Anda di halaman 1dari 7

Anatomi hewan cicak

Esofagus
(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan")
atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus
dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga
mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga
bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot
rangka dan otot polos), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot polos).
Trakhea
Udara yang mengandung oksigen akan diterima oleh hidung akan diteruskan ke
trakea. Trakea pada hewan reptil merupakan trakea yang memanjang. Bentuknya yang
panjang memungkinkan saat hewan ini sedang memangsa maka trakea akan menonjol.
Fungsi trakea menonjol adalah supaya mangsa yang akan ditelan oleh hewan reptil tidak
menyebabkan mereka sesak napas.
Paru paru
reptil melakukan respirasi dengan menggunakan paru – paru. Namun paru – paru pada
hewan reptil merupakan hasil modifikasi kloaka. Kloaka adalah saluran ekskresi yang
berhubungan dengan pencernaan. Pada hewan amphibi, reptil dan burung, kloaka ada. Fungsi
dari modifikasi kloaka adalah untuk meningkatkan kemampuan paru – paru melakukan
pertukaran gas.
Jantung
Sistem peredaran darah pada jenis hewan melata (reptil) masih lebih baik daripada
sistem peredaran pada jenis hewan amfibi. Reptil lebih baik daripada amfibi disebabkan
sudah ada sekat atau terpisahnya antara darah yang tidak memiliki oksigen dengan darah
yang mengandung oksigen pada jantung. Letak jantung reptil dapat ditemukan pada rongga
dada, didepan vetral.
Pada umumnya secara garis besar, hewan berjenis reptil memiliki jantung yang
terbagi menjadi 4 ruang yakni dua bilik (2 ventrikel) dan dua serambi (2 atrium). Bilik kiri
(ventrikel kiri) dan bilik kanan (ventrikel kanan) terdapat sekat yang tidak sempurna. Akibat
sekat yang tidak sempurna ini, maka darah yang ada di bilik kiri dan bilik kanan dapat
bercampur satu sama lain. Kondisi inilah yang menyebabkan hewan reptil umumnya berdarah
dingin. Pengecualian pada jantung jenis alligator, antar sekat ventrikel memiliki lorong kecil
yang dinamakan foramen panizzae
Hati
Rongga Mulut,disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang
terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel padagusi dan sedikit melengkung
kea rah rongga mulut.
Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai
penangkap mangsa.Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan
ujung bercabang dua.
SALURAN PENCERNAAN
1. Kelenjar ludah
2. Pankreas
3. Hati
Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara
lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA REPTIL
KELENJAR PENCERNAAN TERDIRI DARI :
Kelenjar pencernaan
terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong
yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna
coklat kemerahan.
KELENJAR PENCERNAAN
Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya
dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan.
Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus
terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka
untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk
1. Mulut

Makanan akan diingesti ke dalam rongga mulut reptil yang akan mengalami pencernaan secara
mekanik maupun kimiawi. Mulut disusun oleh sel-sel bersilia yang mengsekresikan
mukus/lendir untuk membantu melumasi makanan agar mudah ditelan.
Pada reptil pemakan daging (karnivora), mulut dilengkapi dengan gigi-gigi yang tajam yang
membantu menangkap objek makanannya. Sedangkan pada reptil herbivora, terdapat gigi yang
sederhana dalam rongga mulutnya.

Keberadaan kerikil-kerikil kecil dalam lambung yang dikenal dengan “gastrolit” juga
membantu kerja gigi dalam mencerna makanan di dalam mulut.

Beberapa reptil bahkan memiliki lidah panjang yang dapat dijulurkan ke luar guna mendeteksi
panas yang dipantulkan dari tubuh mangsanya, juga dapat digunakan untuk menagkap
mangsanya dan digunakan untuk minum.

Rahang atas dan rahang bawah reptil tidak menyatu, hal ini memungkinkan reptil untuk
memangsa hewan yang berukuran lebih besar dari dirinya. Kelenjar ludah mebnghasilkan
saliva yang mengandung enzim pencernaan. Beberapa reptil, memiliki kelenjar racun di dalam
rongga mulut yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya.

2. Esofagus

Esofagus pada reptil memiliki panjang yang bervarian tergantung spesiesnya. Esofagus disusun
atas sel-sel bersilia dan sel goblet yang menghasilkan lendir/mukus.

Saluran esofagus akan menghantarkan makanan dari mulut menuju lambung melalui gerakan
peristaltik yang dibantu oleh otot-otot penyusun dinding esofagus. Di dalam esofagus tidak
terjadi proses pencernaan.

3. Lambung

Lambung akan meneruskan pencernaan dari mulut. Dinding-dinding lambung melepaskan


enzim-enzim pencernaan dan getah lambung (HCL) kemudian membantu memecah senyawa
protein. Setelah itu, makanan akan dialirkan menuju usus halus melalui sfingter piloris.

