Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT PPKN

Dosen Pengampu :
Drs. Nyoman Murda, M.Pd. dan
Ni Wayan Eka Widiastini, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh
Kelompok :
1. Vira Ardelia (1811031011)
2. Ni Putu Candra Hiranmayena (1811031026)
3. Mohammad Irvando Saputra (1811031101)
4. Ni Luh Putu Fitriani (1511031022)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul “Hakikat PPKn” ini dapat selesai dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
pihak-pihak yang telah memperlancar pembuatan makalah ini. Dengan itu,
diucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi menyusun
makalah ini dengan memberikan sumbangan baik berupa materi maupun pikiran.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari pada Drs. Nyoman
Murda, M.Pd. dan Ni Wayan Eka Widiastini, S.Pd., M.Pd. Harapannya, makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Hakikat
PPKn.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan baik susunan kalimat maupun
tata bahasa yang digunakan, untuk itu mohon maaf jika ada kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.

Singaraja, 3 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PPKn ............................................................................... 2
2.2 Karakteristik PPKn............................................................................ 2
2.3 Tujuan PPKn ..................................................................................... 3
2.4 Ruang Lingkup PPKn ....................................................................... 4
2.5 Sejarah PPKn .................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................... 5
3.2 Saran................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menjadi warga negara indonesia yang memiliki jiwa pancasila,
menghendaki segala tatanan hukum bukan hal yang mudah dalam
penerapannya warga negara indonesia harus mengerti pengertian dari
mempelajari PPKn yang sudah ada dalam pembelajaran di sekolah maupun di
perguruan tinggi agar kedepannya dapat membimbing masyarakat agar
berprilaku baik terhadap makhluk hidup yang berada disekitarnya begitu juga
nilai-nilai yang terkandung dalam PPKn yang senantiasa mendidik dan
mewujudkan masyarakat yang taat hukum, menerapkan sopan santun serta
menjadi generasi muda berpelopor atau panutan bagi masyarakatnya atau
negara lain. Pemerintah juga harus berperan lebih aktif dalam melakukan
segala tugas yang diberikan sebagai wakil rakyat atau sebagai komponen
berdemokrasi agar menciptakan ruang lingkup PPKn yang saling berhubungan
satu sama lain seperti rakyat dengan pemerintah dan pemerintah dengan
negara.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari PPKn ?
2. Apa yang menjadi karakteristik PPKn ?
3. Apa tujuan dari PPKn ?
4. Bagaimana ruang lingkup PPKn ?
5. Bagaimana terjadinya sejarah PPKn ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pegertian PPKn
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi karaktersitik PPKn
3. Guna mengetahui tujuan dari PPKn
4. Supaya mengetahui ruang lingkup dari PPKn
5. Guna mengetahui sejarah dari PPKn

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PPKn

1
Pemberian pembelajaran PPKn sangat penting dalam dunia pendidikan
yang dimulai dari dasar, pembentukan moral, nilai serta tata krama dalam
berkehidupan dimasyarakat banyak diatur maupun dipelajari dalam PPKn,
maka tak lepas dari kehidupan masyarakat hal ini diangkatnya mata pelajaran
di SD, SMP, SMA maupun Perguruan tinggi. Dalam pembelajaran PPKn
butir-butir Pancasila tak bisa lepas dari PPKn yang sudah menjadi satu
kesatuan, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima
sila Pancasila merupakan pengangan dan pedoman dalam pengembangan ilu
pengetahuan dan teknologi. Pengertian PPKn menurut Mansoer, PPKn
merupakan hasil dari sintesis civic education, democracy education, serta
citizenship yang berlandaskan pada filsafat Pancasila serta mengandung
identitas nasional Indonesia serta materi muatan tentang bela negara
(Muhammad Erwin, 2010:3).

2.2 Karakteristik PPKn


PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Adapun karakteristik PPKn diuraikan menjadi, yaitu:
1. PPKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS)
2. PPKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
3. PPKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, nilai bela
negara, nilai pengahargaan terhadap hak asasi manusia, nilai
kemajemukan bangsa, nilai pelestarian lingkungan hidup, nilai tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, nilai ketaatan dalam membayar pajak,
serta nilai sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
4. PPKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan kesatuan
bangsa, norma, hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan
warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan
globalisasi.

2.3 Tujuan PPKn

2
Adanya PPKn bagi bangsa Indonesia akan senantiasa diupayakan untuk
membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana yang diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945, yakni sebagai manusia Indonesia yang
religious, berkemanusiaan dan berkeadaban, yang memiliki nasionalisme,
yang cerdas, yang berkerakyatan, dan yang adil terhadap lingkungan
sosialnya.
Sementara esensi PPKn diarahkan sebagai pendidikan demokrasi untuk
membentuk kecakapan partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab
untuk menjadikan warga yang baik dan demokratis. Tujuan PPKn untuk
memupuk kesadaran bernegara dan bela negara, kecintaan pada tanah air
Indonesia, kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, keyakinan
akan kebenaran falsafah dan UUD negara serta kesediaan berkorban untuk
bangsa dan negara Indonesia (Tim Pengajar PKn, 2007).
Berbagai tujuan PPKn meliputi seluruh tatanan moral yang harus
dijunjung setiap individu warga negara Indonesia, tujuan PPKn secara umum
ialah sebuah pedoman dalam memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya yang memiliki visi intelektual, mewujudkan nilai-nilai dasar
Pancasila, menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang materi atau konsep
dan teknologi, bermoral, bertanggung jawab, religius, berkeadaban,
berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya.

