Anda di halaman 1dari 27

GALAXY!

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan YME karena berkat karunia dan
rahmat-Nya lah Modul Praktikum Blok 10 by. Div. Praktikum Gamma 2016 ini dapat
selesai dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya dan semaksimal mungkin dibuat
lengkap untuk kita semua. Pembuatan modul ini tidak luput dari khilaf dan kesalahan
mungkin dari sisi konten ataupun pengetikan dari divisi praktikum, mohon jika
menemukan hal yang ingin diklarifikasi atau hal yang dirasa belum tepat agar
menyampaikannya dengan terbuka kepada kami, sebisa mungkin akan kami perbaiki.
Terimakasih!

SEMANGAT LULUS BLOK 10!

Palembang, 4 November 2017

Divisi Praktikum GAMMA 2016

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
BENTUK SEDIAAN PADAT
1.Pulveres
Yang dimaksud dengan pulveres adalah bentuk sediaan padat yang berupa
serbuk halus dan kering, dalam bentuk terbagi untuk satu kali pemakaian. Pulveres
mengandung bahan berkhasiat tunggal atau campuran lebih dari satu bahan berkhasiat.
Pulveres harus memenuhi persyaratan : halus, kering, dan bila mengandung
lebih dari satu bahan obat harus homogen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bentuk sediaan pulveres:
1. Berat setiap bungkus antara 300 - 1000 mg. Tujuan pembatasan berat setiap
bungkus serbuk adalah agar obat bisa diminum penderita dan campuran obat bisa
tercampur secara homogen. Zat tambahan (vehikulum) yang umum digunakan
adalah saccharum lactis (laktosa) yang bersifat inert. Untuk penderita
diabetes dapat digunakan manitol.
2. Untuk mencampur bahan obat berkhasiat keras sebaiknya ditambahkan
bahan pewarna kontras yang bersifat inert agar mudah mengetahui
homogenitas dari campuran. Bahan pewarna yang sering digunakan adalah
karmin.
3. Bahan-bahan yang bersifat higroskopis (menyerap air) digerus dalam mortir
hangat kemudian ditambahkan bahan pengisi (laktosa).
4. Bila dosis pakai dari sediaan 80% dari dosis maksimum, maka pembagian tiap
bungkusnya harus ditimbang satu persatu.
5. Bila terdapat bahan obat yang berupa kristal atau tablet maka bahan tersebut
harus digerus terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bahan obat lain.
6. Bila terdapat bahan obat yang berbentuk cair misalkan tingtur, ekstrak cair
maka harus diuapkan terlebih dahulu kemudian dikeringkan dengan bahan
pengisi.
7. Bahan yang berbobot ringan misal: MgO, MgCO3 dan bahan yang mudah
menguap misal: minyak atsiri dan tingtur, ditambahkan terakhir.
Beberapa bahan obat dan bentuk sediaan yang sebaiknya tidak diberikan
dalam bentuk serbuk:
1. Etambutol, heksamin : karena bersifat higroskopis.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
2. Sediaan tablet retard, tablet sustained release, atau semua sediaan tablet long
acting.
3. Sediaan tablet enterocoated, sediaan tablet salut gula.
4. Sediaan tablet yang sangat keras misal : mycostatin, karena sulit homogen.

Pengerjaan bahan obat yang tidak dicampur langsung dengan bahan obat lain
a. Ekstrak kental: tambahkan beberapa tetes alkohol 70% dalam mortir panas
kemudian gerus dengan bahan pengisi sampai kering dan homogen.
b. Minyak atsiri : dipakai sebagai pemberi rasa/ bau/aroma, maka ditambahkan pada
bahan pengisi.
c. Bahan obat yang mengandung air kristal : diganti dengan bahan yang tidak
mengandung air kristal
d. Camphora, menthol, asetosal: ditetesi dengan spiritus fortior (alkohol 95%)
secukupnya sampai larut di dalam mortir hangat, kemudian digerus dengan bahan
pengisi sampai kering dan homogen.

Pulvis (Serbuk tak terbagi)


Bentuk sediaan pulvis berupa serbuk tak terbagi yang halus dan kering dan apabila
mengandung lebih dari satu bahan harus homogen. Pulvis pada umumnya
merupakan sediaan yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, misal serbuk
tabur. Penggunaan pulvis untuk pemakaian dalam menggunakan takaran sendok
(sendok teh, sendok bubur, atau sendok makan) tetapi karena penentuan dosisnya sulit
maka sudah tidak digunakan lagi. Serbuk yang tak terbagi-bagi diayak dengan
ayakan tertentu.
Takaran (dosis) :
Obat luar : misalnya β naftol, ditanyakan berapa kali pakai seharinya dan berapa
jumlah satu kali pakai. Bila tidak ada ketentuan, dihitung semua serbuk untuk satu
kali pakai.
Obat dalam : bila mempunyai dosis maksimum, harus dibuat serbuk percobaan. Bila
dosis pakai tidak terlewati serbuk percobaan tidak perlu dibuat.
Sediaan pulvis dibedakan berdasarkan pemakaiannya:
A. Pulvis stomachicus: serbuk yang digunakan untuk pengobatan lambung.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
B. Pulvis aerophorus: serbuk yang pada saat akan digunakan harus dilarutkan
dahulu dalam air dan menghasilkan gas CO2. Digunakan untuk obat dalam.
C. Pulvis adspersorius (serbuk tabur) : serbuk yang digunakan untuk obat luar dan
tidak boleh digunakan untuk mengobati luka.
D. Pulvis sternutationes: serbuk yang digunakan dengan cara disedot atau dihisap.
Digunakan untuk obat luar dan berefek lokal.
E. Pulvis dentifricus: Serbuk yang digunakan untuk gosok gigi.

