Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari


seluruh bidang kehidupan. Tiap orang tentu pernah melakukannya,
karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk soaial yang selalu
bergantung pada manusia lain. Sehingga satu-satunya cara dan alat
yang digunakan agar tetap bisa saling berhubungan adalah dengan
berkomunikasi satu sama lain. Baik itu melalui komunikasi sederhana
maupun komunikasi yang tergolong canggih karena proses
penyampaiannya melalui saluran yang disebut media massa.

Kegiatan berkomunikasi perannnya sangat besar. Saat berkomunikasi


dengan orang lain, secara sadar atau tidak kita sudah meperoleh hal-
hal yang berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Walaupun tidak jarang, dengan berkomunikasi juga memberikan efek
negatif jika kita tidak ketat melakukan proses penyaringan. Dengan
seringnya melakukan komunikasi akan melatih kita bagaimana
caranya berbahasa yang baik dan benar, sopan santun jika berbicara
dengan orang lain, serta membuat kita tidak lagi merasa canggung
berbicara di hadapan orang banyak. Tidak berlebihan jika beberapa
ahli menggolongkan komunikasi sebagai salah satu kebutuhan pokok
manusia selain sandang, pangan dan papan.
Oleh sebab itu makalah ini akan menjabarkan lebih mendalam
mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan komunikasi.Dengan
begitu pembaca nantinya diharapkan tidak hanya mampu
mengaplikasikannya namun juga mengetahui dan mengerti penjelasan
mengenai apa itu ilmu komunikasi.

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah pengantar ilmu


komunikasi untuk membuat makalah tentang perkembangan
komunikasi.
2. Menjabarkan dan mengkaji secara mendalam menengenai tugas
yang diberikan.
3. Memahami lebih lanjut materi tugas yang diberikan.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication


berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. “Sama” ini maksudnya sama makna.

Secara umum komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,


pesan, gagasan, ide dari komunikator kepada komunikan melalui
media tertentu, agar tercapai kesamaan pandangan terhadap suatu hal.

Adapun seperti yang tercantum dalam kamus Behavioral Science


komunikasi adalah : (1) Penyampaian perubahan energi dari suatu
tempat ke tempat yang lain, misal dalam sistem saraf atau
penyampaian gelombang suara; (2) Penyampaian atau penerimaan
sinyal oleh organisme; (3) Pesan yang disampaian; (4) Proses yang
dilakukan oleh suatu sistem untuk memepengaruhi sistem yang lain
melalui pengturan sinyal-sinyal yang akan disampaikan; (5)
Pengaturan suatu wilayah persona ke persona yang lain sehingga
perubahan di suatu wilayah akan menibulkan perubahan di wilayah
lain; serta (6) Pesan pasien kepada pemberi terapi.

Menurut Effendy komunikasi pada hakikatnya adalah suatu proses


penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)
pada orang lain (komunikan), pikiran itu bisa berupa gagasan,
informasi, dan opini.
Rogers juga mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan mencapai
pengertian yang saling mendalam. Dengan begitu, ada tujuh tahapan
yang terjadi saat komunikasi berlangsung, yaitu :

-Pengirim Pesan (sender) dan Isi Pesan atau Materi

Komunikator atau pemberi pesan adalah orang yang mempunyai


ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat
dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana kerja,
pertanyaan dan sebagainya.

-Simbol/ Isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer
menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan,
(tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian
pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.

-Media/Saluran

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat


kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini
dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi dan sebagainya.

-Mengartikan Kode/Isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan


seterusnya) maka penerima pesan harus dapat mengartikan
simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.

-Penerima Pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari


sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi
arti pesan yang dimaksud oleh pengirim .

-Balikan (Feed Back)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari


penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa
balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya
terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh
penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan
yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan
balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut
dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau
tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan
pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan.
Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai
reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk
memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

-Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi


akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena
pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita.
Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

Definisi Para Ahli

Setiap orang tentunya memiliki pendapat yang berbeda tentang


definisi dari komunikasi itu sendiri. Oleh sebab itu berikut ini akan
disajikan beberapa definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu :

– Shanon dan Weaver : Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia


yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal tapi
juga dalam bentuk ekspresi muka, lukisan dan teknologi.

– David K Berlo : Komunikasi sebagai instrumen interaksi sosial


berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain juga
untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
keseimbangan masyarakat.

