Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan
Dosen : Tamy Ali Januarty M.M,S.E
Disusun oleh :
Kelas : Akuntansi-C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat serta
salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa manusia kejalan yang benar.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Analisis Laporan
Keuangan” Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana.
Tidak lupa kami berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi terwujudnya makalah yang lebih baik lagi dan pemahaman serta ilmu yang
didapat semakin bertambah.
Bandung,Oktober 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
2.5 Tujuan Analisis Sekuritas Investasi………………………………………….13
2.6 Akuntansi Metode Ekuitas …………………………………………………..13
2.7 Implikasi Analisis atas Investasi AntarPerusahaan ………………………….14
2.8 Penggabungan Usaha ………………………………………………………..15
2.9 Akuntansi Penggabungan Usaha ………………………….…………………15
2.10 Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha ………………..……….19
2.11 Pilihan Nilai Wajar …………………………………………………………20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang lalu. Hasil analisis tersebut akan sangat penting artinya untuk penyusunan
kebijaksanaan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Keterangan
yang diperoleh akan membantu manajemen dalam memilih dan menentukan
cara pengawasan yang lebih efektif, memilih dan menentukan kebijaksanaan
dalam pembelian, penjualan, dan pembelanjaan yang akan dilakukan di waktu
yang akan datang. Dengan analisis tersebut akan diketahui efisiensi
penggunaan modal, diketahui tingkat perputaran modal dalam berbagai aktiva,
dan diketahui penggunaan modal dengan sumber-sumbernya.
Pemilik perusahaan, (untuk perusahaan di mana pimpinan diserahkan
kepada orang lain) sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan. Dari analisisnya, pemilik dapat menilai berhasil tidaknya
manajemen dalam memimpin perusahaannya. Karena hasil-hasil, stabilitas,
serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi
manajemennya, jika hasil-hasil yang dicapai manajemennya tidak memuaskan,
maka para pemilik dapat menentukan sikap, misalnya mengganti
manajemennya atau menjual saham-sahamnya.
Para kreditur juga berkepentingan dengan laporan keuangan dari
perusahaan di mana mereka memberikan pinjaman-pinjaman. Mereka merasa
berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada
perusahaan. Mereka perlu mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan
jangka pendek (likuiditas), stabilitas, dan profitabilitas dari perusahaan,
sebelum mereka memutuskan untuk meberi atau memperluas kreditnya. Untuk
kreditur jangka panjang, analisis laporan keuangan diperlukan terutama untuk
mengetahui jaminan investasinya, prospek keuntungan di masa mendatang,
dan perkembangan perusahaan selanjutnya, dan lain-lain.
2
e. Bagaimana Akuntansi Metode Ekuitas?
f. Bagaimana Akuntansi Penggabungan Usaha?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Akuntansi untuk Sekuritas Investasi
Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFAS 115. Standar ini
berbeda dengan prinsip lower-of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa
investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai
wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh
(kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan
(investee company). Hal ini berarti bahwa tidak seperti aset lainnya, sekuritas
investasi dapat dinilai dengan nilai pasar meskipun nilai pasar ini melebihi
biaya perolehan.
Nilai wajar (fair value) aset merupakan harga tukar aset dalam suatu
transaksi normal saat ini antara pihak yang bersedia. Jika suatu aset bisa
diperdagangkan, nilai wajarnya dapat langsung ditetapkan dari publikasi harga
pasarnya. Jika tidak ada publikasi harga pasar untuk suatu aset, nilai wajar
ditentukan berdasarkan biaya historis.
Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya.
Tampilan 2.1 menyajikan berbagai kemungkinan klasifikasi sekuritas
investasi. Sekuritas dalam kelompok besar terbagi atas sekuritas utang dan
sekuritas ekuitas. Sekuritas utang selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan
tujuan investasinya. Sebaliknya, sekuritas ekuitas diklasifikasikan berdasarkan
jumlah kepemilikan, yaitu jumlah kepemilikan investor dan selanjutnya
pengaruh atau kendali pada perusahaan yang diinvestasi (investee). Sekuritas
ekuitas yang tidak mencerminkan kepemilikan pada perusahaan yang
diinvestasi yang cukup signifikan kemudian dibedakan berdasarkan tujuan
investasi. Oleh karena akuntansi investasi pada sekuritas utang dan sekuritas
ekuitas berbeda, masing-masing akan dijelaskan secara terpisah.
5
Tampilan 2.1
Klasifikasi Sekuritas Investasi
Sekuritas Investasi
7
2.3 Sekuritas Utang
Sekuritas utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain.
Misalnya obligasi pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel bayar,
dan utang yang dapat dikonversi. Sekuritas utang dikelompokkan dalam
kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk
dijual. Panduan akuntansi sekuritas utang berbeda, tergantung dari jenis
sekuritas.
Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity
securities) - HTM Securities, merupakan sekuritas utang yang ingin dan
mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh
tempo dalam jangka waktu pendek (di mana mereka diklasifikasikan
sebagai aset lancar) atau jangka panjang (di mana mereka diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar). Perusahaan melaporkan sekuritas dimiliki
hingga jatuh tempo jangka pendek (jangka panjang) di neraca pada biaya
perolehan (biaya perolehan setelah amortasi). Tidak ada keuntungan atau
kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai
pendapatan. Pendapatan bunga serta keuntungan dan kerugian yang telah
direalisasi, termasuk amortasi premium atau diskon untuk sekuritas jangka
panjang, diakui sebagai pendapatan. Klasifikasi sekuritas yang dimiliki
hingga jatuh tempo ini digunakan hanya untuk sekuritas utang.
Sekuritas yang Diperdagangkan
Sekuritas yang diperdagangkan (trading securities) merupakan
utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang dibeli dengan
tujuan akan dikelola secara aktif dan dijual untuk mendapat keuntungan
pada jangka waktu dekat. Sekuritas yang diperdagangkan adalah aset
lancar. Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap
tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
(perubahan nilai wajar sekuritas yang dimiliki) dan keuntungan atau
8
Tampilan 2.2
Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Utang
AKUNTANSI
LAPORAN LABA RUGI
Keuntungan/Kerugian
Kelompok Deskripsi Neraca belum direalisasi Lainnya
9
kerugian yang telah direalisasi (keuntungan atau kerugian pada saat
penjualan) termasuk pada penghitungan laba bersih. Pendapatan bunga
dari sekuritas diperdagangkan dalam bentuk utang ini dicatat saat
terjadinya. (Pendapatan dividen dari sekuritas ekuitas diperdagangkan
diakui saat terjadinya.) Klasifikasi perdagangan digunakan untuk sekuritas
utang maupun ekuitas.
Sekuritas Tersedia untuk Dijual
Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sell securities)
merupakan sekuritas utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh)
yang tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh
tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tidak
lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat
menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai
wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan
sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen
pendapatan komprehensif. Pada sekuritas tersedia untuk dijual,
pendapatan bunga, termasuk amortasi premium atau diskon sekuritas
jangka panjang, dicatat saat terjadinya, (Pada sekuritas ekuitas tersedia
untuk dijual, dividen dicatat sebagai penghasilan saat terjadinya).
Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi dicatat sebagai bagian laba
bersih. Klasifikasi sekuritas-tersedia-untuk-dijual digunakan untuk
sekuritas utang maupun ekuitas.
Perubahan Kelompok Investasi
Saat niat atau kemampuan manajemen untuk meneruskan tujuan
memiliki sekuritas investasi berubah secara signifikan, sekuritas tersebut
harus direklasifikasi (dipindahkan pada kelompok lain). Umumnya,
sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki hingga jatuh
tempo” tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada
keadaan luar biasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam
peringkat kredit, atau kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari
kelompok “tersedia untuk dijual” menjadi “diperdagangkan” biasanya
10
juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan antar kelompok ini
terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya. Nilai wajar ini
memastikan bahwa perusahaan yang mengubah kelompok sekuritas secara
langsung mengakui nilai wajar (pada laporan laba ruginya). Hal ini juga
mengurangi kesempatan perusahaan untuk menyembunyikan perubahan
nilai wajar dengan mengubah sekuritas menjadi kelompok lain yang tidak
mengakui perubahan nilai wajar sebagai bagian laba bersih. Tampilan 2.3
memberikan ringkasan akuntansi perubahan kelompok investasi.
11
Tampilan 2.3
Akuntansi untuk Perubahan Kelompok Investasi Sekuritas
PERUBAHAN
Dampak terhadap Penilaian Dampak terhadap Laporan
Dari Menjadi Aset di Neraca Laba Rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Aset dilaporkan berdasarkan Keuntungan atau kerugian
nilai wajar, bukan amortasi belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
komprehensif
Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian
belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
bersih
Tersedia untuk dijual Diperdagangkan serius Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian
belum direalisasi pada tanggal
perubahan diakui dalam laba
bersih
Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tidak ada pengaruh saat Keuntungan atau kerugian
perubahan; namun, pada masa belum direalisasi pada tanggal
depan aset dinilai pada biaya perubahan, dan dimasukkan
perolehan setelah amortasi, dalam laba komprehensif
bukan berdasarkan nilai wajar
10
Tampilan 2.4
Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Ekuitas
TIDAK PENGARUH
Pihak yang
Ciri Tersedia untuk Dijual Diperdagangkan Pengaruh Signifikan mengendalikan
Kepemilikan Kurang dari 20% Kurang dari 20% Antara 20%-50% Di atas 50%
Tujuan Investasi jangka panjang Investasi jangka pendek Besar pengendalian Pengendalian usaha
atau menengah atau diperdagangkan terhadap perusahaan seluruhnya
11
Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau
kurang dari 20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yang
diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh. Pada kasus ini,
investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas
perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai
sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan
kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan
pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang sama.
Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%
Kepemilikan saham, meskipun kurang dari 50% saham dengan hak
suara, dapat memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi secara
signifikan aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi. Pembuktian atas
kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh signifikan terhadap
aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi diperlihatkan dalam berbagai
cara seperti, perwakilan dan partisipasi manajemen atau perundingan yang
berpengaruh sebagai hasil dari hubungan berdasarkan berdasarkan
perjanjian. Jika tidak terdapat bukti yang berlawanan, investasi (langsung
atau tidak langsung) sebesar 20% atau lebih (tetap kurang dari 50%) atas
saham dengan hak suara perusahaan yang diinvestasi diasumsikan
memiliki pengaruh signifikan. Investor memperlakukan investasi ini
dengan metode ekuitas.
Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk
mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian
menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba
(atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi
akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari perusahaan
yang diinvestasi.
Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%
Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai pihak yang
mengendalikan (controlling investment) - di mana investor disebut
12
sebagai induk perusahaan (holding company) dan perusahaan yang
diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan
lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi.
13
2. Rugi Anak Perusahaan
Laba-rugi xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan*rugi perusahaan anak)
3. Dividen Anak Perusahaan
Piutang dividen/kas xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan*dividen perusahaan anak)
14
perusahaan investasi yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak tercatat
dalam neraca investor.
o Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.
Cadangan ini bergantung pada tindakan dan tujuan induk perusahaan.
Praktik saat ini mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan ditransfer
ke induk perusahaan, sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk
perusahaan di tahun berjalan.
2.8 Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal ini
terjadi bila sebuah perusahaan mengakuisisi sebagian besar sekuritas ekuitas
satu perusahaan lain atau lebih. Beberapa alasan ekonomis penggabungan
usaha adalah:
1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi,
jaringan pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.
2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
3. Memperkuat manajemen.
4. Meningkatkan efisiensi operasi.
5. Mendorong diversifikasi.
6. Mempercepat masuk ke pasar.
7. Mencapai skala ekonomi.
8. Memperoleh manfaat pajak.
15
o Laporan Keuangan Konsolidasi
Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak
perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan konsolidasi
mengabaikan identitas legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak
perusahaan karena alasan “substansi ekonomi”.
o Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan
keuangan yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban,
pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan
laporan keuangan perusahaan induk. Langkah kedua adalah mengeliminasi
transaksi antarperusahaan untuk menghindari perhitungan ganda atau laba
yang diakui prematur.
Efek bersih dari konsolidasi pada neraca adalah melaporkan akuisisi anak
perusahaan pada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Hasil penilaian aset
berwujud anak perusahaan dan aset tidak berwujudnya yang dapat
diidentifikasi, dilaporkan pada pos yang terpisah. Selisih antara harga
pembelian dengan harga wajar pasar aset yang dapat diidentifikasi tersebut
dicatat sebagai goodwill.
Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset
tidak berwujud diakui. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat
terbatas sehingga diamortisasi setiap tahun.
o Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunana nilai/ impairment.
Penelaahan ini merupakan proses yang meliputi perbandingan antara nilai
pasar wajar dengan nilai bukunya dalam akun investasi.
16
wajar pada tanggal pembelian dan dinilai ulang secara berkala setiap kuartal
agar dapat merefleksikan kinerja aktual. Sehingga akan diperoleh volatilitas
laba ketika pertimbangan kontinjen dinilai ulang.
o Alokasi Total Biaya
SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai
kategori aset tak berwujud yang spesifik, meliputi:
1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.
2. Kesepakatan untuk tidak bersaing.
3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan seni artistik.
4. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual.
5. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang/ formula
rahasia, dan aset lain yang terkait dengan teknologi.
o Penelitian dan Pengembangan dalam Proses
Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai litbang
yaitu dengan menilai aset IPR&D perusahaan yang diakuisisi sebelum
menghapusnya. Dengan adanya insentif untuk menghindari pengakuan IPR&D
sebagai goodwill, perusahaan menilai IPR&D setinggi mungkin untuk
meningkatkan penghapusan, atau mengurangi amortisasi goodwill.
Penghapusan sepeti itu akan menimbulkan masalah kualitas laba jika IPR&D
disajikan overstated karena hal tersebut akan merendahkan aset dan
meninggikan pengembalian ekuitas (dan aset).
o Utang dalam Laporan Konsolidasi
Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan, kreditor
memiliki jaminan sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan
potensial. Untuk menilai keamanan kewajiban, analisis kita harus mempelajari
laporan keuangan masing- masing perusahaan.
o Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak
IPO menjasi hal yang umum dilakukan anak perusahaan karena perusahaan
berusaha mendapatkan laba yang tidak diakui dalam nilai saham anak
perusahaannya, dan pada saat yang sama mempertahankan pengendalian atas
anak perusahaan.
17
o Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi
Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di tengah tahun, perusahaan hanya
melaporkan ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari
tanggal akuisisi ke depan. Terdapat dua metode untuk mencapai hal tersebut:
1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan
penjualan, beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya
penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba
sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan
dalam laba bersih konsolidasi.
o Push Down Accounting
Harga perolehan perusahaan A untuk mengakuisisi perusahaan B harus
“didorong turun” dan digunakan untuk membentuk basis akuntansi yang baru
dalam laporan keuangan perusahaan B yang terpisah. SEC mengakui bahwa
kehadiran utang publik, saham preferen atau kepemilikan minoritas yang
signifikan dalam anak perusahaan dapat berdampak pada kemampuan induk
perusahaan untuk mengendalikan kepemilikan. Dalam kasusu ini, SEC tidak
memaksakan untuk menerapan Push Down Accounting.
o Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Laporan keuangan masing- masing perusahaan yang membentuk entitas
yang lebih besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat
diperbandingkan.
2. Laporan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di
masing- masing perusahaan.
3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk seringkali digabungkan
dengan perusahaan yang kondisi keuangannya kuat sehingga mengaburkan
analisis.
4. Tingkat transaksi antar perusahaan tidak dapat diketahui.
5. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi
menimbulkan masalah khusus bagi analis.
18
o Konsekuensi Akuntansi Goodwill
Pengukuran nilai sisa goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial.
Sebagai contoh, pembayaran karena kesalahan estimasi, persaingan tender
yang ketat, atau kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor tertelan
dalam goodwill.
19
5. Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh
periode yang dilaporkan.
20
pedoman dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian wajar dan SFAS
159 merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang
lebih luas. Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajar masih terbatas
pada aset dan kewjiban keuangan - seperti surat berharga atau instrumen utang
- terdapat indikasi bahwa adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian
wajar untuk semua aset dan kewajiban - termasuk aset dan kewajiban operasi -
mungkin dilakukan di masa depan.
Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan
secara selektif sekuritas-yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo dan sekuritas-
tersedia-untuk-dijual pada nilai wajar. Jika sebuah perusahaan memilihi pilihan
lain, akuntansi untuk sekuritas-tersedia-untuk-dijual dan sekuritas-yang-
dimiliki-hingga-jatuh-tempo akan sama dengan dicatat dalam sekuritas yang
diperdagangkan dibawah peraturan SFAS 115. Terutama, untuk semua saham
investasi (diperdagangkan, tersedia-untuk-dijual, dimiliki-hingga-jatuh-
tempo), (1) nilai tercatat pada neraca merupakan nilai wajar, dan (2) semua
keuntungan dan kerugian yang tidak diakui akan dimasukkan dalam laba
bersih. Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara selektif dan sukarela pada
kelompok sekuritas manapun yang dipilih perusahaan, tapi sekali nilai wajar
telah dipilih untuk suatu kelompok tertentu, perusahaan tidak dapat mengubah
pilihan tersebut.
Pilihan nilai wajar tidak tersedia untuk investasi ekuitas yang perlu
dikonsolidasi. Selain itu, juga tidak diperbolehkan sekuritas tersebut untuk
mengaplikasikan akuntansi metode ekuitas.
21
BAB III
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam, K. R., Wild, John J., dan Halsey, Robert F.; 2005, Financial
Statement Analysis, Edisi 8 Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.
2. Subramanyam, K. R., dan Wild, John J.; 2010, Financial Statement Analysis,
Edisi 10 Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
3. Jumingan, 2009, Analisis Laporan Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
4. Mamduh M. Hanafi, 2000, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
23