1.1 TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum tegangan, daya listrik dan teori super posisi,
praktikan diharapkan mampu:
1. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian listrik arus sederhana dengan
menggunakan hukum kirchoff.
2. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian menggunakan teori super posisi.
Dengan keterangan :
I = Arus (A)
R2 = Resistor (Ω)
1.3.3 DAYA DAN ENERGI
Daya adalah sebuah energi yang jumlah energinya diserap dari tegangan dalam
sebuah rangkaian. Sebuah energi listrik seperti tegangan listrik akan menghasilkan
daya listrik, dan beban akan menyerap daya listrik yang sudah terhubung tegangan
listrik. Definisi dari sebuah daya listrik adalah besarnya usaha dalam memindahkan
muatan persatuan waktu atau lebih singkatnya adalah jumlah energi listrik yang
digunakan perdetik. Rumus pada daya listrik yaitu :
P= V x I atau P=I2 x R
Dengan Keterangan :
P = Daya
V = Tegangan Listrik dengan satuan volt (v)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R =Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)
Energi daya atau kekuatan yang digunakan untuk melakukan berbagai proses
kegiatan atau pula suatu kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan. Energi sendiri
terbagi menjadi dua bagian yaitu energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial
adalah suatu energi yang dimiliki pada sebuah kedudukan tertentu.
Ep = m x g x h
Dengan keterangan :
Ep = Energi Potensial (J)
m = Massa (kg)
g = Gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian (m)
1.3.4 TEORI SUPER POSISI
Super Posisi adalah jika terdapat (n) buah sumber bebas maka dengan teorema
superposisi samadengan (n) buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana
nantinya (n) buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa
buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk
(n) buah keadaan dari (n) buah sumber yang bebasnya. Teorema superposisi berlaku
untuk semua rangkaian linear dan bilateral. Dalam teorema superposisi ini terdapat
dua atau lebih sumber yang bebas. Teorema superposisi digunakan untuk menghitung
besar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih dahulu arah arus
pada rangkaian
𝑉
digabungkan menghasilkan rumus I=√𝑅, sedangkan untuk mencari nilai tegangan
tanpa mengetahui nilai arus dapat menggunkan rumus P=VxI, sementara V=IxR,
sehingga apabila kedua rumus digabungkan menghasilkan rumus V=√𝑃 𝑥 𝑅 .
1.4.3. Perhitungan Sebuah Rangkaian.
Berikut merupakan contoh rangkaian yang menggunakan rumus Thevenin yang
ditunjukkan pada Gambar 1.1. dibawah ini.
Gambar 1.1 Contoh Rangkaian
Apabila R1=1 Ω, R2=2 Ω, R3=4 Ω, V1=7 volt, dan V2=14 volt. Hitunglah besar arus
pada R2!
1 1 1 1 1 2+1 3 4
= 𝑅2 + =2+4= = 4 = Rp1 = 3
𝑅𝑝1 𝑅3 4
1 1 1 1 1 2+1 3 2
= + =1+2= = 2 = Rp2 = 3
𝑅𝑝2 𝑅1 𝑅2 2
Tinjau V1=
𝑉1 𝑅3
I1 = x 𝑅2+𝑅3
𝑅1+𝑅𝑝1
7 4
= 1+4/3 x 2 +4
7 4 28 28
= 7/3 x 6 = 42/3 = 14 = 2A
Tinjau V2=
𝑉2 𝑅1
I2 = x 𝑅1+𝑅2
𝑅3+𝑅𝑝2
14 1
= 4+2/3 x 1 + 2
14 1
= 14/3 x 3 = 1A
3. Hitunglah besar arus dan tegangan V1, V2 berdasarkan teori dan bandingkan
hasilnya dengan hasil pengukuran.
No. Rangkaian Multitester Multisim Perhitungan
Manual
Itotal = 10,7 A, V1 = Itotal = 11 mA, V1 =
1,10 volt dan V2 = 1,1 volt dan V2 =
2,18 volt 2,2 volt
Itotsl = 15,7 A, V1 = Itotal = 16 mA, V1 =
1,61 volt dan V2 = 1,6 volt dan V2 =
3,36 volt 3,2 volt
Itotal = 3,97 A, V1 = Itotal = 4 mA, V1 =
3,96 volt dan V2 = 4 volt dan V2 = 8
7,91 volt volt
Berikut merupakan gambar dari hasil pengukuran menggunakan multitester dan
perhitungan secara manual yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
Gambar 1.2 Hasil Itotal = 10,7 mA Gambar 1.3 Hasil V1 = 1,10 volt dari
dari tegangan 3,3 volt tegangan 3,3 volt
Gambar 1.4 Hasil V2 = 2,18 volt dari Gambar 1.2 Hasil Itotal = 15,7 mA dari
tegangan 3,3 volt tegangan 5 volt
Gambar 1.4 Hasil Itotal = 39,7 mA dari Gambar 1.4 Hasil V1 = 3,36 volt dari
tegangan 12 volt tegangan 12 volt
Gambar 1.4 Hasil V2 = 7,91 volt dari
tegangan 12 volt
2. Setelah rangkaian benar tutuplah saklar dan aturlah tegangan seperti pada
tabel berikut. Catatlah I, I1 dan I2 pada setiap perubahan tegangan.
V I(mA) I1 I2
3,3 34,65 mA 33 mA 16,5 mA
5 75 mA 50 mA 25 mA
12 180 mA 120 mA 60 mA
3. Hitunglah besar arus pada setiap perubahan tegangan dan bandingkan hasilnya
dengan hasil pengukuran.
Gambar 1.5 Hasil Itotal = 38,4 mA Gambar 1.6 Hasil I1 = 110,7 volt dari
dari tegangan 3,3 volt tegangan 3,3 volt
Gambar 1.7 Hasil I2 = 114,3 mA Gambar 1.8 Hasil Itotal = 15,7 mA dari
dari tegangan 3,3 volt tegangan 5 volt
9. Setelah rangkaian benar, tutuplah kedua saklar dan catat arus yang mengalir.
10. Hitunglah besar arus pada ketiga percobaan dan bandingkan hasilnya dengan hasil
pengukuran.
Gambar 1.16 Hasil V2= 2,17 volt dari Gambar 1.17 Hasil V3 = 2,65 volt
tegangan 3,3 volt dari tegangan 3,3 volt
Gambar 1.18 Hasil Itotal= 53,5 mA Gambar 1.19 Hasil V1=5,37 volt dari
dari 12 volt 12 volt