Oleh :
Wulan Ayu Pamungkas, S.KH
NIM. 180130100111078
Gelombang XI / Kelompok 3
27
SISTEM SARAF DAN MUSKULOSKELETAL
Hypothyroid associated polyneuropathy in dogs:Report of six cases
I. PENDAHULUAN
28
perlu dicari informasi lebih lanjut untuk mengungkap sejauh mana peranan
pemberian vitamin A dosis berlebihan terhadap proses pertumbuhan tulang.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipervitaminosis A
Asupan vitamin A dalam jangka waktu lama dengan dosis yang lebih
rendah dari asupan yang dibutuhkan menimbulkan toksisitas jangka pendek tetapi
dosis yang tetap lebih besar daripada dosis yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
menyebabkan efek jangka panjang , termasuk efek pada kulit, hati, SSP, dan
tulang. Walaupun jumlah yang dibutuhkan untuk melihat semua efek merugikan
yang terjadi. Pada pasien dengan berat badan yang rendah malnutrisi atau
memiliki penyakit hati atau ginjal dosis yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek
yang merugikan mungkin lebih rendah.
29
Studi Kasus
II.1 Sinyalemen
30
Gambar 2. Horner’s syndrome pada kucing terlihat pupil berbeda ukuran.
Pemeriksaan Penunjang
31
Gambar 3. Hasil hematologi dan kimia darah
II.3 Diagnosa
Hypervitaminosis A.
II.4 Prognosa
Dubius-Fausta
II.5 Pengobatan
Treatment yang diberikan pada kucing, yaitu menjaga asupan diet
pakan dan menjaga asupan vitamin A. Penjagaan diet pakan diharapkan
mampu memulihkan adanya kelumpuhan walaupun mungkin tidak dapat
memberikan hasil sembuh secara menyeluruh.
III. PEMBAHASAN
32
capsule (Hayes, 1982; Armstrong dan Hand, 1994; Bennett, 1994). Kucing
sangat rentan pada kejadian toksisitas vitamin A (Seawright et al., 1970;
Clark, 1971; Hough et al., 1988; Franch et al., 2000; Braund, 2002).
33
Pembentukkan lesi yang sudah lama, membuat massa tulang yang
tumbuh dibentuk kembali dalam suatu proses yang menyerupai
penyembuhan fraktur atau osteopati craniomandibular (Seawright et al.,
1970, Franch et al 1998a, 1998b). Pengembangan eksostosis di
hypervitaminosis A terjadi pada keadaan rendah kalsium dan fosfor tinggi,
jumlah yang berpengaruh relatif ini sehingga bisa memiliki sedikit
pengaruh atau tidak pada perkembangan lesi (Seawright dan Hrdlicka,
1974; Cho et al., 1975).
IV. KESIMPULAN
34
Kasus hypervitaminosis A terjadi dengan adanya tekanan pada
saraf pleksus brakialis kiri dijelaskan. Seekor kucing jantan berumur 9
tahun (sudah steril), domestic shorthair, diberi makan diet pakan hati
babi mentah. Setelah beberapa lama terjadi gejala penurunan kondisi
pada ekstremitas cranial sinister yang berkembang menjadi
kelumpuhan selama rentang waktu 2 bulan. Pemeriksaan klinis
menunjukkan kelumpuhan dan atrofi pada otot kaki depan kiri. Diduga
adanya Horner’s syndrome ipsilateral. Pemeriksaan radiologis
menunjukkan os. cervicalis dan thoracic mengalami pembentukan
tulang baru yang masif pada aspek ventral servikalis kedua hingga
keenam vertebra toraks. Diduga didiagnosa terjadi hypervitaminosis A,
berdasarkan pada temuan klinis, pemeriksaan radiografi, serta
penentuan konsentrasi vitamin serum 630 mg/dl, dengan hasil nilai tiga
kali lipat di atas batas normal rata-rata kucing. Prognosis awal pada
kasus ini tidak baik, akan tetapi berjalannya waktu kondisi kucing
semakin membaik dengan kembalinya fungsi anggota tubuh dengan
kurun waktu sekitar 6 bulan setelah diet pakan dirubah menjadi
makanan kaleng komersial. Prognosis jangka panjang dari kasus ini
adalah dengan menjaga asupan vitamin A, karena dengan
pertimbangan adanya lesi tulang yang luas dan gejala neurologis yang
parah, serta kompresi pleksus brakialis.
DAFTAR PUSTAKA
Allan, GS. 2000. Radiographic features of feline joint diseases. The Veterinary
Clinics of North America. Small Animal Practice. 30: 281-302.
Armstrong PJ., Hand MS. 1994. Nutritional disorders. In: Sherding RG (ed), The
Cat. Diseases and Clinical Management (2nd edn). New York: Churchill
Livingstone,pp.1639-1640.
Bennett, D. 1994. The musculoskeletal system. In: Chandler EA, Gaskell CJ,
Gaskell RM (eds), Feline Medicine and Therapeutics (2nd edn). Oxford:
35
Blackwell,pp.142-143.
Braund KG .2002. Nutritional disorders. In: Vite CH, Braund KG (eds), Braund’s
Clinical Neurology in Small AnimalsLocalization, Diagnosis and
Treatment. Ithaca, New York: International Veterinary Information Service
(http://www.ivis.org).
Cho DY, Frey RA, Guffy MM, Leipold HW. 1975. Hypervitaminosis of the dog.
American Journal of Veterinary Research 36: 1597-1603.
Zoe, SP., George, K., Michael, NP., Nikolaos, R. 2005. Hypervitaminosis A in the
cat: a case report and review of the literature. Journal of Feline Medicine
and Surgery. 7: 363-368
36