Pengerjaan beberapa bahan pada pembuatan pulvis:


a. Adeps lanae, lanolin, ichtyol: dilarutkan dengan spiritus fortior dalam mortir
hangat, kemudian dikeringkan dengan talk dan digerus sampai homogen.
b. Balsamum peruvianum, camphora, menthol, thymol, beta-naftol: dilarutkan
dengan spiritus fortior, kemudian dikeringkan dengan talk.
c. Cera flava dan parafin solidum, vaselin: dalam jumlah sedikit dilarutkan dengan
spiritus fortior dan dikeringkan dengan talk. Apabila dalam jumlah banyak maka
dilumerkan di atas penangas air lalu ditambah talk sedikit demi sedikit dan
digerus sampai kering dan homogen.
d. Cetaceum: apabila jumlahnya banyak maka dilarutkan dengan eter, jika jumlahnya
sedikit maka dilarutkan dengan spiritus fortior.
e. Ichtyolum : dilarutkan dengan spiritus fortior.
f. Paraffin liquidum: dalam jumlah banyak maka ditambahkan talk sedikit
demi sedikit. Apabila jumlahnya sedikit maka ditambahkan eter kemudian
digerus dengan talk.
g. Vaselinum : dilumerkan di penangas air (waterbath) dengan talk.
Pada pembuatan sediaan pulvis, setelah semua bahan dicampur dan digerus sampai
halus dan homogen, campuran tersebut harus diayak dengan ayakan ukuran B 60
kemudian dicampur lagi. Untuk serbuk yang mengandung lemak diayak dengan
ayakan B 44.

Kapsul
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak.
Dapat berisi bahan obat padat (serbuk, granul, pelet) atau berisi bahan cair yang
dikentalkan.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
Sediaan kapsul dimaksudkan antara lain untuk: menutupi rasa atau bau yang
kurang enak/sedap, untuk bahan-bahan higroskopis atau bahan yang tidak
stabil oleh pengaruh suhu dan udara.

Terdapat dua macam kapsul yaitu:


1. Kapsul pati (capsulae amylaceae): terbuat dari tepung gandum, sekarang tidak
dibuat lagi.
2. Kapsul gelatin (capsulae gelatinae) yang terdapat dua macam:
 Kapsul keras gelatin: dibuat dari gelatin, gula dan air . Biasanya berbentuk
silindris, terdiri dari wadah dan tutup.
 Kapsul lunak gelatin: dibuat dari 35% gelatin dan 65% gliserol. Bentuknya
bundar, bulat lonjong atau tabung.
Kapsul mempunyai banyak ukuran tergantung banyak sedikitnya jumlah sediaan yang
dimasukkan ke dalam cangkang. Ukuran dari besar ke kecil : 000, 00, 0 , 1, 2, 3.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan kapsul:
1. Bahan-bahan yang merusak kapsul: cairan yang mengandung air, cairan yang
mengandung etanol dengan kadar < 90%, fenol dan sediaannya dengan kadar
lebih dari 40%, kreosol, ichtyol.
2. Bahan-bahan yang tidak merusak dinding kapsul: etanol dengan kadar > 90%,
minyak lemak, minyak atsiri, ol.caryophylli, etilen triklorida, CCl4, bensol, eter,
dan sebagainya.
Pada dasarnya pengerjaan sediaan kapsul sama dengan pulveres, perbedaannya
adalah pada tahap pengemasan, pulveres dibagi kemudian dibungkus,
sedangkan pada kapsul setelah dibagi maka serbuk dimasukkan ke dalam
cangkang kapsul.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
PRAKTIKUM SEDIAAN PADAT

Skenario 1

dr. Galaxy praktek sebagai dokter umum di Jl. Madang no. 1512 Palembang, senin -
sabtu pukul 16.00 - 20.00. Pada tanggal 30 Oktober 2017 datang seorang ibu
membawa anaknya bernama Bubu BB=12kg, Umur 2,5 tahun berobat, dengan
keluhan sesak napas, demam, sakit tenggorokan, dan pilek. Hasil diagnosa dokter,
Bubu menderita asma bronkitis. Dokter berencana membeli obat aminofilin,
parasetamol, amoxicillin, dan CTM. Tulis resep dan hitung dosisnya.

