli bibit buah naga.
pilihlah bibit yang bagus dengan ciri -ciri :

 Bertunas minimal empat


 Umur bibit sudah 2 bulan atau lebih
 Tinggi bibit (termasuk tunas baru) minimal 50cm, lebih bagus lagi kalau 80cm
 batang hijau sehat, tidak ada tanda-tanda penyakit
 Tanya penjualnya, induknya sudah berbuah berapa kali, induk yang baik sudah
berbuah minimal 3 kali
 Jika anda membeli via tokopedia, pastikan membaca review pembeli sebelumnya

Membuat Bibit Buah Naga Sendiri : Metode Stek

Berikut ini cara membuat bibit buah naga sendiri dengan metode stek. Kami
menyajikannya dalam bentuk video (Praktek ini dilakukan oleh petani Jogja dan
diliput TVRI) maupun versi tulisan.

Yuk Lihat Videonya.

Atau anda bisa mengikuti tulisan saya, berikut ini cara membuat bibit buah naga
metode stek:

 Carilah Induk yang bagus, yaitu : pernah berbuah minimal 4 kali, diameternya besar
(ada yang menyarankan 8cm), panjangnya minimal 80cm. Carilah batang yang
berwarna hijau kelabu, nampak sehat, keras dan tua. Calon bibit tidak boleh busuk
atau terkena penyakit
 Potonglah batang yang panjangnya 80-120 cm, sisakan 20% bagian induknya agar
tetap tumbuh, yang 80% ini untuk kita jadikan bibit. Setiap bibit usahakan mempunya
minimla 4 calon tunas.
 Kemudian, potonglah batang yang akan distek dengan panjang masing-masing 20-
30 cm. Bagian atas batang dipotong rata dan pangkal bawahnya dipotong
meruncing. Pangkal bawah ini nantinya yang akan ditancapkan ke tanah.
 celupkan bagian bawah ke fungisida untuk menghindari penyakit, ada juga yang
mengganti fungisida dengan bawang merah.
 Oleskan perangsang akar di pangkal batang bagian bawah, lalu tancapkan ke
bedengan atau polybag yang berisi media tanam dengan kedalaman 5 cm.
Media tanam yang baik terbuaat dari kompos, tanah, dan sekam padi dengan
perbandingan 2: 1 : 1/2
 Buatlah pelindung atau naungan untuk menutupi stek batang buah naga tersebut
dari panas matahari.
 Stek disiram minimal 2 kali sehari, pagi dan sore.
 Pada umur 3 minggu, kamu boleh membuka naungan karena tunas pertama telah
tumbuh. Ini dimaksudkan agar cahaya matahari dapat sepenuhnya memberikan
cahayanya.
 Setelah umur tunas 2 bulan atau tingginya sekitar 50-80 cm, anda boleh
memindahkan tunas ini ke tiang panjat. Jika bibit buah naga masih kecil, tunggu
sampai umur 3 bulan, jika tuna stidak muncul anggap saja bibit yang itu tidak
berhasil.

3/ Persiapan Menanam Buah Naga


Persiapan menanam itu penting.
Kerja Keras, energi, biaya, dan waktu yang anda investasikan di awal akan terbayar
seumur hidup buah naga. Pohon ini biasanya berumur s.d. 20 tahun, dan di lokasi
yang tepat serta perawatan yang pas, umur 10 bulan sudah berbuah.

Tanaman buah naga itu unik, dia sejenis kaktus yang butuh banyak sinar matahari
tapi tidak kokoh. Agar cepat berbuah, banyak menghasilkan, dan panjang umur, ada
beberapa kondisi yang harus kita perhatikan.

Memilih Lokasi Tanam

Buah Naga adalah jenis tumbuhan kaktus yang menyimpan air di pohonnya. Jadi
pilihlah lokasi yang cukup terbuka agar mendapat sinar matahari cukup, Bersih dari
rerumputan dan bukan di sawah.

Bahasa ilmiahnya, ia bisa hidup bagus di daerah dengan ketinggian 0-350m di atas
permukaan laut dan curah hujan 720mm per tahun.

Kondisi yang terlalu basah dan kurang sinar matahari akan membuat buah naga
mengalami busuk batang.

Pohon naga cocok untuk daerah tegalan (ladang) yang bila hujan selesai, airnya
tidak menggenang.

Di bagian akhir artikel ini saya akan menceritakan pengusaha yang out of the box.
Ia menanam buah naga di atas rukonya, ada yang 5 bulan sudah berbuah dan ada
yang 1,5 tahun berbuah. Keren kan? di atas ruko jelas sinar matahari cukup.

Membuat Tiang Panjatan

Tanaman buah naga tumbuh tinggi, tapi batangnya tidak kokoh. Ini karena ia sejenis
kaktus yang menyimpan air di batangnya.

Kondisi ini membuat petani buah naga harus membuat tiang panjat yang tingginya
1,5 Meter, dibagian atas berbentuk tanda tambah. Anda bisa melihat video atau
gambar di bawah ini.

Anda bisa membuat tiang panjat dari beton atau kayu. Ingat ya, umur buah naga
bisa sampai 20 tahun. Pemakaiaan kayu mewajibkan kita mengganti kayu bila sudah
lapuk dan membersihkan dedaunan kayu jika kayunya hidup.

 Pertama, siapkan tiang panjat yang terbuat dari beton. Tiang ini berfungsi untuk
menopang tanaman.
Tiang panjat berbentuk bisap pilar segiempat atau silinder.
Diameternya berkisar antara 20-35 cm. Tiang panjat memiliki ketinggian 1,5-2,5
meter. Biasanya ditanam pada kedalaman 50 cm. Tujuannya supaya lebih kuat
berdiri.
 Buatlah penopang pada bagian atas tiang panjat sehingga membentuk tanda plus
(+). Lalu, tambahkan ban motor bekas sehingga membentuk seperti kemudi mobil.
 Tiang panjat tersebut diatur berbaris. Jarak tanam buah naga umumnya 3 meter.
Jarak tersebut untuk mengurangi keurangan sinar matahari. Jangan lupa, buatlah
saluran air dengan kedalaman 25 cm di antara barisan tiang panjat.

Umumnya petani menggunakan tiang panjatan beton seperti gambar di atas, tapi
ada juga yang menggunakan tiang panjat kayu dan bambu seperti di bawah ini.

Membuat Lubang tanam


Kalau tiang panjat sudah selesai, sekarang waktunya membuat lubang tanam.

 Setiap tiang panjat dikelilingi 4 lubang tanam


 Ukuran masing-masing lubang tanam yakni 60×60 cm. Kedalamannya sekitar 25 cm.
 Lubang tanam yang sudah disiapkan lalu diisi media berupa campuran pupuk, tanah,
dan pasir dan kapur pertanian jika ada .
Masukkan campuran tadi ke lubang tanam, siramlah dengan air.
Siram sampai basah tapi tidak boleh tergenang. Diamkan lubang hingga beberapa
hari sampai kering dan terkena cahaya matahari.
 Berikan 25 gram pupuk TSP setelah 2-3 hari. Cara memberikannya dengan
melingkari tiang panjat berjarak 10 cm dari tiang. Diamkan selama sehari.
Anda boleh menanaminya setelah satu hari kemudian.
 Anda Juga bisa memberikan pupuk dari kotoran ayam yang dicampur tets tebu dan
cairan empa, fungsinya menguatkan batang pohon buah naga.

4. Cara Menanam Buah Naga


Berikut ini cara memindahkan bibit buah naga dari polybag ke kebun anda.

 Empat bibit buah naga membutuhkan satu tiang panjat. Keempatnya ditanam
mengelilingi tiang panjat. Jaraknya berkisar 10 cm.
 Gali lubang tanam yang sudah kita buat dan kita campur dengan tanah, pasir, dan
pupuk. kedalamannya sekitar 10-15 cm
 Pindahkan bibit buah naga anda dari polybag ke lubang tanam yang sudah digali.
Polybagnya dibuang, tanahnya diikutkan tidak apa-apa.
 Timbun bibit menggunakan tanah hingga padat.
 Ikat batang keempat bibit tersebut sampai menyatu dengan tiang. Pengikatan terus
dilakukan ketika tanaman buah naga memanjang 20-30 cm.
 Potong tunas buah naga apabila ia akan bercabang sebelum mencapai puncak tiang
panjatan, sisakan 1 saja. Apabila sudah sampai tiang panjatan, buah naga boleh
bercabang banyak, umumnya 5 cabang.

