Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No.

2, 102 – 109

PEMELIHARAAN CIRCULATING WATER PUMPS PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU) BLOK 1
PT. PEMBANGKIT JAWA BALI UNIT PEMBANGKIT MUARA KARANG

Popy Yuliarty dan Fachrurrozi


Program Studi Teknik Industri Universitas Mercu Buana
e-mail: popyyuliarty@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pada siklus tertutup PLTGU, air laut yang telah diolah dan dimurnikan, kemudian dilakukan pemanasan
sehingga terbentuk uap yang pada dasarnya berfungsi sebagai penggerak turbin yang diteruskan ke
generator sehingga menghasilkan arus listrik dan uap ini akan di kondensasikan kembali menjadi air
yang lebih dikenal air kondensat. Pendinginan air kondesat terjadi pada kondensor, uap dari sistem gas
turbin turun ke kondensor dan didinginkan dengan air laut yang dipompakan dengan Circulating water
pumps. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu perbaikan mesin Circulating Water
Pumps dan mengetahui keandalan mesin Circulating Water Pumps pada PT. Pembangkit Jawa Bali
(PJB) Unit Pembangkit Muara Karang agar dapat terjaga dengan baik untuk menghindari kerusakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mean time between failures (MTBF). Dari
analisis diperoleh hasil bahwa perlu dilakukan service besar atau perawatan secara besar. Dan
berdasarkan hasil analisis dengan nilai MTBF, Z dan standar deviasi waktu ovehaul mesin Circulating
water pumps adalah 1058 jam atau 45 hari adalah waktu turun mesin yang andal yang harus dilakukan
maintanance.

Kata Kunci: Pemurnian, Circulating Water Pumps, Metode Mean Time Between Failures

ABSTRACT
In the closed-cycle PLTGU, sea water that has been processed and purified through a purification
process, then performed the heating to form steam which basically serves as the driving force transmitted
to the turbine generator to produce electricity and steam will be in condensation back into more familiar
waters of water condensate. Cooling water condensate occurs in the condenser, where the steam from the
gas turbine system down to a condenser and cooled with seawater that is pumped by circulating water
pumps. The purpose of this study was to determine the engine repair time Circulating Water Pumps and
determine the reliability of the machine Circulating Water Pumps in PT. Generating Java Bali (PJB)
Muara Karang power plant unit to be maintained properly to avoid damage. The method used in this
research is the mean time between failures (MTBF). From the analysis of the obtained results that need to
be done a great service or major maintenance. And based on the analysis of the MTBF values, Z and
standard deviation Circulating water pumps machine overhaul time is 1058 hours or 45 days is a reliable
machine down time to do maintenance.

Keywords: Purification, Circulating Water Pumps, Mean Time Between Failures Methods

PENDAHULUAN Pada siklus tertutup PLTGU, air laut yang


Masalah utama dalam pembangkit tenaga telah diolah dan dimurnikan melalui proses
listrik adalah pada sistem operasi yang pemurnian, kemudian dilakukan pemanasan
disebabkan karena kerusakan pada sistem hingga terbentuk uap yang pada dasarnya
instalasi yang menyebabkan pemutusan tenaga berfungsi sebagai penggerak turbin yang
sehingga pasokan listrik pun terputus. PLTGU diteruskan ke generator sehingga menghasilkan
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) arus listrik dan uap ini akan di kondensasikan
memerlukan pemeliharaan secara periodik, kembali menjadi air yang lebih dikenal air
terutama pada bagian-bagian yang berhubungan kondensat. Pendinginan air kondesat terjadi
dengan pipa-pipa air ketel uap (Evaporator) dan pada kondensor, dimana uap dari sistem gas
pipa-pipa air pendingin termasuk pipa-pipa turbin turun ke kondensor dan didinginkan
kondensator. Pipa-pipa ini semua memerlukan dengan air laut yang dipompakan dengan
pembersihan secara periodik. Circulating water pumps.

