Anda di halaman 1dari 13

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

MENGKAJI KANDUNGAN TANAMAN BINAHONG SEBAGAI OBAT HERBAL


ALAMI DALAM MENGATASI ASAM URAT

DISUSUN OLEH : YULIANITA

NIM : 105 STYC16

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YARSI MATARAM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1

MATARAM

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman, pemakaian dan pendayagunaan obat tradisional di
Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Obar-obatan tradisional digunakan
kembali oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan, di samping obat-
obatan modern yang berkembang di pasar obat tradisional yang berasal dari tumbuhan
dan bahan-bahn alami murni memiliki efek samping, tingkat bahaya dan resiko yang
jauh lebih rendah di bandingkan dengan obat kimia. (Nita Rochani,2009).
Nur Iman (2009) menjelaskan salah satu tanaman yang secara empiris digunakan
sebagai obat anti bakteri adalah tanaman binahong. Tanaman binahong atau Anredera
cordifolia ten steenis adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi jenis
penyakit sepetri mempelancarkan haid. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan
nama asalnya adalah Dheng shan chi, dikenal dengan sebutan Maderia Vine.
Penelitian mengenai aktivitas antibakteri daun binahong dan kandungan metabolit
sekundernya pernah dilakukan, bahwa dalam simplisa daun binahong terkandung
senyawa alkaloid, polifenal, dan saponin (Annisa dan Nurul,2007). Bagian dari tanaman
binahong hampir semuanya dapat dimanfaaatkan mulai dari batang, akar, bunga, dan
daun tanaman binahong, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk kesehatan atau
sebagai obat herbal adalah bagian daun tanaman, adapun cara pemanfaatan dari daun
tanaman binahong ini adalah dengan cara diseduh langsung dengan air panas dimana
sebelumnya daun tanaman binahong dikeringkan terlebih dahulu, dan untuk obat luar
daun binahong bisa langsung dihaluskan (Feri Manoni, Balittro, 2007). Pada ekstrak
daun binahong mengandung polifenol yang bersifat sebagai antioksidan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan
adalah apakah terdapat kandungan polifenol pada ekstrak daun binahong ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi, daun
binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang cukup tinggi.
2. Tujuan khusus

Untuk mengungkapkan ada apa dibalik khasiat tanaman binahong perlu dilakukan
penelitian lebih jauh mengenai kandungan senyawa aktif.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi institusi pendidikan
Dengan adanya penelitian ini institusi pendidikan jadi lebih dikenal oleh
masyarakat serta mahasiswa selanjutnya dapat mengembangkan penelitian atau
dapat digunakan sebagai acuan penelitian.
2. Manfaat bagi peneliti
Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
3. Manfaat bagi peneliti lain
Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini supaya lebih lengkap lagi dan
lebih sempurna serta penelitian lain juga bisa mengembangkan penelitian ini
dengan melakukan peneelitian dimasa mendatang, sehingga mengetahui
perkembangan dari penyakit asam urat di masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Asam Urat
2.1.1 PENGERTIAN
Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan
tulang oleh penumpukan Kristal asam urat sehingga menimbulkan perasangan. Gout
adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan melalui ginjal yang
menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika
caairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi (Zahara,
2013).
Asam urat sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu
penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit asaam urat disebabkan oleh kondisi
hiperurikemi, yaitu keadaan dimana kadar asam urat dalam daran diatas normal.
Berikut salah satu acuan kadar asam urat normal, perempuan : 2,4-6,0 miligram
perdesileter (mg/dl), laki-laki : 3,4-7,0 mg /dl dan anak-anak : 2,0-5,5 mg/dl (Nopik,
2013). Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba daerah
persendian, terasa terbakar, sakit dan membengkak. (Damaayani, 2012).
2.1.2 PENYEBAB ASAM URAT
Suryo Wibowo (2016) menyatakan bahwa penyakit asam urat digolongkan
menjadi penyaakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
1. Faktor keturunan dan obesitas/kegemukan
2. Konsumsi makanan tinggi protein, purin, konsumsi kafein dan alcohol
3. Gangguan penegeluaraan asaam urat diginjal dan stress.
Pada peyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengaan konbinasi factor genetic dan factor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolism yang dapat
mengakibatkan meningkaatkan produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya penegeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan
kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa baasa organic yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok
asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit
sum-sum tulang, polisetimia), obaat-obatan (alcohol, obat-obataan kanker,
vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit
(psosiaris), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tinggi
terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil
buangan metabolism lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang
meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
4. Hipertensi dan penyakit jantung
Asam urat merupakan factor resiko untuk penyakit jantung coroner.
Diduga Kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam bagian
pembuluh darah koroner).
5. Umur
Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam pembentukkan
enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi alotonin yang mudah
dibuang. Jika penbentukkan enzim ini terganggu maka kkadar asam urat
dalamm darah menjadi naik.

