Pasien Tn. S, laki-laki 59 tahun, rujukan dari RSUD lubuk basung datang ke IGD RSUP
dr. M. Djamil Padang dengan keluhan nyeri dada khas infark sejak 4,5 jam yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri dada dirasakan berat dipertengahan dada, menjalar ke punggung dan
lengan kiri. Nyeri dada muncul tiba-tiba saat beraktivitas dengan durasi > 30 menit. Nyeri tidak
berkurang dengan istirahat. Nyeri dada disertai keringat dingin dan mual. Riwayat nyeri dada
sebelumnya tidak ada, sesak napas tidak ada, berdebar-debar tidak ada. Dirumah sakit
sebelumnya pasien telah mendapat loading aspilet 160 mg, clopidogrel 300 mg, ISDN sebanyak
Nyeri dada merupakan salah satu keluhan akut tersering pada pasien. Nyeri dada dapat
disebabkan oleh penyakit jantung atau non jantung seperti keluhan gastroesofageal, keluhan
pulmonal, keluhan muskuloskeletal dan herpes zoster. Dari studi epidemiologi, 50% keluhan
nyeri dada disebabkan oleh penyakit jantung dan harus dibedakan apakah nyeri dada tersebut
merupakan nyeri dada karena iskemia seperti pada sindrom koroner akut, stenosis aorta,
kardiomiopati hipertrofi dan spasme koroner atau non iskemia seperti perikarditis, diseksi aorta,
dan prolaps katup mitral. Diagnosis nyeri dada pada pasien dapat dibedakan berdasarkan
karakteristik nyeri yang dirasakan pasien meliputi lokasi, durasi, penjalaran, kualitas serta gejala
Nyeri dada yang dirasakan oleh pasien merupakan nyeri dada angina dengan karakteristik
nyeri dada retrosternal yang terasa berat, dideskripsikan sebagai sensasi ditekan atau ditarik
dengan penjalaran ke lengan kiri, leher atau rahang bawah. Nyeri dada dirasakan lebih dari 20
menit. Puncak nyeri terasa meningkat perlahan-lahan. Keluhan nyeri dada dapat diikuti dengan
kebingungan akut, gangguan pencernaan, mual dan muntah.2,3 Diagnosis utama dengan gejala
nyeri dada disebabkan kelainan jantung meliputi Penyakit Jantung Iskemik, Penyakit aorta
thorakal, dan penyakit perikardium.4 Diagnosis penyakit pericardium seperti perikarditis dapat
disingkirkan karena nyeri dada perikarditis memburuk ketika berbaring dan ketika inspirasi serta
nyeri dada hanya dirasakan dibagian kiri serta dipengaruhi oleh denyut jantung.5 Diagnosis
penyakit aorta seperti diseksi aorta belum dapat disingkirkan karena nyeri dada pada diseksi
aorta umumnya dideskripsikan sebagai nyeri hebat, onsetnya mendadak, dengan intensitas
maksimum saat awal timbulnya.6 Nyeri bersifat tajam, digambarkan seperti dirobek, disayat atau
ditusuk.7 Lokasi nyeri ditoraks anterior (khas pada diseksi tipe A) atau antara kedua scapula
(diseksi tipe B). nyeri dapat menjalar mengikuti perluasan diseksi sepanjang aorta pada toraks
dan abdomen.7