Anda di halaman 1dari 20

PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang melibatkan mikroorganisme.

Sterilisasi sangat diutamakan dalam praktikum yang melibatkan mikroba. Sterilisasi

adalah suatu proses yang dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme yang

terdapat di suatu benda. Keberhasilan pengamatan yang melibatkan mikroorganisme

sangat bergantung bagaimana keberhasilan dalam melakukan sterilisasi. Sterilisasi

yang salah dapat mengakibatkan kegagalan dalam melakukan pengamatan karena

mikroba kontaminan dapat menghambat atau menganggu mikroorganisme yang akan

diteliti.

Selain proses sterilisasi,proses penyiapan medium yang akan digunakan juga

sangat berperan penting, konsentrasi medium yang digunakan harus tepat dan

disesuaikan dengan mikroorganisme yang akan kita digunakan, hal ini dikarenakan

tidak semua mikroorganisme dapat tumbuh pada medium yang sama. Jika pun ada

mikroorganisme yang dapat tumbuh pada medium yang sama,tetapi konsentrasi yang

dibutuhkan mungkin tidak akan sama. Karena pentingya proses sterilisasi dan proses

pembuatan medium dalam melakukan pengamatan yang melibatkan

mikroorgamisme,untuk itu sebagai seorang farmasis sangat perlu untuk mengethaui

bagaimana cara melaukukan proses sterilisasi dan bagaimana cara pembuatan

medium yang baik dan benar untuk itu dibuatlah laporan.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari pada percobaan ini ialah bagaimana cara

pembuatan medium PDA (nonsintetik), NB (sintetik), NA (nonsintetik), TEA

(nonsintetik) dan apa saja komposisis dari medium tersebut.

C. Maksud praktikum

Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan memahami

pembagian medium, serta bagaimana cara pembuatan medium nutrient agar (NA),

potato dextrose agar (PDA), dan juga tauge extract agar (TEA).

D. Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu memahami bagaimana cara

pembuatan medium serta apa saja penggolongan medium tersebut.

E. Manfaat praktikum

Adapun manfaat praktikum yaitu praktikan dapat mengetahui cara membuat

medium dan komposisi dari medium-medium yang dibuat serta fungsi dari medium

tersebut serta mengetahui cara sterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori umum

Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran

mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme: bakteri,

protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi

kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba

atau protista dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga

dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam

kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya, dengan

kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Banyak di

antaranya menjadi penghuni tubuh manusia. Beberapa mikrooranisme menyebabkan

penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya,

pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang

berkaitan dengan pembuangan limbah (Harry,2012).

Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang, daging,

telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik

ataupunanorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan

mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil

yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat

dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi

komposisi media pertumbuhannya (Hidayat , 2006).

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya.

Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair.

Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu

air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor

tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).

Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses

pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari

kontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk

dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang

tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media

sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu

media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air,

sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada

uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni dengan

caradisterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit (Fathir, 2009).

Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang

hidup. adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan bakteri

masih berlangsung dan tak sempurnanya proses sterilisasi. jika prosessterilisasi

berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resikan dari

kehidupan mikroba tak akan terlihat lagi. Sterilisasi merupakan metode praktis yang

dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya

terdapat berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005).

Menurut (Suriawiria, 2005) Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:

1) Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang

dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan

berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara

panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur

170°C– 180°C dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk

peralatan gelas).

2) Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan

alkohol, larutan formalin).

3) Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat

pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya

adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain

adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini

adalah mikroba).

B. Uraian bahan

1. Air suling (Ditjen POM Edisi III 1979, Hal 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Air suling

Berat Molekul : 18,02 gr/mol

Rumus Molekul : H2O

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tidak

mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pelarut dan pemberi suasana netral pada

uji iodida.

2. Agar (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 69)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis seperti selaput

dan berlekatan, atau berbentuk keeping, serpih atau

butiran; jingga lemah kekuningan, sampai kuning

pucat atau tidak berwarna; tidak berbau atau berbau

lemah; rasa berlendir; jika lembab liat; jika kering

rapuh.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai zat pemadat.

3. Beef Extract (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1152).

Nama resmi : Beef extract

Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak daging

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi

konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi

segar tanpa lemak, dengn cara merebus dalam air dan

menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa

udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta.

Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan

sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit

asam.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Kegunaan : Sumber protein mikroorganisme.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus

cahaya.

4. Dextrosa (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 300).

Nama resmi :Dextrosum

Nama lain : Glukosa, dekstrosa

RM / BM : C6H12O6/180,16 gr/mol

Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau butiran putih,

tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%).

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Kegunaan : Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba

jamur.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Pepton (Dirjen POM Edisi IV, 1979)

Nama resmi : Pepton

Nama lain : Pepton daging

Pemeriaan : Serbuk kuning kemerahan sampel coklat bau khas, tidak

busuk.

Kelautan : Larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat

kekuningan yang bereaksi agak asam. Praktis tidak larut

dalam etanol (95%) P dan dalam Eter P.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba

bakteri

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

C.Uraian sampel

1. Kentang (itis.gov)

Kingdom : Plantae

Subkingdom :Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivision : Embryophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermatophytina

Class : Magnoliopsida
NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI
15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Superorder : Asteranae

Order : Solanales

Family : Solanaceae

Genus : Solanum L.

Species : Solanum tuberosum L.

2. Tauge (itis.gov)

Kingdom : Plantae

Subkingdom :Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivision : Embryophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermatophyta

Class : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Fabales

Family : Fabaceae

Genus : Vigna Savi

Species : Vigna Radiata L.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

D.Prosedur kerja

a. Pembuatan Medium Nutrien Cair (Anonim, 2019)

Cara Pembuatan:

1. Ditimbang dengan teliti:

Ekstrak daging (ekstrak beef) 3 gram

Pepton 5 gram

2. Masing-masing bahan tersebut dilarutkan dalam 100 mL air suling, diaduk

sampai homogen.

3. Dipanaskan sehingga larutan medium mendidih selama 5 menit.

4. Didinginkan, kemudian dinetralkan larutan medium tersebut (menggunakan

indikator phenol red pada waktu menetralkan). Untuk netralisasi digunakan

NaOH 1 N sedikit demi sedikit sampai warna indikator berubah warna menjadi

merah jambu.

5. Air yang hilang selama pemanasan supaya diganti dengan menambahkan air

suling sampai volume tepat 1000 mL.

6. Disaring dengan kapas atau kain flannel yang bersih.

7. Disterilkan dengan menggunakan otoklaf 15 menit pada tekanan 2 atm.

b. Pembuatan Medium Nutrient Agar (Anonim, 2019)

Cara Pembuatan

1. Dibuat Nutrient cair seperti yang telah disebutkan diatas .

2. Ditimbang agar sebanyak 15-20 gram setiap 1000 mL medium.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

3. Dimasukkan agar tersebut ke dalam medium, kemudian dipanaskan sambil

diaduk. Sehingga semua agar-agar mencair (pemanasan dilakukan di atas

penangas air water bath).

4. Air yang hilang selama pemanasan supaya diganti dengan air suling. Bila perlu

dilakukan penyetelan pH sekali lagi.

5. Disaring dalam keadaan panas-panas dengan kapas atau kain flanel yang bersih.

6. Dimasukkan medium tersebut ke dalam tabung-tabung reaksi yang steril dan

banyaknya medium yang diisikan tergantung dari pada keperluannya. Untuk

medium agar tegak diisikan 10 mL, sedangkan untuk medium agar miring

diisikan 5 mL medium.

7. Disterilkan dengan otofklaf selama 15 menit dengan tekanan 2 atm. Untuk

medium agar miring setelah disterilisasi letakkan miring 30 derajat terhadap garis

mendatar dan biarkan sampai memadat.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan bahan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu, autoklaf, batang

pengaduk,erlenmeyer 50 ml, kain saring, kapas, karet gelang, kapas, handscoon. sendok

tanduk, pisau, dan timbangan analiti.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum yaitu agar (sintetik), aluminium

foil, aquadest, dextrose (sintetik), ekstrak beef (sintetik), ekstrak kentang (non sintetik),

ekstrak tauge (non sintetik), kapas, dan pepton (sintetik).

