Anda di halaman 1dari 16

STATISTIKA TERAPAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Terapan Program Studi
Magister Pendidikan Fisika

Dosen Pengampu : Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd

MAKALAH

Disusun Oleh :

Larassakti Kusuma S081908011

Wayan Sudarsana S081908016

Yayu Marnah S081908018

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2019
I. PENDAHULUAN
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian yang dijelaskan
tersebut terdapat empat hal atau unsur yang harus kita pahami yaitu: cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan (Sugiyono, 2016: 1). Untuk mengolah
suatu data dalam suatu penelitian kita dapat menggunakan analisis statistik.
Menurut Mendellhall & Beaver (1994: 1-2) statistik merupakan
kegiatan dalam merencanakan, menganalisis, dan memperhitungkan sebuah
peristiwa. Statistik merupakan rangkaian sejumlah data yang berbentuk
angka-angka.
Dalam buku Introductory Statistiks karangan Prem S. Man (1995: 5)
menyatakan bahwa “statistiks is a group of methods that are used to collect,
analyze, present, and interpret data and to make decisions”. Dapat
disimpulkan dari penjelasan diatas statistik merupakan suatu metode yang
digunakan dalam mengolah data yang didalamnya terdapat koreksi, analisis,
menampilkan dan menafsirkan suatu data untuk mengambil keputusan.
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferensial?
2. Apa perbedaan skor dan nilai?
3. Apa pengertian dari hasil tes?
4. Jelaskan perbedaan assessment, measurement, dan evaluation?
5. Apa saja pengelompokkan data dalam statistik?
6. Bagaimana data pengukuran untuk 3 variabel?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
tujuan dari penulisan masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
2. Untuk mengetahui perbedaan skor dan nilai.
3. Untuk mengetahui perngertian dari hasil tes.
4. Untuk mengetahui perbedaan assessment, measurement, dan evaluation.
5. Untuk mengetahui apa saja pengelompokkan data dalam statistik.
6. Untuk mengetahui bagaimana data pengukuran untuk 3 variabel.
II. PEMBAHASAN
A. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
1. Statistik Deskriptif
Statistika adalah metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan
pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data serta
penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan
dan pembuatan keputisan yang rasional (Rahayu, 2012: 14)
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara
penyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu
keseluruhan (yang disebut populasi) berdasarkan data yang ada pada bagian
dari keseluruhan tadi. Bagian dari keseluruhan (populasi) disebut sampel.
Dari pengertian diatas, statistika dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial
Statistika deskriptif adalah bagian Statistika yang mempelajari cara
penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan. Penyusunan data
dimaksudnya untuk memberikan gambaran mengenai urutan data atau
kelompok data atau cara lain sehingga pengguna data mengenalinya dengan
mudah, sedangkan penyajian data dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai data atau kelompok data dalam bentuk grafik, gambar,
atau diagram. Penyajian data dapat pula dilakukan dengan menyatakan
kelompok data tersebut dengan konstanta yang mewakilinya, misalnya
rataan, dan gambaran mengenai penyebarannya, misalnya deviasi standar
(Budiyono, 2016: 3).
Statistik deskriptif terdiri dari prosedur yang digunakan untuk
mesdeskripsikan, menjabarkan, menguraikan karakteristik penting dari
serangkaian pengukuran. statistik inferensial terdiri dari prosedur yang
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik populasi dari
informasi yang terkandung dalam sampel yang diambil dari populasi ini
(Mendenhall, 1994: 4). Adapun menurut Sugiyono (2016: 5) statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Irianto (2010: 3) juga mengatakan bahwa
pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang bersifat
umum (generalisasi), karena statistik deskriptif memang terbatas pada hal
yang ada saja. Hasil analisis masih sederhana. Sebagaian besar analisis atau
perhitungannya bersifat penyederhanaan atas data yang terkumpul.
Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya akan
menggunakan statistik deskripstif. Demikian juga penelitian yang
menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat
kesimpulan terhadap populasi darimana sampel diambil, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Statistika deskriptif mengacu pada
bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis
data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya
dengan menentukan rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, dan
proporsi. Contoh statistika deskriptif yaitu tabel, diagram, grafik, besaran-
besaran lain di majalah dan koran-koran.
2. statistik inferensial
Statistik inferensial adalah first order of logic atau logika matematik
memomisisika dua konsep yang penting atau malahan sentral, yaitu: konsep
randomness dan konsep inferensi. Yang pertama telah dibahas di B dan C di
atas, jenis data untuk statistic inferensial telah dibahas di D. Konsep statistik
inferensial akan dibahas di E ini (muhadjir, 2016: 346).
Sedangkan statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil. Abdurahman
(2011: 27) mengatakan bahwa statistika inferensia membahas mengenai
cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan. Metode statistika
inferensia berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Secara lebih jelas,
berikut rincian perbedaan statistik deskriptif dengan statistik inferensial.
Contoh statistika inferensial adalah Catatan kelulusan selama lima
tahun terakhir pada sebuah sekolah menengah atas menunjukan bahwa 72%
diantara siswa SMA tersebut lulus dengan nilai yang memuaskan. Nilai
numeric 72% adalah bebtuk suatu statistika deskriptif. Jika berdasarkan ini
kemudian seorang siswa menyimpulkan bahwa peluang dirinya akan lulus
dengan nilai yang memuaskan adalah lebih dari 70%, jadi siswa tersebut
telah melakukan inferensia statistika yang tentu saja memiliki sifat yang
tidak pasti.
3. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Tabel 2.1 Perbedaan Statistik Deskriptif dengan Statistik Inferensial

Statistik Deskriptif Statistik Inferensial


Digunakan untuk menggambarkan Digunakan untuk menganalisis
hasil penelitian. data sampel.
Tidak dapat digunakan untuk Hasilnya akan digeneralisasikan
membuat kesimpulan yang dari hal bersifat khusus ke hal
bersifat umum. yang lebih luas.
Hasilnya masih sederhana. Hasilnya diperoleh dari pengujian
hipotesis dan pendugaan
mengenai karakteristik suatu
populasi.
Berkenaan dengan cara Berkenaan dengan cara penarikan
mendeskripsikan dan kesimpulan berdasarkan data yang
menjabarkan data. diperoleh.
Mendahului tahapan statistika Tahapan dilakukan setelah
inferensial. statistika deskriptif dilakukan agar
diperoleh kesimpulan yang akurat.
Penelitian tidak menggunakan Penelitian menggunakan data
sampel, analisisnya menggunakan sampel yang diambil dari
statistik deskriptif. populasi.

B. Perbedaan Skor dan Nilai


Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang
diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang
diperoleh dari hasil tes yang telah dijawab dengan betul, dengan
menperhitungkan bobot jawaban bentuknya (Arikunto, 2011: 12).
Skor (scoring) juga merupakan proses pengubahan jawaban instrumen
menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu jawaban
terhadap item dalam instrumen. Angka-angka hasil penilaian selanjutnya
diproses menjadi nilai-nilai (grade).
Sedangkan nilai menurut Sudijono (2013: 311) merupakan angka atau
huruf yang melambangkan: seberapa jauh atau seberapa besar kemampuan
yang telah ditunjukkan oleh siswa terhadap materi atau bahan yang diteskan
sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Nilai pada
dasarnya juga melambangkan penghargaan yang diberikan oleh guru terhadap
siswa atas jawaban betul yang diberikan oleh guru dalam tes hasil belajar.
Nilai juga merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu
dengan skor-skor lainnya serta disesuaikan pengaturannya dengan standar
tertentu. Itulah sebabnya nilai sering disebut skor standar (standard score).
C. Pengertian Hasil Tes
Menurut Purwanto (2006: 33) yang dimaksud tes hasil ialah tes yang
dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh
pemberi tes dalam jangka waktu tertentu. Hasil tes berupa skor atau angka.
Untuk menafsirkan hasil pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang
digunakan tergantung pada skala dan jumlah butir pertanyaan/ pertanyaan
yang digunakan. Tes hasil juga dapat diartikan sebagai penguasaan seseorang
terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari siswa. Tes diujikan
setelah siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian
dilakukan untuk mengetahui penugasan siswa atas materi tersebut. Tes hasil
dapat dibagi menjadi tes formatif, tes sumatif, tes diagnostik dan tes
penempatan.
D. Perbedaan Assessment, Measurement, dan Evaluation
1. Assessment
Assessment hasil belajar merupakan komponen penting dalam
kegiatan pembelajaran. upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat
ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Menurut djemari
Mardapi (2008: 5) kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya.
Adapun menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan
tentang nilai. Oleh karena itu, langkah selanjutnya setelah melaksanakan
pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab
soal-soal yang terdapat pada tes.
Penilaian adalah istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes
adalah bentuk khusus dari penilaian. Tes adalah salah satu bentuk penilaian.
Dengan kata lain, semua tes merupakan penilaian, namun tidak semua
penilaian berupa tes. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
assessment atau penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan dan
menafsirkan hasil pengukuran (kuantifikasi suatu objek, sifat, perlaku dll),
menggambarkan informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa.
Assessment memberikan informasi lebih konprehensif dan lengkap
dari pada pengukuran, sebab tidak hanya mengunakan instrument tes saja,
tetapi juga mengunakan tekhnik non tes lainya. Penilaian adalah kegiatan
mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik
buruk dan bersifat kualitatif. Hasil penilaian sendiri walaupun bersifat
kualitatif, dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata)
dan nilai kuantitatif (berupa angka).
2. Measurement
Pengukuran (Measurement) dapat didefinisikan sebagai yang oleh
informasi tentang sifat atau ilmu pengetahun yang berhubungan dengan hal
yang berbeda (Widoyoko, 2014: 30).
Ign Masidjo (1995: 14) mengatakan bahwa pengukuran adalah suatu
kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu
sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek
yang dimaksud. Adapula menurut Cangelosi (1995: 21) pengukuran adalah
proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati
apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa
yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,
mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
Dapat disimpulkan, pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan
atau proses yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif yang bersifat
numerik dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang
disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya
dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur
benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak
pastian dll. Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut
atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan
peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya. Pengukuran
lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan
penilaian.
3. Evaluation
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan nilai, kriteria atau tindakan dalam pembelajaran. Endang
Purwanti (2008: 6) berpendapat bahwa evaluasi adalah proses pemberian
makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara
membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterprestasikan, dan mengkaji
informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan menyusun kebijakan maupun menyusun program
berikutnya (Rohmad, 2016: 10).
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
adalah kegiatan atau upaya yang meliputi pengukuran dan penilaian yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan (program, produksi,
prosedur). Untuk selanjutnya hasil dari kegiatan atau upaya tersebut
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
E. Pengelompokkan Data dalam Statistik
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap (Gunawan, 2013: 27). Beberapa
jenis cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.
1. Angket
Angket adalah daftar pertanyataan yang diberikan kepada orang lain
tersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permitaan
pengguna, tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyataan. Menurut Gunawan,
(2013: 27) penggunaan angket adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian terhadap objek yang
diteliti. Contohnya: angket terbuka dan angket tertutup.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Contohnya:
wawancara terpimpin, wawancara bebas, wawancara bebas terpimpin,
pengamatan (observation).
3. Pengamatan
Pengamatan atau observasi yaitu melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan.
4. Tes
Tes sebagai intrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemmpuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Contohnya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes intelegensi, tes sikap.
5. Penulusuran Literatur
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari
peneliti sebelumnya.
Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang
menyertainya, misalnya menurut susunannya, sifat, waktu pengumpulan,
sumber pengambilannya dan menurut skala pengukurannya.
a) Data menurut Susunannya
1) Data Acak atau Data Tunggal
Data acak adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan
ke dalam kelas-kelas interval.
2) Data Berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun tau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
b) Data menurut Sifatnya
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan atau
angka hasil mengukur. Data kualitatif dapat berbentuk kalimat,
kata, atau gambar.
Contoh: warna, jenis kelamin, status perkawinan, dll.
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka
hasil mengukur serta dapat juga didapat dari data kualitatif yang
diangkakan (scoring).
Contoh: tinggi, umur, jumlah, dan lain-lain.
c) Data menurut Waktu Pengambilan
1) Data Berkala
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan.
Contoh: Data perkembangan perestasi mahasiswa pascasarjana
yang dikumpulkan dari tahun 2010 sampai dengan sekarang.
2) Data Cross-Sectional
Data cross-sectional adalah data yang terkumpul pada suatu
waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan
keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh: Data jumlah mahasiswa pascsarjana baru fisika 2019.
d) Data menurut Sumber Pengambilan
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Disebut juga sebagai data asli atau data baru.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari sumber yang telah ada.
e) Data menurut Skala Pengukuran
1) Data nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau
kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau
kategori tersebut terhadap objek lainnya. Tetapi hanya sekadar
label atau kode saja (Gunawan, 2013: 29). Menurut Sugiyono
(2016) skala nominal adalah skala yan hanya mempunyai cirri
untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain. Pada
skala nominal, data hanya bisa diklasifikasikan ke dalam
kategori-kategori. Skala nominal merupakan skala yang paling
terbatas. Contohnya yaitu statistik non-parametrik. Contoh skala
nominal, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Jenis Buku suatu Daerah Tahun 2007
Jenis Buku Jumlah
Statistika 5000 eksemplar
Fisika Klasik 3000 eksemplar
Fisika Terapan 4500 eksemplar
Fisika Kuantum 1700 eksemplar
Sumber: Data Buatan
Dilihat pada tabel 2.2, besar kecilnya jumlah masing-maisng
jenis buku tidak menunjukkan urutan. Artinya, penempatan jenis
buku dapat ditukar-tukar.
2) Data ordinal
Menurut Daniel (1989: 19) membeda-bedakan benda
atau peristiwa yang satu dengan yang lain dapat diukur dengan
skala ordinal berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh masing-masing benda atau peristiwa.
Data ordinal adalah data yang selain mempunyai ciri untuk
membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada
rentangan tertentu. Misalnya, rentangan dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Namun yang lebih sederhana dapat
dilihat pada tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Penilaian Kepemimpinan Mahasiswa Baru
Kategori Nilai Jumlah
Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang Sekali 0 orang