Jawab:
BB pada kasus: 12kg
Dosis lazim Amoxicillin anak: 20-40mg/kgBB/hari
Pemberian dosis  12kg x 20mg
 240mg/hari

Pemakaian 3x sehari 240mg


 80mg / kali
3

R/ Amoxicillin mg 80
m. f. l. a. pulv. Dtd. No. XV
s. t. d. d. pulv. I

Untuk pembuatan 1 pulveres, diperlukan 300-1000mg perbungkus (aturan)


Diperlukan zat sebanyak = 300mg (minimal) x 15 bungkus
= 4500mg
Pembuatan 15 bungkus (Pada resep No. XV), maka:
= 80mg x 15 bungkus
= 1200mg

Kekurangan zat= 4500mg - 1200mg = 3300mg (berat Saccharum Lactis yang


ditambahkan dalam obat)

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
Intinya, perhitungan dosis dapat dilakukan dengan 2 cara; menghitung melalui dosis
lazim dari textbook dan menghitung melalui dosis maksimum dewasa (menggunakan
rumus perhitungan Dosis cth: Young, Clark, Fried, dkk)

Skenario 2
Bubu juga menderita gangguan dermatologi, yaitu gatal dan bercak-bercak merah.
Dokter memberikan obat yang mengandung asam salisilat 1%, camphora 1%, amilum
3%, dan talkum. Hitung dosisnya
R/ Asam salisilat 1%
Camphora 1%
Amilum 3%
Talkum ad. 20
m. f. l. a adsp.
S. .u .e
Pro: Bubu 2,5 tahun

Jawab:

Komposisi obat:

1
As. Salisilat  x 20mg  0,2g (200mg)
100

1
Camphora  x 20mg  0,2g (200mg)
100

3
Amilum  x 20mg  0,6g (600mg)
100

Talcum  20g - (0,2g  0,2g  0,6g)


 19 g

Skenario 3
dr. Galaxy praktek sebagai dokter umum di Jl. Madang no. 1512 Palembang, senin -
sabtu pukul 16.00 - 20.00. Pada tanggal 30 Oktober 2017 datang seorang bapak yang
membawa anaknya yang bernama Prilly BB=33kg TB=137cm, umur 10 tahun
mengeluh demam. Setelah diperiksa oleh dokter, ia didiagnosis menderita infeksi

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
karena bakteri radang tenggorokan. Dokter merencanakan memberikan obat dalam
bentuk kapsul. Tentukan obat, resep, serta dosisnya.

Jawab:
WAKTU PRAKTIKUM BBNYA 12 KG

BB pada kasus: 12kg


Dosis lazim Cefadroxil anak: 25-50mg/kgBB/hari
Pemberian dosis  12kg x 25mg  300mg/ hari
Pemakaian 2x sehari  300mg  150mg / kali
2

R/ Cefadroxil mg 500 cap. No. III


m. f. l. a. pulv. da in caps. No. X
s. b. d. d. cap. I

Untuk pembuatan 1 kapsul, diperlukan 300-1000mg perbungkus (aturan)


Sediaan cefadroxil = 500mg/kapsul
Zat yang diperlukan = 300mg x 10 kapsul= 3000mg
Jumlah zat dari obat = 3 kapsul x 500mg = 1500mg
Kekurangan zat = 3000mg - 1500mg = 1500mg (jumlah SL yang
ditambahkan dalam obat)

CARA PEMBUATAN
A. PEMBUATAN PULVERES
1. Bersihkan mortir
2. Taburi mortir dengan Sacharrum Lactis (SL/ Laktosa) untuk menutupi pori-pori
mortir agar obat tidak tertinggal
3. Timbang seluruh bahan obat/ sediaan
4. Masukkan bahan obat (Amoxicillin) ke dalam mortir
5. Gerus sediaan
6. Tambah Sacharrum Lactis sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen
7. Setelah homogen, bagi sediaan kedalam menjadi 3 bagian, kemudian bagilah
masing-masing bagian itu menjadi 5 bagian lagi dan bungkuslah menjadi 15 bungkus

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
B. PEMBUATAN PULVERES ADSPERSORIOUS (Pulv. Adsp.)
1. Panaskan mortir dengan alkohol untuk mensterilisasi alat
2. Timbang seluruh bahan/ sediaan
3. Masukkan 200mg asam salisilat ke dalam mortir, gerus
4. Tambahkan 4-5 tetes alkohol 90%, gerus
5. Tambahkan sedikit talkum dari total sediaan, gerus
6. Sisihkan gerusan asam salisilat ke mortir
7. Masukkan camphora 200mg ke dalam mortir, gerus
8. Ulangi langkah ke 4 dan 5
9. Campurkan sediaan asam salisilat yang disisihkan tadi, gerus hingga homogen
10. Tambahkan sisa talkum yang masih ada, gerus hingga homogen
11. Ayaklah sediaan tersebut dengan ayakan no. B. 60
12. Masukkan hasil pulv. Adsp. yang terbentuk dalam pot obat