2.1.3 TANDA DAN GEJALA ASAM URAT


Tanda dan gejala asam urat menurut (Zahara, 2013) :
o Sendi terasa nyeri, terutam pada malam dan pagi hari
o Sendi tersa nyilu, bahkan tampak bengkak dan meradang (kemerahan)
o Nyeri sendi berulang kali pada jari kaki, jari tangan, tumit, lutut, siku dan
pergelangan tangan.
o Pada kasus yang parah, sendi akan mengalami nyeri ketika bergerak
o Kulit kemerahan dan keunguan

Serangan asam urat menurut (Zahara, 2013) terjadi secara mendadak


timbulnya serangan bisa dipicu oleh :

o Luka ringan dan pembedahan


o Pemakain sejumlah besar alcohol atau makanan yang kaya akan protein
o Kelelahan, stress emosional dan penyakit
Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa
sendi, seringkali terjadi paada malam har, nyeri semakin memburuk dan
tak tertahankan. Sendi membengkak dan kulit diatasnya tampak merah
atau keunguan, kencang dan licin, serta teraba hangat. Menyeentuh kulit
diatas sendi yang terkena bisa menimbulkan nyeri yang luar biasa.
Penyakit ini paling sering mengenai sendi dipangkal ibu jari kaki dan
menyebabkan suatu keadaan yang disebut podagra, tetapi penyakit ini
juga sering menyerang pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan
sikut. Kristal dapat terbentuk disendi-sendi perifer tersebut karena
persendendian tersebut lebih dingin dari pada persendian dipusat tubuh
dan urat cenderung membeku pada suhu dingin. Krista juga terbentuk
ditelinga dan jaringan relative dingin lainnya. Sebaliknya, gout jarang
terjadi pada tulang belakang, tulang punggung ataupun bahu. Gejala
lainnya dari atritis gout akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak
enak badan dan denyut jantung yang tepat.
Gout cenderung lebih berat pada penderita yang berusia dibawah 30
tahun. Biasanya pada pria gout timbul pada usia pertengahan, sedangkan
pada wanita muncul pada saat pasca melopause. Serangan pertama
biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama beberapa
hari. Gejalanya hilang secara bertahap, dimana sendi kembali berfungsi
dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Tetapi jika
penyakit ini semakin memburuk, maka serangan yang tidak diobati akan
berlangsung lebih lama, lebih sering terjadi dan mengenai beberapa
sendi. Sendi yang terkena bisa mengalami kerusakan yang permanen.
Bisa terjadi gout menahun dan berat, yang menyebabkan terjadnya
kelainan bentuk sendi.
2.1.4 PATOFISIOLOGI
Kondisi asam urat yang meningkat dalam tubuh yang menyebabkan terjadi
penumpukan asam urat pada jaringan yang kemudian akan membentuk Kristal urat
yang ujungnya tajam seperti jarum. Kondisi ini memacu terjadinya respon inflamasi
dan di tersuskan dengan serengan gout. Penumpukan asam urat dapat
menimbulkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak dan dapat
menyebabkan nephrolithiasis urat (batu ginjal) dengan di sertai penyakit ginjal
kronis jika tidak mendapatkan penanganan tepat dan segera (Kertia, 2009). Menurut
Michael A. Charter gout memiliki 4 tahapan kelinis, yaitu :
1. Stadium I
Kadar asam urat darah meningkat tapi tidak menunjukkan gejala atau keluhan
(hiperurisemia asimtomatik)
2. Stadium II
Terjadi pembengkakan dan nyeri pada sendi kaki, sendi jari tangan, pergelangan
tangan dan siku (acut arthiritis gout)
3. Stadium III
Kebanyakan orang mengalami serangan gout berulang dalam waktu kurang dari
1 tahun jika tidak di obati (intercristal stadium)
4. Stadium IV
Timbunan asam urat terus menerus selama beberapa tahun jika tidak di lakukan
pengobatan, hal ini menyebabkan nyeri, sakit, kaku serta pembengkakan sendi
nodular yang besar (cronik gout)
2.1.5 CARA PENCEGAHAN ASAM URAT
1. Diit yang baik untuk mencegah asam urat dengan cara menghindari atau
mengurangi makanan yang tinggi kadar asam urat, dianataranya : makanan yang
memiliki zat purin tinggi yaitu daging merah, seafood, anggur, kacang- kacangan,
ragi, teh dan kopi, sayuran hijau (bayam), kembang kol.
2. Hindari minuman beralkohol
3. Mengkonsumsi makan yang rendah purin, macam-macam sayuran
(jamur,kubis,asparagus, ceri, buncis, selada, lobak, jagung, kentang, wortel),
buah-buahan (apel, pisang, jeruk, dan melon), kacang tanah, keju, pasta dan
telur.
4. Memeriksa kesehatan terutama kesehatan sendi dan tulang
5. Rajin berolah raga
2.1.6 CARA PENANGANAN ASAM URAT
Cara penanganan asam urat menurut (Zahara, 2013)
1. Minum air putih yang banyak ( minimal 8-10 gelas/hari )
2. Istirahatkan bagian yang sakit untuk beberapa jam
3. Hindari makanan yang mengandung tinggi purin : daging merah, seafood,
anggur, kacang-kacangan, ragi, teh dan kopi.
4. Hindari kecemasan dan cegah terjadinya trauma pada kulit
5. Olah raga rutin
6. Minum rebusan daun binahong
2.1.7 PENGOBATAN ASAM URAT
Pengobatan untuk asam urat /gout dapat di kelompokkan menjadi 3 cara yaitu :
1. Pengobatan medis
Yaitu pengobatan menggunakan obat-obat kimia, cara ini dapat di lakukan dalam
jangka pendek Maupun jangka panjang. Pengobatan jangka pendek adalah
dengan pemberian obat anti nyeri yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri
dan menghilangkan bengkak. Sedangkan pengobatan jangka panjang di lakukan
dengan pemberiam obat yang berfungsi xanthine oxidase.
2. Pengobatan non medis
Yaitu menjalankan pola hidup sehat yang bertujuan untuk mencegah dan
mengobati penyakit asam urat. Cara ini dapat di lakukan melalui : diet
makan,yaitu dengan mengurangi konsumsi makan tinggi purin dan di sertai
dengan pola hidup sehat dengan cara melakukan olah raga secara teratur (Wjaya
kusuma, 2007).
3. Penobatan herbal
Yaitu pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat yang mempunyai
khasiat anti inflamasi seperti : tanaman binahong .
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual


Kerangkan konsep merupkan susunan konstruksi logika yang diatur dalam
rangka menjelaskan variable yang diteliti, dimana kerangka ini dirumuskan
untuk menjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematika
kenyataan empiric (Sugiono, 2007).

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN


 Asupan senyawa purin
berlebihan
 Aktivitas berlebihan Kadar asam urat
 Umur
 Hipertensi
 Obat-obatan
 Obesitas

VARIABEL KONFOUNDING
 Konsumsi alcohol
 Penyakit

: Diteliti

: Yang tidak diteliti

Gambar 1.1 kerangka konsep adaptasi teori Betty Neuman, 1995


3.2 hipotesis

Menurut Patricia dan Arathur (2002) hipotesis adalah suatu pernyataan sederhana
mengeni perkiraan hubungan antara variable-variabel yang sedang dipelajari. Dalam penelitian
ini mengajukan hipotesis.

1. Ada hubungan yang signifikan antara asupan senyawa purin berlebih dengan kadar
asam urat pada tenaga kerja kantor
2. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan kadar asam urat pada tenaga
kerja kntor.
3. Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar asam urat pada tenaga kerja
kantor.
4. Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kadar asam urat pada tenaga
kerja kantor.
5. Ada hubungan signifikan antara konsumsi obat-obatan dengan kadar asam urat pada
tenaga kerja kantor
6. Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kadar asam urat pada tenaga
kerja kantor.
7. Ada hubungan yang signifikan antara factor yag dominan berupa konsumsi purin dan
aktivitas dengan kadar asam urat pada pekerja kantor.
BAB 4

METODEOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan suatu masalah. (Notoatmodjo, 2012). Jenis
penelitian yang di gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis rancangan
descriptif correlation yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variable atau lebih, tanpa melakukan perubahan
tambahan, atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Penelitian
ini menggunakan design penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran atau observasi dan variable independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variable independen dan
dependen dinilai secara simultan pada suatu saat. Dengan studi ini akan
diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena ( variable independen)
dihubungkan dengan penyebab ( variable dependen) (Nursalam 2013).
4.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja adalah sesuatu yang abstrak, logika secara arti arafiah dan
akan membantu penelitian dalam menghubungkan hasil penelitian dengan body
of knowledge (Nursalam, 2011).
4.3 Tempat Dan Waktu Penelitian
4.3.1 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Bebuak Kopang Lombok Tengah
4.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai bulan
Desember 2019.
4.4 Populasi Dan Sampel
4.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada diwilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi (Arikunta, 2010).
4.4.2 sample
sample adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi atau populasi (Arikunto, 2006).
4.5 Variable Penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini hanya
menggunakan dua variable yaitu tingkat pengetahuan penderita asam urat.
Dengan variable independen ( bebas) yaitu pengetahuan asupan purin
berlebihan sedangkan variable dependen (terikat) yaitu pengetahuan kadar
asam urat. Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variable-variable yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2003).
4.6 Pengumpulan, Analisis Data dan Pengolagan Data
4.6.1 Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini di antaranya :
a. Data primer
Data primer yaitu data atau kesimpulan fakta yang dikumpulkan
secara langsung pada saat berlangsungnya penelitian. Data primer dalam
penelitian ini adalah data yang diambil dari subyek peneliti yang diukur
sesudah pemberian kuesioner tentang pengahuan kadar asam urat.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang di Bebuak Kopang Lombok Tengah,
literature yang relevan dan sumber lain yang mendukung penelitian ini.
Dalam penelitian ini tekhnik pengumpulan data yang dilakukan
adalah yang pertama warga dikumpulkan disalah satu rumah warga
Bebuak Kopang, yang kedua peneliti membaagikan lembar persetujuan
menjadi responden, setelah responden mendatangani surat persetujuan,
peneliti membaagikan lembar kuesioner untuk diisi oleh responden,
dalam pengisian lembar kuesioner ini berlangsung selama 2 jam.
4.6.2 Analisa Data
Teknik Analisa Data yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
analisa univariat dan analisa bivariate. (Notoatmojo, 2003).
1. Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu analisa yangdilakukan untuk menganalisis
tiap variable dari hasil penelitian yamg disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi yang dinarasikan (Notoatdjo, 2003). Dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan yang dibagi dengan kategori baik, cukup, dan kurang.
2. Analisa Bivariat
Menurut Notoatmodjo (2003) Analisa bivariat yaitu analisis yang
digunakan untuk menegetahui keterkaitan dua variable. Analisa ini
digunakan untuk mengetahui kadar asam urat. Dalam pengujian data
dilakukan uji statistic Chi-Square karena pengujian hipotesis mengenai
perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi
atau actual dengan frekuensi harapan.
4.6.3 Pengolahan Data
Menuerut Notoadmodjo (2003), setelah data terkumpul, maka langkah
yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan
analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna
mendapatkan data yang valid sehingga sangat menganalisa data tidak
mendapat kendala. Langkah-langkah pengplahan yaitu :
1. Editing atau mengedit data, dimasukkan untuk mengevaluasi
kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian kriteria data yang diperluakn
untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan penelitian. Data
penelitian ini data yang digunakan sudah lengkap dan sesuai kriteria data
yang digunakan.
2. Coding atau mengkode data merupakan auatu metode untuk
mengobservasi datayang dikumpulkan selama penelitian kedalam symbol
yang cocok untuk keperluan analisis terhadap hasil observasi yang
dilakukan. Dalam penelitian ini coding dilakukan dengan menggunakan
angka1,2,3 dan seterusnya.
3. Entri data merupakan proses memasukkan data kedalam computer.
4. Tabulasi merupakan proses mengklasifikasikan data menurut kriteria
tertentu sehingga frekuensi dari masing-masing item.
4.7 Uji Validitas dan Reabilitas
4.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu insstrumen (Arikunto, 2010). Sebelum instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak
diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas ddengan rumus product
moment, yaitu :
Keterangan :
N : Jumlah responden
r : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
xy : Skor pertanyaan dikalikan sekor total
4.7.2 Uji Reability
Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karenaa
instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensus, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
4.8 Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti perlu mendapatkan
rekomendasi dari institusi dengan mengajukan permohonan ijin kepada
institusi/lembaga tempat penelitiaan. Setelah mendapatkan persetujuan barulah
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian yang
meliputi:
4.8.1 Informed consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Tujuannya adaalah agar responden menegetahui maksud dan tujuan
penelitian. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memakssa dan menghormati haknya.
4.8.2 Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencatumkan nama responden pada lembar pengumpulan data. Lembar
tersebut hanya diberi nomor atau code tertentu oleh peneeliti.
4.8.3 Confidentality (kerahasiaan)
Kerahasiaaan pasien yang dijadikan responden dijamin oleh peneliti,
hanya kelompok data saja yang akan disajikan dan dilaporkan sebagai hasil
riset.

Anda mungkin juga menyukai