Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MESIN KONVERSI ENERGI

Disusun oleh :
Nama : Canggih Aryo Prakoso
Nim : D200170044
Kelas :B
Mata kuliah : Mesin Konversi Energi
Jurusan : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan
mesin konversi energi yang mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

 Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
 Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Gb 1 Proses konversi energi pada PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup
artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara
singkat adalah sebagai berikut :

 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika
turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air
kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
 Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Gb 2 Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan diagram T – s
(Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine ideal. Adapun urutan
langkahnya adalah sebagai berikut :

Gb 3 Diagram T – s Siklus PLTU (Siklus Rankine)


1. a – b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah
kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.
2. b – c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.
Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .
3. c – d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising
(penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di boiler yaitu di wall tube
(riser) dan steam drum.
4. d – e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya
menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi di superheater
boiler dengan proses isobar.
5. e – f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah ini
adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam turbin.
6. f – a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.
Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam kondensor

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah
responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi
gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi
terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut
ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan
potensi energi air yang masih belum digunakan.

Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak
beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan
kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani,
meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu.
Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan angin
merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan
dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian
berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang
menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem
tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik.
Keterangan Skema
1) Sungai/kolam, untuk tempat penampang air
2) Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3) Katup Pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4) Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5) Penstock tank, untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan
tekanan hidrostatis yang besar
6) surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur
ditutup
7) Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8) Turbine mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik/gerak
9) Generator, menghasilkan energi listrik dari energi kinetik/ gerak
10) Main transformer, untuk transfer energi listrik antara dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik
11) Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

Sistem cara kerja PLTA


1) Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit air yang
diinginkan
2) Aliran air akan melewati pipa pesat dimana pada pipa pesat ini tekanan air meningkat
3) Air dri pipa pesat kemudian akan jatuh pada baling-baling turbin sehingga turbin dapat
berputar
4) Karena turbin berputar maka poros yang terpasang pada turbin yang terhubung dengan
generator juga akan ikut berputar
5) Generator berputar sehingga menyebabkan terjadi medsn magnet antara stator dan rotor
sehingga akan terjadi aliran elektron dan inilah yang disebut listri
6) Listrik yang dihasilkan generator akan di alirkan ke transformator dan pad
transformatormakan dialirkan tegngannya ke gardu induk

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)

Sumber energi panas bumi menjanjikan dapat memenuhi kebutuhan sumber energi
saat ini. Sebab diperkirakan akan mampu menutupi kelemahan yang dimiliki oleh energi
minyak yaitu mahalnya poses produksinya. PLTPB merupakan pembangkit listrik sumber
panas bumi yang sangat ekonomis mengingat bahan pruduksinya berupa air yang
diinjeksikan kedalam perut bumi untuk menghasilkan uap, jadi tak ada biaya untuk bahan
pengolahan bahan lainnya selain air. Setelah uap air terbentuk dan mempunyai tekanan /
energi potensial dari sumur produksi, uap dipisahkan dari kandungan air menjadi uap kering
pada separator untuk selanjutnya uap tersebut digunakan untuk menggerakan generator
penghasil listrik melalui turbin uap. PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) pada
pengoperasiannya sama sekali tidak menghasilkan gas karbon sehingga benar benar ramah
terhadap lingkungan, hal seperti inilah yang diharapkan oleh masyarakat dari berbagai
penjuru dunia.

PLTPB pertama di Indonesia yang saat ini tengah beropersi adalah di Kamojang
Garut Jawa Barat yang dibangun tahun 1983 dengan kapasitas sekitar 110 MW. Indonesia
yang merupakan negeri dengan banyak gunung berapi, merupakan potensial tersendiri bagi
pengembangan PLTPB dan diperkirakan mempunyai kapasitas sekitar 40% atau sekitar
27000 MW dari total cadangan panas bumi dunia dan baru termanfaatkan sekitar 4% nya
saja. Geothermal power diharapkan dapat mengurangi dan akhirnya menggantikan PLTD
PLTD yang saat ini merupakan masalah bagi negeri ini.