C. PEMBUATAN KAPSUL
1. Bersihkan mortir
2. Taburi mortir dengan Sacharrum Lactis (SL/ Laktosa) untuk menutupi pori-pori
mortir agar obat tidak tertinggal
3. Timbang seluruh bahan obat/ sediaan
4. Masukkan bahan obat (Cefadroxil) ke dalam mortir
5. Gerus sediaan
6. Tambah Sacharrum Lactis sedikit demi sedikit, gerus hingga homogen
7. Setelah homogen, bagi sediaan kedalam menjadi 2 bagian, kemudian bagilah
masing-masing bagian itu menjadi 5 bagian lagi dan masukkanlah sediaan
tersebut kedalam kapsul, usahakan pengisian kapsul hingga padat.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
PULVERES KAPSUL

BEDAK/ SERBUK TABUR

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
BENTUK SEDIAAN CAIR
Emulsi adalah suatu sediaan cair yang berupa sistem dispersi cair dalam cair, yang
mana cairan-cairan tersebut tidak tercampur satu sama lain. Terdiri dari dua fase
cair yaitu fase hidrofil (umumnya air) dan fase lipofil yang berupa suatu minyak
tumbuhan atau lemak (minyak lemak, paraffin, vaselin dll) atau pelarut lipofil
(kloroform, benzena).
Pada pembuatan emulsi agar kedua fase dapat tercampur ditambahkan suatu
bahan yang disebut emulgator. Terdapat bermacam-macam emulgator antara lain :
a. Emulgator anion aktif : Natrium palmitat, Natrium stearat, Kalsium palmitat,
aluminium palmitat, trietanolamin stearat, gom arab.
b. Emulgator kation aktif : Setrimid, benzalkonium bromida.
c. Emulgator non ionik : setil alkohol, stearil alcohol, Span 20, 40, 60 dan 80;
Tween 20, 21, 40, 60, 61, 65, 80 dan 85.
d. Emulgator amfoter : gelatin, kasein, kuning telur, lesitin.
Farmakope menyatakan bahwa bila tidak disebut lain maka sediaan emulsi
dibuat dengan menambahkan gom arab.
Terdapat dua macam emulsi yaitu :
1 .Emulsi air dalam minyak (A/M) atau water in oil (W/O) , minyak adalah fase
ekternal dan air adalah fase internal
2. Emulsi minyak dalam air (M/A) atau oil in water (O/W) , minyak adalah fase
internal dan air merupakan fase eksternal
Sifat Emulsi:
1. Emulsi alami disebut emulsi vera yaitu emulsi dengan bahan dasar sudah
mengandung minyak dan diemulsikan dengan emulgatornya sehingga terbentuk
emulsi pada pencampuran yang baik dengan air.
2. Emulsi buatan disebut emulsi spuria yaitu emulsi yang dibuat dengan
penambahan emulgator.
Metode pembuatan corpus emulsi
A. Continental methods (metode suspensi).
Jumlah bahan yang digunakan untuk membuat inti emulsi (corpus emulsi ) adalah
minyak : air : gom arab = 4 : 3 : 2. Gom arab dimasukkan ke dalam mortir yang
kering, kemudian ditambahkan minyak, diaduk cepat sampai campuran homogen.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
Setelah itu air dimasukkan dan campuran segera diaduk dengan cepat sampai
terbentuk emulsi yang berwarna putih dan homogen.
B. English methods (metode larutan).
Jumlah bahan yang digunakan sama dengan A. Gom arab dibuat musilago
dengan air. Kemudian satu bagian minyak ditambahkan kedalam musilago sambil
diaduk terus, selanjutnya dilakukan hal yang sama untuk sisa munyak. Pengadukan
dilakukan terus menerus sampai terbentuk emulsi yang putih dan homogen.

GUTTAE
Yang dimaksud dengan sediaan guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa
larutan, suspensi atau emulsi yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam atau
luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan
tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku Farmakope Indonesia.
Guttae diberikan untuk pemakaian dalam dan pemakaian luar, contoh guttae untuk
pemakaian dalam adalah obat tetes yang diberikan secara oral antara lain : vitamin,
antibiotika, obat penurun panas, dan lain-lain.

Guttae yang diberikan untuk pemakaian luar :


a. Guttae auriculares (tetes telinga)
Kecuali dinyatakan lain, sediaan tetes telinga dibuat dengan menggunakan cairan
pembawa, mempunyai kekentalan yang sesuai agar obat mudah menempel pada
dinding telinga. Pembawa yang sering digunakan : gliserol, propilenglikol, dapat
juga digunakan etanol, heksilenglikol, minyak lemak nabati.

a. Guttae nasales (tetes hidung)


Sediaan yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam
rongga hidung, dapat mengandung bahan pensuspensi, bahan dapar, dan
pengawet. Pembawa yang digunakan biasanya air, apabila digunakan
pembawa selain air maka sedapat mungkin mempunyai pH antara 5,5 sampai
7,5, kapasitas dapar sedang.
b. Guttae opthalmicae ( tetes mata)
Sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata sekitar kelopak mata . Sediaan tetes

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
mata harus memenuhi syarat dalam hal : sterilitas dan kejernihan (untuk
larutan).
Pada sediaan guttae perlu ditambahkan bahan pengawet, terutama sediaan tetes
mata dosis ganda.
Contoh bahan pengawet : tiomersal 0,002%, garam fenilmerkuri 0,002%,
klorheksidin 0,0005%-0,01%, bensilakohol 0,5%-1.0%.
Hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan sediaan guttae :
1. Kelarutan dan sifat bahan obat harus diketahui. Karena volume yang
dibuat pada umumnya kecil, maka pada saat melarutkan bahan obat perlu
diperhatikan cara melarutkannya.
2. Sediaan tetes mata berupa larutan harus jernih, maka perlu dilakukan
penyaringan dua kali. Oleh karenanya pada pembuatan volume yang dibuat
ditambah 20% dari volume yang diminta.

