Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Penyakit kanker dapat didefinisikan berdasarkan empat karakteristik, yang dapat menjelaskan
bagaimana sel kanker belaku berbeda dengan sel normal.

1. Klonalitas : Kanker berasal dari perubahan genetik yang terjadi pada sebuah sel, yang kemudian
berploriferasi membentuk sel ganas.

2. Autonomi : Pertumbuhan tidak teratur dengan benar oleh pengaruh biokimia dan fisik normal
dalam lingkungan.

3. Anaplasia : Tidak terdapat diferensiasi sel yang normal dan terkoordinasi

4. Metastasis : Sel kanker memiliki kemampuan tumbuh secara tidak kontinyu dan menyebar ke
bagian tubuh lain (Mendelsohn 2000).

Etiologi dan Patofisiologi Kanker

Faktor lingkungan merupakan penyebab kejadian kanker sebesar 80-85%, sedangkan sekitar 10-15%
disebabkan oleh kesalahan replikasi dan genetika, dan diyakini sepertiga dari kanker berhubungan
dengan diet (Damayanthi 2008).

Semua kanker bermula dari sel, yang merupakan unit dasar kehidupan tubuh. Untuk memahami
kanker, sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi ketika sel-sel normal menjadi sel kanker.
Tubuh terdiri dari banyak jenis sel. Sel-sel tumbuh dan membelah secara terkontrol untuk
menghasilkan lebih banyak sel seperti yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh sehat. Ketika sel
menjadi tua atau rusak, mereka mati dan diganti dengan sel-sel baru. Kematian sel terprogram ini
disebut apoptosis, dan ketika proses ini rusak, kanker mulai terbentuk. Sel dapat mengalami
pertumbuhan yang tidak terkendali jika ada kerusakan atau mutasi pada DNA. Empat jenis gen yang
bertanggung jawab untuk proses pembelahan sel yaitu onkogen yang mangatur proses pembahagian
sel, gen penekan tumor yang menghalang dari pembahagian sel, suicide gene yang kontrol apoptosis
dan gen DNA-perbaikan menginstruksikan sel untuk memperbaiki DNA yang rusak. Maka, kanker
merupakan hasil dari mutasi DNA onkogen dan gen penekan tumor sehingga menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkendali (National Cancer Institute, 2009).

Sel-sel tambahan ini dapat membentuk massa jaringan yang disebut tumor. Namun, tidak semua
jenis tumor itu kanker. Tumor dapat dibagikan sebagai tumor jinak dan ganas di mana yang jinak
dapat dihapus dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain manakala tumor ganas merupakan kanker
yang dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Beberapa kanker tidak
membentuk tumor misalnya leukemia (National Cancer Institute, 2009)

Menurut Krinke (2005) Fase transformasi sel normal menjadi sel kanker adalah sebagai berikut :
1. Aktivasi. Beberapa bahan kimia dan/atau radiasi dapat memicu perubahan sel. Dalam proses yang
normal, tubuh seseorang dapat menghilangkan zat-zat berbahaya, dalam beberapa kasus substansi
menetap dan menempel pada DNA dalam sel.

2. Inisiasi. DNA berubah atau bermutasi dalam sel yang disalin. Jika itu terjadi dalam DNA tertentu,
ini akan membuat sel lebih sensitif terhadap zat berbahaya dan/atau radiasi.

3. Promosi. Ketika sel menjadi sensitif, promotor mendorong sel-sel membelah dengan cepat. Jika
urutan normal dari DNA rusak, gumpalan sel abnormal mengikat bersama untuk membentuk suatu
masa atau tumor.

4. Progresi. Sel-sel terus berkembang biak dan menyebar ke jaringan terdekat. Jika mereka
memasuki sistem getah bening, sel-sel abnormal akan diangkut ke organ tubuh lain.

5. Pembalikan. Tujuan dari pembalikan adalah untuk mencegah perkembangan kanker atau untuk
memblokir salah satu dari keempat tahap pertama.

