PENDAHULUAN
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik
dan khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau
pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumber daya alam yang sangat
pesisir, merupakan sumber daya yang bersifat alami dan dapat terbaharui
B. Pembatasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
tujuan:
1.
E. Kegunaan Penelitian
2. Bagi akademik :
KAJIAN TEORITIS
A. Deskripsi Teoritis
Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di atas rawa-
rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh
mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu,
tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang
mangrove oleh masyarakat sering disebut pula dengan hutan bakau atau
hutan payau.
Mangrove tersebar di seluruh lautan tropik dan subtropik, tumbuh hanya
pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang bila keadaan pantai
yang terlindung dari angin, atau serangkaian pulau atau pada pulau massa
Mangrove sejati sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu mayor dan minor.
hidup dengan
wilayah pesisir,
terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau
semak yang
Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini,
dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah
spesies mangrove.
cuaca, bentuk
lahan pesisir, jarak antar pasang surut air laut, ketersediaan air tawar, dan
tipe tanah.
sama atau bisa juga berbeda dengan individu yang lain. Perbuatan atau
wajar, dan juga benar. Karena dianggap wajar dan benar, maka dilakukan
tempat mencari makan (feeding ground) sebagian besar jenis biota laut
(ikan, udang, kepiting) yang bernilai ekonomi penting. Sekitar 80% dari
tidak satu fase dalam daur hidupnya didaerah pesisir berhutan mangrove.
mangrove yang ditebang ini tidak lagi berfungsi sebagai daerah mencari
optimal bagi bermacam ikan dan udang stadium muda yang penting secara
ekonomi.
hara melalui aliran air tawar berkurang. Pengalihan aliran air tawar,
dari spesies-spesies yang lebih toleran terhadap air yang menjadi lebih
asin; ikan dan udang dalam stadium larva dan juvenil mungkin tidak dapat
bermuara di laut.
anoksik dalam air sehingga bahan organik yang terdapat dalam sampah
racun bagi organisme hewani dalam air. Bau H2S seperti telur busuk yang
bentuk juvenil ikan dan udang yang bernilai ekonomi penting dilepas
tersebut.
mangrove.
B. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Observasi dilakukan pada pagi hari pukul 05.00, pada hari sabtu
2. Tempat Penelitian
B. Metode Penelitian
yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih, bertatap
sebagainya.