TONISITAS
Suatu larutan dikatakan mempunyai tonisitas yang sama dengan serum atau cairan
mata atau ISOTONIS apabila :
1. Mempunyai titik beku yang sama dengan serum atau cairan mata yaitu –0.52
(dihitung berdasarkan penurunan titik beku zat berkhasiat).
2. Mempunyai konsentrasi sama dengan serum yaitu 0.3 M (dihitung
berdasarkan molaritas larutan zat berkhasiat).
3. Mempunyai tonisitas sama dengan 0,9% NaCl (dihitung berdasarkan
ekivalensi zat berkhasiat dengan NaCl).
Suatu larutan dapat bersifat hipertonis atau hipotonis. Apabila suatu larutan hipertonis
akan dibuat isotonis maka konsentrasi bahan yang harus dikurangi, sedangkan untuk
larutan hipotonis harus ditambahkan suatu bahan pengisotoni hingga mencapai
tonisitas yang sama dengan serum.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
PRAKTIKUM SEDIAAN CAIR

SKENARIO 1
dr. Galaxy praktek sebagai dokter umum di Jl. Madang No. 1512 Palembang, hari
senin - sabtu pukul 16.00 - 20.00. Pada tanggal 1 November 2017 datang seorang Ibu
membawa anaknya yang bernama Joni (BB=12kg) umur 2,5 tahun berobat, dengan
keluhan infeksi dan demam. Demam sudah berlangsung sama 3 hari dan disertai
dengan batuk. Hasil diagnosa dokter, Joni menderita ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut). Dokter berencana memberi obat antibiotik Cefadroxil, Mucohexin,
dan Paracetamol. Tulis resep dan hitung dosisnya
Jawab:
MUCOHEXIN
BB anak pada kasus = 12kg

12
Dosis anak  x8mg  1,37
70
 2mg
Menghitung penggunaan 1 botol (60ml), perhitungan dengan anggapan 1x
penggunaan sebanyak 1 cth (5ml)
60ml
 12 x penggunaan
5ml
Jika penggunaan per 1 cth disesuaikan dengan kebutuhan dosis anak pada kasus,
maka:
12 kali penggunaan x 2mg = 24mg (yang diperlukan dalam 60ml obat)
Tablet yang diperlukan (sediaan 8mg/tablet)
Penggunaan 6 tablet:
8mg x 6 tablet  48mg
48mg Penggunaan 1/2 cth per kali
 4mg / 1cth minum
12 kali penggunaan

R/ Mucohexin syr. fl. I 60 ml


S. T. d. d. cth. 1/2 a. c.(p. rn.)

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
CEFADROXIL

BB pada kasus: 12kg


Dosis lazim Cefadroxil anak: 25-50mg/kgBB/hari
Pemberian dosis  12kg x 25mg  300mg/ hari (PALING RENDAH)
Pemakaian 2x sehari  300mg  150mg / kali
2
Sediaan Cefadroxil= 125mg/ 5ml dan 500mg/ kapsul
Dosis 1x diberikan untuk mencapai dosis (menyesuaikan sediaan)= 250mg/ kali(2cth)
Pembuatan Cefadroxil sirup dengan dosis 125mg/ 5ml
60ml
 12 x penggunaan
5ml
12kali penggunaan x 125mg  1500mg (3 kapsul cefadroxil 500mg)

R/ Cefadroxil syr. fl. 60 ml


s. b. d. d. cth. 1 p. c.

SKENARIO 2
Joni (dari skenario 1) memiliki keluhan sulit BAB, dokter mendiagnosis Joni
menderita konstipasi. Dokter merencanakan memberikan obat dalam bentuk sediaan
emulsi yang mengandung paraffin liquid
Jawab:
Perhitungan dosis
Dosis lazim anak : 0,5 - 1 ml/kgBB/hari
Dosis pakai : 12kg x 0,5 ml = 6ml/hari

SEHARUSNYA DIHITUNG JUGA DALAM 1 CTH SUPAYA TIDAK SEKALI


MINUM HABIS SEPERTI WAKTU PRAKTIKUM (1 BOTOL SEDIAAN 30ml)
30ml
 6 x penggunaan 6cth x 6ml  36ml paraffin liq.
5ml

TIDAK MUNGKIN SEDIAANNYA 30ml, PASTI 60ml KARENA kebutuhan


paraffinnya sudah melebihi dari sediaan yang akan dibuat. Jadi mesti menggunakan
60ml harusnya.