Pada data ordinal, satu kategori lebih tinggi daripada kategori


berikutnya. Pada skala di atas kategori istimewa lebih tinggi
daripada kategori baik, begitu seterusnya.
3) Data interval
Data interval adalah data yang menggunakan skala selain
mempunyai ciri untuk membedakan dan urutan, juga
mempunyai ciri jarak yang sama. Data interval berasal dari hasil
mengukur suatu variabel. Contohnya yaitu uji t (t-test). Daniel
(1989: 20) juga mengatakan bahwa apabila benda-benda atau
peristiwa yang diteliti dapat dibeda-bedakan antara satu dengan
yang lainnya kemudian diurutkan, dan bilamana perbedaan-
perbedaan antara peringkat yang satu dengan yang lainnya
mempunyai arti (yakni, bila satuan pengukurannya tetap), maka
skala interval dapat diterapkan.
4) Data rasio
Data rasio adalah data yang menggunakan skala yang
mempunyai empat ciri, yaitu membedakan, mengurutkan, jarak
yang sama, dan mempunyai titik nol yang berarti sehingga dapat
menghitung perbandingan di antara nilai. Perbedaan antar nilai-
nilai dalam rasio ini diketahui dan bernilai tetap. Apabila
pengukuran-pengukuran yang dilakukan memiliki sifatyang
terdapat pada ketiga skala yang pertama serta sifat tambahan
bahwa rasio antara masing-masing pengukuran mempunyai arti,
maka skala ini disebut skala rasio (Daniel, 1989: 20).
F. Data Pengukuran Tiga Variabel
Data yang digunakan berikut merupakan data nilai yang diambil dari
nilai ulangan harian, nilai ujian tengah semester, dan nilai ujian akhir
semester. Adapun perolehan data nilai siswa yang didapat dari kelas X MIPA
3 SMA Al-Islam 1 Surakarta T.P 2018/2019 sebagai berikut.
Tabel 2.4 Daftar Nilai Siswa X MIPA 3
NO NAMA NILAI NILAI NILAI
UH I UH II UH III
1 Anggri Romadhona 78 85 90
2 Ardita Nadia Zahirah 75 85 85
3 Arina Mayang Fauna 84 80 85
4 Caturiska Nurlatifah 65 85 85
5 Destya Aisyah Nur Sholikah 70 80 90
6 Diva Priyanka Rizaldi 74 80 85
7 Dyah Novita Kusumastuti 73 90 85
8 Fatin Ainur Rohmah 72 90 85
9 Ghaisya Hasni Shofiana 71 75 80
10 Jihan Luthfi Hanifah 78 85 85
11 Kirei Qurrata’aini 80 80 90
12 Lina Fauziah Mas’ud 84 90 85
13 Munib Amaliah Khasanah 66 70 80
14 Naila Nur Alifah 70 75 80
15 Nasywa Syahirah Alfrin 75 85 80
16 Nisa Almukaromah 83 90 85
17 Pramesti Kusumawardhani 80 90 85
18 Raden Rara Bilqis Nurul 75 80 88
19 Rumaisha Rahmaniar 72 85 90
20 Tafya Hanan 70 75 85
21 Yasmin Azzahra 80 85 85
22 Afnan Hadyan Noor 79 85 85
23 Athaya Rizki Khakiki 52 90 90
24 Daffa Rajendra 85 85 85
25 Efendi Agung Saputra 78 85 85
26 Fadillah Adam 77 80 90
27 Muhammad Dzaky Ardian 80 75 85
28 Muhammad Ruhul Ghozi 64 75 85
29 Nabil Makarim 70 80 85