Cara Kerja
 Pada prinsipnya PLTPB merupakan Pembangkit listrik tenaga uap seperti pada
umumnya. Hanya untuk PLTPB ini uap yang digunakan bukan berasal dari boiler
tetapi uap berasal dari dapur di dalam perut bumi.

 Secara sederhana cara kerja PLTPB dapat digambarkan sebagai berikut

 Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber panas alami melalui
injektor.

 Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar melalui
sumur produksi.

 Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan pemisahan antara
uap dan air pada separator.

 Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya menjalankan generator untuk
digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan airnya akan menuju kembali
kedalam injektor.

 Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan menuju


kondensor untuk dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan didinginkan pada
tangki pendingin melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air dapat di
injeksikan kembali pada sumur injeksi.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal dengan singkatan PLTN,
sudah digunakan teknologinya lebih dari 50 tahun yang lalu. Keunggulan PLTN adalah tidak
menghasilkan emisi gas CO2 sama sekali. Selain itu PLTN juga mampu menghasilkan daya
stabil yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu
diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai dapat didaur ulang
kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di masa depan.

Indonesia sebenarnya sangat cocok mengembangkan pembangkit listrik ini, sebagai


upaya diversifikasi penggunaan pembangkit listrik primer berbahan bakar fosil, seperti
batubara, minyak bumi, dan gas alam. Dengan penanggulangan radiasi yang cermat dan
berlapis, PLTN dapat menjadi solusi kebutuhan energi listrik yang besar di Indonesia.

PRINSIP KERJA PLTN

Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan
energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. Seperti terlihat
pada gambar diatas, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan
sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudia panas yang dihasilkan
digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air
yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan
listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap. PLTN juga memiliki prinsip kerja
yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga
menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air
yang didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk
diteruskan ke jaringan transmisi.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya (cahaya matahari) menjadi energi listrik. Dan pembangkit listrik ini bisa dilakukan
dengan dua cara. Pertama, secara langsung dengan menggunakan fotovoltaik dan kedua,
dengan cara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.

Listrik yang kita nikmati saat ini untuk menyalakan berbagai alat elektronik ini adalah
listrik yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak
atau gas bumi. Dan hasil pembakaran tersebut nantinya akan menghasilkan gas buang karbon
dioksida yang bisa merusak lingkungan.Maka dari itu, para ilmuwan mempercayai bahwa
salah satu hal yang mempengaruhi pemanasan global dan perubahan iklim ekstrim di bumi
adalah proses pembakaran tersebut. Maka dari itu penggunaan listrik tenaga surya saat ini
dinilai sebagai salah satu alternatif untuk bisa mencegah dan mengurangi pemanasan global.

Cara Kerja
Pembangkit listrik yang berasal dari energi panas matahari ini tidak menghasilkan
listrik secara langsung. Tetapi proses pengubahan energi panas matahari menjadi energi
listrik ini membutuhkan proses yang cukup rumit. Ada dua cara kerja yang digunakan oleh
PLTS. Yang pertama adalah PLTS Termal, di mana cara kerjanya adalah mengumpulkan
panas matahari lalu digunakan untuk memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang dihasilkan
cairan tersebut berguna untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.

Sedangkan cara kerja PLTS lainnya yaitu PLTS Fotovoltaik, di mana nantinya
digunakan alat untuk menangkap energi panas matahari yang nantinya langsung
dikonversikan menjadi energi listrik. Jenis PLTS Fotovaltaik ini diakui memang lebih efektif
dan lebih cepat untuk menghasilkan listrik ketimbang PLTS Termal.

Apa Itu Fotovoltaik?

Suatu sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya
untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi listrik. Fotovoltaik ini telah meluas
secara dramatis dalam beberapa tahun ke belakang seiring banyaknya permintaan.

