Disusun Oleh:
a. Turbin Uap
Uap air yang masuk ke dalam boiler berasal dari turbin uap. Uap air yang
sudah mengalami penurunan tekanan dan entalpi yang terkandung masuk ke
dalam kondensor. Uap air ini sudah mencapai tekanan 0 bar absolut, artinya
memiliki tekanan vakum di bawah tekanan atmosfer tetapi masih berfase uap
sebab panas laten yang terkandung di dalamnya masih akan di serap di
kondensor oleh media pendingin.
b. Pompa Vakum Kondensor (Condenser Vacuum Pump)
Pompa vakum pada kondensor berfungsi untuk menghisap gas-gas yang tidak
dapat terkondensasi yang mungkin ada di dalam kondensor. Gas-gas tersebut
bercampur dengan uap air, dan karena sifatnya yang uncondensible atau tidak
dapat terkondensasi dan dapat mengurangi kinerja kondensor maka harus
dikeluarkan dari kondensor. Yang tidak diinginkan dari gas-gas tersebut
adalah mengurangi bidang kontak perpindahan panas pada kondensor.
Gambar 2.4 Pompa Vakum Kondensor
c. Air Pendingin (Cooling Water)
Media pendingin yang digunakan pada kondensor umumnya berasal dari 2
tempat. Yang pertama air pendingin yang berasal dari cooling tower. Media
pendingin untuk kondensor yang berasal dari cooling tower didinginkan oleh
udara atmosfer. Sistem kerja cooling tower ada dua macam, yaitu Crosflow
dan Counterflow, berdasarkan atas aliran air dan udara di dalamnya. Untuk
lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
2. Arus Pararel
Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih bepergian
refrigeran melalui satu bagian (seperti tipe serpentine) sekarang dapat
melakukan perjalanan di berbagai bagian. Ini akan memberi luas
permukaan yang lebih besar untuk udara ambien dingin untuk kontak.
Sedangkan arus panas masuk lewat bagian atas kondensor dan keluar
Pada kondensor, terjadi kondensasi pada uap yang mengembun di luar pipa.
Koefisien kondensasi yang terjadi di luar pipa dihitung dengan persamaan:
dengan hct = koefisien kondensasi (W/m2k)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = rapat massa fluida (kg/m3)
hfg = kalor laten penguapan (J/kg)
μ = viskositas kondensat (Pa.detik)
Δt = perbedaan suhu antara kondensat dan pipa (K)
N = jumlah pipa dalam baris vertikal
D = diameter luar pipa (m)
refrigeran berada dalam keadaan superheat, sebaran suhu digambarkan pada grafik
dibawah. Karena perbedaan penurunan suhu ini, beda temperatur antara refrigeran
dan pendingin dihitung dengan persamaan:
2.6 Masalah dan Solusi
a. Masalah
Kondensor sangat rentan terhadap gangguan-gangguan yang dapat
menghambat kinerjanya, berikut masalah-masalah yang sering terjadi pada
kondensor:
1. Non Condesable Gases (gas yang tidak dapat terkondensasi).
Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure terhadap kondensor dan
menyelimuti permukaan tube-tube yang dapat menghambat transfer panas
antara uap dengan cooling water, sehingga gas-gas ini harus dikeluarkan
atau dibuang dari dalam kondensor.
2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada kondensor, endapan
yang mengotori tube-tube kondensor ini berasal dari sumber pengambilan
bahanbaku air pendingin. Seperti yang kita ketahui tempat pengambilan air
pendingin berasal dari laut dan kemungkinan besar air tersebut
mengandung endapan-endapam kotoran yang ikut masuk dan mengendap
pada tube-tube kondensor, hal ini dapat menyebebakan menurunnya laju
perpindahan panas pada kondensor, sehingga kualitas air pendingin sangat
diperlukan agar mengurangi penyebab fouling pada kondensor.
b. Solusi
1. Non Condesable Gases (gas yang tidak dapat terkondensasi).
Cara untuk mengeluarkan udara tersebut biasanya dilakukan dengan
bantuan venting pump dan primming pump yang merupakan pompa
vakum.
2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.
Cara untuk mengeluarkan kotoran tersebut biasanya dilakukan dengan
cara:
a) backwash kondensor, yaitu dengan membalikkan arah aliran air
pendingin dengan tujuan membuang kotoran yang masuk ke dalam
waterbox inlet yang menghalangi proses perpindahan panas pada
kondensor, proses ini dilakukan dengan cara membalikkan arah aliran
inlet dan outlet.
b) Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara ini dapat dilakukan
dengan bola sebgai alat untuk membersihkan tube kondensor. Cara
kerjanya yaitu bola akan dimasukkan pada inlet mengikuti aliran
kondensor dan keluar pada waterbox outlet.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada system
refrigerasiyang berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan.Didalam syst
em kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen yang
berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi
cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses
kondensasi.
b. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor dengan
temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan
hasil proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk kedalam SuctionPipe Dan
kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan dengan
media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,kemudian keluar
melalui Discharge Pipe dengan temperature yang sudah turun.
c. Macam- macam kondensor ada beberapa klasifikasi kondensor, antara lain :
1. Menurut Jenis Cooling Medium
a) Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser);
b) Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser)
c) Kondensor Berpendingin Campuran Udara dan Air (Evaporating
Condenser).
2. Berdasarkan jenis desaiannya :
a) Berbelit– belit;
b) Arus parallel; dan
3. Berdasarkan klasifikasi umum
a) Surface condenser
b) Horizontal condenser
c) Vertical condenser
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori Muhammad Isa. 2017. Analisa Desain Dan Performa Kondensor Pada Sistem
Refrigerasi Absorpsi Untuk Kapal Perikanan. Surabaya: Teknik Sistem
Perkapalan.
Ihsan, Sobar. 2017. Perencanaan dan Analisa Perhitungan Jumlah Tube dan Diameter
Shell pada Kondensor Berpendingin Air pada Sistem Refrigerasi NH3.
Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan.
https://dokumen.tips/documents/makalah-kondensor-567839899a6bf.html Di unggah
pada tanggal 12 November 2019 pukul 21:00