102
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 2, 102 – 109

Melalui pelaksanaan pemeliharaan yang waktu kerusakan mesin ditentukan dengan


baik dan berkesinambungan maka peralatan konsep probabilitas yang menggunakan
perusahaan dapat dipergunakan sesuai dengan pendekatan beberapa bentuk distribusi statistik
rencana, sehingga proses produksi dapat yang sesuai. Dengan diketahuinya parameter-
berjalan dengan lancar, dan kemungkinan parameter distribusi waktu antara kerusakan
kerusakan yang terjadi dapat dikurangi bahkan seperti Mean Time Between Failure (MTBF)
dihindari. atau Mean Time To Failure (MTTF) maka
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah diketahui rata-rata waktu operasi mesin
mengetahui apakah perlu dilakukan perbaikan keandalan dan laju kerusakan mesin, sedangkan
pada mesin Circulating Water Pumps dan waktu perbaikan digunakan untuk menghitung
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk MTTR. Dari nilai MTBF/MTTF dan MTTR
melakukan kegiatan perbaikan tersebut. maka diketahui nilai availability mesin [4].
Selain itu, dalam pemeliharaan juga harus
TINJAUAN PUSTAKA diperhitungkan aspek biayanya. Data biaya
Keandalan (Reliability) tenaga kerja, biaya penggantian komponen dan
Keandalan adalah probabilitas suatu pelumasan mesin serta keuntungan yang hilang
komponen atau sistem akan bekerja sesuai digunakan untuk menghitung biaya
dengan fungsinya ketika dioperasikan selama pemeliharaan (MC = Maintenance Cost) dan
periode waktu tertentu. Keandalan suatu biaya kerusakan (Failure Cost). Dari nilai
komponen atau alat sebagai peluang bahwa keandalan mesin serta biaya pemeliharaan (MC)
komponen tersebut akan berfungsi sebagaimana dan biaya kerusakan (FC) dapat dicari nilai
mestinya selama paling sedikit sampai jangka optimalnya untuk menentukan interval
waktu tertentu dalam keadaan percobaan perawatan mesin (S) yang meminimalkan total
tertentu [1]. biaya (TMC) dengan nilai keandalan mesin
yang maksimal [5].

METODE PENELITIAN

Mulai

Studi Lapangan Studi Pustaka

Pengumpulan Data
BTF, Circulating Water Pumps

Pengolahan Data
1. Perhitungan F(t) dan R(t)
µ 𝜎𝜎
Gambar 1. Tipe kurva bak mandi [2] 2. Menentukan TBF, R(t), β, ,
ɳ ɳ
3. Uji kebenaran grafik
4. Perhitungan nilai reliabilitas
Reliability sangat berkaitan dengan disain 5. Perhitungan standar deviasi
dari komponen mesin. Keandalan dari sebuah
sistem tergantung dari keandalan komponen
yang menyusun mesin tersebut [2]. Reliability Analisis dan Intepretasi
1. Analysis of Failure
ini tidak pernah mencapai 100 %. Tingkat 2. Overhaul Curve
kerusakan yang terjadi (λ) akan berubah-ubah,
seperti yang ditunjukkan dalam kurva bak
mandi pada Gambar 1. Kesimpulan
Pemeliharaan mesin bertujuan untuk
menekan terjadinya kerusakan tidak terencana Selesai
dengan total biaya perawatan dan perbaikan
yang minimal [3]. Dalam analisis keandalan Gambar 2. Metodologi Penelitian

103
Pemeliharaan Circulating Water Pumps pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok 1
PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Popy Yuliarty dan Fachrurrozi