5. Pemeliharaan Buah Naga


Pemeliharaan menjadi faktor yang paling penting dalam melakukan budidaya
tanaman. Cara penanaman yang baik jika tidak didukung pemeliharaan, hasilnya
tidak akan memuaskan.

Berdasar berbagai pengalaman, termasuk pengalaman pak sukirno yang diliput


dinas pertanian ada 5 hal yang harus anda lakukan dalam merawat buah naga.

a. Pengairan

Siramlah buah naga 2 hari sekali pagi dan sore saat tidak hujan, jangan sampai
airnya menggenang.

b. Pemangkasan

untuk awal-awal pertumbuhan sampai pohonnya mencapai ujung tiang panjatan,


pangkaslah tunas dan sisakan 1 saja. ini agar pohon cepat tumbuh ke atas.
Setelah dewasa, pangkaslah tunas yang kira-kira tidak diperlukan, yang busuk, atau
yang terkena penyakit lalu timbun ke dalam tanah agar tidak menular.
Cabang buah naga yang telah berbuah 4 kali sebaiknya di potong dan dijadikan
bibit. Tapi pastikan anda tidak memangkas semua cabang.

c. Pemupukan

Sebelum mencapai ujung tiang panjatan, gunakan pupuk kandang dari kotoran
ayam. Pastikan sudah kering, lebih bagus lagi jika difermentasi.
Jika menggunakan pupuk buatan, beri pupuk dengan unsur N yang lebih banyak.
Setelah dewasa, beri pupuk dengan unsur P dan K yang banyak.
Tidak disarankan menggunakan pupuk urea karena kurang cocok untuk tanaman
kaktus.

Tips tambahan dari Pak jarot di Malang adalah menggunakan pupuk kandang.
Dosisnya 5 kg per tiang. Pupuk pertama setelah panen beliau campur dengan 200kg
kapur pertanian pada pupuk.

d. Pembersihan rumput/gulma

Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan pupuk dan unsur hara pada
buah naga. Jika ada rumput maka nutrisi pupuk akan dibagi oleh rumput dan buah
naga kita.

e. Membasmi Hama
Hama berupa bekicot dan ulat dibersihkan secara manual. Hama berupa cendawan
dan kutu putih bisa dibersihkan dengan biopestisida buatan sendiri.
Cara membuat bipoestisida adalah dengan mencampur daun pahitan, limbah
tembakau, dan air dengan perbandingan 1:1:2. campuran tadi dimasukkan ke
wadah dan didiamkan 1 bulan

f. Memastikan Cahaya Cukup, Jika Ada Dana: Buat Cahaya Buatan

Tanaman buah naga adalah sejenis kaktus, jangan sampai lokasi anda terlalu gelap.
Lokasi yang baik adalah tegal lapang yang sinar mataharinya cukup.

Faktanya, menurut penelitian di Filipina, menambah cahaya buatan yang sejenis


cahaya matahari bisa mempercepat panen dan bisa berbuah di bukan musim panen.
Teknologi yang diteliti di Filipina itu sudah diterapkan di Banyuwangi, lihat video ini
ya. Buah naga di banyuwangi bisa berbuah sepanjang tahun, tidak hanya di musim
panen.

Kuncinya : Buah naga butuh cahaya yang banyak.

6. Memanen Buah Naga


Buah naga putih biasanya berbuah di bulan ke 10. buah naga merah banyak yang
berbuah di bulan 8. Nah kalau beruntung, di bulan 5 juga ada yang berbuah.

Saatnya Panen
Ukuran buah naga umumnya 400-700 gram.
Jarak antara bunga dan buah masak adalah 35 hari. Buah naga dianggap sudah
masak jika warnanya sudah merah penuh pekat.
Jika ditaruh di udara terbuka, buah naga bisa tahan selama 10 hari. Lain lagi kalau
di lemari pendingin, bisa sampai 1 bulan.

Setelah panen
2 bulan setelah panen, lakukan pemuuukan dan campur dengan kapur pertanian.
tetap semangat dan lakukan evaluasi, buah naga biasanya panen setiap 6 bulan
sekali.