B. Cara kerja

1. NA (Sintetik)

Disiapkan alat dan bahan, ditimbang daging 200 gram, pepton 0,25 gram, dan

agar 1 gram. Masukkan daging ke dalam gelas kimia dan di rebus hingga mendidih

selama kurang lebih 15 sampai 20 menit. Masukkan agar dan pepton kedalam

erlenmeyer. Lalu setelah daging mendidih disaring ekstraknya menggunakan kain putih,

air saringan ditampung di erlenmyeyer 50 mL yang telah berisi pepton dan agar

kemudian dihomogenkan. Selanjutnya erlenmeyer ditutup dengan kapas dan dibungkus

dengan kertas serta diikat dengan karet. Selanjutnya dimasukkan kedalam autoklaf

dengan suhu 1210C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

2. NB (Sintetik)

Disiapkan alat dan bahan, ditimbang daging 0,25 gram, pepton 0,25 gram,

Masukkan daging ke dalam gelas kimia dan di rebus hingga mendidih selama kurang

lebih 15 sampai 20 menit. Masukkan pepton kedalam erlenmeyer. Lalu setelah daging

mendidih disaring ekstraknya menggunakan kain putih, air saringan ditampung di

erlenmyeyer 50 mL yang telah berisi pepton kemudian dihomogenkan. Selanjutnya

erlenmeyer ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas serta diikat dengan karet.

Selanjutnya dimasukkan kedalam autoklaf dengan suhu 1210C dengan tekanan 2 atm

selama 15 menit.

3. TEA (Semi sintetik)

Disiapkan alat dan bahan, ditimbang tauge 200 gram, kemudian dimasukkan ke

dalam gelas kimia dan di rebus hingga mendidih 15 sampai 20 menit. Selanjutnya

setelah mendidih diangkat dan disaring menggunakan kain putih kemudian hasil

saringannya dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml, serta tambahkan komposisi lain

(ekstrak beef 200 gram, agar 1 gram dan dextrosa 0,75 gram) dan tutup menggunakan

kapas dan dilapisi lagi menggunakan kertas, kemudian eratkan menggunakan karet

gelang. Setelah itu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.

4. PDA (Non sintetik)

Disiapkan alat dan bahan, bersihkan kentang, kemudian ditimbang sebanyak 200

gram. Kemudian kentang direbus hingga 15-20 menit. Ditimbang komposisi lainnya

yaitu dextrosa sebanyak 0,75 gram dan agar sebanyak 1 gram. Masukkan dextrosa dan

agar kedalam erlenmeyer. Setelah mendidih,rebusan kentang disaring menggunakan

kain putih hasil saringan ditampung pada erlenmeyer 50 mL yang telah berisi agar dan

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

dextrosa dihomogenkan. Setelah itu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC

selama 15 menit.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Pembahasan
Mikroorganisme adalah suatu organisme kecil yang membutuhkan medium

untuk tumbuh. Untuk tumbuh, medium yang digunakan harus mengandung semua zat

yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme, antara lain karbohidrat untuk

pertumbuhan jamur dan protein untuk pertumbuhan bakteri.

Berdasarkan konsistensinya medium dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu medium

padat,medium semipadat dan medium cair. Medium padat biasanya disebut dengan

nutrien agar, karena dalam pembuatannya diperlukan agar, sedangkan medium cair

disebut juga dengan Nutrien Broth.

Pada praktikum kali ini,kita membuat 4 medium yaitu NA (nutrien agar), NB

(nutrien broth),PDA (peotato dextrosa agar),serta TEA (touge extra agar). Medium NA

merupakan medium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri, NA digolongkan

sebagai medium umum hal ini dikarenakan NA dapat digunakan untuk menumbuhkan

beberapa jenis bakteri. Pada pembuatan NA digunakan pepton,agar,dan ekstrak daging.

Pepton berfungsi sebagai sumber nitrogen, ekstrak daging berfungsi sebagai sumber

karbon organik,vitamin dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan mikroba serta

agar berperan sebagai pemadat medium.

Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur atau fungi hal ini

dikarenakan medium PDA mengandung sumber karbohidrat yang berasal dari kentang

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

yang dimana sangat tepat untuk pertumbuhan jamur. Berdasarkan susunan

kimianya,medium ini termasuk medium non sintetik karena digunakan bahan kentang

yang merupakan bahan alami, PDA termasuk medium umum disebabkan karena PDA

dapat digunkan untuk menumbuhkan beberapa jenis jamur. Dalam pembuatan medium

ini, digunakan kentang,dextrose, dan agar. Dimana kentang berfungsi sebagai sumber

karbohidrat,dextrose yang merupakan gugusan gula yang berperan sebagai sumber

energi dan sumber karbon sedangkan agara digunakan sebagai bahan pemadat.