Metode yang digunakan dalam penelitian Bagian yang menjadi Routine Preventive
ini adalah metode MBTF. Tahap selanjutnya Maintenance adalah:
adalah menganalisis hasil pengolahan data dan a. Periksa Line Cooler, bila aliran kecil
diakhiri dengan menyimpulkan hasil akhir bersihkan Line.
penelitian serta merekomendasikan saran yang b. Periksa Level Pelumas, tambah bila Level
relevan dengan pembahasan sebelumnya. kurang.
c. Periksa Temperature Cooler.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Circulating water pumps (CWP) Data Perhitungan F(t) dan R(t)
A. Fungsi Circulating Water Pumps Data TBF terdiri dari 20 data work order
CWP merupakan pompa bertipe vertical
centrifugal aliran axial mixed yang memiliki [(𝑁𝑁−𝑛𝑛)+1]
𝑅𝑅(𝑡𝑡) = (𝑁𝑁+1)
(1)
fungsi utama memompa air laut menuju tube-
tube condensor yang digunakan untuk
mengkondensasikan uap keluaran Low Dengan,
Preasure (LP) turbin. Selain fungsi utama di R(t) : Reliability
atas CWP juga berfungsi untuk menyalurkan air N : Jumlah data
laut ke suction pompa sea water booster pump n : urutan data (data yang ke…)
(SWBP). [(20 − 1) + 1]
𝑅𝑅 (𝑡𝑡) =
Spesifikasi mesin yang digunakan (20 + 1)
diperlihatkan dalam Tabel 1. 19 + 1
𝑅𝑅 (𝑡𝑡) =
21
Tabel 1. Spesifikasi Mesin 20
𝑅𝑅 (𝑡𝑡) = = 0,952
Jenis Mesin Spesifikasi 21
Motor
Type YKKL1800-14/1730-1TH Perhitungan Nilai F(t) menggunakan
Power 1800 kW Persamaan 2 dan hasilnya terlihat pada Tabel 2.
Rated Speed 425 r/min
Voltage 6300 V
Current 221.2 A Tabel 2. Data Perhitungan F(t) dan R(t)
Frequency 50 Hz TBF (Hour) R(t) %R(t) F(t)
Insulation Class F 480 0,952 95,24 0,048
Weight 24000 kg 552 0,905 90,48 0,095
Protection Class IP 54 696 0,857 85,71 0,143
Pompa 720 0,810 80,95 0,190
Type 1800HLBK-18 960 0,762 76,19 0,238
Capacity Q = 6,2-7,17-8,2m3/s 0,714 71,43 0,286
1392
(design point 7,17 m3/s)
1440 0,667 66,67 0,333
Head H=19,8-18-15m
1584 0,619 61,90 0,381
(design point 18m)
NPSH 8,8-9,8-11,1m 1584 0,517 57,14 0,429
(design point 9,8m) 1944 0,524 52,38 0,476
Rated Speed 425 r/min 2040 0,476 47,62 0,524
Power 1800 kW 2040 0,429 42,86 0,571
2064 0,381 38,10 0,619
Work Order (WO) Rutin Preventive PT. PJB 2328 0,333 33,33 0,667
2496 0,286 28,57 0,714
UP Muara karang
2664 0,238 23,81 0,762
Work Order rutin pada PT.PJB UP Muara 0,190 19,05 0,810
3096
Karang dilakukan atas dasar interval waktu 3408 0,143 14,29 0,857
(hari, minggu, bulan, jam operasi atau kali 3480 0,095 9,52 0,905
operasi) yang telah ditetapkan lebih dulu atau 3528 0,048 4,76 0,952
kriteria tertentu lainnya.
F(t) = 1 – R(t) (2)

104
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 2, 102 – 109

F(t) = 1 – 0,952 R(2500) = 30,8 %


F(t) = 0,048
F(t) = Failure rate Perhitungan Standar Deviasi

Menentukan Nilai 𝝁𝝁 𝛴𝛴(𝑋𝑋�−𝑋𝑋𝑋𝑋)2


𝜎𝜎 (𝑠𝑠) = � (4)
Nilai μ didapat dari hasil perkalian antara 𝑛𝑛−1

nilai μ/η dengan nilai η, dengan hasil nilai μ


adalah 1958 jam. (1924 − 480)2 + ⋯ + (1924 − 3528)2
𝜇𝜇
x η = 0,89 x 2200 = 1958 jam 𝜎𝜎 (𝑠𝑠) = �
𝜂𝜂 20 − 1
Jadi, μ = 1958 jam 𝜎𝜎 (𝑠𝑠) = 980,27