7. Kenapa tanaman Buah Naga Tidak Berbuah dan


Solusinya
Iya, ada yang sudah menanam buah naga baik dalam pot maupun dipekarangan,
sudah 2 tahun tapi tidak berbuah. Alasannya simpel: biasanya karena kurang
cahaya matahari, salah pupuk, tidak dipangkas, kebanyakan air, serangan hama,
dan penyerbukan yang gagal. Ayo kita bahas satu persatu

a. Kurang cahaya matahari.

Tanaman buah naga adalah jenis kaktus yang mampu hidup di padang pasir, jadi
tanamlah di lokasi yang lapang.
Jangan sampai kebun buah naga anda diapit (bahkan ditutupi) oleh gedung tinggi,
kebun jati, kebun sengon, dan benda benda tinggi lainnya.

Lebih bagus lagi jika anda tambahkan cahaya buatan berupa lampu di malam hari,
seperti yang dilakukan saudara saudara kita di kampung naga Banyuwangi.

b. Salah Pupuk

Di awal pertumbuhan, Anda harus memberi pupuk yang kandungan N nya banyak.
di masa siap berbuah, kandungan P dan K bisa diperbanyak.
Jangan beri pupuk urea, bisa terjadi busuk batang.
Jangan beri pupuk kandang yang belum matang apalagi kotoran langsung.
Rajinlah membersihkan gulma dan rumput agar peresapan pupuk sempurna.

c. Tidak dipangkas

Buah naga yang tidak dipangkas akan membuang banyak energi untuk membuat
daun bukan untuk berbuah.

d. Kebanyakan Air

Tanaman buah naga cocoknya di padang pasir dan di tanah tegalan, bukan seperti
padi yang bisa tumbuh di sawah. air yang terlalu becek akan membusukkan batang,
aturlah supaya kebun buah naga anda tidak menggenang saat hujan selesai

e. Serangan Hama dan penyakit

Menurut penelitian dari IPB, setidaknya ada 18 hama buah naga, wow.
Jangan takut, anda bisa melakukan solusi sapu jagat. Artinya, 1 solusi untuk banyak
permasalahan.
Bab ini saya bahas khusus, yuk baca : 18 Hama dan penyakit Buah Naga Menurut
IPB
f. Penyerbukan yang Tidak Sempurna

Teman-teman coba lihat video kita yang pertama tadi. Atau ini saya tampilkan lagi di
bawah.
Penyerbukan buah naga bagusnya terjadi malam hari, nah jika di daerah anda
kurang ada kumbang atau lebah yang hidup malam hari, mau tidak mau anda harus
melakukan penyerbukan sendiri di malam hari.
Tidak apa-apa, ini namanya kerja keras.

8. Pengusaha Buah Naga Sukses berbagi tips Untuk Anda


Saya tidak kaget dengan target kementerian pertanian yang menginginkan kita
surplus buah naga.

Faktanya saya menemukan banyak petani buah naga sukses. ada yang omsetnya
ratusan juta, ada yang sudah punya agrowisata buah naga. ada yang modalnya 300
ribu sekarang sudah punya 5000 pohon buah naga. Ada yang sudah menerapkan
teknik cahaya buatan dari filipina, wow. Ada juga yang sangat out of the box, ada
yang menanam di atas ruko dan 5 bulan berbuah.

Agar lebih dalam, saya menulisnya dalam artikel tersendiri. Silahkan baca : Para
Pengusaha Buah Naga Yang sudah Sukses Berbagi Tips Untuk Pemula.

9. Lipat Gandakan hasil Usaha dengan Agrowisata


Ternyata, banyak orang yang ingin berkunjung di kebun buah naga.

Mereka ingin memetik buah naga langsung, melihat praktek budidaya, dan tentu
saja : berfoto

Di Jogja dan malang, sudah ada agrowisata buah naga.

Jadi kalau kebun anda sudah luas, silahkan buka kebun anda untuk menjadi lokasi
agrowisata. Penjualan anda meningkat dan uang anda bertambah karena
pengunjung bayar tiket masuk.

Anda juga makin terkenal karena diulas oleh media dan foto kebun anda dishare ke
media sosial oleh para pengunjung.

Yuk lihat video ini untuk inspirasi

Anda mungkin juga menyukai