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
RESEP YANG SEHARUSNYA RESEP KEMARIN
R/ Paraffin liq. 36ml R/ Paraffin liq. 6ml
Gom arab q. s. Gom arab q. s.
Syr. Simpleks q. s. Syr. Simpleks q. s.
m. f. l. a. emulsi 60ml m. f. l. a. emulsi 60ml
s. s. d. d. cth 1 m. a. c. s. s. d. d. 30ml m. a. c.
did

NOTE: q. s. = quantum satis (secukupnya)


d. i. d. = da in dimidio (berikan setengahnya, jadi kalo 60ml dikasih
30ml)

SKENARIO 3
Joni (dari skenario 1) juga mengeluhkan matanya gatal. Dokter juga akan memberikan
obat cuci mata dalam bentuk sediaan solutio asam borat 3%. Hitung dosis lazim dan
buat resepnya!
Jawab:

R/ Asam borat 3%
s. u. c.

Komposisi obat
3
Asam borat  x30ml  0,9ml  1ml
100

Aquades = 30ml

CARA PEMBUATAN
A. PEMBUATAN SUSPENSI
Persiapan:
1. Timbang seluruh bahan/ sediaan
2. Ambil CMC 1% dari bahan yang akan dibuat
3. Siapkan air hangat sebanyak 20 x CMC

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
4. Sirupus simpleks 10% dari sediaan yang akan dibuat
5. Masukkan aquades dengan menyesuaikan kebutuhannya
(dimasukkan berapa lagi kurangnya untuk mencapai 60ml)
6. Lakukan kalibrasi pada botol

Pembuatan Suspensi:
1. Masukkan air hangat 12ml dalam mortir, tambahkan CMC, biarkan sampai
mengembang (gel bening)
2. Gerus sampai homogen, encerkan dengan sedikit sirupus simpleks
3. Gerus mucohexin/cefadroxil lalu masukkan bahan yang sudah dibuat (CMC) ->
beda mortir
4. Gerus sampai homogen, tambah sisa sirupus simpleks, tambahkan aquades.
Kocoklah
5. Beri etiket putih (obat dalam)

B. PEMBUATAN EMULSI
1. Siapkan paraffin liq.
2. Siapkan gom arab 1/2x paraffin
3. Siapkan air 1 1/2 kali gom arab
4. Siapkan sirupus simpleks 10% dari sediaan yang akan dibuat
5. Buat corpus emulsi
 Gom arab + air secukupnya = gerus sampai terbentuk musilago
 Tambah paraffin liq. segera (ada busa dan berdecak)
 Tambah sirupus simpleks, aduk hingga homogen
 Tambahkan sisa air yang masih ada
6. Beri etiket biru (obat luar)
1x sehari 1 cth pagi/ siang hari (YANG BENAR SESUAI HITUNGAN
SEHARUSNYA)
1x sehari 30ml pagi/ siang hari (YANG SESUAI PRAKTIKUM KEMARIN)
KOCOK TERLEBIH DAHULU SEBELUM DIGUNAKAN

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
C. PEMBUATAN SOLUTIO
1. Ambil kristal asam borat 3%
2. Larutkan dengan sedikit air hangat
3. Tambahkan aquades sampai 30ml
4. Saring dengan kertas saring ke dalam botol
5. Beri etiket biru (obat luar)

SUSPENSI MUCOHEXIN EMULSI PARAFIN LIQ

SOLUTIO ASAM BORAT 3%

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
BANK SOAL
1. Corrigens yaitu bahan pembawa atau pelarut misalnya air pada sediaan larutan (S)
2. Dosis max dewasa dapat dilihat di ISO maupun MIMS (S)
3. Met v ac artinya gunakan pagi hari sebelum makan (S)
4. Jika dosis pakai melebihi dosis max, maka dosis pakai harus dipertimbangkan lagi
apakah memang dikehendaki demikian atau dosisnya diturunkan (B)
5. Pulveres harus memenuhi persyaratan; halus, kering, dan bila mengandung lebih
dari satu bahan harus homogen (B)
6. Dalam pembuatan pulveres harus antara 500-1000mg (S)
7. Kegunaan bahan pewarna untuk mencampur obat berkhasiat keras agar mudah
mengetahui homogentias dari campuran (B)
8. Dosis pakai sediaan 50% dari dosis max maka setiap bungkusnya harus ditimbang
satu persatu (S)
9. Bahan obat berkhasiat ringan misal MgO, MgCO2, dan bahan yang mudah
menguap misal minyak atsiri ditambahkan terakhir (B)
10. Serbuk yang tidak terbagi diayak dengan ayakan tertentu (B)
11. Kandungan sakarosa dalam sirup minimal 60% (S)
12. Sakarosa 60%-65% di larutkan dalam air, panaskan, dan lakukan
pengadukan.Didihkan selama 300 detik , kemudian di saring. Sirup yang di buat
dengan cara demikian disebut sirupus simpleks (S)
13. Sirup adalah sediaan cair kental untuk keperluan dalam yang mengandung 50%
glukosa (S)
14. Sediaan suspensi TIDAK dapat dipakai untuk penggunaan oral maupun topikal
(S)
15. Pada pembuatan sediaan suspensi di tambahkan suatu bahan pensuspensi yang
berfungsi untuk menstabilkan dispersi padat dalam cair (B)
16. Hal yg perlu diperhatikan pd pembuatan sediaan larutan yaitu apabila bahan obat
tidak larut dalam pembawa air maka bahan obat diganti bentuk lain misalnya
garamnya atau ester. Dalam hal ini sediaan dapat dibuat dalam bentuk eliksir dengan
pembawa campuran air dan pembawa organik
17. Farmakope menyatakan bahwa bila tidak disebut lain maka sediaan emulsi dibuat
dengan menambahkan gom arab (B)

