Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi
yang Diampu oleh Prof. Dr. Bambang Subali, M.S.
Disusun oleh:
Christine Juliana (19725259002)
Edysyah Putra (19725251044)
Fitrahmawati (19725251053)
Pendidikan Biologi C
A. Latar Belakang
Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis
untuk menjawab pertanyaan: “Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang
dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?” Dalam hubungan ini, peneliti
memanipulasikan sesuatu stimuli, tritmen, atau kondisi-kondisi eksperimental,
kemudian mengobservasi pengaruh, atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi
secara sengaja dan sistematis. Untuk mendapatkan pengaruh yang benar-benar terjadi
pada faktor-faktor yang dimanipulasikan, maka peneliti perlu melakukan kontrol yang
cermat terhadap kemungkinan akan adanya pengaruh dari faktor lain.
Penelitian eksperimental, tentu saja yang dimaksud untuk menguji sesuatu
hipotesis. Karena itu, setelah masalahnya dibatasi, peneliti perlu mengembangkan
hipotesis yang akan diuji (sebuah jawaban sementara akan diuji melalui suatu
eksperimen). Dalam pengujian dimaksud, hipotesisnya boleh jadi bisa diterima (teruji
kebenarannya), tapi bisa juga ditolak (kebenarannya tidak terbukti). Diterima atau
ditolaknya hipotesis, tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan
variabel-variabel pada obyek eksperimen.
Metode eksperimental sering digunakan di laboratorium. Walau demikian,
jenis metode ini juga telah digunakan secara efektif di non laboratorium misalnya di
ruang kelas atau lainnya, dimana faktor atau variabel-variabel signifikannya bisa
dikontrol sampai pada suatu tingkat tertentu. Tujuan jangka dekat dari eksperimen
adalah untuk memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimental.
Sedangkan tujuan akhir dari eksperimen adalah untuk menarik generalisasi
hubungan-hubungan antar variabel yang mencakup juga populasi lebih luas.
B. Tujuan
1. Menganalisis spesifikasi perancangan penelitian pre-eksperimen dan
eksperimen sejati.
2. Menganalisis pelaksanaan penelitian pre-eksperimen dan eksperimen sejati.
3. Menganalisis pelaporan penelitian pre-eksperimen dan eksperimen sejati.
4. Mengetahui contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan penelitian
pre-eksperimen dan eksperimen sejati.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelemahan desain ini adalah bila tidak terpenuhinya asumsi bahwa kedua
kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok pembanding) benar-benar homogen,
karena peneliti tidak melakukan pengacakan dalam arti random asigment, yakni
pengacakan agar setiap subjek eksperimen berpeluang sama untuk mendapatkan
suatu perlakuan (Subali, 2017).
Hasil eksperimen dengan desain ini dapat diuji dengan uji t-student untuk
data tidak berpasangan bila memenuhi persyaratan parametrik atau diuji dengan uji
U Mann-Whitney bila tidak memenuhi persyaratan parametrik. Bila desainnya
diperluas sehingga ada K grup, maka dapat diuji menggunakan uji ragam eksa arah
bila memenuhi persyaratan parametrik atau uji ragam berperingkat Kruskal-Wallis
bila tidak memenuhi persyaratan parametrik (Subali, 2017). Contoh desain
penelitian ini yaitu pengaruh perbedaan guru PPG dan non PPG terhadap
kemapuan berpikir ilmiah pada aspek iquiri siswa SMA kelas X.
d. Randomized Matched Equivalent Subject: Posttest Only Control-Group
Design
Pada eksperimen dengan desain ini, peneliti menggunakan kelompok/grup
pembanding yang diasumsika merupakan kelompok yang setara/equivalent tanpa
melakukan random asignment. Namun, ia tidak melakukan pengukuran sebelum
perlakuan/ intervensi diberikan. Ia hanya melakukan pengukuran setelah
perlakuan/ intervensi diberikan.