2.4 Ruang Lingkup PPKn


Program PPKn yang menyuarakan mengenai kebangsaan dan
kewarganegaraan Indonesia yang berbasis pada filosofi bangsa, yakni
Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki daya jelajah dalam ruang
lingkup pembahasan tentang:
1. Filsafat Pancasila
2. Identitas Nasional
3. Konsepsi Negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Konsepsi Warga Negara dan Kewarganegaraan Indonesia
5. Konsepsi Demokrasi dan Prakteknya di Indonesia
6. Konstitusi
7. Negara Hukum
8. Hak Asasi Manusia
9. Wawasan Nasional Indonesia (Wawasan Nusantara)

3
10. Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional) (Muhammad Erwin, 2010:9).

Ruang lingkup materi pelajaran PPKn meliputi nilai moral Pancasila,


UUD 1945, nilai-nilai moral luhur budaya Indonesia serta nilai-nilai moral
agama (seperti yang diakui peraturan perundang-undangan negara RI) (Abdul
Aziz Wahab, 1995:32).

2.5 Sejarah PPKn


Mata pelajaran PPKn dapat dirunut dalam sejarah perkembangan awal
mata pelajaran ini sejak munculnya sistem pendidikan nasional. Mata
pelajaran ini muncul pertama kali tahun 1957 dengan nama
“Kewarganegaraan” yang isinya sebatas hak dan kewajiban warga negara,
serta cara-cara memperoleh kewarganegaraan bagi yang kehilangan status
kewarganegaraan. Hal yang mengawali atau memprakarsi terbentuknya PPKn
ialah peristiwa yang dialami saat tindak lanjut dari Dekrit Presiden 5 Juli
1959, Menteri PP dan K mengeluarkan surat keputusan pada tanggal 10
Desember 1959 tentang pembentukan panitia penyusunan buku pedoman
mengenai kewajiban-kewajiban dan hak-hak negara Indonesia dan hal-hal
yang menginsyafkan warga negara tentang sebab-sebab sejarah dan tujuan
revolusi Indonesia. Panitia tersebut berhasil menyusun buku Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia pada tahun 1962 yang menjadi acuan mata
pelajaran Civics yang telah muncul pada tahun 1961 (Sunarso, 2011: 1).

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Pengertian PPKn menurut Mansoer, PPKn merupakan hasil dari sintesis
civic education, democracy education, serta citizenship yang berlandaskan
pada filsafat Pancasila serta mengandung identitas nasional Indonesia serta
materi muatan tentang bela negara (Muhammad Erwin, 2010:3).

2. Adapun karakteristik PPKn diuraikan menjadi, yaitu:


a. PPKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS)
b. PPKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
c. PPKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, nilai bela
negara, nilai pengahargaan terhadap hak asasi manusia, nilai
kemajemukan bangsa, nilai pelestarian lingkungan hidup, nilai tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, nilai ketaatan dalam membayar pajak,
serta nilai sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
d. PPKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan kesatuan
bangsa, norma, hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga
negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi.
3. Tujuan PPKn untuk memupuk kesadaran bernegara dan bela negara,
kecintaan pada tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat, keyakinan akan kebenaran falsafah dan UUD negara serta
kesediaan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia (Tim Pengajar PKn,
2007).
4. Program PPKn yang menyuarakan mengenai kebangsaan dan
kewarganegaraan Indonesia yang berbasis pada filosofi bangsa, yakni
Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki daya jelajah dalam ruang
lingkup pembahasan tentang:
1. Filsafat Pancasila
2. Identitas Nasional
3. Konsepsi Negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Konsepsi Warga Negara dan Kewarganegaraan Indonesia
5. Konsepsi Demokrasi dan Prakteknya di Indonesia
6. Konstitusi
7. Negara Hukum

5
8. Hak Asasi Manusia
9. Wawasan Nasional Indonesia (Wawasan Nusantara)
10. Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional) (Muhammad Erwin, 2010:9).
5. Mata pelajaran ini muncul pertama kali tahun 1957 dengan nama
“Kewarganegaraan” yang isinya sebatas hak dan kewajiban warga negara,
serta cara-cara memperoleh kewarganegaraan bagi yang kehilangan status
kewarganegaraan. Hal yang mengawali atau memprakarsi terbentuknya PPKn
ialah peristiwa yang dialami saat tindak lanjut dari Dekrit Presiden 5 Juli
1959, Menteri PP dan K mengeluarkan surat keputusan pada tanggal 10
Desember 1959 tentang pembentukan panitia penyusunan buku pedoman
mengenai kewajiban-kewajiban dan hak-hak negara Indonesia dan hal-hal
yang menginsyafkan warga negara tentang sebab-sebab sejarah dan tujuan
revolusi Indonesia. Panitia tersebut berhasil menyusun buku Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia pada tahun 1962 yang menjadi acuan mata
pelajaran Civics yang telah muncul pada tahun 1961 (Sunarso, 2011: 1).

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih lengkap dalam menyajikan makalah dengan sumber-
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Abdul. 1996. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung:


Jurusan PMPKN.
Erwin, Muhammad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung: PT Refika Aditama.
Nurwadani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta.
Sunarso. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Buku Pegangan Mahasiswa,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Tim Pengajar PKn. 2007. Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Undiksha.

Anda mungkin juga menyukai