Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan IV

MATERI PERTEMUAN : Jaringan, Sarana dan Prasarana Transportasi

1. Fungsi & analisis jaringan serta hubungannya dengan bentuk fisik


kota
2. Prasarana dan sarana transportasi serta karakteristiknya
3. Integrasi moda transportasi (multimoda transportasi)

Jaringan, Sarana dan Prasarana Transportasi


Menurut (Deo, 1990) jaringan adalah sesuatu yang terdiri dari dua elemen yaitu simpul dan ruas.
Dalam transportasi, simpul merupakan titik-titik tertentu yang terdapat dalam suatu ruang yang
membatasi keberadaan jaringan, misalnya ruang lokal, ruang regional atau nasional dll. Sementara itu
ruas atau lintasan merupakan garis yang menghubungkan dua titik simpul (asal ke tujuan) yang dapat
diwujudkan seperti:
- Ruas jalan raya antar dua persimpangan jalan, dua terminal, dua kawasan, dua kota, dll
- Ruas jalan rel antara dua stasiun kereta
- Ruas pelayaran antara dua pelabuhan
- Ruas penerbangan antar dua bandar udara
(Morlok, 1988) membedakan ruas khusus jalan raya dalam kota ke dalam dua jenis yaitu:
- Ruas biasa yaitu ruas yang tidak menunjukkan arah (tanpa tanda panah) menandakan ruas
jalan ini dapat dilalui dari kedua arah.
- Ruas berarah atau busur yaitu ruas yang menunjukkan arah (dengan tanda panah)
menandakan ruas jalan ini hanya dapat dilewati satu arah saja tanpa ada arus dari arah
berlawanan.

ruas biasa ruas berarah (busur)


Gambar 1. Dua jenis ruas dalam jaringan transportasi jalan raya dalam kota menurut (Morlok, 1988)
Jaringan dapat terbentuk jika ada 3 elemen yaitu:
- Simpul asal
- Simpul tujuan
- Ruas yang menghubungkan

Simpul asal Simpul tujuan

ruas

Gambar 2. Pengertian jaringan

1. Fungsi dan analisis jaringan serta hubungannya dengan bentuk fisik kota
Dalam transportasi, jaringan berguna untuk menerangkan keseluruhan karakteristik sistem transportasi
serta penampilannya. Di samping itu jaringan berperan secara konsep matematika yang dipergunakan
untuk menerangkan secara kuantitatif (terukur) elemen-elemen yang ada dalam sistem transportasi
yang mempunyai sifat-sifat ruang (Morlok, 1988). Contoh aplikasi jaringan dalam transportasi adalah
sebagai berikut:

Bukit Tinggi 5
Payakumbuh 4

Padang Panjang
3

Solok 2

Padang 1

6
Painan

Gambar 3. Peta jaringan jalan utama di Prov. Sumatera Barat dan sketsa jaringannya

Dari contoh peta jaringan jalan utama di Prov. Sumbar di atas maka dibuatlah sketsa jaringan yang
digunakan untuk keperluan analisa jaringan. Analisa jaringan akan melalui tahap awal yaitu pembuatan
matriks hubungan dan atau matriks ruas sebagai berikut:

2 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


Tabel 1. Matriks hubungan dalam jaringan jalan utama Prov. Sumatera Barat

Simpul
1 2 3 4 5 6
Simpul
1 0 1 1 0 0 1
2 1 0 1 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0
4 0 0 1 0 1 0
5 0 0 0 1 0 0
6 1 0 0 0 0 0
Tabel 2. Matriks simpul-busur (ruas) dalam jaringan jalan utama Prov. Sumatera Barat

Busur/ruas
Simpul (1-2) (1-3) (1-6) (2-1) (2-3) (3-1) (3-2) (3-4) (4-3) (4-5) (6-1)

1 1 1 1 -1 0 -1 0 0 0 0 -1
2 -1 0 0 1 1 0 -1 0 0 0 0
3 0 -1 0 0 -1 1 1 1 -1 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 0
6 0 0 -1 0 0 0 0 0 0 0 1
Selain gambar jaringan transportasi seperti contoh di atas, untuk menganalisa jaringan lebih lanjut juga
dibutuhkan tambahan data karakteristik lain seperti:
- Kapasitas ruas jalan raya (kendaraan/hari)
- Volume lalu lintas ruas jalan raya (kendaraan/hari)
- Waktu perjalanan pada ruas jalan raya (jam)
- Panjang ruas jalan raya (kilometer)
Jika mengacu pada contoh jaringan jalan raya utama di Prov. Sumbar diatas maka :
5
4

Ruas 1 - 3
1 K = 5000 kendaraan/hari
V = 700 kendaraan/hari
W = 1,5 jam
P = 75 km
6