X1 ---- O1
X2 ---- O2
Keterangan:
O1 = pengukuran/observasi sebelum perlakuan/intervensi
X1 = kelompok yang diberi perlakuan X1 atau yang tidak diberi
perlakuan/intervensi (sebagai kelompok pembanding)
O2 = pengukuran/observasi setelah perlakuan/intervensi
X2 = kelompok yang diberi perlakuan/intervensi X2 (atau disingkat
kelompok perlakuan)
Desain ini diukur dengan 1Q atau skor membaca tentu saja variabel
pencocokan yang digunakan adalah variabel yang mungkin memiliki korelasi
signifikan dengan variabel dependen. Meskipun pretest tidak termasuk dalam
desain ini. Jika skor pretest pada variabel dependen tersedia, hal tersebut dapat
digunakan dengan efektif untuk prosedur pencocokan. Langkah-langkah
diterapkan sehingga skor anggota yang berlawanan sedekat mungkin.
Kelemahan desain ini adalah bila tidak terpenuhinya asumsi bahwa kedua
kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok pembanding) benar-benar homogen,
karena peneliti tidak melakukan pengacakan dalam arti random asignmen, yakni
pengacakan agar setiap subjek eksperimen berpeluang sama untuk mendapatkan
suatu perlakuan (Subali, 2017).
Hasil eksperimen eksperimen dengan desain ini dapat diuji dengan uji
t-Student untuk data tidak berpasangan bila memenuhi persyaratan parametrik atau
diuji dengan uji U Mann-Whiney bila tidak memenuhi pesyaratan parametrik. Bila
desainnya diperluas sehingga ada k grup, maka dapat diuji menggunakan uji ragam
eka arah bila memenuhi persyaratan parametrik atau uji ragam berperingkat
Kruskal-Wallis bila tidak memenuhi persyratan parametrik. Contoh desain
penelitian ini yaitu pengaruh perbedaan guru lulusan S1 dan S2 terhadap
kemampuan berpikir ilmiah pada aspek inquiri siswa SMA kelas X.
e. Randomizet Control-Group Posttest Only Design
C. Pelaporan
Dalam laporan interpretasi, peneliti harus menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah hipotesis tersebut disetujui atau ditolak?
2. Apakah treatment yang diimplementasikan benar-benar menciptakan perbedaan
bagi para partisipan?
3. Alasan mengapa hasil signifikan atau tidak signifikan berdasarkan literatur, teori
atau logika persuasif.
4. Adakah hasil penelitian yang muncul karena prosedur eksperimental yang tidak
tepat atau karena adanya ancaman terhadap validitas internal dan eksternal?
5. Bagaimana menggeneralisasi hasil.
6. Dampak dari hasil penelitian terhadap populasi yang diteliti atau bagi penelitian
selanjutnya (Creswell, 2014: 251).
D. Contoh Penelitian
1. Pre-eksperimen
2. Eksperimen Sejati
- Jenis penelitian : Eksperimen sejati dengan desain Posttest Only Control Group
Design
- Populasi : siswa Kelas 11 IPA MAN Tempursari-Ngawi. Sampel : 45 siswa dari
11 IPA 1, 11 IPA 2 dan 11 IPA 3 dengan teknik pengambilan sampel : simple
random sampling,
- Variabel bebas : penggunaan model Open inquiry dan Guided inquiry. Variabel
terikat : kemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa berfikir tingkat tinggi.
- Analisis data: analisis varians satu jalur (One way ANOVA).
- Hasil: terdapat perbedaan kemandirian belajar dan kemampuan berfikir tingkat
tinggi siswa pada model pembelajaran Open Inquiry dan Guided inquiry. siswa
dengan pembelajaran Open Inquiry dan Guided inquiry memiliki kemandirian
belajar lebih baik daripada perlakuan kontrol.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian eksperimen yang dikategorikan sebagai penelitian pra-eksperimen atau
penelitian yang belum sepenuhnya memperhatikan prinsip eksperimen, yakni adanya
kelompok atau grup pembanding (reference group atau control group) dan/ atau
adanya kontrol yang ketat terhadap suppressor/ nuisance variable. Pada rancangan
pra-experimental, peneliti mengamati satu kelompok utama dan melakukan intervensi
di dalamnya sepanjang penelitian. Pada rancangan ini, tidak ada kelompok kontrol
untuk diperbandingkan dengan kelompok eksperimen.