Anda di halaman 1dari 3

“BUMBUNGAN”

 
Dokumenter

Penulis & Cerita : Jan Cipta

Cast : 1. Pak Lurah 6. Pemuda Desa 1


2. Bu Lurah 7. Pemuda Desa 2
3. Mas Wiwin 8. Pak Camat
4. Sesepuh Desa 1 9. Pak Bupati
5. Sesepuh Desa 2 10. Pak Kapolsek

Extras : 1 . Seluruh warga desa


2 . Team Kesenian yg terlibat

Desa Pesanggrahan, terletak di Wilayah terlihat seperti warga desa lain. Tidak ada yang
Kecamatan Kroya, Kab. Cilacap, Jawa Tengah. berbeda dari sisi penampilan dan
Letak geografis yang tidak jauh dari pusat kota keihdupannya sehari-hari. Yang membedakan
kecamatan, membuat Desa Pesanggrahan adalah hanya cara mereka hidup
mejadi tempat yang cukup potensial dan bermasyarakat.
mudah disusupi pengaruh buruk kemajuan
Ada salah satu pesan dalam adat mereka yang
jaman. Perubahan pola pikir dan gaya hidup
mengharuskan untuk patuh terhadap
masyarakat adalah hal yang lazim dialami oleh
pimpinan dan tepat waktu membayar pajak.
setiap masyarakat yang kaget dengan
Karena pesan ini sangat mereka junjung tinggi,
perubahan jaman. Tetapi tidak demikian
maka setiap hari mereka selalu menyisihkan
dengan warga Desa Pesanggrahan. Dengan
sebagian kecil penghasilannya untuk ditabung
caranya, mereka memiliki filter untuk
guna membayar pajak. Mereka biasa menabung
menyaring pengaruh negatif dari masuknya
uang untuk bayar pajak ini dalam Ruas Bambu
perubahan jaman, yaitu menjalani cara hidup
atau Bumbung. Maka tidak heran apabila warga
sesuai adat-istiadat yang turun temurun
desa Pesanggrahan tidak ada yang menungak
mereka patuhi.
Pajak Bumi & Bangunan. Bahkan mereka bisa
Pengaruh adat yang paling mencolok adalah lebih awal melunasinya sebelum jatuh tempo.
kebiasaan hidup sederhana dalam kegiatannya
Melihat kebiasaan masyarakat yang begitu baik,
sehari-hari. Kesederhanaan masarakat desa
Lurah Sarjo memberikan apresiasi dengan
tercermin dari sosok Lurah Sarjo yang
mengajak seluruh warga desa Pesanggrahan
menjabat sebagai kepala desa sejak 2007
untuk datang ke Balai Desa bersama-sama
hingga sekarang. Konon menurut keyakinan
membuka Bumbung dan melunasi pajak.
adat mereka, Lurah yang tidak
Bumbung yang berisi uang pajak itu mereka
Mesanggrah/tinggal di desa Pesanggrahan
arak ke Balai Desa, dengan tandu yang penuh
sendiri, tidak akan bertahan lama menduduki
hiasan indah. Kepada mereka digelar
jabatanya. Hal ini menjadi masuk akal karena
bermacam hiburan kesenian daerah. Pentas
hanya orang yang tinggal di Pesanggrahan akan
seni dari masyarakat untuk masyarakat ini,
mengenal betul kepribadian dan pola pikir
menjadikan acara Bobok Bumbung menjadi
masyarakatnya. Secara kasat mata mereka
lebih ramai dan menyenangkan. Antusiame
Bumbungan Page 1
masyarakat begitu besar terhadap acara Bobok Dengan kearifan budaya lokal, masyarakat desa
Bumbung ini. Pada kali ketiga acara ini digelar, Pesanggrahan berhasil membangun dirinya
berkembang menjadi semakin meriah. Ini menjadi masyarakat taat pajak, juga terus
menandakan masyarakat juga menyukai adanya berhasil memelihara kesenian daerah yang
prosesi Bobok Bumbung tersebut. merupakan bagian dari adat-istiadat mereka
selama ini .
Atas pencapaian ini, Bupati Cilacap
memberikan apresiasi kepada desa Demi melihat atensi masyarakat yang begitu
Pesanggrahan untuk dicalonkan sebagai salah atusias atas prosesi Bobok Bumbung ini, tidak
satu desa adat. Barangkali hali ini karena sesuai menutup kemungkinan bisa dikembangkan
dengan slogan pembangunan Kabupaten menjadi potensi wisata budaya yang akan lebih
Cilacap yang menyebutkan ‘BANGGA menguntungkan masyarakat desa
MBANGUN DESA’. Pesanggrahan. Demikian yang dipikirkan
Lurah Sarjo untuk mendorong kemajuan
desanya.

Bumbungan Page 2
PREMIS : SINOPSIS :

Dari tindakan yang sederhana, dapat membawa Berawal dari niat menghargai warga desa
pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku Pesanggrahan yang memiliki cara unik dalam
masyarakat untuk mengembangkan potensi menepati kewajiban sebagai warga negara taat
diri menjadi lebih maju. pajak, kini berkembang menjadi prosesi adat
dan budaya desa yang bisa membuka peluang
lain yang lebih maju.

Bumbungan Page 3

Anda mungkin juga menyukai