Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC

Dosen Pembimbing:

Yuli Hananto S.Tp, M.Si

Penyusun :

1. Anggit Ramadhani Putra (H41160188)


2. Muhamad Maskur Fauzi (H41160389)
3. Syafin Yudhistira Wiharja (H41160451)
4. Deny Arizal (H41160534)
5. Risky Aditya (H41160542)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
A. PENGERTIAN DAN SYSTEM AIR CONDITIONER

Air Conditioner adalah suatu alat yang digunkan untuk mengatur atau
mengkondisikan kualitas udara, meliputi sirkulasi udara, mengatur kelembapan udara,
mengatur kebersihan udara, dan untuk memurnikan udara (purification) Cara kerja AC
alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang mampu
mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi
lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut
diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan
evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

A.1. Bagian-bagian AC Beserta Fungsinya

1. Compressor (komfersi).
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
2. Recervoir
Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan ke
compressor.
3. Condensor (penguapan)
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas.
4. Evaporator (pengembunan)
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin.
5. Filter Dryer
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
6. Motor Fan Dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya sirkulasi
udara.

A.2. Hubungan Tekanan-Temperatur

Pelajaran tentang Fisika menyangkut hukum yang menjelaskan hubungan antara


tekanan dan temperatur pada saat terjadi cairan kemudian berubah menjadi uap air itu
dinamakan “titik didih”. Pernyataan hukum tersebut seperti berikut
ini:
1) Jika tekanan berlaku atas cairan ditingkatkan, maka titik didih cairan itu akan
meningkat.
2) Penurunan tekanan yang berlaku atas cairan, maka titik didih cairan itu akan
menurun. DaIam kata lain, air dalam tekanan vacum akan mendidih pada
temperatur yang kurang dari 1000. Sementara dimana air dalam sebuah pressure
cooker atau cooling system sebuah kendaraan yang tertutup rapat akan mendidih
pada temperatur yang lebih dari 1000.

A.3. Hubungan Tekanan-Temperatur AC System

Tekanan yang ditingkatkan oleh compressor A/C akan menaikkan titik didih dari
bahan pendinginnya (refrigerant). A/C system dirancang untuk beroperasi agar temperatur
udara yang tepat dapat dihasilkan untuk melepaskan panas dari udara ruangan penumpang.
Ada hubungan yang membatasi antara cairan bahan pendingin dan uap air dalam udara.
Ketika refrigerant yang terkurung dalam sistem A/C ditingkatkan temperaturnya maka ia
akan selalu menghasilkan peningkatan dalam tekanannya, walaupun compressor A/C tidak
beroperasi pada saat itu. Titik didih dari R-12 di tempat ketinggian permukaan air laut
adalah -29.790. Tetapi temperatur titik didih ini akan lebih rendah dari (-26.50) pada
system R-134a, dimana tekanan yang terbaca juga cenderung menjadi lebih rendah karena
hubungan tekanan-temperaturnya. Tekanan A/C diekspresikan dalam gauge dengan
tekanan positive dalam kg/cm2 atau tekanan negative (Vacuum) dalam cmHg.

A.4. Prinsip Pendinginan

Perubahan kondisi dari bahan pendingin itu mempunyai kemampuan merubah


panas. Pada umumnya, alat pendingin (refrigerator) mengoperasikan refrigerant untuk
menghisap panas uadara disekelilingnya. Ada berbagai macam carakerja refrigerator
ini:
1) Pendinginan dengan mengabutkan panas
Cara ini akan membuat bahan cair pendingin mudah dikabutkan, maka ketika ia
akan melakukan proses pendinginan ia akan menarik dan melepaskan panas dari
bahan itu. Contoh system ini adalah:
- Vapor compression refrigerator
- Suction refrigerator
- Nitrogen refrigerator

2) Pendinginan dengan menghilangkan panas


Cara itu dilakukan dengan menghisap panas (79.68kcal/kg) pada suhu 00 ketika
es dicairkan.
3) Pendinginan dengan mensublimasi panas
Cara itu digunakan pada es kering, dimana es kering akan menghisap panas dari
udara sekitarnya sehingga membuat es kering itu menjadi gas. Saat itu juga ia
akan membuat panas udara disekitarnya menurun karena suhu sublimasi dari es
kering itu.
4) Pendinginan dengan pemampatan bahan pendingin
Jika uap cair bahan pendingin ini ditekan lalu disemburkan dan dikeluarkan
pada ruang bertekanan rendah, temperaturnya akan meurun, sehingga akan
membuat panas disekitarnya menurun.

B. JENIS JENIS PERAWATAN

Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki
kerusakan.

Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua
cara:

1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).

2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:


B.1. Bentuk-bentuk Perawatan

1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)

Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

2. Perawatan Korektif

Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan


kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan

Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi
terus dalam melayani proses produksi.

4. Perawatan Prediktif

Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga.

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa
jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:

1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)

Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan,


karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat,
peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak
memungkinkan lagi diperbaiki.