Gejala

Menurut Corwin (2001), Wilson (2003), dan Escott (2008), terdapat beberapa gejala kanker yag
secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami, yaitu :

a. Kanker paru-paru Batuk persisten, dispnea, nyeri pleura (dada), hemoptisis (batuk berdarah).
Anoreksia, penurunan berat badan adalah manifestasi kanker paru yang lanjut.

b. Kanker payudara Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, kulit menjadi
merah, panas, edematosa (pembengkakan), berindurasi (benjolan) dan nyeri

c. Kanker lambung Gejala dini rasa sedikit tidak enak pada abdomen bagian atas, rasa penuh setelah
makan. Pada akhirnya terjadi anoreksia dan penurunan berat badan.

d. Kanker kolon Perubahan kebiasaan defekasi, pendarahan, nyeri, anoreksia dan penurunan berat
badan

e. Kanker andung kemih atau ginjal Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air
kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.

f. Kanker prostat Kencing tidak lancar, rasa sakit ketika buang air kecil, rasa terbakar Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, mual , muntah , anoreksia demam atau penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.

g. Leukemia Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, anemia, mual, muntah, dan demam.

h. Kanker otak Sakit kepala sering merupakan manifestasi kanker otak stadium lanjut

i. Kanker mulut Bengkak kecil di dasar mulut yang dapat bergerak dan tidak menimbulkan nyeri.

j. Kanker hati Nyeri akut karena pendarahan dari tumor, acites (penumpukan cairan di rongga perut),
nafsu makan menurun dan muncul ikterus (kuningan)
k. Kanker pankreas Penurunan nafsu makan, penurunan berat badan dan nyeri punggung

l. Nasofaring Gejala pertama baru muncul setelah pertumbuhan masuk meluas ke lingkungan sekitar
misalnya menyebabkan mata juling, tuli satu telinga dan bengkak di leher akibat metastasis di
kelenjar limfe leher.

m. Kanker servik Gangguan siklus haid, keputihan berlebihan dan bau busuk, penderita sering
mendadak sakit perut.

Faktor risiko

Tingginya kasus baru kanker dan sekitar 40% dari kematian akibat kanker berkaitan erat dengan
faktor risiko kanker yang seharusnya dapat dicegah.

Faktor risiko kanker yang terdiri dari faktor risiko perilaku dan pola makan, di antaranya adalah:

Indeks massa tubuh tinggi;

Kurang konsumsi buah dan sayur;

Kurang aktivitas fisik;

Penggunaan rokok;

Konsumsi alkohol berlebihan;

Faktor risiko kanker lainnya, adalah akibat paparan:

Karsinogen fisik, seperti ultraviolet (UV) dan radiasi ion;

Karsinogen kimiawi, seperti benzo(a)pyrene, formalin dan aflatoksin (kontaminan makanan), dan
serat contohnya asbes;

Karsinogen biologis, seperti infeksi virus, bakteri dan parasit


Diagnosa

1. Teknik pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI scan, PET scan, dan ultrasound digunakan
secara teratur untuk mendeteksi lokasi tumor.
2. endoskopi.
3. Pengekstrakan sel-sel kanker dan melihat di bawah mikroskop adalah satu-satunya cara
mutlak untuk mendiagnosis kanker. Prosedur ini disebut biopsi.
4. Tes diagnostik molekul yang sering digunakan juga seperti menganalisis lemak, protein, dan
DNA pada tingkat molekul. Sebagai contoh, sel-sel kanker prostat mensekresi zat kimia yang
disebut PSA (prostate-specific antigen) ke dalam aliran darah yang dapat dideteksi oleh tes
darah.

Klasifikasi

Menurut National Cancer Institute terdapat lebih dari 100 jenis kanker. Jenis kanker biasanya
dinamai terkait organ atau jaringan dimana kanker terbentuk. Misalnya, kanker paru-paru dimulai di
sel paru-paru. Kanker dapat di klasifikasikan berdasarkan jenis dari sel tertentu yaitu sarkoma,
karsinoma, adenokarsinoma, limfoma, dan leukimia:

a. sarkoma adalah kanker yang terbentuk pada jaringan tulang dan lunak seperti tulang rawan,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, dan lemak.

b. karsinoma adalah jenis kanker yang paling umum, dan terbentuk pada jaringan epitel seperti kulit,
dan lapisan rongga.

c. adenokarsinoma adalah kanker yang terbentuk pada sel epitel yang menghasilkan cairan atau
lendir yang meyerupai jaringan kelenjar seperti usus besar, prostat, dan ovarium.
d. limfoma adalah kanker yang dimulai pada limfosit (sel T atau sel B) yang terbentuk di kelenjar
getah bening dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

e. leukimia adalah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah sumsum tulang.

Anda mungkin juga menyukai