-1-
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
GKM
KEREN
MULAI
KONSULTASI DR JAGA KE
KONSULEN
TIDAK
TERHU
BUNG? D
YA
PENANGANAN PASIEN
Seelesai
-2-
VISI RSMS
Sebagai rumah sakit pusat rujukan pelayanan kesehatan sub spesilisttik dan pendidikan
profesi yang berkualitas
MISI RSMS
TUGAS POKOK
-3-
JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN GKM KEREN
PERIODE MEI 2019 – AGUSTUS 2019
l
1 Menentukan Tema dan Judul
l l
2 Mencari Penyebab Masalah
l l
3 Menguji Penyebab Dominan
Rencana Perbaikan dan Penetapan Target l l l
4
Melaksanakan Perbaikan
Meneliti Hasil l l l
5
Standarisasi l l l
6
l l
7 Menentukan Tema Berikutnya
Keterangan :
l: Rencana
: Realisasi
-4-
LANGKAH I
Berdasarkan curah pendapat pada pertemuan pertama gugus menemukan masalah sabagai
berikut:
-5-
1.2. Menentukan Tema
NO MASALAH SKOR
1. Rendahnya angka kelengkapan dokumen 58 %
pengkajian awal pasien ≤ 24 jam
2. WT operasi elektif yang masih panjang 5 Hari
3. WT operasi ≤ 30 menit yang belum tercapai 65,7 %
4. Keterlambatan konsulen pasien IGD yang 38,9 %
masih tinggi
5. Pemberi pelayanan persalinan dengan SC yang 56 %
masih rendah
6. Seringnya pasien IGD tertunda masuk IRNA 70 %
7. Banyaknya form edukasi yang tidak di isi 15 %
lengkap
8. Banyaknya pasien titipan di ruang rawat 60 %
9. Rendahnya kepatuhan penandaan operasi 17 %
10. Rendahnya kepatuhan dokter menerapkan 6 15 %
langkah prosedur cuci tangan
11. Rendahnya kepatuhan perawat dalam 10 %
assesmen pasien resiko jatuh di RI
12. Rendahnya kepatuhan petugas terhadap 20 %
pelaksanaan 5 moment hand higine
13. Rendahnya ketepatan waktu pelaporan 70 %
indikator mutu pelayanan
Menentukan Prioritas
NO MASALAH SKOR
1. Rendahnya kepatuhan perawat dalam 10%
assesmen pasien resiko jatuh di RI
2. Rendahnya kepatuhan penandaan operasi 17%
3. Rendahnya kepatuhan petugas terhadap 20%
pelaksanaan 5 moment hand higine
4. Keterlambatan konsulen pasien IGD yang 38,9%
masih tinggi
5. Rendahnya ketepatan waktu pelaporan 72%
indikator mutu pelayanan
-6-
A. Prioritas Masalah
Dengan metode curah pendapat, maka proritas masalah disepakati berdasarkan
tingkat kepentingan, mudah mengatasi, efisiensi waktu, pengaruh terhadap kualitas, dan
efisiensi biaya
PENGARUH PRI
FAKTOR PENYEBAB MUDAH EFISIENSI JUM
NO PENTING TERHADAP BIAYA ORI
MASALAH DIATASI WAKTU LAH
KUALITAS TAS
Rendahnya
kepatuhan
perawat dalam
assesmen pasien
resiko jatuh di RI
1 1 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 40 IV
Rendahnya
kepatuhan
penandaan
2 operasi 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 1 2 3 2 3 1 2 2 3 47 II
Rendahnya
kepatuhan
petugas terhadap
pelaksanaan 5
moment hand
higine
3 1 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 38 III
Keterlambatan
konsulen pasien
IGD yang masih
tinggi
4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 51 I
Rendahnya
ketepatan waktu
5 pelaporan 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 36 V
indikator mutu
3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat
penting mudah cepat berpengaruh murah
2.