Gambar 4. Jaringan jalan Prov. Sumbar dengan data karakteristik ruasnya

3 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


Analisis jaringan merupakan kegiatan meneliti atribut-atribut
atribut atribut rute (ruas jalan) dalam sebuah jaringan
transportasi dimana atribut rute ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi orang dalam melakukan
perjalanan, seperti pemilihan rute dan moda transportasi. Atribut rute tersebut antara lain:
- Jarak
- Waktu perjalanan
- Biaya transportasi
Pada umumnya orang akan memilih jalur/rute yang efisien yaitu dengan jarak yang lebih dekat, waktu
perjalanan lebih pendek dan biaya transportasi lebih rendah. Dalam sebuah jaringan jalan yang
kompleks, definisi efisien antara satu orang dengan orang yang lain akan berbeda, oleh karena itu
pemilihan rute juga akan lebih bervariasi sehingga menciptakan pola pergerakan yang berbeda
berbeda-beda.

Gambar 5. Pemilihan rute yang berbeda antar individu

Bentuk jaringan transportasi darat sangatlah bervariasi antara lain


lain sebagai berikut:
- Jaringan sentrifugal dan sentripetal

4 | Pengantar Transportasi (Handout)) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


- Jaringan sentralisasi, desentralisasi dan distribusi

- Jaringan hub-spoke
spoke dan point to point (biasanya digunakan di jalur transportasi laut)

Dalam aplikasinya di struktur tata ruang, jaringan dapat


dapat mengalami perluasan, penggabungan bahkan
pemisahan yang tentunya akan memiliki dampak bagi perkembangan ruang yang dilingkupi.

5 | Pengantar Transportasi (Handout)) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


2. Prasarana dan sarana transportasi serta karakteristiknya
Prasarana (infrastruktur) transportasi adalah komponen berbentuk fasilitas fisik yang bersifat tetap
dan bersifat mengantarkan perpindahan dari asal ke tujuan. Contohnya antara lain: jalan raya; rel; air
(sungai, danau, laut); udara; terminal bus, bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan dll. Ada dua
komponen infrastruktur yaitu:
- Jalur gerak untuk melakukan perpindahan
- Terminal sebagai titik mula dan titik akhir perpindahan
Berdasarkan teknologinya maka komponen infrastruktur dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
buatan, alamiah dan khusus seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. Komponen infrastruktur menurut teknologinya

Teknologi
No Buatan Alamiah Khusus
Komponen
ALKI baik di
pipa, kabel listrik,
sungai, danau
konveyor belt, lift,
1 Jalur gerak jalan raya, jalan rel maupun laut, ruang
jaringan
udara untuk
telekomunikasi
penerbangan
garasi, parkir, stasiun perpipaan,
pelabuhan dan
halte, pangkalan generator, gudang,
2 Terminal dermaga,bandar
bus, terminal bus, lantai gedung, port
udara
stasiun kereta api telekomunikasi
Sumber: (Miro, 2012)

Sarana transportasi adalah komponen berbentuk fasilitas fisik yang mengangkut orang dan barang
memalui prasarana transportasi dari titik asal ke tujuan. Contohnya: moda transportasi seperti
kendaraan darat, mobil, kereta api, kapal, pesawat udara dll. Karakteristik dari masing-masing moda
transportasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Karakteristik moda transportasi

Pelayanan
Sistem Aksesibilitas Mobilitas Efisiensi Moda
Penumpang
- Jumlah penduduk - Kecepatan - Bahan bakar - Bus Antar kota
sangat tinggi yang terbatas oleh berbiaya relatih - Mobil dan lokal
memiliki akses faktor manusia lebih rendah - Sepeda
langsung ke jalan dan batasan - Keselamatan motor
- Rute langsung kecepatan relatif lebih - Sepeda
Jalan Raya terbuka oleh tata - Kapasitas per rendah
guna lahan kendaraan
- Investasi tinggi untuk rendah, tetapi
konstruksi jalan ketersediaan
dengan pembebanan kendaraan
tonase tinggi cukup banyak