Overhaul Curve
Perhitungan Nilai Uji Kebenaran Grafik Menentukan MDT 1 dan MDT 2 dari data
Nilai Uji Kebenaran Grafik atau Δ didapat yang telah dikumpulkan.
dari hasil bagi antara nilai 𝜇𝜇 − 𝑥𝑥̅ dibagi dengan
nilai 𝑥𝑥̅ yang hasilnya kemudian dikalikan MDT 1 = 16 dan MDT 2 = 5
dengan 100%.
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 2 5
Hasil dari perhitungan ∆ tersebut harus Maka, = = 0,3125
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 1 16
bernilai ≤ 20%, maka hasil perhitungan akan
dianggap valid dan data dapat diolah ke tahap Untuk menentukan apakah terdapat selang
berikutnya. Semakin kecil nilai ∆ yang didapat perbaikan optimal pada circulating water
dan paling mendekati 0% maka data grafik yang pumps dimasukan ke grafik pemeriksaan yang
diperoleh semakin valid. masih kosong. Asal Nilai 𝛽𝛽 didapatkan dari
hasil penentuan Nilai 𝛽𝛽 dengan nomograf yang
𝜇𝜇− 𝑋𝑋� 1958−1924,8
Δ =� � =� � = 0,0172 = 0,172 telah ditentukan sebelumnya di atas dan Nilai
𝑋𝑋� 1924,8
MDT didapat dari jenis kerusakan pada
Δ = 1,72 %
circulating water pumps, MDT1 adalah jenis
kerusakan yang tidak direncanakan sedangkan
Jadi, Δ = 1,72% < 20% berarti data itu
MDT 2 adalah kerusakan yang direncanakan.
benar dan boleh digunakan untuk melanjutkan
Maka nilai MDT(1) maupun MDT(2) telah
ke proses selanjutnya.
diberikan sebesar MDT(1)=16 dan MDT(2)=5.
Dikarenakan circulating water pumps ini
Perhitungan Nilai Reliability Function
harus dilakukan service besar maka harus
Nilai Reliability Function didapat dari
diketahui lamanya waktu operasi sebelum
nilai exp = 2,7180 dikalikan hasil bagi antara –t
dilakukan perbaikan dengan memasukan ke
dengan nilai 𝜂𝜂 yang kemudian dipangkatkan
grafik (Z, MDT 2/MDT 1).
dengan nilai 𝛽𝛽.
−𝑡𝑡 1,75 Menentukan waktu overhaul atau To
R(t) = 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒�2200� (3) dengan cara:
Diketahui:
Apabila diketahui t = 2500 maka untuk η = 2200,
Reliability Function-nya adalah: μ (MTBF) = 1958 jam,
−2500 1,75 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 2
R(2500) = 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒� 2200 � σ = 1056 jam, = 0,3125
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 1
1,75
R(2500) = 2,7183(−1,14) Z(MDT 2/MDT 1) = Z(0,31) = -0,89
R(2500) = 2,7183(−1,26)
1 𝛵𝛵𝛵𝛵−𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
R(2500) = (1,26)
𝛧𝛧 = (5)
2,7183 𝜎𝜎
1
R(2500) =
3,52 Z σ = To – MTBF
R(2500) = 0,308

105
Pemeliharaan Circulating Water Pumps pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok 1
PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Popy Yuliarty dan Fachrurrozi

To = Z σ + MTBF dan ditambah dengan satu lalu barulah dibagi


To = MTBF + Z σ dengan hasil penjumlahan jumlah data (20 data)
ditambah dengan 1. Pada data ke-n (n = 1)
To = 1958 + (– 0,89) x 980
didapatkan hasil 0,952 data tengah (n = 10) =
To = 1958 – 872,2 = 1085 hours 0,524 dan data akhir (n = 20) = 0,048.
Setelah ke-20 data tersebut dihitung nilai
Data Time Between Failure (TBF) R(t)-nya maka tahap berikutnya adalah
Dari hasil pengumpulan data yang telah perhitungan nilai F(t) dengan hasil pengurangan
dilakukan terdapat 20 data TBF yang siap antara 1 dengan nilai R(t) dan pengurangan nilai
diolah, untuk mengetahui waktu mesin R(t) tersebut disesuaikan dengan masing-
beroperasi setelah diperbaiki hingga mengalami masing subgrup data. Hasil perhitungan F(t)
kerusakan kembali itulah yang disebut dengan n=1 adalah 0,048, n=8 adalah 0,476 dan n=20
TBF. Dimana terdapat waktu mesin operasi adalah 0,952, dimana untuk hasil perhitungan
yang cukup bervariasi dan waktu tersebut kami F(t) selalu hasil nilai kebalikan pada
dapat berdasarkan perhitungan tanggal perhitungan R(t), data awal n=1 untuk R(t) dan
dimulainya mesin bekerja setelah diperbaiki F(t) adalah 0,952 dan 0,048, data akhir n=20
hingga mesin tersebut mengalami kerusakan untuk R(t) dan F(t) adalah 0,048 dan 0,952.
kembali.
Pada waktu mesin beroperasi yang
Menentukan Nilai β
pertama kami mendapatkan waktu 1584 jam
Dalam menentukan nilai β titik
atau selama 66 hari, 10 minggu dan 2 bulan
yang dimulai pada tanggal 24 November 2008 perpotongan garis berada di antara nilai β = 2,0
(mesin setelah diperbaiki dan mulai beroperasi dan β = 1,5 dimana nilai terbawah β = 0,5. Titik
kembali) hingga tanggal 14 Februari 2009 perpotongan garis tepat berada di atas nilai β =
(mesin mengalami kerusakan kembali dan 1,7 dan di bawah nilai β = 1,8 dan setelah
mulai diperbaiki). Mesin diperbaiki dan dirinci kembali titik perpotongan garis tersebut
breakdown selama 14 hari, sehingga pada berada pada nilai β = 1,75.
tanggal 08 Desember 2008 mesin dapat
𝝁𝝁
beroperasi kembali seperti sebelumnya. Hal ini Perhitungan Nilai
𝜼𝜼
berlangsung terus-menerus selama 20 kali 𝜇𝜇
Nilai yang didapat adalah 0,89, dimana
waktu mesin beroperasi dari mesin setelah 𝜂𝜂
diperbaiki dan dapat beroperasi hingga mesin nilai tersebut didapat dari titik perpotongan
𝜇𝜇
tersebut mengalami kerusakan kembali dan garis yang berada diantara nilai atas titik
𝜂𝜂
waktu yang keseluruhan untuk 20 data yang 𝜇𝜇
perpotongan garis = 0,8855 dan nilai bawah
didapat adalah selama 5 tahun yaitu dimulai 𝜂𝜂
pada akhir tahun 2008 (08 Desember 2008) titik perpotongan garis = 0,90. Hasil
𝜇𝜇
hingga akhir 2014 (24 September 2012). pengurangan nilai bawah dengan atas titik
𝜂𝜂
perpotongan garis = 0,89 dengan jumlah garis
Perhitungan F(t) dan R(t) 𝜇𝜇
antara nilai bawah dengan atas titik
Berdasarkan waktu mesin beroperasi 𝜂𝜂
(TBF) yang didapat sebanyak 20 data, dimana perpotongan garis = 6, setelah kedua nilai
ke-20 data tersebut masih acak dan diurutkan tersebut didapat maka hasil pengurangan
berdasarkan tanggal kejadian. Untuk melakukan sebelumnya dibagi dengan jumlah garis yang
𝜇𝜇
perhitungan F(t) dan R(t) data harus diurutkan hasilnya 0,00075. Untuk mencari nilai maka,
𝜂𝜂
mulai dari data yang terkecil (480 jam) hingga 𝜇𝜇
nilai atas titik perpotongan garis = 0,8855
data yang terbesar (3528 jam), kemudian data 𝜂𝜂
tersebut barulah dapat diolah dan perhitungan ditambah dengan hasil perkalian nilai = 0,00075
𝜇𝜇
pertama yang dilakukan adalah perhitungan R(t) dengan hasil nilai adalah 0,89.
𝜂𝜂
dengan pembagian hasil pengurangan jumlah
data (20 data) dengan data ke-n (n = 1,2,3,...,20) Perhitungan Nilai 𝝁𝝁

106
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 2, 102 – 109

Nilai 𝜇𝜇 didapatkan dari hasil perkalian 1924 hrs dan untuk nilai s adalah s = 980 hrs.
𝜇𝜇
antara nilai = 0,89 dengan nilai 𝜂𝜂 = 2200 dan Pada nilai theoretical distribution parameters
𝜂𝜂 𝜇𝜇 𝜎𝜎
hasil nilai 𝜇𝜇 = 1958 jam. terdapat nilai η = 2200, β = 1,75, = 0,89, =
𝜂𝜂 𝜂𝜂
0,48 (hasil bagi dari nilai 𝜎𝜎 = 1056 dibagi
Perhitungan Nilai Uji Kebenaran Grafik dengan nilai η = 2200), nilai 𝜇𝜇 sama dengan
𝜇𝜇
Nilai uji kebenaran grafik atau Δ dicari nilai MTBF dimana nilai = 0,89 dikalikan
𝜂𝜂
dengan hasil pengurangan anatara nilai 𝜇𝜇 =
dengan nilai η = 2200, maka hasilnya adalah
1958 dengan nilai 𝑥𝑥̅ = 1924 yang hasilnya
1958 hrs, dan yang terakhir adalah Reliability
adalah 1, kemudian dibagi dengan nilai 𝑥𝑥̅ = 1,75
−𝑡𝑡
1924 dengan hasil 0,0172 dan dikalikan dengan Function 𝑅𝑅(𝑡𝑡) = 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 � � .
2200
100% maka hasil nilai uji kebenaran grafik
adalah 0,07391~1,72%. Pada hasil perhitungan Grafik Hubungan 𝜷𝜷 dengan MDT
nilai uji kebenaran grafik harus berada pada Pada grafik ini terdapat garis diagonal
rentang nilai 0% < x < 20% dan pada saat ini dimulai dari titik (x;y) yaitu (MDT(2)/MDT(1));
nilai uji kebenaran grafik yang ada beda pada β) terbawah hingga garis diagonal tersebut
(0% < 1,72% < 20%) nilai yang didapat melintang ke atas ke arah kanan, dari garis
terbilang sangat kecil yang mengindikasikan diagonal tersebut terdapat dua daerah yang
bahwa semakin kecil nilai uji kebenaran grafik terbentuk dimana pada daerah di atas garis
dan mendekati nilai 0% maka nilai yang diagonal merupakan daerah schedule overhauls
dihasilkan pada pengolahan data akan semakin dan pada daerah kedua yang berada di bawah
lebih valid. Apabila nilai uji kebenaran grafik garis diagonal merupakan daerah repair or
berada dibawah 0% atau lebih besar dari 20% replace only at failure (perbaikan atau ganti
maka data yang didapat terbilang tidak valid hanya pada kegagalan). Kedua daerah ini
dan perlu dilakukan penambahan atau memiliki sifat yang berbeda satu sama lain,
pengambilan data kembali. pada daerah pertama yaitu schedule overhauls
mengindikasikan bahwa titik plot yang
Perhitungan Nilai Reliability Function dihasilkan berdasarkan perhitungan berada di
Nilai Reliability Function atau R(t) Δ daerah ini, maka perlu dilakukan service besar
yang ada sebelumnya apabila nilai –t belum atau perawatan secara besar (penggantian mesin
diketahui maka nilai akhir untuk Reliability lama ke mesin baru apabila diperlukan),
Function masih dalam bentuk rumus yang berbeda dengan daerah kedua yaitu daerah
didapat dari hasil perkalian nilai exp = 2,7180 repair or replace only at failure berada di
dengan hasil bagi antara nilai –t dengan nilai 𝜂𝜂 bawah garis kurva yang mengindikasikan
= 2200 yang sudah dipangkatkan sebelumnya bahwa titik plot yang dihasilkan berdasarkan
dengan nilai β = 1,75. Nilai –t diketahui adalah perhitungan berada di daerah ini, maka hanya
2500 maka hasil bagi nilai –t dengan nilai 𝜂𝜂 perlu dilakukan perbaikan skala kecil saja atau
adalah 0,984 yang kemudian dipangkatkan penggantian part kecil yang mengalami
dengan nilai β yang hasilnya menjadi 1,14 dan kerusakan.
pada tahap akhir barulah dikalikan dengan nilai Pada data yang didapat letak plot berada
exp, maka nilai Reliability Function adalah 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀(2) 5
pada daerah pertama dengan nilai = =
3,09825. 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀(1) 16
0,3125 sebagai sumbu x dan nilai β = 1,75
Analysis of Failures sebagai sumbu y, maka berdasarkan data yang
Pada tahap analysis of failures ini didapat pada daerah pertama yaitu schedule
dilakukan setelah data TBF diurutkan, overhauls mengindikasikan bahwa titik plot
perhitungan baik perhitungan F(t) dan R(t) serta yang dihasilkan berdasarkan perhitungan berada
standar deviasi telah dihitung sebelumnya, di daerah ini, maka perlu dilakukan service
maka diketahuilah hasil observations data, besar atau perawatan secara besar (penggantian
dimana pada sampel statistik terdapat nilai 𝑋𝑋� = mesin lama ke mesin baru apabila diperlukan).

107
Pemeliharaan Circulating Water Pumps pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok 1
PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Popy Yuliarty dan Fachrurrozi

Gambar 3. Curve to Determine If an Optimal Overhaul Interval Exist

Gambar 4. Curve to Find Optimum Overhaul Interval

Grafik untuk Menemukan Selang Perbaikan 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀(2) 5


sumbu x nya dan nilai = = 0,3125
Optimal 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀(1) 16

Pada grafik ini terdapat garis diagonal sebagai sumbu y nya. Untuk mengetahui waktu
dimulai dari titik (x;y) yaitu (𝛧𝛧 = overhaul dari mesin filler maka perlu dilakukan
𝛵𝛵𝛵𝛵−𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 perhitungan waktu overhaul itu sendiri dengan
;MDT(2)/MDT(1)) terbawah hingga 𝛵𝛵𝛵𝛵−𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀
𝜎𝜎 menggunakan rumus 𝛧𝛧 = yang
garis diagonal tersebut melintang ke atas ke 𝜎𝜎
arah kanan, namun berbeda pada grafik berubah menjadi Zσ = To – MTBF dan pada
sebelumnya selain tidak membentuk dua daerah tahap akhir adalah mencari nilai To nya maka
yang berbeda garis diagonal melintang yang ada rumusnya menjadi To = MTBF + Zσ, dimana
juga cenderung melambung ke atas dan plot nilai MTBF = 1958Z = 0,89, dan nilai σ = 980.
yang dibuat akan selalu berada pada garis yang Hasil perhitungan nilai To adalah 1085 jam (45
ada. Berdasarkan data yang ada plot yang hari) waktu turun mesin yang andal yang harus
terbentuk berada di nilai Z = – 0,89 (yang dilakukan oleh seorang maintenance.
didapat dari tabel Distribusi Frekuensi) sebagai

108
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 2, 102 – 109

KESIMPULAN [4]. Maggard, Bil.N.P.E, 1992, TPM


Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa Maintenance Operations That Works, The
perlu dilakukan service besar atau perawatan Theory and Design of TPM, A Guide For
secara besar. Dan berdasarkan hasil analisis Implementing TPM, TPM Press, Inc.,
dengan nilai MTBF, Z dan standar deviasi USA.
waktu perbaikan atau overhaul mesin [5]. Nakajima, Seiichi, 1994, Maintenance
Circulating water pumps adalah 1058 jam atau Management, Productivity Press, Inc.,
45 hari. Cambridge, Massachusetts.
[6]. Nakajima, Seiichi dan Benjamin, S.B,
DAFTAR PUSTAKA 1989, TPM Development Program
[1]. Nakajima, Seiichi, 1988, Introduction to Implementing Total Productive
Total Productive Maintenance, Maintenance, Productivity Press, Inc.,
Productivity Press, Inc., Cambridge, Cambridge, Massachusetts.
Massachusetts.
[2]. Moubray, John, 1997, Reliability
Centered Maintenance, Second Edition,
Penerbit Industrial Press Inc, New York.
[3]. Kathleen, E.M, 1999, TPM : A Contextual
View, Journal of Operation Management
17, Minneapolis, USA.

109

Anda mungkin juga menyukai