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
18. Pembuatan sirup dengan cara sakarosa dilarutkan dalam air, panaskan, dan
lakukan pengadukan, didihkan selama 300 detik (S)
19. Emulsi terdiri dari 2 fase yaitu fase hidrofil dan fase lipofil atau pelarut lipofil
yaitu alkohol (S)
20. Bahan penstabil (emulgator) suspensi? Gom arab
21. Sediaan injeksi, untuk satu kali pemakaian? ampul/ ampulla
22. Ada cairan bening, jernih. jenisnya? solutio
23. Ada cairan warna putih, encer, jenisnya? ada 2 versi jawaban, mikstura(?) atau
emulsi. Saran: kalo boleh dikocok, coba aja kocok jadi keliatan kalo ada zatnya yang
gerak naik/ gelembung kecil berarti emulsi
24. Bahan dasar unguentum? Vaselin album
25. Ada sediaan tablet (bukan kaplet), warna oren, gak mengkilap, gak licin. jenisnya?
tablet biasa
26. Ada sediaan tablet (bukap kaplet), warna putih mengkilap, licin dipegang, kayak
cha-cha. jenisnya? Sugar coated tablet (neurobion)
27. Ada sediaan tablet, decolgen tablet. Jenisnya? Multiple compressed tablet
(layered tablet)
28. Ada sediaan obat salisilat 50g, mengandung 3% asam salisilat. berapa asam
salisilat yang harus ditimbang? 3% x 50g (1,5g)
29. Ada sediaan obat, dalam plastik tidak terbagi, warna putih abu abu, berupa serbuk,
etiket BIRU untuk obat luar. jenisnya? Pulv. adspersorius (serbuk tabur)
30. Ada sediaan obat, dalam kertas perkamen, etiket putih. Jenisnya? Pulveres
31. Berat minimum pulveres? 300mg
32. Ada kapsul, warna kuning hijau. Jenisnya? Kapsul keras gelatin
33. Buat resep, suspensi hingga 60ml (melengkapi resep) jawaban: m.f. susp. ad 60ml
34. Buat resep, 3x sehari, satu kapsul, setengah jam sebelum makan (melengkapi
resep) jawaban: s.t.d.d. cap 1 1/2 h.a.c.
35. Perbandingan gom arab: air: minyak? 2:3:4
36. Ada sediaan obat padat, seperti torpedo, Jenisnya? Suppositoria analia
37. Berapa berat sediaan suppositoria vaginalia? 5-15g
38. Nama lain laktosa? Sacharrum Lactis
39. Resep
Erysambe 1/2 cap

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
Paracetamol 1/4 tab
Codein hcl mg 10
Resep tsb tidak relavan, apa yang anda lakukan dan buatlah resep yg benar
40. Berapa persentase dosis aminofilin 60mg pada resep. Dengan DM 500/1000.
Dengan probandus Gilang (4thn)
41. Bagaimana cara membuat kalibrasi botol? Diisi air sesuai sediaan yang akan
dibuat, ditandai batas atasnya pada botol. Buang lagi airnya
42. Bagaimana ciri ciri krim yang baik?
43. S sdd pulv I m ac = satu kali satu hari satu bungkus pagi sebelum makan
44. Bagaimana cara mengembangan CMC
45. Codein HCl mg 3 dibuat sebanyak 15 pulveres. Berapa kadar yang harus di
timbang.
46. Berapa cmc yang dipake kalo suspensi 60ml
47. Dm 500. Dikasih susp 60ml untuk anak 4 tahun, berapa persentase dosis untuk
anaknya?
48. Jelaskan maksud m f l a pulv dtd X = buatlah sesuai keahlian pulveres dengan
dosis diatas sebanyak 10 bungkus
49. Obat A 1 %
Obat B 2 %
Serbuk Ad 20
Brp obat A yang di timbang? 0,2
Brp obat B yang ditimbang? 0,4
Brp serbuk yang ditambahkan? 20 -(0,2+0,4)= 19,4

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
SINGKATAN LATIN PADA RESEP
Aturan Penggunaan