6 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


Pelayanan
Sistem Aksesibilitas Mobilitas Efisiensi Moda
Penumpang
- Aksesibilitas dari - Kecepatan - Biayanya - Kereta - Jarak rata-
stasiun asal ke lebih tinggi operasional - Monorail rata < 450
tujuan relatif tanpa - Kapasitas tinggi - Kereta cepat km
hambatan dan tepat banyak berupa - Tingkat / MRT - Sub Urban
waktu penumpang keselamatan - Antar kota
- Memiliki jalur rel dan barang lebih tinggi
Jalan Rel sendiri dan - Tergantung dibanding moda
mendapat prioritas pada darat (jalan raya)
utama infrastruktur - Biaya
- Investasi jalan rel transportasi
pembangunan jalan dimana tidak penumpang lebih
rel cenderung semua wilayah mahal
berbiaya mahal memilikinya
- Akses ke bandara - Kecepatan - Efisiensi waktu Pesawat - Regional
hanya dimiliki oleh sangat tinggi bagi pengguna komersial dengan jarak
kota-kota besar sehingga waktu - Biaya bahan rata-rata >
Transportasi - Investasi tempuh lebih bakar relatif 450 km
Udara pengembangan cepat sebanding - Antar Kota
transportasi udara - Kapasitas per dengan harga
sangat mahal kendaraan dan wkatu
terbatas tempuh
- Aksesibilitas - Kecepatan - Biaya rendah - Kapal - Lintas sungai
terbatas oleh rendah - Tingkat - hovercraft - Lintas
ketersediaan dibanding keamanan - Jet foil samudera
pelabuhan dan jalan dengan bervariasi - Kapal pesiar
air yang dilewati pesawat udara
Transportasi
- Investasi infrastruktur - Kapasitas per
Air / Laut
mahal kendaraan/kap
al lebih besar
dibanding
dengan moda
udara

3. Integrasi moda transportasi (multimoda transportasi)


Menurut PP No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda:
“Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda
angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari
satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang
ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.”
Terpadunya dua atau lebih moda transportasi sejenis (intra-moda) dalam melayani satu kali perjalanan
dari titil asal ke titik tujuan disebabkan oleh variasi faktor-faktor di masing-masing daerah sebagai
berikut:
- Kondisi rute (trayek) transportasi
- Kondisi pola tata ruang dan tata guna lahan

7 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


- Penyebaran lokasi kegiatan yang tidak merata sehingga tidak semua terlayani oleh sistem
transportasi yang memadai
Contoh integrasi multimoda yang paling sederhana adalah sebagai berikut:
Kasus:
Anita akan pergi kuliah. Dia berangkat dari rumahnya di Tanah Abang ke Kampus UNJ dengan
menggunakan angkutan umum, maka trayek yang harus dia tempuh adalah sebagai berikut:
- Jalan kaki dari rumah ke pangkalan ojek
- Naik ojek ke terminal busway terdekat
- Naik busway ke halte busway UNJ
- Jalan kaki menuju kampus
Dalam kasus sederhana ini Anita menggunakan tiga moda transportasi yaitu kaki, sepeda motor (ojek)
dan busway.
Contoh kasus yang lebih kompleks adalah sebaga berikut:
Kasus:
Reynold adalah pengusaha kerajinan tradisional yang berproduksi di daerah Kasongan, Bantul,
Yogyakarta. Dia mengexport hasil karyanya dalam jumlah besar ke berbagai kota di benua Eropa salah
satunya Amsterdam, Belanda. Perjalanan export kurang lebih sebagai berikut:
- Barang dikemas dan diangkut memakai mobil box dari rumah ke stasiun Tugu
- Barang diangkut dengan gerbong kereta api menuju ke stasiun Senen
- Barang diangkut dengan mobil box dari stasiun Senen ke Pelabuhan Priok
- Barang diangkut dengan kargo dan dinaikkan kapal dari Pelabuhan Priok ke Pelabuhan
Singapura
- Barang berpindah kapal dan dikapalkan dari Singapura menuju ke Pelabuhan Amsterdam
- Barang dibongkar di Pelabuhan Amsterdam dan dibawa dengan truk menuju ke gudang untuk
didistribusikan ke penerima barang
Dalam kasus kompleks pengiriman barang lintas benua ini melibatkan berbagai macam moda
transportasi dan tentunya dokumen-dokumen barang yang berlaku secara internasional.

Infrastruktur yang penting dalam kelancaran proses angkutan multimoda ini adalah terminal
perpindahan orang/barang dari moda satu ke moda yang lain. Idealnya perpindahan orang/barang dari
moda satu ke moda yang lain berlangsung cepat dan mudah dibantu dengan teknologi dan sistem
pengelolaan. Terminal transportasi harus memungkinkan terjadinya intergrasi agar memudahkan
penggunanya.

8 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


- Integrasi fisik, yang memungkinkan penumpang berpindah intra dan /atau antar moda
transportasi lainnya secara mudah;
- Integrasi jadwal, berupa kesuaian jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum
yang terinformasi dengan baik, serta memungkinkan berkurangnya waktu tunggu penumpang
pada saat berpindah intra dan/ atau antar moda transportasi;
- Integrasi pembayaran, yaitu pembayaran dengan menggunakan smartcard, yang
memungkinkan satu kartu untuk beberapa jenis layanan.

Gambar 6. Tipikal desain fasilitas perpindahan intramoda

9 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ


Gambar 7. Tipikal desain fasilitas perpindahan antarmoda (KA-BRT)

10 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Anda mungkin juga menyukai