Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKUMAN

STATISTIK

OLEH:

SANDRES SETIAWAN

07381811030

II.A

PRODI PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KHAIRUN TAHUN 2019/2020


DATA

Secara umum, pengertian data adalah sekumpulan keterangan atau fakta mentah
berupa simbol, angka, kata-kata, atau citra, yang didapatkan melalui proses pengamatan atau
pencarian ke sumber-sumber tertentu. Secara etomologis, istilah “data” berasal dari bahasa
Latin, yaitu “Datum” yang artinya sesuatu yang diberikan. Dengan kata lain, data merupakan
hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa simbol,
warna, kata-kata, angka, atau citra.

Contoh Pengertian Data Menurut Para Ahli:

Agar lebih memahami apa itu data, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut
ini:

1. Arikunto Suharsimi
Menurut Arikunto Suharsimi, pengertian data adalah semua fakta dan angka-angka
yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun sebuah informasi.

2. Nuzulla Agustina
Menurut Nuzulla Agustina, definisi data adalah keterangan mengenai suatu hal yang
sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik tabel, gambar, lambang,
kata, huruf, yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.

3. Kuswadi dan E. Mutiara


Menurut Kuswadi dan E. Mutiara, pengertian data adalah sekumpulan keterangan
yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat berupa angka, lambang, atau sifat.

Jenis-Jenis Data

1. Data berdasarkan cara memperolehnya

 Data Primer, yaitu data asli atau data baru yang dikumpulkan langsung oleh orang
yang melakukan penelitian.
 Data Sekunder, yaitu data tersedia yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang
sudah ada sebelumnya. Misalnya; dari perpustakaan, dokumen penelitian terdahulu,
dan lain-lain.

2. Data berdasarkan sumbernya

 Data Internal, yaitu data yang didapatkan dari internal suatu organisasi yang
menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya; informasi jumlah pegawai,
jumlah modal, jumlah produksi, dan sebagainya.
 Data Eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar organisasi yang menggambarkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Misalnya;
informasi tentang daya beli masyarakat, perubahan kebiasaan masyarakat, dan lain
sebagainya.
3. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya

 Data Kualitatif, yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau
gambar. Misalnya; kuesioner mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap
pelayanan suatu perusahaan.
 Data Kuantitatif, yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan.
Misalnya; harga saham, nilai pendapatan, dan lain-lain.

4. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

 Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada waktu-waktu tertentu
saja untuk mengetahui keadaan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian dengan
kuesioner.
 Data Berkala, yaitu data yang dikumpulkan secara berkala dari waktu ke waktu untuk
mengetahui perkembangan suatu kejadian pada periode tertentu. Misalnya; data harga
sembako.

JENIS SKALA PENGUKURAN

1. Skala Nominal

Skala Nominal adalah skala yang disusun menurut kategorinya atau fungsi bilangan hanya
sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Ciri-
ciri skala nominal adalah :

 Angka yang tertera hanya bentuk label/kategorisasi


 Tidak dapat dilakukan operasi matematika hitung
 Tidak memiliki nilai nol yang mutlak atau absolut
 Tidak memiliki urutan atau ranking

Contoh skala nominal diantaranya adalah suku bangsa, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
dll. Data tersebut dikategorikan dalam bentuk angka, misalnya PNS diberi angka 1 dan
Pegawai Swasta diberi angka 2.

3. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang
lebih tinggi sampai jenjang terendah ataupun sebaliknya.
Contoh skala ordinal adalah mengukur tingkat prestasi kerja, kepangkatan militer, mengukur
prestasi kejuaraan, status sosial. Data tersebut tidak memiliki jarak yang pasti dalam
pengkategorisasiannya, hanya berupa jenjang yang diurutkan.

3. Skala Interval

Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak anatara satu dengan yang lain dan
memiliki bobot yang sama. Contoh skala interval adalah temperatur dan suhu, skor IQ,
kelompok skor ujian. Data dalam contoh skala ordinal memiliki jarak yang pasti dalam
pengkategorisasiannya dan memiliki bobot atau nilai yang sama.
4. Skala Ratio

Skala ratio adalah skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan mempunyai jarak
yang sama.

Contoh skala ratio diantaranya adalah berat badan, tinggi badan, jarak, timbangan berat. Data
tersebut memiliki nilai nol yang mutlak dan bisa dilakukan operasi hitung atasnya. Nol
mutlak dalam artian apabila berat badan adalah nol, maka seseorang tidak memiliki berat
badan.

TIPE SKALA PENGUKURAN

1. Skala sikap

Sikap adalah tendensi mental yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan atau
pemahaman, perasaan dan tindakan atau tingkah laku ke arah positif maupun negatif terhadap
suatu objek. Definisi tersebut memuat tiga komponen sikap, yaitu kognisi, afeksi dan konasi.
Kognisi berkenaan dengan pengetahuan, pemahaman maupun keyakinan tentang objek,
afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek dan konasi berkenaan dengan
kecendrungan berbuat atau bertingkah laku sehubungan dengan objek (Widyoko, 2012: 115).
2. Skala likert
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini
diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan
penggunaannya.
3. Skala guttman
Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-
salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan
semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, tidak,
tidak pernah, dan semacamnya diberi skor 0.
4. Skala diferencial semantic
Skala defferensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum. Sebagai contoh
skala semantik defferensial mengukur gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
5. Skala scale

Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk
menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi Rating Scale adalah alat
pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus
dicatat secra bertingka. Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah
sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan pengertian Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang
berupa suatu daftar yang berisi tentang sfat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang
harus dicatat secara bertingkat.

Penilaian yang diberikan oleh observer berdasarkan observasi spontan terhadap perilaku
orang lain, yang berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan orang itu
selama periode waktu tertentu. Unsur penilaian terdapat dalam pernyataan pandangan pribadi
dari orang yang menilai subyek tertentu pada masing-masing sifat atau sikap yang tercantum
dalam daftar. Penilaian itu dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali
dan banyak sekali atau antara tidak ada dan sangat ada.

Karena penilaian yang diberikan merupakan pendapat pribadi dari pengamat dan bersifat
subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu pengamat saja tidak berarti untuk mendapatkan
gambaran yang agak obyektif tentang orang yang dinilai. Untuk itu dibutuhkan beberapa
skala penilaian yang diisi oleh beberapa orang, yang kemudian dipelajari bersama-sama
untuk mendapatkan suatu diskripsi tentang kepribadian seseorang yang cukup terandalkan
dan sesuai dengan kenyataan.

6. Skala thurstone

Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai
yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai
relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.

SUMBER DATA

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya (Suharsimi, 2004).
1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrumen atau
alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sama dengan pedoman wawancara, bentuk
pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka, pertanyaan berstruktur dan
pertanyaan tertutup (Cresswell, 2007). Dengan kata lain, angket (questionnaire) adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden)
sesuai dengan permintaan pengguna.

2. Checklist

Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan diamati. Checklist dapat menjamin bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian sekecil
apapun yang dianggap penting (Sukmadinata, 2006). Bermacam-macam aspek perbuatan
yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek sehingga pengamat tinggal memberikan cek (ü)
pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor
yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden,
pedoman wawancara, dan situasi wawancara (Hadeli, 2006). Menurut Nasution (2003: 113),
wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi. Bila guru menanyakan siswa tentang keadaan rumah atau petani
menyakan seluk beluk pertanian, itu namanya wawancara.

4. Pengamatan

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk


melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku,
tindakan manusia, dan fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses
kerja, dan penggunaan responden kecil. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan partisipasi ataupun nonpartisipasi.
Dalam observasi partisipasi (participatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan
yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam
observasi non partisipatif (nonparticipatory observation) pengamat tidak ikut serta dalam
kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.

5. Tes (Test)

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Secara umum tes diartikan sebagai alat
yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau pengusaaan objek ukur terhadap
seperangkat konten atau materi tertentu. Menurut Sudijono (2003), tes adalah alat ukur atau
prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes dapat juga
diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar obyektif, sehingga dapat
dipergunakan secara meluas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan
membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dengan kata lain, tes merupakan
suatu prosedur yang sistematiuntuk mengamati atau mendeskripsikan satu atau lebih
karakteristik seseorang dengan menggunakan standar numerik atau sistem kategori.

DOKUMENTASI

Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni


mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, agenda dan sebagainya.

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa metode dokumentasi dapat diartikan sebagai
suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-
catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai