Disusun Oleh :
Kelompok IV
Dosen Pengampu :
Vivi Triwidya Ningrum, S.Kom., M.T.
1. Latar Belakang
Beberapa dekade terakhir perkembangan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya teknologi dan pengetahuan di bidang elektronika telah begitu
pesat perkembangannya. Untuk itu kita perlu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dengan seksama, jika tidak kita akan ketinggalan. Dalam sistem
kontrol akan membahas peralatan elektronika yaitu alat penghitung jumlah orang
pada pintu masuk dan pintu keluar secara otomatis.
Penggunaan komponen mikrokontroler itu saat ini dapat dipastikan telah
dapat diaplikasikan hampir pada semua peralatan-peralatan yang menggunakan
sistem kontrol. Aplikasi kontrol dapat berguna bagi kehidupan manusia maupun
dalam bidang industri, dan memungkinkan untuk menciptakan perangkat yang
mendukung kinerja manusia lebih praktis atau sebagai alat bantu kerja yang efisien.
Salah satunya adalah sistem pendeteksi orang yang keluar masuk gedung secara
otomatis yang dikontrol oleh mikrokontroler.
Pembuatan alat penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan pintu keluar
secara otomatis untuk memudahkan perhitungan orang dalam gedung. Alat ini
dapat digunakan di dalam kapal, gedung pertunjukan, atau stadion dan lain-lain.
Karena alat ini dapat memperkecil atau mengantisipasi manakala terjadi keributan
dalam memilih tempat duduk. Alat ini juga dapat digunakan di pabrik sebagai
pengitung obyek atau batang pada jalur conveyor suatu industri. Karena alat ini
menggunakan sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi orang maupun benda.
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah di jelaskan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.Bagaimana cara membuat alat yang dapat menghitung jumlah orang yang
keluar masuk gedung dan perangkat lunak sebagai pengendalinya.
2.Bagaimana prinsip kerja dari alat penghitung pintu otomatis
menggunakan rangkaian sensor ultrasonik.
3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat yaitu membuat penghitung jumlah orang pada
pintu masuk dan pintu keluar secara otomatis. Didalam pembuatan alat digunakan
untuk dapat diimplementasikan ke dalam hardware mikrokontroler yaitu arduino
sehingga membuat sistem menjadi cerdas dengan pembentukan kecerdasan buatan
pada sistem hardware mikrokontroler.
4. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan dan menghindari salah pengertian
tentang perancangan alat, permasalahan dibatasi sebagai berikut:
1. Sistem pengujian tidak dapat mendeteksi apakah yang masuk atau keluar
merupakan benda atau orang.
2.Sistem pengujian akan menghasilkan output satu walaupun input ada dua.
5. Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem merupakan tahap awal pada proses pembuatan
alat dengan judul “Penghitung Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan Pintu Keluar
Secara Otomatis”, adapun diagram blok pada pembuatan alat ditunjukkan pada
Gambar 1. 2
6. Desain Elektronika
Tahap desain elektronika merupakan tahap kedua pada proses pembuatan
alat dengan judul “Penghitung Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan Pintu Keluar
Secara Otomatis”, adapun desain elektronika pada pembuatan alat ditunjukkan pada
Gambar 2.
8. Desain Program
Tahap desain program merupakan tahap keempat pada proses pembuatan
alat dengan judul “Penghitung Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan Pintu Keluar
Secara Otomatis” menggunakan software arduino, adapun desain program pada
pembuatan alat ditunjukkan sebagai berikut.
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
int jarak2;
int trigpin2 = 4;
int echo2 = 5;
long duration1;
long duration2;
void ultrasonic1()
{
digitalWrite(trigpin1, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigpin1, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigpin1, LOW);
duration1 = pulseIn(echo1, HIGH);
jarak1 = duration1 *0.034/2;
}
void ultrasonic2()
{
digitalWrite(trigpin2, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigpin2, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigpin2, LOW);
duration2 = pulseIn(echo2, HIGH);
jarak2 = duration2 *0.034/2;
}
void setup() {
lcd.begin();
pinMode(trigpin1, OUTPUT);
pinMode(echo1, INPUT);
pinMode(trigpin2, OUTPUT);
pinMode(echo2, INPUT);
}
int satu = 0;
void loop() {
ultrasonic1();
ultrasonic2();
if (jarak1 <= 50)
{
while(true)
{
ultrasonic2();
if (jarak2 <= 50)
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADA ORANG MASUK");
satu = satu + 1;
delay(1000);
break;
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADA ORANG");
delay(1000);
}
}
else if (jarak2 <=50)
{
while(true)
{
ultrasonic1();
if (jarak1 <= 50)
{
if (satu == 0)
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("BATAS SAMPAI 0");
delay(1000);
satu = 0;
break;
}
else
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADA ORANG KELUAR ");
satu = satu - 1;
delay(1000);
break;
}
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ADA ORANG");
delay(1000);
}
}
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("JUMLAH ORANG = ");
lcd.print(satu);
//delay(100);
}
9. Desain Mekanik
Tahap desain mekanik merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan
alat dengan judul “Penghitung Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan Pintu Keluar
Secara Otomatis”, adapun desain mekanik pada pembuatan alat ditunjukkan pada
Gambar 4.
2 1
3 4
2
3
1 3 5 7 -2
2 3 3 3 3
3 4 2 4 2
Pada percobaan pertama ketika ada 3 orang masuk yang terdeteksi 5 orang.
Hal ini dikarenakan orang tersebut diam di depan pintu lebih dari satu detik, padahal
sensor diatur melakukan pembacaan selama satu detik. Kemudian didalam program
ditambahkan while sehingga ketika ada orang diam di depan pintu berapa lama pun
tidak akan melakukan penambahan. Pada saat keluar, ketika ada 7 orang keluar,
counter melakukan pengurangan hingga bernilai negatif. Masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan cara menambah satu kondisi ketika sensor keluar. Yaitu jika
nilai sama dengan nol, maka akan menampilkan”batas maksimal sampai 0”.
Pada percobaan kedua sensor bekerja dengan sempurna, baik saat ada orang
masuk maupun keluar. Hasil deteksi orang yang masuk atau keluar juga sinkron.
Untuk percobaan ketiga kepekaan sensor mulai menurun. Ketika ada 4
orang masuk atau pun keluar yang dideteksi hanya 2 orang. Ada 3 hal yang mungkin
mempengaruhi pembacan sensor. Pertama, orang tersebut jalan terlalu cepat.
Akibatnya sensor tidak dapat mendeteksi. Kedua, umur sensor. Sensor yang
digunakan merupakan sensor bekas. Ketiga, kualitas sensor. Sensor yang dipakai
bukan dari harga ratusan ribu namun hanya puluhan ribu rupiah.
13. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, analisis dan hasil perancangan pada aplikasi
mikrokontroler ATMega 2560 untuk alat penghitung jumlah orang berbasis
mikrokontroler ini dapat diambil kesimpulan:
1. Alat ini dirancang untuk dapat mempermudah perhitungan jumlah orang
pada pintu masuk dan pintu keluar dengan teknologi mikrokontroler,
sehingga perhitungannya akurat dan jelas.
2. Pada rangkaian alat penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan
pintu keluar ini mikrokontroler mempunyai peranan utama untuk
memproses sistem kerja dari sensor ultrasonik lalu diproses oleh
mikrokontroler yang selanjutnya dikirim ke LCD untuk menjadi output
yang berupa hasil perhitungan.
3. Kesimpulan akhir bahwa hasil perancangan alat penghitung jumlah
orang pada pintu masuk dan pintu keluar berbasis mikrokontroler
ATMega 2560 dapat bekerja dengan baik sesuai yang diharapkan hanya
ada gangguan karena pemakaian sensor bekas dan murah.