Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa perusahaan menerbitkan saham ?

Jawab :
Dana selalu menjadi permasalahan bagi perusahaan ketika ingin mengembangkan usaha.
Oleh karena itu, untuk mengatasinya, perusahaan butuh sumber pendanaan baru dan itu
bisa didapat ketika perusahaan sudah go public, atau menerbitkan saham untuk dijual.
Selain, memperoleh sumber dana baru, dengan menerbitkan saham, perusahaan juga akan
mendapat awareness dari media dan juga komunitas keuangan, sehingga citra perusahaan
pun jadi meningkat.

2. Mengapa orang harus membeli saham ?


Jawab:
1) Modal investasi saham relatif kecil. Anda bisa tetap berinvestasi saham kendati
hanya punya modal kecil sekalipun. Saat ini, dengan modal hanya Rp100 ribu
saja, Anda sudah bisa membeli beberapa slot saham. Bahkan, bagi Anda yang
tidak memiliki modal cukup, sekarang ini juga sudah ada penawaran pembelian
saham dengan cara dicicil.
2) Transaksi saham cukup mudah. Tidak seperti yang dibayangkan, investasi saham
sebenarnya relatif sangat mudah dan praktis dalam proses transaksinya. Bila
dibandingkan dengan instrumen-instrumen investasi lainnya, dengan investasi
saham, maka Anda tidak perlu membawa-bawa selebar sertifikat atau lainnya
dalam proses jual-beli.
3) Investasi saham bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. investasi saham juga
bisa dibilang sangat fleksibel, yakni bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Bagi Anda yang tidak memiliki cukup banyak waktu melakukan kegiatan yang
satu ini, investasi di saham bisa menjadi pilihan yang tepat karena praktis dan bisa
dilakukan kapanpun dan dimanapun.
4) Investasi Saham Bersifat Transparan dan Likuid. Saham memiliki sifat yang
transparan karena Anda sebagai investor dapat melihat dengan jelas harga
permintaan dan penawaran serta jumlah slot yang diminta maupun ditawarkan
oleh masing-masing perusahaan
5) Pergerakan saham juga mengikuti inflasi. Berapa nilai saham yang Anda miliki
nantinya, pergerakannya akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Misal, jika
awalnya Anda hanya memiliki saham yang nilainya sebesar Rp10 juta, nilainya
berpotensi bertambah ketika inflasi meningkat. Sehingga Anda bisa
mempertimbangkan dengan baik jenis saham yang memang cukup terpengaruh
oleh inflasi sebagai pilihan.
6) Saham bisa jadi investasi jangka panjang yang menguntungkan
7) Saham juga merupakan investasi yang aman. Urusan pajak investasi saham juga
relative sederhana. jenis pajak di investasi saham ini ada 2 jenis yang dikenakan
kepada investor, yakni pajak dividen sebesar 10% dari nilainya, dan pajak
penghasilan atas penjualan saham yang besarnya hanya sebesar 0,1% dari nilai
penjualan saham. Dan yang lebih menariknya lagi, dikatakan sederhana alias tidak
berbelit-belit sistem administrasi pajak dividen ini karena kedua jenis pajak saham
tersebut bersifat final. Artinya, pajak tersebut sudah dipotong oleh pihak
sekuritas, sehingga Anda terima bersih dari penjualan saham atau pembagian
dividen karena sudah otomatis dipotong pajak.

3. Untuk bisa mengontrol dan mengawasi saham yang dimiliki, kamu memang harus paham
terlebih dulu tentang indikator-indikatornya. Berikut ini indikator penting yang perlu
kamu ketahui dalam saham. Sebut dan jelaskan!
Jawab :

1) Earning Per Share (EPS): Rasio total pendapatan yang telah dibagi dengan
total saham investor.
2) Price/ Earning Ration (P/E): Rasio yang kamu bayarkan per rupiah
pendapatan perusahaan. Jika P/E saham di suatu perusahaan punya nilai yang
tinggi, maka berarti prospek saham akan bagus ke depannya. Namun, sebaliknya,
jika nilainya rendah maka ada 2 kemungkinan, perusahaan sedang dalam masalah,
atau harganya yang terlalu tinggi.
3) Price/ Book Ratio (P/B): Indikator ini didapat dengan membagi harga saham
dengan nilai book dari saham tersebut. Nilai book itu sendiri adalah nilai dari
ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang ada.
4) Stochastic Oscillator adalah indikator analisis teknikal saham, yang sifatnya
adalah mengukur momentum. Sekali lagi, Stochastic adalah indikator momentum,
bukan indikator trend. Itulah sebabnya, indikator Stochastic sangat ampuh untuk
digunakan sebagai indikator Swing Trading. Yang strategi utamanya adalah Buy
Low, Sell High.
5) Moving Average Convergence-Divergence (MACD) adalah indikator yang
digunakan untuk mengukur dan mendeteksi trend. Itulah sebabnya, sinyal yang
dimunculkan antara Stochastic dan MACD sering kali berlawanan. Ketika MACD
baru muncul sinyal Buy, di Stochastic malah sudah muncul sinyal Sell. Begitu
juga sebaliknya. MACD tidak cocok digunakan untuk Swing Trading. Karena
MACD adalah indikator trend, yang lebih cocok digunakan untuk strategi
Position Trading dan Trend Following.
6) Moving Averages (MA) adalah indicator yang hampir digunakan semua orang
bahkan broker untuk melihat prediksi harga saham. Salah satu fungsi MA adalah
sebagai garis support dan resisten.

Anda mungkin juga menyukai