Anda di halaman 1dari 2

9.

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KH

untuk melakukan deteksi atau identifikasi. Untuk mencapai tujuan ini

berbagai teknik dapat Anda terapkan. Teknik yang paling banyak dilak.

adalah observasi, yaitu mengamati dengan cermat berbagai kebiasaan an

anak di kelas Anda. Dari observasi ini, Anda akan dapat mendupa apa

seorang anak mempunyai kelainan atau tidak. Di samping obser!

identifikasi juga dapat dilakukan dengan wawancara atau bahkan dengan to

sederhana. Mari kita kaji teknik tersebut satu per satu!

1. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam

melakukan identifikasi. Observasi dapat dilakukan dengan sengaja atau tidak

sengaja. Misalnya saja, ketika Anda melintas di deretan tengah siswa Anda,

Anda melihat Tuti berulang kali mengedip-ngedipkan dan mengusap-usap

matanya. Ia juga menyalin dari teman sebangkunya apa yang harus dia salin

dari papan tulis. Temuan tidak sengaja ini seyogianya membuat Anda

melakukan observasi yang intensif terhadap Tuti. Anda dapat mengamati cara

dia membaca huruf-huruf yang ada di papan tulis, dan juga sikapnya ketika

membaca dari buku. Di samping itu, secara fisik Anda dapat mengamati mata

Tuti, apakah menunjukkan adanya kelainan, misalnya sering berair atau

bengkak. Hasil pengamatan ini akan membuat Anda menduga bahwa Tuti

menderita gangguan penglihatan.

Pada saat lain barangkali Anda menemukan seorang anak yang selalu

memiringkan kepalanya ke arah Anda ketika Anda sedang menjelaskan

sesuatu. Pengamatan ini seyogianya membawa Anda kepada dugaan bahwa

anak tersebut mungkin menderita gangguan pendengaran. Untuk memastikan

dugaan Anda, Anda dapat melakukan observasi lebih cermat dengan cara

mengamati tingkah laku anak tersebut secara saksama. Cobalah Anda ingat

kembali karakteristik fisik anak yang menderita gangguan pendengaran!

Anda tentu ingat kembali bahwa anak-anak ini akan selalu berusaha menatap

lawan bicaranya, bertanya kepada teman di sebelahnya, dan memiringkan


kepalanya ke arah datangnya suara. Secara fisik Anda juga dapat

memperhatikan telinga anak tersebut, apakah daun telinganya normal atau

barangkali telinganya sering keluar air.

Jika perilaku anak yang menderita gangguan penglihatan dan

pendengaran mudah Anda identifikasi, tidak demikian halnya dengan anak

tunagrahita ringan, tunalaras, berkesulitan belajar, dan berbakat yang

mungkin ada di kelas Anda. Anda harus memperhatikannya secara cermat

Anda mungkin juga menyukai