Anda di halaman 1dari 5

2.

Analisis Hasil Observasi

Untuk menghitung nilai hasil observasi dapat dilakukan dengan rumus sebagai

berikut:

𝑆𝑃
N= 𝑥100
𝑆𝑀
Keterangan : N = Nilai yang diobservasi
SP = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimal
Kriteria : 89-100 = Sangat baik
70- 80 = Baik
31- 69 = Cukup
0 - 30 = Sangat Kurang
F. Uji coba instrument

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas soal pilihan ganda

digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun korelasi

point biserial sebagai berikut.

(Suharsimi, 2006)

Keterangan:
rpbi = Koefisien korelasi point biseral
Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = Rata-rata skor total
St = Standar deviasi skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

banyaknya siswa yangmenjawab benar


(p= )
jumlah seluruh siswa

Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment dapat

diketahui signifikan atau tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih besar dari

harga kritik dalam tabel, maka korelasi tesebut signifikan atau butir soal

tersebut valid. Begitu juga sebaliknya.

Berdasasarkan hasil uji coba instrument sebanyak 30 butir soal, terdapat

25 butir soal yang valid dan sebanyak 5 butir soal yang tidak valid. Hasil

perhitungan selanjutnya dilihat pada lampiran 5 halaman 81

2. Reabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi atau keajekan suatu

instrumen. Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang

tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur yang hendak diukur. Untuk menghitung reliabilitas instrumen,

digunakan rumus KR-20 :

Keterangan:

11 r : reliabilitas tes secara keseluruhan


Vt : varian total
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Σpq : jumlah hasil kali p dan q
k : banyaknya butir pertanyaan yang valid

Adapun kriteria yang dijadikan tolak ukurnya adalah sebagai berikut:

Interval Kriteria

r11 < 0,2 Sangat rendah

0,2 < r11 < 0,4 Rendah

0,4 < r11 < 0,6 Sedang

0,6 < r11 < 0,8 Tinggi

0,8 < r11 < 1,0 Sangat tinggi

Tabel 8 Nilai Reabilitas


Berdasarkan hasil uji coba instrument, hasil perhitungan uji reabilitas

didapatkan indeks reabilitas KR-20 sebesar 0,894625579 hasil perhitungan

indeks reabilitas soal menggunakan Microsoft Excel dapat dilihat pada

lampiran 6 halaman 82

3. Indeks Kesukaran

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi

validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran

soal-soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah soal-soal yang


tergolong dalam kategori mudah, sedang, dan sulit diberikan secara

proporsional. Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus

sebagai berikut:

B
P=
JS

Keterangan:

P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria:
a) 0,00 - 0,30 (Soal kategori sukar)
b) 0,31 - 0,70 (Soal kategori sedang)
c) 0,71 - 1,00 (Soal kategori mudah

Berdasarkan hasil uji instrument, hasil perhitungan diperoleh soal dengan

kategori mudah 2 butir soal, soal dengan kategori sedang ada sebanyak 23 butir

soal dan soal yang masuk dalam katregori sukar tidak ada. Dapat dilihat pada

lampiran 8 halaman 84.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar

untuk membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee

berkemampuan rendah, sehingga sebagian besar testee yang memiliki

kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang

menjawab betul dan testee yang berkemampuan rendah sebagian besar tidak

dapat menjawab item dengan betul.50 Rumus untuk menentukan indeks

diskriminasi adalah:
Keterangan:

D = Daya pembeda soal


BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA = Banyaknya peserta didik kelompok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB = Banyaknya peserta didik kelompok bawah
PA = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar
PB = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda:
1) D < 0,00 (sangat kurang)
2) 0,00 < D < 0,20 (kurang)
3) 0,20 < D < 0,40 (cukup)
4) 0,40 < D < 0,70 (baik)
5) 0,70 < D < 1,00 (sangat baik)

Berdasarkan hasil uji instrument daya pembeda diperoleh 19 soal

kategori cukup, 6 butir dengan kategori baik dan kategori sangat baik tidak ada.

Dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 83.

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Model pembelajaran PBL dianggap berhasil apabila mampu meningkatkan

hasil belajar siswa pada tiap siklus. Hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila

siswa mencapai nilai KKM sebesar 80% dari keseluruhan siswa kelas X TKR.

Penentuan persentase tersebut mengacu pada standar nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yaitu 75.00 yang ada di SMK Swasta AR-Rahman.

Anda mungkin juga menyukai