4. Intestinum (Usus Halus)

Usus halus merupakan organ terpanjang pada sistem pencernaan. Duodenum merupakan
bagian usus halus yang pertama kali menerima kim dari lambung. Kelenjar-kelenjar
pencernaan, hati, dan pankreas membantu mencerna makanan secara kimiawi dengan
mengeluarkan sekretnya (tidak terjadi pencernaan mekanik di usus halus).

Pankreas mengeluarkan enzim-enzim ke dalam lumen duodenum yang akan membantu


menghidrolisis makanan yang mengandung karbohidrat oleh karbohidrase, lemak oleh lipase,
dan protein oleh proteinase.

Garam empedu yang disimpan di dalam kantung empedu merupakan hasil perombakan sel
darah merah yang telah usang.

Garam empedu disekresikan ke lumen duodenum untuk membantu dalam pencernaan lemak
dan penyerapan vitamin yang terlarut dalam lemak. Selain itu, di dalam garam empedu terdapat
zat warna “urobilin” yang akan mewarnai feses.
Lebih jauh lagi, dinding duodenum juga menghasilkan enzim pencernaan yang membantu
melumatkan lebih dalam kim yang berasal dari lambung.

Pencernaan terus berjalan seiring dengan didorongnya partikel-partikel makanan menyusuri


jejenum melalui gerakan peristaltik otot-otot usus.

Penyerapan sari-sari makanan berlangsung di usus ileum yang memilki pembuluh darah dan
limfe disepanjang dinding ileum. Adanya pelipatan sel epitelium dinding ileum yang disebut
dengan “jonjot vili” membuat luas permukaan penyerpan usus semakin luas.

5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna didorong menuju usus besar. Terdapat sekum yang pendek yang
membatasi antara usus halus dengan usus besar. Sekum berkembang baik pada reptil pemakan
tumbuhan (herbivora).

Di dalam usus besar, reptil akan mengalami pembususkan dan pengurangan kadar air. Dinding-
dinding sel usus besar menyerap kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap saat di
bagian ileum,

6. Kloaka

Merupakan muara tiga saluran, urin, reproduksi dan pencernaan. Kloaka merupakan
muara menjadi tiga bagian:

1. Korprodaeum : tempat keluar dari sistem pencernaan


2. Uradaeum : menerima dari saluran urin dan sel kelamin
3. Proctodaeum : daerah pengumpul.

Ovarium

Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi yang penting dan terdapat pada wanita, serta
hewan betina. Ovarium sendiri juga memiliki nama lain yang lebih populer, yaitu indung
telur. Sesuai dengan namanya, indung telur, berarti ovarium merupakan tempat
bereproduksinya sel telur dalam tubuh wanita, dan juga hewan betina lainnya secara
umum. Secara anatomi, khususnya pada manusia, terdapat sepasang ovarium (dua buah
ovarium) yang terletak masing-masing pada bagian dalam dan juga kiri kanan dari pinggul
wanita. Hal ini berbeda dengan hewan betina lainnya, seperti kebanyakan burung, yang
ternyata diketahui hanya memiliki satu buah ovarium saja.Karena merupakan tempat
berkembangnya sel telur, maka ketika sel telur yang diproduksi pada ovarium tidak dibuahi,
sel telur tersebut akan rontok dan juga keluar dari dalam tubuh. hal ini dikenal dengan apa
yang kita ketahui bernama menstruasi.

Fungsi ovarium
Ovarium sendiri sebagai salah satu organ reproduksi yang penting memiliki beberapa fungsi
utama. Namun demikian, oogenesis adalah fungsi paling penting yang terjadi di dalam
ovarim atau sel telur tersebut. Oogenesis merupakan suatu proses reproduksi, diaman wanita
atau hewan betina mengalami proses produksi telur. Telur ini lah yang kemudian menunggu
untuk dibuahi oleh sel jantan, yang nantinya setelah dibuahi akan berkembang menjadi
embrio dan menjadi janin, dan kemudian lahir, apabila proses terjadi pada mamalia. Pada
hewan bertelur, sel telur yang dibuahi kemudian akan berkembang menjadi telur, yang akan
menetas pada waktu-waktu tertentu setelah dierami.

Oviduk

Organ reproduksi yang kedua yang tidak kalah pentingnya dengan ovaroum adalah oviduk.
Oviduk sendiri juga memiliki nama lain, yang kita kenal dengan nama tuba fallopi, atau
saluran fallopi. Banyak juga yang mengistilahkan oviduk ini sebagai buluh rahim. Oviduk
sendiri pada dasarnya merupakan saluran yang menghubungkan ovarium atau sel telur yang
terdapat pada wanita atau hewan betina menuju ke rahim. Tuba berarti saluran.

Apabila dilihat dari anatominya, kita dapat mendefiniskan tuba fallopi atau oviduk ini sebagai
bagian melengkung pada gambar anatomi alat reproduksi wanita, dimana pada bagian ujung
atas dari oviduk inilah yang dinaman sel telur atau ovarium, sedangkan bagian ujung satunya
lagi dari oviduk mengarah ke rahim.
Sepanjang oviduk, terdapat sel sel cilia, atau bulu cilia, yang bertugas sebagai penghantar
ovum menuju rahim untuk kemudian berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi
janin. Selain itu, oviduk juga memiliki beberapa fungsi lainnya yaitu :

1. Sebagai saluran sperma dan pembuahan pada sel telur – Pertama, tuba fallopi atau
oviduk berfungsi untuk menjadi saluran bagi ovum atau sel telur, dan juga sperma. Pada saat
sel telur atau ovum ini bergerak melewati tuba fallopi atau oviduk, dan pada saat yang
bersamaan sperma juga ikut masuk ke dalam saluran oviduk, maka disanalah terjadi proses
fertilisasi atau pembuahan. Jadi pada dasarnya, oviduk juga merupakan saluran yang akan
dilewati oleh sel sperma ketika akan melakukan proses pembuahan.

2. Menggerakkan atau menyalurkan ovum menuju rahim – Fungsi kedua dari oviduk, dan
merupakan fungsi utama dari oviduk adalah untuk menggerakkan dan juga menyalurkan
ovum keluar dari ovarium. Proses ini terjadi dengan menggunakan gerakan peristaltic yang
ada pada bagian oviduk. Ovum atau sel telur yang tidak dibuahi akan keluar dan menjadi apa
yang kita kenal dengan istilah menstruasi. Sedangkan ovum yang sudah dibuahi akan
tersalurkan menuju rahim, dan berkembang menjadi embrio dan juga janin. Proses
penyaluran ovum ke dalam rahim ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu beberapa
hari, bahkan sampai beberapa minggu setelahnya

Ginjal

 Pronefros

Merupakan ginjal paling primitive pada vertebrata. Ginjal ini terdiri atas sel padat yang
tersusun rapat dengan jumlah yang tak begitu banyak. Jumlahnya sekitar 7 hingga 10 sel
penyusunnya.
Pronefros selalu berpasangan-pasangan dengan jumlah berbeda bagi setiap jenis hewan.
Pronefros muncul di masa awal kehidupan embrio. Akan tetapi, pada kondisi dewasa juga
dapat ditemukan masih digunakan pada beberapa hewan seperti pada hewan myxinoidea dan
teleostei.

 Mesonefros

Terbentuk setelah pronefros, pada masa pertengahan kehidupan embrio. Berbentuk seperti
saluran panjang dengan bentuk menyerupai huruf ‘S’. Mesonefros memiliki lebih banyak
saluran daripada pronefros.

Seperti halnya pronefros, beberapa hewan sudah tak menggunakan mesonefros ketika
dewasa. Akan tetapi pada ikan dan amfibi, mesonefros masih berperan sangat penting. Pada
hewan selain ikaan dan amfibi, mesonefros yang telah terbentuk sempurna akan digantikan
oleh metanefros. Sementara itu, mesonefros hanya akan menjaadi organ rudimenter (tak
berkembang) yang menempel pada saluran genitalia jantan.

 Metanefros

Metanefros adalah ginjal yang berada pada tahap paling sempurna pada vertebrata. Seperti
halnya ginjal manusia, metanefros memiliki banyak sekali calyx, baik calyx mayor dan calyx
minor. Ia juga memiliki struktur yang menyerupai pelvis renaalis pada manusia.

Metanefros berkembang dari lapisan blastema. Ia lalu tumbuh menjadi banyak saluran dan
tunas. Saluran ini yang akan menjadi calyx sedangkan tunas akan berkembang menjadi
ureter.

Reptile menggunakan metanefros sebagai alat ekskresinya. Hal ini membuktikan bahwa
dibanding anggota vertebrata yang lain, reptile termasuk vertebrata tingkaat tinggi. Ia sudah
memiliki alat ekskresi yang menyerupai alat ekskresi pada manusia.

Rektum

(Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus
besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk
periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Uretra

Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi
dan sistem seksual.
Uretra adalah tabung fibromuskular yang mengelurakan urin dari kandung kemih ke luar. Ini

dimulai di leher kandung kemih dan berakhir di lubang uretra eksternal. Uretra dilapisi dengan

lapisan sel yang dapat mengeluarkan lendir, dan lapisan otot penting untuk dilalui urin melalui

tabung. Pada dasarnya ada beberapa perbedaan antara uretra laki-laki dan perempuan. uretra

Pria lebih panjang daripada uretra perempuan karena panjang pen is yang meluas. Uretra laki-

laki, sekitar 20cm panjangnya, terdiri dari tiga bagian; prostat, membran, dan spon.

Uretra prostat berjalan dari kandung kemih ke bagian dari uretra dimana vas deferens

terhubung. Membran uretra berjalan melalui sfingter kemih, dan bagian terakhir, uretra spons

berjalan sepanjang pen is. Uretra spons melar, karena memungkinkan untuk ereksi pen is dalam

proses reproduksi. Berbeda dengan uretra perempuan, uretra laki-laki dianggap sebagai bagian

dari kedua sistem kemih dan reproduksi. Uretra perempuan adalah sekitar 4cm panjang dan

menyatu dengan dinding anterior fagina.

Anda mungkin juga menyukai