DI SUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
I NENGAH AGUS TRIPAYANA, S.Pd, M.Pd
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB III
Dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 disebutkan bahwa, “Negara Indonesia
adalah Negara hukum .” Ketentuan mengenai negara hukum ini secara tegas
tercantum dalam rumusan UUD RIS Tahun 1949 dan UUDS Tahun 1950, tetapi
tidak tercantum secara eksplisit dalam Pasal UUD 1945. UUD 1945 hanya
menyebutkan dianutnya prinsip Negara hukum ini dalam penjelasanya, yang
dengan menyatakan bahwa Indonesia menganut paham Negara hukum atau
“Rechstaat” bukan “Machstaat” atau Negara kekuasaan. Dalam perubahan
(amandemen) keempat pada tahun 2002 , konsepsi Negara hukum atau
Rechstaat yang sebelumnya hanya tercantum dalam penjelasan itu, baru
dirumuskan dengan tegas dalam Pasal ayat (3) UUD 1945.
Pada tahap perkembangan terakhir ini, pada pokoknya,yang disebut sebagai
pemerintahan adalah hukum itu sendiri sebagai satu system. Sedangkan ,orang
per orang yang menjalankan hukum itu hanya bertindak sebagai “wayang” dari
skenario sistem yang mengaturnya. Dalam sejarah modern, gagasan Negara
hukum itu sendiri dibangun dengan mengembangkan perangkat hukum sebagai
system yang fungsional dan berkeadilan, denga menata supra dan infra struktur
kelembagaan politik, ekonomi dan sosial yang tertib dan teratur, serta
membangun budaya dan kesadaran hukum yang rasional dan impersonal dalam
kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara
Mahfud MD Dalam membahas perihal konsepsi Negara hukum membaginya
dengan dua bagian, yaitu negara hukum formal dan Negara hukum material.
Negara hukum klasik (formal) mempunyai ciri-ciri sesuai dengan apa yang
pernah dikemukakan oleh Friedrich Julius Stahl yang menyebutkan
karakteristik atau unsure unsur rechtsstaat sebagai berikut :
Dewasa ini Negara merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks dan
mempunyai berbagai segi." Dari uraian di atas jelaslah bahwa Negara
bukanlah tujuan, melainkan untuk mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan hal
tersebut, pemimpin-pemimpin menganggap Negara sebagai suatu jembatan
yang menghubungkan kita dengan masa depan yang lebih baik. Ada juga yang
menyamakannya dengan sebuah bahtera yang menyangkut seluruh rakyat ke
pelabuhan kesejahteraan. Pada hakikatnya negara adalah suatu lembaga sosial
yang dibentuk oleh orang-orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan vital
mereka yang tidak dapat dipenuhl dengan jalan lain.
c. Urgensi Dasar Negara
Soekarno menggambarkan urgensi pancasila secara ringkas tetapi
meyakinkan. Pancasila adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah dan juga
satu alat pemersatu bangsa yang juga pada hakikatnya satu alat
mempersatukan dalam perjuangan melenyapkan segala macam penjajahan
terutama imperialisme. Memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara,
bisa menggunakan dua pendekatan yaitu, Pendekatan institusional dan
pendekatan sumber daya manusia, Pendekatan institusional adalah membentuk
dan menyelenggarakan negara yang berdasarkan pada nilai-nilai pancasila
sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan tujuan negara atau terpenuhinya
kepentingan nasional.
Sementara itu pendekatan sumber daya manusia terdapat pada dua aspek,
yaitu orang-orang yang menjalankan pemerintahan dengan cara melaksanakan
nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam mengemban tugas
dan bertanggung jawab. Tetapi melihat kejadian yang jauh dari sikap
penerapan nilai-nilai pancasila pada Indonesia seperti, masyarakat yang hanya
memeluk agama tertentu karena faktor mayoritas sehingga ia tidak bisa
menjalani ajaran agamanya dengan baik, sikap tidak adil terhadap sesama
hanya karena perbedaan suatu hal, aksi bentrok antar suku karena rendahnya
kesadaran dan rasa persatuan, dan perlakuan tidak adil di beberapa tempat
sosial karena faktor perbedaan RAS.
Untuk mengatasi beberapa masalah yang ada perlu pemahaman yang
mendalam terhadap urgensi pancasila sebagai dasar negara. Dalam
pemahaman tersebut ada tahap implementasi juga yaitu tahap yang selalu
memperhatikan prinsip-prinsip good governance, antara lain transparan,
akuntabel, dan fairness sehingga akan terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme) dan warga negara yang berkiprah dalam bidang bisnis, harus
menjadikan Pancasila sebagai sumber nilai-nilai etika bisnis yang
menghindarkan warga negara melakukan free fight liberalism, tidak terjadi
monopoli dan monopsoni, serta warga negara yang bergerak dalam bidang
organisasi kemasyarakatan dan bidang politik. Maka Indonesia akan mencapai
tujuan yang di cita-citakan seperti yang diharapan pejuang-pejuang pada masa
dulu jika rakyat Indonesia menerapkan nila-nilai yang terkandung dalam
pancasila.
Nilai-nilai Pancasila digali dari adat dan budaya bangsa Indonesia, Pancasila
menjamin kebebasan warga-negara untuk beribadah menurut agama dan
keyakinannya, Pancasila memberikan landasan bagi bangsa Indonesia dalam
mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Sila pertama
Rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih agama yang akan ia anut
tanpa ada unsur paksaan, bebas melaksanakan kegiatan agama, dan saling
menghormati antar umat beragama.
2. Sila kedua
Majikan tidak sewenang-wenangnya bertindak ke pembantunya yang tidak
berperikemanusiaan.
3. Sila ketiga
Tidak terlalu menonjolkan kebudayaan masing-masing daerah untuk
melihat siapa yang terbaik tetapi dipelajari dan ikut melestarikan dengan ikut
serta meyakinkan bahwa perbedaan itu baik.
4. Sila keempat
Bermusyawarah untuk memecahkan masalah yang ada, seperti rapat warga
setiap RT untuk membahas masalah dalam lingkungannya.
5. Sila kelima
Pemerintah mengadakan program wajib bersekolah selama 9 tahun tanpa
membeda-bedakan calon pelajarnya.
Pembukaan UUD 1945 bersama sama dengan Undang – undang dasar 1945
dituangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No,7, ditetapkan oleh
PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Oleh karena itu justru dalam pembukaan itulah secara formal yuridis
pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Maka
hubungan antara pembukaan UUD 1945 adalah secara timbal balik sebagai
berikut:
Pasal 28 H :
a) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
d) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun
Pasal 32 :
Pasal 33 :
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2) Sektor Masyarakat
Sesuai dengan ketentuan pasal 28 J ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945. Indikator
bahwa seseorang bertindak dalam koridor nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara adalah sejauh perilakunya tidak bertentangan dengan konstitusi dan
peraturan perundang-undangan.
B. Bidang Ekonomi
D. Bidang Hankam
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Bagi Anda
sebagai warga negara yang baik, bela negara bukan hanya dilihat sebagai
kewajiban, melainkan juga merupakan kehormatan dari negara. Bela negara
dapat didefinisikan sebagai segala sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada tanah air dan bangsa, dalam menjaga kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila guna mewujudkan tujuan
nasional. Wujud keikutsertaan warga negara dalam bela negara dalam keadaan
damai banyak bentuknya, aplikasi jiwa pengabdian sesuai profesi pun termasuk
bela negara.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam bidang pertahanan dan
keamanan, terkait dengan nila-inilai nstrumental sebagaimana terkandung
dalam Pasal 30 ayat (1), (2), (3),(4), dan ayat (5) UUD 1945. Prinsip-prinsip
yang merupakan nilai instrumental Pancasila dalam bidang pertahanan dan
keamanan sebagaimana terkandung dalam Pasal 30 UUD 1945 dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Kedudukan warga negara dalam pertahanan dan keamanan
Berdasarkan Pasal 30 ayat (1) UUD 1945, “Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
2. Sistem pertahanan dan keamanan
Adapun sistem pertahanan dan keamanan yang dianut adalah sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang lazim disingkat Sishankamrata.
Dalam ishankamrata, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia (POLRI) merupakan kekuatan utama, sedangkan rakyat
sebagai kekuatan pendukung.
3. Tugas pokok TNI
TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,
sebagai alat negara dengan tugas pokok mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
4. Tugas pokok POLRI
POLRI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat masyarakat, mempunyai tugas pokok melindungi,mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap langkah, peraturan, tata cara di
dalam bernegara harus dilandaskan pada nila-nilai yang telah terkandung dan sesuai
dengan nila-nilai pancasila. Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit di
dalam membangun kegiatan seperti mengamandemen UUD dan segala urusan
penyelenggaraan ketatanegaraan.
Urgensi pancasila sebagai dasar negara, yaitu : 1) agar para pejabat public dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif
seluruhu warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang dalam
kehidupan dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Sehingga, nantinya cita-cita dan tujuan
negara dapat diwujudkan dan mampu mewujudkan masyarakat yang makmur
dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Pendidikan-Pancasila-RISTEKDIKTI(2).pdf