Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan

yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian dapat

diterapkan, suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan

sebelum pengumpilan data dan akan digunakan untuk mendefinisikan struktur

penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2014).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dimana desain penelitian

yang digunakan bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa

yang penting pada masa kini (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini desain yang

digunakan untuk menggambarkan dampak gadget pada anak usia sekolah dasar di

SDN Tanjungsari 97 Surabaya.


4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan tahapan mulai dari penelitian, populasi, sampel

dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal penelitian yang akan dilaksanakan

(Nursalam, 2014).

Populasi :

72 siswa siswi di SDN Tanjungsari 97 Surabaya

Bagan 4.2 Kerangka Kerja dampak


Metodedampak gadget
Sampling : pada anak sekolah dasar di
SDN Tanjungsari 97 Surabaya.
Purposive Sampling
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi
Sampel :

Sebagian siswa siswi Analisa


di SDN Data
Tanjungsari
: 97 Surabaya

Mengidentifikasi dampak gadget pada anak sekolah dasar di SDN


Penyajian
Simpulan
PengambilanHasil
Data :
Tanjungsari 97 Surabaya
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini,

populasinya adalah siswa siswi SDN Tanjungsari 97 Surabaya sejumlah 72 siswa.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2014). Sampel pada

penelitian ini adalah siswa siswi yang ada di SDN Tanjungsari 97 Surabaya. Yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2014). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Siswa siswi yang bersedia menjadi responden

2. Siswa siswi usia 7-12 tahun

3. Siswa siswi yang memiliki gadget

4. Siswa siswi yang bermain gadget lebih dari 2 jam dalam sehari

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2014).

Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

1. Siswa siswi yang bermain gadget kurang dari 2 jam dalam sehari

2. Siswa siswi yang tidak bersedia menjadi responden

3. Siswa siswi yang tidak memiliki gadget

4.3.3 Sampling dan besarnya sampel


Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2014). Penelitian ini menggunakan tehnik

non probability sampling, sampling jenis purposive sampling yaitu suatu tehnik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan

yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Nursalam, 2014).

4.3.4 Besarnya sampel

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel

(Nursalam, 2014). Penentuan besar sampel menurut Sudigyo dan Sofyan (2008),

mengungkapkan pengambilan jumlah sampel minimal menggunakan rumus :

N
n=
1+ N ( d)2

72
n=
1+72(0,05)2

72
n=
1+72(0,0025)

72
n=
1+0,18

72
n=
1,18

n=61

(Notoatmojo, 2003) keterangan :

N : jumlah populasi
n : jumlah sampel
d : tingkat signifikan
4.4 Identifikasi Variabel
4.4.1 Variabel

Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu

kelompok, (orang, benda, situasi) yang berada dengan oleh kelompok tersebut

(Nursalam, 2014). Dalam riset variabel dikarakteristikkan sesuai derajat, jumlah

dan perbedaan dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu, variabel

yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2014). Variabel dalam

penelitian ini adalah dampak penggunaan gadget pada anak sekolah dasar di SDN

Tanjungsari 97 Surabaya.

4.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan, karakteristik yang dapat diamati itulah yang

merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2014).

Tabel 4.1 Definisi Operasional dampak penggunaan gadget pada anak sekolah
dasar di SDN Tanjungsari 97 Surabaya.

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor


Operasional Ukur
Dampak Penurunnya Dampak Kuesioner Ordinal -
penggunaa kesehatan penggunaan
n gadget mata pada gadget meliputi :
pada anak siswa siswi di 1. Penurunan
sekolah SDN kesehatan
dasar di Tanjungsari mata
SDN 97 Surabaya 2. Penurunan
Tanjungsar prestasi
i 97 siswa
Surabaya 3. Kejadian
obesitas

4.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.5.1 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan lebih muda (Nursalam, 2014). Instrument yang digunakan untuk

mengukur variabel dampak gadget adalah kuesioner yang dikembangkan peneliti

dari penellitian Shintya (2016). Berdasarkan pada kuesioner yang telah diisi

responden, selanjutnya dilakukan tabulasi data dan analisa data.

4.5.2 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SDN Tanjungsari 97 Surabaya. Penelitian

dimulai pada bulan Oktober-Desember 2019.

4.5.3 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengambilan data awal diperoleh setelah

mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah SDN Tanjungsari 97 Surabaya, selanjutnya

melalui humas SDN Tanjungsari 97 Surabaya mengeluarkan surat ijin kepada

penulis untuk melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner

kepada siswa siswi atau responden sesuai kriteria inklusi. Setelah mendapatkan

responden yang dikehendaki, maka selanjutnya peneliti meminta persetujuan dari

responden penelitian dengan cara memperkenalkan diri dan kemudian

menjelaskan maksud, manfaat, tujuan, penelitian dengan penjelasan yang mudah

dimengerti oleh siswa siswi. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden,

peneliti memfasilitasi alat tulis, memfasilitasi tempat duduk dan meja yang akan

digunakan responden dalam mengisi data dan kuesioner yang ada. Selanjutnya

peneliti membagikan lembar kuesioner, waktu yang diberikan 15 menit, apabila

responden mengalami kesulitan, peneliti dapat mendampingi responden dalam


menjawab perta nyaan tentang dampak penggunaan gadget. Setelah selesai semua

kemudian peneliti mengecek kembali kelengkapan data / kuesioner.

4.5.4 Analisa Data

Tahap pengolahan data adalah sebagai berikut:

1). Editing

Editing adalah untuk melihat apakah daa yang diperoleh sudah terisi lengkap

atau masih kurang.

2). Coding

Yaitu mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut macamnya

dengan memberikan kode masing-masing jawaban menurut isian pada kuesioner.

Kuesioner yang telah dikumpulkan diperiksa ulang untuk mengetahui

kelengkapannya.

3). Tabuling

Mengelompokkan jawaban yang diteliti dan teratur menghitung dan

membuat tabel.

4). Skoring

Dari data yang diperoleh dilakukan analisa data dari kuesioner pada setiap

jawaban. Kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi

dengan menggunakan rumus (Setiadi, 2010).

4.6 Etika Penelitian (Ethical Clearance)

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksaan

sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia
mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Penelitian menggunakan subjek

siswa siswi di SDN Tanjungsari 97 Surabaya.

4.7.1 Surat Persetujuan (Inform Consent)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada responden, terlebih dahulu

peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan

data,jika responden diteliti maka diberikan lembar persetujuan menjadi responden

dan harus ditanda tangani, tetapi jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap akan menghormati hak-haknya.

4.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan informasi dan responden peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan

memberikan kode pada masing-masing lembar yang dilakukan peneliti.

4.7.3 Kerahasiaan (Confiendentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan pasien dijamin oleh peneliti dengan

cara hanya menyajikan kelompok data yang relevan sebagai hasil riset tanpa

mengungkapkan sumber informasi secara perorangan.

Anda mungkin juga menyukai