G. KESIMPULAN
1. Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
medeskripsikan hasil penelitian namun tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas sedangkan statisti inferensial merupakan
statistik yang digunakan unruk menganalisa dan hasilnya akan
digeneralisasikan.
2. Skor merupakan hasil yang dinotasikan dengan angka diperoleh dari
jawaban yang benar, sedangka nilai merupakan hasil ubahan dari skor
yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor lainnya, serta disesuaikan
pengaturannya dengan standar tertentu.
3. Hasil tes merupakan hasil yang didapat dari pengukuran yang telah
dilakukan menggunakan cara atau prosedur yang telah disusun.
4. Pengukuran merupakan suatu proses menentukan kuantitas dan bersifat
numerik. Adapun penilaian merupakan suatu cara mendapatkan
informasi tentang proses dan hasil yang telah dicapai. Sedangkan
evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai, kriteria dan
tindakan.
5. Pengelompokkan data dalam statistik dibagi berdasarkan cara
memperolehnya, sumbernya, jenis datanya, serta waktu
pengumpulannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. (2011). Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian.


Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Budiyono, statistika untuk penelitian. 2016 Cetakan 4 Edisi 2 surakarta.UNS


Press.

Basuki, I. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Boediono & Koster, W. (2001). Teori dan Aplikasi Statistika dan


Probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Daniel, W., W. (1989). Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta: Gramedia.

Gunawan, M., A. (2013). Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:


Parama Publishing.

H. Noeng muhadjir (2016). metodologi penelitian. Yogyakarta : CV Rake


Sarasin.

Hartono. (2012). Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herriyanto, Nar., & Hamid, A. (1992). Statistika Dasar. Jakarta: Penerbit


Universitas Terbuka.

Ign. Masidjo. (2005). Pengukuran Prestasi Belajar. Yogjakarta: Kanisius.

Irianto, A. (2010). Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, & Pengembangannya.


Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Johnson, R., A. (2010). Statistics Priciples &Methods. Amerika: John Wiley


& Sons, Inc.

Kariadinata, R. (2012). Dasar-dasar statistic pendidikan. bandung: CV


PUSTAKA SETIA.

Mendenhall, William, & Beaver, R., J. (1994). Introduction to Probability


and Statistik. Duxbury Press: California.

Morgan, C., T. (1956). Nonparametric Statistic for The Behavioral Sciences.


New York: McGRAW-HILL BOOK COMPANY.
Purwanto. (2006). Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta


.
Rohmad, Z.(2016). Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: UNS
Press.

Simbolon, H. (2009). Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2016). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, W., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Walpole, R., E. (2011). Probability &Statistic for Engineers & Scientist. New
York: Pearson.

Widiyoko, P., E. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Belajar.

Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.


Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai