Anda di halaman 1dari 2

BAB III PEMBAHASAN

Pasien Tn. S, laki-laki 59 tahun, rujukan dari RSUD lubuk basung datang ke IGD RSUP

dr. M. Djamil Padang dengan keluhan nyeri dada khas infark sejak 4,5 jam yang lalu sebelum

masuk rumah sakit. Nyeri dada dirasakan berat dipertengahan dada, menjalar ke punggung dan

lengan kiri. Nyeri dada muncul tiba-tiba saat beraktivitas dengan durasi > 30 menit. Nyeri tidak

berkurang dengan istirahat. Nyeri dada disertai keringat dingin dan mual. Riwayat nyeri dada

sebelumnya tidak ada, sesak napas tidak ada, berdebar-debar tidak ada. Dirumah sakit

sebelumnya pasien telah mendapat loading aspilet 160 mg, clopidogrel 300 mg, ISDN sebanyak

2x1 tablet dan drip dopamin.

Nyeri dada merupakan salah satu keluhan akut tersering pada pasien. Nyeri dada dapat

disebabkan oleh penyakit jantung atau non jantung seperti keluhan gastroesofageal, keluhan

pulmonal, keluhan muskuloskeletal dan herpes zoster. Dari studi epidemiologi, 50% keluhan

nyeri dada disebabkan oleh penyakit jantung dan harus dibedakan apakah nyeri dada tersebut

merupakan nyeri dada karena iskemia seperti pada sindrom koroner akut, stenosis aorta,

kardiomiopati hipertrofi dan spasme koroner atau non iskemia seperti perikarditis, diseksi aorta,

dan prolaps katup mitral. Diagnosis nyeri dada pada pasien dapat dibedakan berdasarkan

karakteristik nyeri yang dirasakan pasien meliputi lokasi, durasi, penjalaran, kualitas serta gejala

lain yang menyertai keluhan nyeri dada tersebut.1

Nyeri dada yang dirasakan oleh pasien merupakan nyeri dada angina dengan karakteristik

nyeri dada retrosternal yang terasa berat, dideskripsikan sebagai sensasi ditekan atau ditarik

dengan penjalaran ke lengan kiri, leher atau rahang bawah. Nyeri dada dirasakan lebih dari 20

menit. Puncak nyeri terasa meningkat perlahan-lahan. Keluhan nyeri dada dapat diikuti dengan

keluhan diaphoresis (keringat dingin), dispnea, kelelahan dan pusing, berdebar-debar,

kebingungan akut, gangguan pencernaan, mual dan muntah.2,3 Diagnosis utama dengan gejala
nyeri dada disebabkan kelainan jantung meliputi Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit aorta

thorakal, dan penyakit perikardium.4 Diagnosis penyakit pericardium seperti perikarditis dapat

disingkirkan karena nyeri dada perikarditis memburuk ketika berbaring dan ketika inspirasi serta

nyeri dada hanya dirasakan dibagian kiri serta dipengaruhi oleh denyut jantung.5 Diagnosis

penyakit aorta seperti diseksi aorta belum dapat disingkirkan karena nyeri dada pada diseksi

aorta umumnya dideskripsikan sebagai nyeri hebat, onsetnya mendadak, dengan intensitas

maksimum saat awal timbulnya.6 Nyeri bersifat tajam, digambarkan seperti dirobek, disayat atau

ditusuk.7 Lokasi nyeri ditoraks anterior (khas pada diseksi tipe A) atau antara kedua scapula

(diseksi tipe B). nyeri dapat menjalar mengikuti perluasan diseksi sepanjang aorta pada toraks

dan abdomen.7

Anda mungkin juga menyukai