Singkatan Kepanjangan Arti Keterangan


s signa tandai Singkatan untuk aturan
pakai terlihat pada
bagian signatura atau
yang diawali dengan
signa
a.c. ante coenam Sebelum
makan
d.c. durante Pada waktu
coenam makan
p.c. post coenam Setelah
makan
a.p. ante Sebelum
prandium sarapan pagi
a.h. alternis horis Selang satu
jam
abs.febr absente febre Bila tidak
demam
h.v. hora Malam hari
vespertina
n nocte Malam hari
h.s. hora somni Waktu tidur
h.m. hora matutina Pagi hari
s.d.d. semel de die Sekali sehari Kadang juga tertulis
dengan variasi in.d misal
b.d.d. bis de die Dua kali t.in.d (ter in die), namun
sehari maksudnya masih sama.
t.d.d. ter de dir Tiga kali
sehari
q.d.d quarter de dir Empat kali
sehari
s.n.s si necesse sit Bila perlu Biasanya digunakan
untuk obat yang
s.o.s si opus sit Bila perlu digunakan bila perlu
saja, contoh analgetik,

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
anticemas
u.p usus propius Untuk Biasanya dokter menulis
dipakai resep untuk dipakai
sendiri sendiri
u.c usus cognitus Cara pakai
sudah
diketahui
i.m.m In manus Berikan Untuk obat-obat yang
medici kepada perlu aplikasi khusus
dokter oleh dokter contoh
sediaan fletcher
gtt. guttae Tetes
C atau cochlear Sendok Karena ukuran sendok
cochl. makan yang ada di rumah
(15ml) pasien bervariasi
Kadang (sendok makan 5-7 ml,
tertulis sendok teh hanya 2-3
C.besar ml) maka untuk
meminimalisir
kesalahan akan lebih
C.p cochlear Sendok baik jika pada etiket
parvum bubur (8ml) dituliskan langsung
berapa ml tiap kali
C.th cochlear theae Sendok teh pemakaian.
Ukuran 5 ml,
namun
Farmakope
Belanda
menulis 3
ml.

C.orig Cochlear Sendok dari


original pabrik
C.kecil Sendok 5 ml

Atiran Peracikan
Singkatan Kepanjangan Arti Keterangan
m.f misce fac Campur dan Aturan
buatlah peracikan atau
pembuatan

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
terlihat pada
bagian yang
diawali dengan
m.f.
a.a. ana Masing-masing
aa p.aeq. ana partes Masing-masing
aequales sama banyak
a.d. ad sampai
add adde Tambahkan Berbeda lagi
dengan aa dan
ad. Kalo adde
berarti tinggal
ditambahkan
bahan sesuai
yang tertulis
dalam resep.
ad.libit. ad libitum Sesukanya
q.s quantum satis Secukupnya
d.t.d da tales doses Berikan dalam Jika tanpa dtd
dosis demikian maka
penimbangan
dilakukan sesuai
yang tertulis
dtd.

d.i.d da in dimidio Berikan Ingat yang


setengahnya dimaksud
setengah adalah
jumlah
sediaannya,
bukan dosisnya.
cito cito Segera Jika ada aturan
ini maka resep
p.i.m periculum in Berbahaya jika harus
mora ditunda didahulukan.
div.in.part.aeq. Divide in Bagilah dalam
partes bagian-bagian
aequales yang sama
g gramma Gram Jika bahan
dalam resep
gr grain Kurang lebih tidak tertulis

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
65 mg satuannya,
maka
diasumsikan
adalah dalam
gram.
d.c.f da cum Berikan
formula dengan
resepnya

Lokasi penggunaan

Singkatan Kepanjangan Arti Keterangan


a.d. auris dextrae Telinga
kanan
a.l. auris laevae Telinga kiri
i.o.d in oculo Pada mata Jika kedua mata maka
dextro kanan dapat ditulis dengan
o.d.s (oculo dextro et
i.o.s In oculo Pada mata sinistro)
sinistro kiri
us. ext. usus Untuk Kadang tertulis
u.e. externum pemakaian ad.us.ext (ad usum
luar externum)

ext.ut. externe Pemakaian


untendum sebagai obat
luar
us.int. usus internum Untuk Lihat topik etiket,
pemakaian untuk membedakan
dalam etiket obat luar dengan
obat dalam.
loc.dol locus dolens Tempat yang
nyeri
i.v intra vena Ke dalam
pembuluh
darah
i.m Intra Ke dalam
muscular jaringan otot
p.o per oral Melalui
mulut

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016


GALAXY!
s.c sub cutan Di bawah
kulit
oris oris Mulut
fl flesh Botol

Bentuk sediaan

Singkatan Kepanjangan Arti Keterangan


ampl. ampula Ampul
aurist. auristillae Obat tetes
telinga
bol. boli Pil besar
caps. capsule Kapsul
collut. collutio Obat cuci Bedanya gargarisma
mulut untuk kumur di mulut
dan tenggorokan,
garg. gargarisma Obat kumur namun collutio cukup
di mulut saja.
crem. cremor Krim
emuls. emulsum Emulsi
pulv. pulveres Serbuk
terbagi
narist. naristillae Obat tetes
hidung
oculent. oculentum Salep mata
past.dentifr. pasta Pasta gigi
dentrificia
pil. pilula Pil
pot. potio Obat minum
pulv. pulvis Serbuk
pulv.adsp. pulvis Serbuk
adspersorius tabur
sol. solutio Larutan
tinc. tinctura Tingtur

DIV. PRAKTIKUM GAMMA 2016

Anda mungkin juga menyukai