2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)

Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti
industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara
penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan
yang baru dan siap pakai.

B.2. Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:

1. Availability:
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan.
2. Downtime:
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan.
3. Check:
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register
Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi
peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management:
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule:
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-kejadian yang
menyertainya.
7. Maintenance planning:
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya
manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.
8. Overhaul:
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari
fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test:
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.
10. User:
Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner:
Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor:
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik
dan bangunan-bangunan.

13. Efisiensi:

14. Trip:
Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
15. Shut-in:
Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
16. Shut-down:
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.

B.3. Strategi Perawatan

Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi


pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang
akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan
tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan.

Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:

• Tenaga kerja yang terampil

• Ahli teknik yang berpengalaman

• Instrumentasi yang cukup mendukung

• Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:

• Umur peralatan/mesin produksi


• Tingkat kapasitas pemakaian mesin

• Kesiapan suku cadang

• Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat

• Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.


C. Perawatan dan perbaikan AC
Perawatan Ac split merupakan suatu hal yang harus diperhatikan agar usia pakai jauh
lebih tahan lama dan beroprasi dengan maksimal. Perawatan ini dilakukan secara berkala
dengan berbagai tujuan diantaranya memaksimalkan kinerjua AC, mengontrol konsumsi
listrik agar sesuai dengan standar pemakaian daya serta menjaga kualitas udara ruangan
karena adanya debu yang menempel pada unit AC. Prosedur perawatan dan perbaikan AC
dibagi menjadi :
1. Perawatan in door
Perawatan indoor di lakukan secara berkala 3 bulan sekali dengan cara mencuci
kisi kisi evaporator ( cairan refrigerant menguap ) dengan menggunakan pompa
bertekanan tinggi serta menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk
menghilangkan jamur,sehingga kualitas suhu di dalam ruangan lebih dingin.
2. Perawatan out door
perawatan ourdoor dilakukan menggunakan mesin pompa bertekanan tinggi hal
tersebut dimaksudkan agar sirip pada permukaan kondensor bersih secara
sempurna guna maksimalnya kerja unit kondensor. Pengecekan outdoor juga
meliputi pengecekan Ampere , Voltage , Low pressure dan suhu kondensor.
Pada umumnya perawatan AC dibagi menjadi dua macam, yaitu perawatan mingguan
dan perawatan bulanan. Sedangkan untuk pemeliharan AC dihitung berdasarkan lama
pengoperasiaannya.

C.1 Perawatan Mingguan

Pekerjaan yang dilakukan yaitu :


1. Membersihkan filter indoor
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembersihan bagian indoor sebagai
berikut :
a. Putuskan hubungan listrik agar tidak menimbulkan arus pendek.
b. Lepaskan filter saringan udara dari dudukan filter
c. Cuci filter dengan sabun dan bilas dengan air bersih
d. Keringkan filter kemudian pasang kembali pada AC
2. Membersihkan tutup casing body indoor
Langkah-langkah memebrsihkan casing tutup body indoor cukup dengan
menggunakan kain lap yang sedikit dibasahi, pastikan sebelum melakukan
pembersihan kondisi AC dalam keaadan non aktif.
C.2. Perawatan Bulanan

Perawatan bulanan biasanya dilakukan 3-4 bulan sekali dengan tahapan:


1. Pengecekan awal
Pengecekan awal ini dilakukan untuk melihat kinerja dari AC meliputi
temperature, kelembaban, tekanan refigeran, fungsi remote control, putaran
kipas pada outdoor dan putaran blower.
2. Persiapan pembersihan
Persiapan pembersihan ini meliputi persiapan alat dan memastikan proses
perawatan erjalan dengan lancar dan tidak ada kerusakan pada komponen-
komponen Ac.
3. Pembersihan indoor
Pembersihan indoor dilakukan dengan pencucian filter dan casing body indoor
dengan sabun kemudian dibilas dan dikeringkan. Selain itu dilakukan
pembersihan pada sirip-sirip evaporator dengan pompa steam yang dimulai
dari bagian paling atas sampai bagian bawah. Dibagian bawah AC biasanya
digantung plastic penampung air dari pompa sehingga air tidak berceceran.
Lakukan dengan hati-hati agar tidak terkena bagian PCB. Biarkan beberapa
saat sampai tetesan air berkurang, kemudian lepas semua pelindung plastic
dan lap sampai benar-benar kering. Setelah semuanya telah dilakukan maka
pasang kembali filter dan casing Ac yang tadi telah dilepas.
4. Pembersihan outdoor
Pembersihan outdoor hamper sama dengan pembersihian indoor, hanya saja
disisni yang dibersihkan adalah kompresor.
5. Pengecekan akhir
Pengecekan akhir ini meliputi arus listrik kompresor, temperature, tekanan
refigeran, putaran kipas serta tingkat kebisingannya, apakah lebih baik dari
sebelumnya atau sebaliknya. Jika kondisi tidak mebaik, maka disarankan
untuk melakukan service menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai