Anda di halaman 1dari 15

MENJIPLAK PETA RUPA BUMI DI KERTAS KALKIR

PRAKTIKUM KARTOGRAFI

LAPORAN PRAKTIKUM

GT2305 – KARTOGRAFI

Oleh

Gastra Athya Esananda Arifin

118230042

Kelompok 3

TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI
II.1. Alat dan Bahan
II.2. Langkah Percobaan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan
V.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Rupabumi Indonesia TG.BALAGEDIGI


Gambar 1.2 jiplak peta Rupabumi di kalkir
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat akan penentuan atau pencarian letak suatu


bangunan atau tempat dengan korelasi yang ada antara suatu tempat dengan
tempat yang lain dan dengan kemajuan teknologi terutama pada visualisasi.
Sehingga masyarakat sekarang cenderung mengerti atau mengatahui suatu
lokasi berdasarkan apa yang pernah mereka perkirakan atau apa yang dilihat
sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penyajian peta yang menarik
dan mudah dipahami dengan mengandung kaidah kartografi pada setiap objek
bangunan yang cenderung lebih disukai dibanding dengan pembedaan kategori
nominal, terutama bagi masyarakat awam dalam membaca informasi-informasi
pada peta.
Objek kartografi adalah pembuatan peta sebagai refleksi dunia atau alam
nyata yang setepat mungkin (Handoyo, 2009) dan berdasarkan jenis penyajian
gambaran dari wilayah permukaan bumi, peta dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu, peta garis (berupa data vektor) dan peta foto atau citra (berupa data
raster). Dengan kemajuan teknologi visualisasi, saat ini peta foto mengalami
perkembangan pesat, banyak perusahaan yang menawarkan peta foto untuk
wilayah yang dinginkan dengan scene tertentu dan tingkat resolusi spasial yang
beraneka ragamDefinisi kartografi adalah pemindahan informasi yang terpusat
pada basis data spasial yang dapat dipertimbangkan dengan sendirinya menjadi
suatu model yang beraneka ragam mengenai kenyataan geografi (Menno dan
Ferjan, 2007). Objek kartografi adalah pembuatan peta sebagai refleksi dunia
atau alam nyata (real world) yang setepat mungkin (Handoyo, 2009) dan
berdasarkan jenis penyajian gambaran dari wilayah permukaan bumi, peta
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, peta garis (berupa data vektor) dan
peta foto atau citra (berupa data raster). Dengan kemajuan teknologi
visualisasi, saat ini peta foto mengalami perkembangan pesat, banyak
perusahaan yang menawarkan peta foto untuk wilayah yang dinginkan dengan
scene tertentu dan tingkat resolusi spasial yang beraneka ragam

I.2. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menggambar ulang dalam kalkir


2. Mahasiswa dapat menggambarkan berbagai macam
kenampakan/fenomena kedalam suatu simbol, baik berupa titik, garis
maupun area
3. Mahasiswa mampu melatih ketelitian dalam menggambar peta secara
manual sesuai dengan kaidah kartografi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Kartografi

Kartografi adalah suatu seni ilmu pengetahuan dan teknologi yang


mempelajari tentang masalah perpetaan meliputi pembuatan peta sampai
reproduksi peta, pembacaan peta, penggunaa peta, analisis peta, dan penafsiran
peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen dokumen ilmiah dan hasil
karya seni (ICA). Bidang ilmu yang mempelajari sains kartografi adalah
geodesi, Geografi, Fotogametri, Penginderaan jauh, Sistem Informasi geografis
(SIG). Klasifikasi kartografi dibagi menjadi 4, yaitu:

1) Kartografi Dasar = pengetahuan kartografi yang lebih


mengutamakan mulai dari pembahasan judul peta, skala peta, legenda,
dll
2) Kartografi Topografi = mengutamakan kepada bidang pemetaan
topografi dan biasanya pada pembuatan peta peta skala besar
3) Kartografi Teknik = pekerjaan kartografi yang lebih mengkhususkan
kepada bidang bidang pembuatan lettering peta, cetak mencetak peta
dan sebagainya
4) Kartografi Tematik = mengkhususkan kepada pembuatan peta peta
peta tematik, seperti pemetaan data sumber daya alam dan mineral,
data penduduk dan sebagainya`

II.2. Peta
Peta adalah gambaran/visualisasi data informasi muka bumi yang
disajikan pada suatu bidang datar dengan memperhatikan skala. Peta dibagi
menjadi 4 klasifikasi peta, yaitu:
1) Peta Topografi = peta yang menggambarkan permukaan bumi
lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi
digambarkan dalam bentuk garis kontur.
2) Peta Korografi = peta yang menggambarkan seluruh atau sebgain
permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang.
3) Peta Geografi = peta umum yang berskala kecil sangat kecil
dengan cakupan wilayah yang sangat luas
4) Peta Khusus = peta yang menggambarkan informasi dengan
tema tertentu, misalnya peta politik, geologi, penggunaan lahan,
persebaran objek wisata dll
Unsur unsur dalam pembuatan peta meliputi judul peta, skala peta,
proyeksi, peta indeks, garis kontur, legenda, petunjuk arah, simbol dan warna.
Peta juga dibagi berdasarkan tingkat ketelitiannya, peta yang berskala 1:5000
termasuk peta detail(besar), peta yang berskala 1:50.000 termasuk peta sedang,
dan peta yang berskala 1:250.000 termasuk peta kecil.
Dalam peta juga terdapat garis grid atau titik yang menghubungkan dua
koordinat yang sama pada kiri dan kanan atau bujur Timur (BT) dan bagian atas
dan bawah peta atau Lintang Utara (LU) baik itu koordinat geografis ataupun
koordinat UTM (Universal Transverse Mercator). Sistem grid yang sering
digunakan di peta peta diindonesia adalah grid petak, grid geografis dan grid
UTM. Grid petak merupakan suatu sistem pembagian wilayah di peta ke dalam
petak petak (kotak-kotak) Grid geografis menunjukkan posisi absolut suatu
objek berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Sedangkan grid UTM membagi
wilayah dipermukaan bumi berdasarkan jarak meter.

I.3. Peta Rupa Bumi Indonnesia

Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) secara umum adalah peta


yang menggambarkan kenampakan alamiah (Natural Freatures) dan
kenampakan buatan manusia (Man Made Freatures).
Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan
menjadi 7 tema, yaitu:
Tema 1 : Bangunan fasilitas umum (fasum)
Tema 2 : Transportasi dan Utilitas
Tema 3 : Hipsografi
Tema 4 : Batas administrasi
Tema 5 : Penutup lahan
Tema 6 : Hidrografi/perairan
Tema 7 : Toponim
BAB III
METODOLOGI

III.1 Alat dan Bahan


1) Penggaris
2) Pensil
3) Penghapus
4) Peta Rupabumi Indonesia A3
5) Kertas kalkir A3
6) Drawing Pen uk. 0.1,0.2,0.3

III.2 Langkah Kerja


1) Menyiapkan alat-alat yang akan dipergunakan.
2) Meletakkan peta pandu (guide map) atau gambar yang akan
disalin.diatas papan mika lalu rekatkan dengan selotip atau perekat,
kemudian letakkan diatasnya kertas kalkir yang akan digunakan untuk
menyalin peta atau gambar.
3) Memeriksa dengan teliti bentuk kenampakan yang ada pada peta atau
gambar tersebut. Apabila anda amati atau cermati, kenampakan tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu kenampakan titik,
kenampakan garis dan kenampakan area atau bidang.
4) Menyalin peta dengan teliti, terutama penggambaran kenampakan titik,
garis dan area dengan memperhatikan drawing pen berukuran apa saja
yang akan dipergunakan, dibedakan menurut peta pandu yang akan
disalin. (sesuai dengan kaidah kartografi).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Gambar 1.1 Peta Rupabumi Indonesia TG.BALAGEDIGI

Gambar 1.2 jiplak Peta Rupabumi Indonesia di kalkir


IV.2 Pembahasan
Dari praktikum menjiplak peta di kertas kalkir yang kita lakukan diatas
diperoleh informasi garis lurus dengan ketebalan 0.1 itu simbol jalan normal,
garis lurus putus-putus dengan ketebalan 0.1 itu simbol jalan setapak dan
perencanaan jalan, dan garis kontur dan grid juga menggunakan drawing pen
ukuran 0.1 . Garis lurus dengan ketebalan 0.2 itu simbol dari sungai dan tutupan
lahan lainnya. Garis lurus dengan ketebalan 0.3 itu simbol dari batas wilayah
dan batas administrasi. Didalam peta tersebut ada beberapa warna yang memberi
informasi wilayah tersebut, warna hijauberarti daerah hutan,lahan,pemukiman,
dan sawah. Sedangkan dipeta tersebut ada yang berwarna putih, itu berarti
wilayah tersebut tidak memasuki wilayah kabupaten Pandeglang juga
BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan

1) Unsur simbol dalam peta sangatlah berguna untuk penyampaian suatu


informasi dengan jelas kepada masyarakat luas
2) Ketelitian dan ketebalan garis di peta yang di jiplak dikalkir hal yang
sangat penting karena ketebalan garis itu merepresentasikan simbol
penghubung
V.2. Saran

1) Print peta RBI yang lengkap informasinya dan jelas


2) Lebih teliti waktu menggunakan drawing pen di setiap ukuran dan hati-
hati dalam menggunakan
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Totok dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:InterPlus

Indradi, IG dan Tulus Subroto. 2014. Kartografi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi


Pertanahan Nasional

Surjosumarto.1997. Membaca Peta. Jakarta


LAMPIRAN

DATA MENTAH

Anda mungkin juga menyukai