TEA (tauge ekstrak agar) merupakan medium non sintetik yang digunaka untuk

menumbuhkan jamur atau fungi. Medium ini termasuk jenis medium yang padat. Dalam

pembuatannya digunakan tauge,agar,

Sterilisasi adalah proses atau kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan suatu

bahan seperti medium pertumbuhan mikroba ataupun peralatan laboratorium dari

segala bentuk kehidupan. Hal ini dilakukan agar tidak ada mikroorganisme lain yang

dapat menganggu pertumbuhan dari mikroba yang akan diteliti. Maka dari itu sebelum

memulai praktikum perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa keadaan sekitar sudah

aseptis karena jika tidak, pertumbuhan dari mikroba yang akan diteliti akan terganggu

dan menyebabkan kegagalan penelitian.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesiumpulan dari praktikum ini bahwam medium adalah suatu bahan

yang tersusun dari beberapa komposisi yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroorganisme. Sterilisasi yaitu kegiatan yang dilakukan untuk membebaskan alat dan

bahan dari segala macam keidupan khususnya mkroorganisme. Adapun jenis-jenis

medium yang dgunakan yaitu medium NA (nutrient agar) merupakan medium sintetik

dengan bahan nutrisi dari ekstrak beef. Medium TEA (tauge ekstrak agar) merupakan

medium non sintetik dengan bahan nutrisi tauge (non sintetik) sedangkan medium PDA

(potatoes dextrose agar) merupakan medium non sintetik dengan bahan nutrisi kentang.

B. Saran

Adapun saran dari praktikum ini yaitu sebaiknya asisten dapat lebih mengawasi

praktikan agar faktor kesalahan dapat terminimalisir.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

LAMPIRAN

A. Komposisi Medium

1. Medium NA

Ekstrak daging : 200 gram

Agar : 20 gram/L = 1 gram

Pepton : 5 gram/L = 0,25 gram

2. Medium NB

Ekstrak daging : 5 gram/L = 0,25 gram

Pepton : 5 gram/L = 0,25 gram

3. Medium PDA

Kentang : 200 gram

Dektrosa : 15 gram/L = 0,75 gram

Agar : 20 gram/L = 1 gram

4. Medium TEA

Tauge : 200 gram

Agar : 20 gram/L = 1 gram

Dektrosa : 15 gram/L = 0,75 gram

Ekstrak daging : 200 gram

B. Perhitungan

1. NA

Daging = 200

Pepton = 50 = 0,25

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

Agar = 50 =1

2. PDA

Kentang = 200

Dextrosa = 50 = 0,75

Agar = 50 = 0,1

3. NB

Ekstrak Daging = x 50 mL = 0,25 g

Pepton = 50 = 0,25

4. TEA

Tauge = 200

Ekstrak Daging = 200 g

Dektrosa = 50 = 0,75

Agar = 50 =1

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. “Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi”. Universitas Muslim


Indonesia : Makassar.
Ditjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi ke-III”. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Ditjen POM. 1995. “Farmakope Indonesia Edisi ke- IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Fathir, Fuad. 2009. “Media Pertumbuhan Mikroba”. Universitas Indonesia Press :
Jakarta.
Harry. 2012. “Komposisi Nutrient Agar dan Nutrient Broth dan Kegunaannya” .
Gramedia: Samarinda.
Hidayat, N, M.C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. “Mikrobiologi Industri”. Andi Offset :
Yogyakarta.

[ITIS] Integrated Taxonomic Information System. 2015. Taxonomic Hierarchy :


Solanum tuberosum. https://www.itis.gov. [29 Oktober 2019].

[ITIS] Integrated Taxonomic Information System. 2015. Taxonomic Hierarchy : Vigna


radiata. https://www.itis.gov. [29 Oktober 2019].

Pujiati. 2012. “Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar”. Ikip PGRI Madiun Press :
Madiun.
Suriawiria, U. 2005. “Mikrobiologi Dasar”. Papas Sinar Sinanti : Jakarta.

NUR RESKY SARI ANDI SUCI RAHMADANI


15020180094

Anda mungkin juga menyukai