Fotovoltaik akan mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik


menggunakan efek fotolistrik. Sedangkan pemusatan energi surya itu sendiri, menggunakan
sistem lensa atau cermin yang dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan
energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor (panas)

Listrik Yang Anda Gunakan Saat Ini Darimana? Hasil dari proses pembakaran bahan
bakar fosil seperti batu bara, minyak atau gas bumi. Hasil pembakaran tadi akan
menghasilkan gas karbon dioksida dan itu dapat berakibat buruk terhadap lingkungan.
Maka dari itu penggunaan listrik tenaga surya saat ini dinilai sebagai salah satu
alternatif untuk bisa mencegah pemanasan global.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik yang menkonversi
energi kinetik dari gas untuk menghasilkan putaran pada turbin gas sehingga menggerakan
generator dan kemudian menghasilkan energi listrik.

Pusat Listrik Tenaga Gas atau PLTG Merupakan sebuah pembangkit energi listrik
yang menggunakan peralatanatau mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin
gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja PLTG yang sederhana dimana energi panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Dijaman modern ini PLTG sudah jarang digunakan,


dikarenakan banyaknya kekurangan dari turbin gas, diantaranya adalah sifat korosif pada
material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur,
vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang
hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan.
Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah
turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki
temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada
temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan
antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan
combined cycle (PLTGU : Pusat Listrik Tenaga Gas Uap).

BAGIAN UTAMA

Compresor, adalah suatu pembangkit tenaga mekanik yang berfungsi untuk membangkitkan
energy panas yang berasal dari udara atmosfer guna memenuhi kebutuhan proses
pembakaran dalam ruang bakar gas turbin. Dalam proses operasinya, Compresor ditunjang
dengan alat bantu khusus yang meliputi: Intake Air Filter dan Inlet Gate Fane.

Combuster, adalah suatu ruang bakar yang merupakan pembangkit energi panas dari suatu
proses pembakaran bahan bakar. Dalam proses operasinya, Combuster ditunjang dengan alat
bantu khusus yang meliputi: Tangki bahan bakar dan Pompa bahan bakar (untuk bahan bakar
minyak), Gas Station (untuk bahan bakar gas), Control System, Fuel Nozzle, Ignitor System.

Gas Turbine, adalah suatu pembangkit energi mekanik dari suatu proses konversi energi dari
energi panas menjadi energi kinetik selanjutnya menjadi energy mekanik yang mampu
menggerakkan poros turbin dengan massa gas pembakaran bahan bakar. Dalam proses
operasinya Gas Turbin ditunjang dengan alat bantu khusus yang meliputi: Lubricating Oil
System, Control Oil System, Turning Motor, Pony Motor, Starting Motor, Cooling Water
System, Exhaust Duck System, Turbine Supervisory Instrumen.
Generator, adalah suatu pembangkit energy listrik dari suatu proses konversi energy dari
energy mekanik pada poros turbin dikonversikan menjadi energy listrik. Dalam proses
operasinya ditunjang dengan alat bantu khusus yang meliputi: Jacking Oil Pump, Exciter,
Generator Circuit Breaker, Main Transformer, Generator Protection System, Auxiliary Power
System.

PRINSIP KERJA

1. Pertama-tama udara ditekan dengan kompresor ke Ruang bakar

2. Di Ruang bakar udara dibakar dengan bahan baker gas alam

3. Udara yang dibakar akan menghasilkan gas dengan tekanan dan temperature yang sangat
tinggi.

4. Selanjutnya gas dialirkan ke turbin untuk memutar turbin, generator dikoppel secara
langsung dengan turbin, dengan demikian bila turbin berputar maka generator berputar.
Kompressor juga seporos dengan turbin. Jadi tekanan gas yang dihasilkan dari ruang bakar
selain memutar turbin juga untuk memutar compressor.

5. Selanjutnya gas dari turbin dibuang kembali ke udara.

Anda mungkin juga menyukai