2. penting 2. mudah 2. cepat 3. murah
berpengaruh
1. kurang 1. kurang
1. sulit 1. lambat 1. mahal
penting berpengaruh
-7-
B. Stratifikasi Prioritas Masalah
Keterlambatan konsulen
1. pasien IGD yang masih 51 37,5 37,5
tinggi
Rendahnya kepatuhan
2. 47 34,5 72
penandaan operasi
Rendahnya kepatuhan
petugas terhadap
3. 38 27,94 100
pelaksanaan 5 moment
hand higine
C. Diagram Pareto
100 100
90
80
70 72
60
50 37,5
51
40 47
30 38
20
10
0
1 2 3
Kesimpulan :
-8-
D. Menentukan Judul
Berdasarkan hasil observasi ada beberapa factor yang mempengaruhi terhadap
keterlambatan konsulen:
-9-
Dari data di atas, makaTim GKM sepakat menentukan judul yaitu Perbaikan waktu tunggu
pasien di Instalasi Gawat Darurat dengan meningkatkan kecepatan waktu konsul pasien
kepada DPJP tercapai <2jam untuk 10 % .Selama Bulan MEI – AGUSTUS 2019
Q (Quality) :
Meningkatkan kecepatan penanganan di IGD untuk tindaklanjut prosedur berikutnya
C (COST) :
Meminimalkan biaya perawatan
D (Delivery):
Mencegah terjadinya pasien terlantar dan tidak tertangani
S (Safety):
Aman bagi pasien dan petugas
Bagi pasien : Pasien segera mendapatkan penanganan /pengobatan.
Bagi petugas : Meminimalkan resikokeselamatan petugas
M (Moral) :
Memberikan rasa nyaman, aman, semangat dan empaty.
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
- 10 -
LANGKAH II
MENCARI PENYEBAB MASALAH
Periode : 8 Mei s/d 19 Mei 2019
Pengumpul data : dr. Karindra Aji
Pelaksana Pengisian : Seluruh anggota
2.3 Diagram Tulang Ikan
Manusia
Konsulen
sulit
Kurangnya dihubungi Konsulen tidak
komunikasi semua onsite
antara DPJP
Lingkungan dengan dokter
jaga
Jumlah konsulen
Inkonsistensi (DPJP tunggal)
Waktu konsul jadwal (ganti
(malam hari sulit) jadwal DPJP)
Money
Waktu
konsul
en
Aerocom+ lama
Laborat
Kebijakan
Aerocom x sample diantar
antar SMF
tidak sama
Pemeriksaan
Penunjang Aturan KSM coas
yang konsul
Media konsul
(variatif)
Radiologi
Sarana
Kewenangan Konsulen
dokter jaga dalam berjenjang
hal mengambil
Metode keputusan
belum tertulis
AKIBAT
SEBAB
- 11 -
2.2 Inventarisasi Masalah
Dari curah pendapat diperoleh beberapa faktor penyebab keterlambatan konsulen.
FAKTOR
NO PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB
Konsulen sulit dihubungi
Konsulen tidak semua onsite
1. Manusia
Jumlah konsulen (DPJP tunggal)
Inkonsistensi jadwal (ganti jadwal DPJP)
Aturan KSM coas yang konsul
Konsulen berjenjang belum tertulis
Kewenangan dokter jaga dalam hal mengambil
2. Metoda
keputusan
Menunggu hasil Pemeriksaan Penunjang
Kebijakan antar SMF tidak sama
Kurangnya komunikasi antara DPJP dengan dokter
3. Lingkungan jaga
Waktu konsul (malam hari sulit)
4. Sarana Media konsul (variatif)
- 12 -
2.4 Analisa Kausa (Why – Why Diagram)
N FAKTOR
WHY 1 WHY 2 WHY 3 WHY 4 WHY 5
O PENYEBAB
Konsulen sulit Pelayanan ditempat Adanya klinik dan Keterbatasan jumlah Masyarakat
dihubungi lain rumah sakit swasta dokter konsulen membutuhkan
Konsulen tidak semua Kesejahteran lebih
Keterbatasan jumlah Distribusi dokter Konsulen memilih kota baik
onsite dokter konsulen konsulen tidak merata besar yang prospektif
1. Manusia Jumlah konsulen Keterbatasan jumlah Distribusi dokter Konsulen memilih kota Kesejahteran lebih
dokter konsulen konsulen tidak merata besar yang prospektif baik
(DPJP tunggal)
Inkonsistensi jadwal Kurang komunikasi
Kurangnya kepatuhan
terhadap ketentuan
(ganti jadwal DPJP) antar anggota SMF
SMF
Konsulen sulit Media komunikasi Ada kegiatan diluar
banyak hambatan Respon lambat Waktu (saat) istirahat kota (jauh jangkaunya)
dihubungi
Kurangnya komunikasi Kesenjangan antar Rasa segan atau Karakter konsulen yang Ketidaknyamanan
antara DPJP dengan profesi enggan berbeda dalam komunikasi
2. Lingkungan dokter jaga
Waktu konsul (malam Waktu istirahat Beban kerja yang Keterbatasan tenaga
berlebihan konsulen
hari sulit)
Aturan KSM coas Rumah sakit Pembelajaran Fungsi control dan Meningkatkan skill
yang konsul pendidikan mahasiswa bimbingan
Aturan yang belum
Dokter memilih
Konsulen berjenjang jelas dan tidak
kunseulen yang
belum tertulis tersosialisasi dengan
kooperatif
3. Metoda baik
Kebijakan antar SMF Karakter personal Memiliki kepentingan
tidak sama berbeda yang berbeda
Kewenangan dokter Belum ada aturan
Rumah Sakit rujukan
jaga dalam hal tentang batas
spesialistik
mengambil keputusan kewenangan dokter jaga
Media konsul bermacam Belum ada aturan baku Tidak cepat ditangapi
4. Sarana Media konsul (variatif) macam jenisnya media yg digunakan
Menunggu hasil Hasil pemeriksaan Sarana transfer tidak Belum tersosialisasinya
Pemeriksaan penunjang lama (tidak Kurang SDM maksimal SPO pemeriksaan
Penunjang sesuai SPM) penunjnag dengan baik
- 13 -
2.5 Penentuan Penyebab Dominan
FAKTOR
Sri PERING
NO PENYEBAB Setyo Vero Haryani TOT.
Mulyani KAT
MASALAH
Konsulen sulit
1. 10 10 8 10 38 I
dihubungi
Konsulen tidak
2. 6 6 4 6 22 V
semua onsite
Inkonsistensi
3. jadwal (ganti jadwal 8 8 8 10 32 II
DPJP)
Konsulen
4. berjenjang belum 6 8 6 8 30 III
tertulis
Waktu konsul
5. 8 6 6 6 28 IV
(malam hari sulit)
Menunggu hasil
6. Pemeriksaan 4 4 4 6 18 VI
Penunjang
10 : Sering 4 : Tidak pernah
Nilai Pembobotan 8 : Cukup sering
6 : Kadang kadang
Penenetapan NGT
Rumus : ½n+1 = ½ (6) + 1
= 3+1
= 4
Berdasarkan hasil penetapan NGT gugus menyimpulkan yang menjadi faktor penyebab
dominan adalah :
- 14 -
Analisa Penyebab Dominan Masalah
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
- 15 -
LANGKAH III
MENGUJI PENYEBAB DOMINAN
Periode : 21 Mei s/d 1 Juni 2019
Pengumpul Data : dr. Utiya Nur Laili
Pelaksana : Seluruh anggota
Setelah dilakukan metode memadukan ide malalui Nominal Group Technique (NGT), telah
ditemukan penyebab dominan yang diduga berpengaruh terhadap persalinan lama yaitu :
1. Konsulen sulit dihubungi
2. Inkonsistensi jadwal (ganti jadwal DPJP)
3. Konsulen berjenjang belum tertulis
4. Waktu konsul malam hari
Penyebab dominan yang diduga sebagai variabel pengaruh (x), sedangkan “Waktu tunggu
kunsul” sebagai variabel terpengaruh (y). Untuk melihat seberapa kuat pengaruh penyebab-
penyebab tersebut terhadap konsulen lama, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melaksanakan observasi terhadap konsulen (teknik pengambilan sampelnya adalah purposive
sampling)
2. Mengolah data untuk menguji hipotesa, yakni :
a. Menghitung koefisien korelasi (r), yakni nilai untuk mengukur hubungan antara hubungan
penyebab (x) dengan akibat (y)
n ( xi y i ) ( xi y i )
r=
{n ( xi ) ( xi ) 2 } {n ( y i ) ( y i ) 2 }
2 2
r n2
t0=
1 r2
Hipotesis (Hi) = Tidak ada korelasi antara Konsulen sulit dihubungi (x) dengan
Waktu tunggu kunsul (y)
Metoda observasi
x = Konsulen sulit dihubungi
y = Waktu tunggu kunsul
- 16 -
Tgl X Y
1 8 6
2 7 4
3 7 3.5
4 8 4
5 8 5
6 6 3
7 6 2.5
8 8 4
9 7 6
10 6 5
11 6 3
12 8 6
13 7 5
14 6 2.5
15 6 3
16 8 6
17 8 5
18 6 3
19 6 3.5
20 8 6
21 8 5
22 8 6
23 8 4
24 7 5
25 6 3.5
26 5 5
27 8 6
28 6 3
29 6 3.5
30 7 4.5
Perhitungan koefisien korelasi (r) dengan menggunakan SPSS 11.0 for Windows,
menghasilkan nilai :
r = 0,655
- 17 -
Koefisien determinasi (r2) = 0,430
(Besar kontribusi =0,430 x 100 % = 43,00 %)
r n2
t0 =
1 r2
0,655 30 2
=
1 0,650 2
3,4659
=
1 0,570975
3,4659
=
0,7556
= 4,586
t0,05(28) =1,7011
to = 4,586> t 0,05 (28) > 1,7011
Artinya terdapat korelasi antara konsulen sulit dihubungi dengan waktu konsul (Ho diterima)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara konsulen sulit dihubungi dengan
waktu konsul, dengan besarnya kontribusi konsulen sulit dihubungi terhadap waktu konsul
sebesar 43%.
- 18 -
3.2 Pengujian Hipotesa
Hipotesis (Ho) = Ada korelasi antara Inkonsistensi jadwal jaga konsulen (x) dengan
lama waktu konsultasi pasien (y)
Hipotesis (Hi) = Tidak ada korelasi antara Inkonsistensi jadwal jaga konsulen (x)
dengan waktu tunggu konsul (y)
Metoda observasi
x = Inkonsistensi jadwal jaga
y = Lama waktu konsultasi pasien
NO X Y
1 4 6
2 5 4
3 3 3.5
4 4 4
5 5 5
6 4 3
7 3 2.5
8 4 4
9 4 6
10 5 5
11 4 3
12 4 6
13 4 5
14 3 2.5
15 3 3
16 5 6
17 4 5
18 4 3
19 3 3.5
20 4 6
21 4 5
22 5 6
23 4 4
24 5 5
25 3 3.5
26 4 5
27 5 6
28 3 3
29 4 3.5
30 3 4.5
Perhitungan koefisien korelasi (r) dengan menggunakan SPSS 11.0 for Windows,
menghasilkan nilai :
r = 0,618
- 19 -
Koefisien determinasi (r2) = 0,382
(Besar kontribusi =0,382 x 100 % = 38,20 %)
r n2
t0 =
1 r2
0,618 28
=
1 0,618 2
3,2701
=
0,7862
= 4,160
t0,05(28) =1,7011
Artinya terdapat korelasi antara Inkonsistensi jadwal dengan waktu konsul (Ho diterima)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Inkonsistensi jadwal dengan waktu
konsul, dengan besarnya kontribusi Inkonsistensi jadwal terhadap waktu konsul sebesar
38,20%.
- 20 -
3.3 Pengujian Hipotesa
Hipotesis (Ho) = Ada korelasi antara Konsulen berjenjang belum tertulis (x) dengan
waktu tunggu konsul (y)
Hipotesis (Hi) = Tidak ada korelasi antara Konsulen berjenjang belum tertulis (x)
dengan waktu tunggu konsul (y)
Metoda observasi
x = Konsulen berjenjang belum tertulis
y = Waktu tunggu konsul
NO X Y
1 4 6
2 3 4
3 4 3.5
4 4 4
5 4 5
6 2 3
7 3 2.5
8 3 4
9 6 6
10 4 5
11 3 3
12 4 6
13 4 5
14 3 2.5
15 3 3
16 4 6
17 4 5
18 3 3
19 4 3.5
20 4 6
21 4 5
22 4 6
23 4 4
24 5 5
25 3 3.5
26 5 5
27 3 6
28 4 3
29 3 3.5
30 3 4.5
Perhitungan koefisien korelasi (r) dengan menggunakan SPSS 11.0 for Windows,
menghasilkan nilai :
r = 0,580
- 21 -
Koefisien determinasi (r2) = 0,336
(Besar kontribusi = 0,336x 100 % = 33,60%)
r n2
t0 =
1 r2
0.580 30 2
=
1 0,5802
3,0691
=
0,8146
= 3,768
t0,05(28) =1,7011
to = 3,768> t 0,05 (28) > 1,7011
Artinya terdapat korelasi antara konsulen berjenjang belum tertulis dengan waktu konsul (Ho
diterima)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara konsulen berjenjang belum tertulis
dengan waktu konsul, dengan besarnya kontribusi konsulen berjenjang belum tertulis
terhadap waktu konsul sebesar 33,60%.
- 22 -
3.4 Pengujian Hipotesa
Hipotesis (Ho) = Ada korelasi antara waktu konsul malam hari (x) dengan waktu
tunggu konsul (y)
Hipotesis (Hi) = Tidak ada korelasi antara waktu konsul malam hari (x) dengan
waktu tunggu konsul (y)
Metoda observasi
x = Waktu konsul malam hari
y = Waktu tunggu konsul
NO X Y
1 4 6
2 2 4
3 1 3.5
4 2 4
5 3 5
6 3 3
7 3 2.5
8 3 4
9 3 6
10 3 5
11 2 3
12 4 6
13 5 5
14 3 2.5
15 3 3
16 3 6
17 3 5
18 2 3
19 3 3.5
20 4 6
21 3 5
22 2 6
23 2 4
24 3 5
25 3 3.5
26 4 5
27 4 6
28 2 3
29 2 3.5
30 2 4.5
Perhitungan koefisien korelasi (r) dengan menggunakan SPSS 11.0 for Windows,
menghasilkan nilai :
r = 0,488
- 23 -
Koefisien determinasi (r2) = 0,238
(Besar kontribusi =0,238x 100 % = 23,8 %)
r n2
t0 =
1 r2
0,488 28
=
1 0,488 2
2,5823
=
0,7619
2,5823
=
0,8728
= 2,958
t0,05(28) =1,7011
Artinya terdapat korelasi antara Waktu konsul malam hari dengan waktu konsul (Ho diterima)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Waktu konsul malam hari dengan
waktu konsul, dengan besarnya kontribusi Waktu konsul malam hari terhadap waktu konsul
sebesar 23,80%.
- 24 -
3.5 Menyusun Diagram Pai (Pie Chart)
AKAR KOEFISIEN
NO % DERAJAT
PENYEBAB KORELASI
Keterangan :
r1 : Konsulen sulit dihubungi
r2 : Inkonsistensi jadwal jaga
r3 : Aturan konsul berjenjang belum tertulis
r4 : Waktu konsul malam hari
0.488
0.655 r1
r2
2.341 r3
r4
0.58
0.618
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi “r” dan diagram pie maka dapat disimpulkan bahwa
penyebab dominan adalah : Konsulen Sulit dihubungi
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
- 25 -
LANGKAH IV
RENCANA PERBAIKAN DAN RENCANA TARGET HASIL DAN IMPLEMENTASI
Periode : 3 dan 21 Juni 2019
Pengumpul Data : dr. Karindra Aji Hidayat
Pelaksana : Seluruh anggota
Sebelum menyusun rencana perbaikan (POA) dan rencana pencapaian target hasil, terlebih dahulu dilakukan analisa alur pikir pendekatan sistem :
OUTPUT
INPUT PROSES DAMPAK (Waktu) GOAL
(Indikator)
Pasien :
Pasien segera mendapatkan penanganan
Dokter konsulen
Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan
Pasien segera penanganan tindak lanjut < 6 jam
Dokter jag terdiagnosa Efektifitas biaya
Waktu konsulen Kepuasan pasien dan keluarga meningkat
Petugas jaga IGD
Konsutasi < 2jam
pasien IGD Rumah Sakit :
Coas Pasien segera
Pasien IGD tidak menumpuk
mendapatkan
Kenyamanan peleyanan terhadap pasien yang lain
Penunjang penanganan
spesialistik Efisiensi biaya
Citra rumah sakit meningkat
Media komunikasi
Terpeliharanya psikologis petugas IGD
- 26 -
4.2 Rencana Perbaikan
WHY WHAT WHO HOW HOW MUCH
PENYEBAB WHERE WHEN
NO Mengapa Harus Apa Rencana Penanggung Bagaimana Rencana
DOMINAN Dimana Kapan
Diperbaiki Perbaikan Jawab Tindakannya Target
Menghambat Memperbaiki DI IGD Agustus 2019 Ka. Bidang 1. Melaukan Kecepatan
proses pelayanan komunikasi Pelayanan komunikasi respopon
Kunsulen sulit dengan DPJP konsulen
1.
dihubungi 2. Pantauan meningkat
pelaksanaan
konsul
Menghambat Meningkatkan SMF Agustus 2019 Ka. SMF 1. Memnyepakati Meningkatnya
proses pelayanan kepatuhan jadwal jaga kepatuhan
terhadap jadwal 2. Prosedur terhadap
jaga penggantian jadwal jaga
Inkonsistensi
2. jaga (SPO)
jadwal konsulen
3. Sosialisasi
jadwal jaga
4. Pantauan
pelaksanaan
Menghambat Menetapkan SMF Agustus 2019 Ka. SMF 1. Membuat draft Terealisasiny
proses pelayanan aturan konsulen SPO konsul a SPO revisi
berjenjang pasien di IGD konsultasi
2. Meminta IGD
persetujuan ke
Kebijakan konsulen
SMF
3. berjenjang belum
3. Menetapkan
tertulis
SPO
4. Sosialisasi
SPO
5. Pantauan
pelaksanaan
Menghambat Memperbaiki DI IGD Agustus 2019 Ka. Bidang 1. Melaukan Kecepatan
proses pelayanan komunikasi Pelayanan komunikasi respopon
Waktu konsul dengan DPJP konsulen
4.
(malam hari) 2. Pantauan meningkat
pelaksanaan
konsul
Target yang diterapkan dalam rencana perbaikan adalah waktu tunggu konsultasi pasien kepada konsulen ≤ 2 jam maksimal 10%.
- 27 -
4.3 Pelaksanaan Perbaikan
FR WAKTU HASIL
NO P. JAWAB LOKASI RINCIAN PELAKSANAAN
PENYEBAB REALISASI REALISASI
Ka. Bidang DI IGD Agustus 1. Melaukan komunikasi
Kunsulen sulit Pelayanan 2019 dengan DPJP Rapat koordinasi
1.
dihubungi 2. Pantauan pelaksanaan dengan KSM
konsul
Ka. SMF SMF Agustus 1. Memnyepakati jadwal jaga
2019 2. Prosedur penggantian Rapat koordinasi dan
Inkonsistensi
2.
jadwal konsulen
jaga (SPO) sosialisasi dengan KSM
3. Sosialisasi jadwal jaga dan unit kterkait
4. Pantauan pelaksanaan
Ka. SMF SMF Agustus 1. Membuat draft SPO
2019 konsul pasien di IGD
Aturan konsulen 2. Meminta persetujuan ke
3. berjenjang belum SMF Melakukan revisi SPO
tertulis 3. Menetapkan SPO
4. Sosialisasi SPO
5. Pantauan pelaksanaan
Ka. Bidang DI IGD Agustus 1. Melaukan komunikasi Rapat koordinasi dan
Waktu konsul Pelayanan 2019 dengan DPJP
4.