– Harorl D Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu


proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran
apa? Kepada siapa? Dengn akibat apa atau hasil apa?

– Steven : Komunikasi dapat terjadi kapan saja suatu organisme


memberikan reaksi terhadap suatu objek atau stimuli baik itu dari
seseorang atau lingkungan sekitarnya.

– Raymond S Ross : Komunikasi adalah suatu kegiatan menyortir,


memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga
membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dengan
pikiran serupa yang dimaksudkan komunikator.

– Prof. Dr. Alo Liliweri : Suatu pengalihan pesan dari suatu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.

– John R. Wenburg dan William W Wilmot : Komunikasi adalah


suatu usaha untuk memperoleh makna.

– Carl I.Hovland : Komunikasi adalah proses yang memungkinkan


seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah
perilaku orang lain.

– Judy C pearson & Paul E melson : Komunikasi adalah Proses


memahami dan berbagi makna.

– Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss : Komunikasi adalah proses


makna diantara dua orang atau lebih.
– William I. Gordon : Komunikasi merupakan suatu transaksi
dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.

–M. Djenamar, SH : Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan


informasi, ide-ide, seseorang kepada orang lain.

– William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang


yang berarti diantara individu-individu.

– Anwar arifin : Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi


makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi
sebagai proses sosial. Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks
ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian
dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum
menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan
perilaku.

– Hoben : Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara


verbal.

– Barnlund : Komunikasi timbul karena didorong oleh kebutuhan-


kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara
efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

– Lexicographer : Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi


untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka
pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan
adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.

Sejarah dan Perkembangan Komunikasi


Sejarah komunikasi selalu dikaitkan dengan retorika zaman Yunani
kuno, yang dimana pada masa itu komunikasi sedang mengalami masa
tergelapnya (dark ages), sehingga pencatatan aktivitas komunikasi
sempat terhenti kira-kira 1400 tahun. Sampai akhirnya kembali
dicatat pada awal ditemukannya mesin cetak oleh Gutenburg (1457).
Namun sebenarnya komunikasi yang berdiri sebagai suatu ilmu, tidak
pernah putus perkembangannya baik itu dari zaman Yunani kuno,
zaman renaissence, modern dan kontemporer.

Dalam rentang waktu yang terjadi dalam masa tergelap dimana


perkembangan komunikasi tidak lagi dicatat, maka ilmu ini hadir
lewat suatu keyakinan dan kepercayaan. Komunikasi berperan
penting dalam usaha mempengaruhi keyakinan orang lain agar
menganut suatu agama tertentu. Seperti halnya komunikasi yang
terjadi dalam penyebaran ajaran Kunfusiunisme di Cina. Ajaran ini
berkembang pesat setelah ditemukannya kertas oleh Ts’i Lun.
Dengan media ini, para dinasti di Cina menerbitkan buku-buku yang
berisi doktrin-doktrin keagamaan dengan tujuan agar banyak orang
yang tertarik dan mengikutinya.

Perkembangan komunikasi dalam agama Islam malah cendrung lebih


maju dan memiliki konsep tertata dibandingkan dengan Eropa dan
Amerika. Hal ini sangat beralasan, karena jauh sebelum orang-orang
mengenal istilah komunikasi, Islam sudah lebih dulu
mengaplikasikannya dalam bentuk dakwah yang tidak lain merupakan
suatu usaha untuk menyerukan, memenaggil atau mengajak suatu
umat dari hal-hal yang bertentangan dengan agama ke arah yang lebih
baik. Islam mencontohkan melalui para Nabi dan Rasul yang
ditugaskan untuk menyampaikan firman Allah kepada seluruh umat
manusia di dunia. Fakta mengejutkan lainnya adalah saat
ditemukannya ilmu pengamatan astronomi, jauh sebelum adanya
klaim dari Galileo Galilei dan Copernicus. Imam-imam Islam seperti
Ahmad Hambali, Hanafi, abu Dawud, Al Kindi, Ibnu Sina,
Muhammad Rasyid Ridla dan lain-lain juga turut menyumbangkan
ilmunya lewat buku-buku hukum fiqih, kedokteran dan filsafat yang
menyebabkan Islam semakin cepat berkembang di berbagai penjuru
dunia. Nabi Muhammad saw juga dalam dakwahnya pernah
mengirimkan surat kepada raja Hiraqla yang bernama Hirakles, raja
Habsyi yang bernama Najsyi dan lain-lain. Isi dari surat tersebut tidak
lain adalah ajakan untuk memeluk agama Islam. Jadi Islam
mengajarkan secara langsung bagaimana cara berkomunikasi yang
baik dengan tetap menjunjung tinggi etika dan sopan santun serta
usaha untuk mempengaruhi orang lain tentang suatu pandangan,
pendapat dan kepercayaannya.

Singkatnya komunikasi itu berkembang dari zaman Yunani kuno yang


masih sangat sederhana kemudian dilanjutkan ke abad pertengahan
dimana komunikasi lebih diterapkan pada suatu kegiatan
mempengaruhi keyakinan orang lain, lalu menuju zaman renaissance
yang para ahli-ahli komunikasinya cendrung tidak terikat pada aturan-
aturan agama. Para ahli ini dalam mengungkapkan teorinya didasari
oleh suatu observasi, penelitian dan alasan-alasan ilmiah,
sehingga sangat sulit untuk mematahkannya. Itulah penyebab
mengapaperkembangan komunikasi cendrung diklaim diprakarsai
oleh para pemikir Eropa dan Amerika. Padahal dalam kenyataan
sebenarnya, komunikasi merupakan pola pemikiran yang hadir pada
abad pertengahan, saat tiap-tiap agama berusaha untuk mempengaruhi
umat manusia agar memeluk agamanya masing-masing.

Komunikasi Massa

Ilmu komunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah


satu bagian dari ilmu komunikasi yang paling berkembang saat ini
adalah komunikasi massa. Adapun komunikasi massa merupakan
suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator
kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan
efek/tujuan dengan mengharapkan adanya timbal balik (feed back).

1. Bentuk-bentuk Media Komunikasi Massa

Media terbagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media


elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, tabloid, koran,
majalah dan lain-lain. Sedangkan media masa elektronik terdiri dari
televisi, radio dan lain-lain. Berikut akan dijabarkan lebih lanjut
tentng bentuk-bentuk dari media yang digunakan dalam komunikasi
massa, yakni :

 Media Cetak

Media cetak terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya :

 Surat Kabar

Sebagai media massa cetak, surat kabar memiliki beberapa


karakteristik, yaitu publisitas, periodisitas, aktualitas, universalitas,
terdokumentasikan, dan komunikannya melek huruf.
 Majalah

Karakteristik majalah sebagai media massa adalah berita disajikan


secara lebih mendalam, nilai aktualitas lebih lama sesuai dengan
frekuensi terbitnya, lebih banyak menampilkan foto, cover atau
sampul majalah sebagai daya tarik utama.

 Tabloid

Karakteristik tabloid antara lain adalah memiliki ruang yang relatif


lebih leluasa, berita merupakan unsur yang dominan, memiliki waktu
untuk dibaca ulang relatif lebih lama, umpan balik relatif lamban, dan
ditentukan oleh jalur distribusi.

2. Media Elektronik

Media elektronik terdiri dari beberapa bentuk, di antaranya :

 Televisi

Karakteristik televisi yang utama adalah audiovisual, yakni dapat


dilihat dan sekaligus dapat didengar. Konsekuensinya antara gambar
dan suara tidak ada yang lebih dominan, keduanya harus seimbang.
Komunikasi melalui TV juga menggunakan peralatan teknologi yang
lebih canggih dari media massa lainnya. Selain itu dalam
pengoperasiannya melibatkan orang dalam jumlah yang banyak.

 Radio

Karakteristik media radio itu mencakup gaya radio, auditori-pesan


diterima secara selintas, pendengar radio bersifat imajinatif, akrab
karena seolah-oleh penyiar datang berkunjung ke tempat di mana pun
pendengar berada, dan penuturannya menggunakan gaya percakapan.

 Internet

Internet (kependekan dari pada perkataan inter-network) ialah


rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian.
Jadi, apabila media-media lain, seperti surat kabar, majalah, radio, dan
televisi, bentuk fisik medianya tampak jelas, Internet disebut juga
sebagai dunia maya karena bentuk fisiknya tidak terlihat secara
langsung melainkan harus terlebih dulu harus diakses melalui
komputer.

Karakteristik Komunikasi Massa

Menurut Defleur dan Dennis ada beberapa karakteristik


pembentuk komunikasi massa, yaitu :

Komunikator profesional

Komunikator profesional merupakan komunikator yang melembaga,


tidak berdiri sendiri atau bukan individu.

Cepat dan berkelanjutan

Proses penyampaian pesan melalui media massa dituntut untuk jauh


lebih cepat karena sudah menggunakan teknologi yang canggih.
Selain itu topik yang sedang hangat di masyarakat harus selalu
diberitakan secara terus menerus sehingga komunikan dapat mengerti
mengenai hal tersebut.
- Umum

Adapun informasi yang disampaikan merupakan kepentingan


khalayak ramai bukan kepentingan individu saja.

-Khalayaknya luas, heterogen dan anonim

Media massa dalam menyampaikan suatu berita biasanya mencakup


masyarakat yang tersebar di berbagai tempat, memiliki ciri yang
berbeda (nama, agama, suku, ras, jenis kelamin, pekerjaan, dll), serta
tidak mengenal satu sama lainnya karena kendala letak geografis.

-Kesamaan makna

Tujuan pemberitaan suatu masalah adalah untuk membentuk opini dan


pemikiran dalam suatu masyarakat sehingga akan merubah sikap atau
tingkah lakunya.

-Stimulasi alat indera terbatas

Salah satu kekurangan dari penyampaian informasi melalui media


massa adalah saat konsumennya merupakan orang yang memiliki
kecacatan fisik. Seperti buta, tuli dan lain-lain.

-Feedback cendrung tertunda

Tanggapan dari komunikan tidak cepat diperoleh karena mengingat


jarak dan letak geografisnya. Namun kini hal tersebut sudah ada
pemecahannya, karena sekarang sudah ada acara yang bersifat
interaktif.

Teori Komunikasi Massa


Adapun teori-teori tentang komunikasi massa, sebagai berikut :

Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Traddition)

Intinya teori ini menganggap bahwa media memiliki pengaruh


yang sangat kuat, terutama media elektronik televisi. Saat
menyaksikan suatu acara di televisi maka secara tidak langsung
pemirsa akan merasa tersugesti untuk menggunakan, mengkonsumsi
atau melakukan hal-hal yang sama dengan yang ditayangkan di
televisi tersebut.

Uses, Gratifications dan Depedency

Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi


khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya dengan
media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian dari khalayak
yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif
saat mengkonsumsi media massa(Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345).

Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara


memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi
kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain.
Misalnya kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di
radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka
dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal
atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas
segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat
kabar beralasan bahwa dengan membaca surat kabar mereka selain
mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa
aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian.
Akhirnya riset yang dilakukan Dennis McQuail menempatkan empat
motivasi yang menjadi alasan tiap orang untuk mengkonsumsi acara
dari suatu media massa, yaitu :

-Diversion : Sarana untuk melepaskan diri dari rutinitas dan masalah.

-Personal Relationships : Persahabatan dan kegunaan sosial.

-Personal Identity : Referensi diri, eksplorasi realitas dan penguatan


moral.

-Surveillance : Bentuk-bentuk pencarian informasi.

Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)

Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang dicari dari


media ditentukan oleh sikap setiap orang terhadap media itu,
kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan dan
evaluasi tentang bahan tersebut. Misalkan saat menonton acara
comedy maka orang akan percaya bahwa acara tersebut menyediakan
hiburan dan untuk mencari kepuasaan terhadap hiburan maka orang
akan menonton acara tersebut.

Teori ketergantungan (Depedency Theory)

Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada


informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi
kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari
proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa
khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua
media. Lalu apa yang sebenarnya melandasi ketergantungan khalayak
terhadap media massa ?

Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media


yang telah memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan
dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan
saja. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial.
Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling
berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan
minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk
memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang
menciptakan ketergantungan, melainkan karena dipengaruhi suatu
kondisi sosial setiap orang.

Model Penelitian Komunikasi Massa

Penelitian terhadap media komunikasi massa sekarang ini


sedang marak dilakukan. Dalam penelitian tersebut menghasilkan
model-model tertentu, yakni sebagai berikut :

Model Jarum Hipodermik (Peluru Ajaib)

Model ini beranggapan bahwa media massa dapat memberikan


efek yang kuat, terarah, segera dan langsung pada khalayaknya. Ciri-
ciri dari model penelitian ini adalah :

– Khalayaknya pasif/tidak penting

– Efek sama sebab atomistic (tergantung pada media)


Model Satu Tahap

Model penelitian ini merupakan pengembangan dari model jarum


ajaib.

Model Dua Tahap

Memandang massa sebgai individu-individu yang aktif melakukan


interaksi.

Model Banyak Tahap

Model ini merupakan gabungan dari model-model komunikasi


massa lainnya. Model komunikasi banyak tahap menyatakan bahwa
lajunya komunikasi dari komunikator kepada komunikan terdapat
sejumlah relay yang berganti-ganti.

Model Kegunaan dan Kepuasan

Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik.


Model ini tidak tertarik terhadap apa yang dilakukan oleh media pada
diri khalayak, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap
media. Sebab khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya.

Model ini memusatkan studi pada penggunaan (uses) media untuk


mencapai kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang
(psikologis dan sosial). Jadi dalam proses komunikasi massa, inisiatif
untuk mengaitkan pemuasaan kebutuhan dengan pemilihan media
terletak pada khalayak.
Efek Komunikasi Massa

Ada 3 macam efek yang diasilkan oleh proses komunikasi massa,


yaitu :

Efek kognitif : Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya. Media massa dianggap dapat membantu
khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitif.

1. Efek afektif : Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek


kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya
memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang
sesuatu, tetapi lebih dari itu. Setelah mengetahui informasi
yang diterimanya, diharapkan khalayak dapat merasakannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi afektif dari komunikasi
massa adalah suasana emosional, skema kognitif, situasi
terpaan, dan faktor prediposisi seseorang.
2. Efek behavioral : Efek ini merupakan akibat yang timbul pada
diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Hambatan Komunikasi Massa

Ada empat macam hambatan yang terjadi saat proses komunikasi


berlangsung, yaitu :

Hambatan dari proses komunikasi

 Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan


disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
 Hambatan dalam penyandian/simbol, hal ini dapat terjadi
karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio
dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
 Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
 Hambatan dalam memberikan balikan (feed back). Balikan
yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi
memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.

- Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca


gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya

-Hambatan Semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang


mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima.
-Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu


komunikasi, misalnya perbedaan nilai-nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

-Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi dari komunikassa massa adalah sebagi berikut :

1. Fungsi informasi
2. Fungsi hiburan
3. Fungsi agenda setting
4. Fungsi pengawasan/penyelidikan
5. Fungsi pendidikan
6. Fungsi memepengaruhi
7. Fungsi Penafsiran
8. Fungsi pertalian
9. Fungsi penyebaran nilai-nilai
10.Fungsi menciptakan rasa persatuan
11.Fungsi privatisasi
12.Fungsi adaptasi lingkungan
13.Fungsi pengembangan mental
14.Fungsi manipulasi lingkungan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya adalah :

- Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari


komunikator kepada komunikan untuk mencapai suatu kesamaan
pemahaman terhadap suatu hal. Tahapan-tahapannya yaitu pengirim
pesan, simbol/isyarat, media, mengartikan pesan, penerima pesan,
feedback dan gangguan.

- Perkembangan komunikasi diawali dari zaman Yunani kuno


kemudian ke abad pertengahan yang lebih didominasi oleh
kepentingan tiap-tiap agama dalam menanamkan doktrin-doktrinnya.
Lalu beralih ke Renaissance yang merupakan peralihan dari abad
pertengahan ke masa yang modern dimana bangsa Eropa dan Amerika
mengklaim bahwa merekalah yang pertama kali memprakarsai ilmu
komunikasi.

- Komunikasi massa adalah penyampaian pesan atau informasi dari


komuniator kepada komunikan melalui media tertentu baik itu media
cetak maupun media elektronik dengan tujuan untuk menghasilkan
efek dan feedback dari komunikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana, 2000, Ilmu , Teori dan Filsafat Komunikasi,


Citra Aditya Bakti, Bandung.

Sendjaja, S. Djuarsa, 2002, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas


Terbuka , Jakarta.

Effendi, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori, dan Filsafat


Komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya bakri.

Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Remaja


Rodakarya,Bandung.

Yasir, 2009, Buku Ajar: Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat


Pengembangan Pendidikan Universitas Riau, Simpang Baru,
Pekanbaru, Riau.

Anda mungkin juga menyukai