(malam hari) 2. Pantauan pelaksanaan
sosialisasi dengan KSM
konsul dan unit kterkait
- 28 -
Hasil Perbaikan Terhadap Sistem
Dari hasil tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa konsultasi pasien IGD > 2
jam sebelum GKM 28,3% . Sesudah GKM menjadi 18,3%, dari standar lama
waktu konsul yang seharusnya ≤ 2 jam 10%.
- 29 -
LANGKAH V
MENELITI HASIL PERBAIKAN
Periode : 1 sampai 20 Juli 2019
Pengumpul Data : dr. Utiya Nur Laili
Pelaksana : Seluruh anggota
1. 8 5
2. 7 5
3. 7 5
4. 8 5
5. 8 5
6. 6 3
7. 6 3
8. 8 5
9 7 4
10. 6 5
11. 6 4
12. 8 5
13. 7 5
14. 6 4
15. 6 4
16. 8 4
17. 8 5
18. 6 4
19. 6 4
20. 8 4
21. 8 4
22. 8 5
23. 8 5
24. 7 5
25. 6 4
26. 5 3
27. 8 5
28. 6 5
29. 6 5
30. 7 5
209 134
6,967 4,467
30 30
- 30 -
Rerata Konsulen sulit dihubungi
7.000
6.000
5.000 6.967
4.000 4.467
3.000
2.000
1.000
0.000
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Keterangan :
Rerata Konsulen sulit dihubungi sebelum perbaikan 6,97, rerata setelah perbaikan 4,47. Jadi
ada penurunan reratakonsulen sulit dihubungi sebesar 2.5 setelah dilakukan perbaikan, atau
ada penurunan sebesar 35,89%.
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- 31 -
5.2 Inkonsistensi jadwal jaga
NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN
1. 4 2
2. 5 2
3. 3 3
4. 4 2
5. 5 3
6. 4 3
7. 3 3
8. 4 3
9 4 2
10. 5 3
11. 4 4
12. 4 2
13. 4 2
14. 3 2
15. 3 2
16. 5 4
17. 4 3
18. 4 3
19. 3 2
20. 4 2
21. 4 2
22. 5 3
23. 4 2
24. 5 2
25. 3 2
26. 4 2
27. 5 3
28. 3 2
29. 4 3
30. 3 3
119 76
3,967 2,533
30 30
- 32 -
Rerata Inkonsistensi jadwal
4.000
3.500
3.000
3.967
2.500
2.533
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Keterangan :
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- 33 -
5.3 Konsulen berjenjang belum tertulis
NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN
1. 4 2
2. 3 2
3. 4 2
4. 4 2
5. 4 2
6. 2 2
7. 3 2
8. 3 2
9 6 3
10. 4 2
11. 3 2
12. 4 2
13. 4 2
14. 3 2
15. 3 2
16. 4 3
17. 4 3
18. 3 3
19. 4 2
20. 4 2
21. 4 3
22. 4 3
23. 4 3
24. 5 3
25. 3 2
26. 5 3
27. 3 2
28. 4 2
29. 3 2
30. 3 2
111 69
3,7 2,3
30 30
4.000
3.000
3.700
2.000 2.300
1.000
0.000
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
- 34 -
Keterangan :
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- 35 -
5.4 Waktu konsul malam hari
NO SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN
1. 4 2
2. 2 1
3. 1 2
4. 2 2
5. 3 1
6. 3 2
7. 3 2
8. 3 2
9 3 2
10. 3 1
11. 2 2
12. 4 2
13. 5 3
14. 3 2
15. 3 2
16. 3 1
17. 3 2
18. 2 2
19. 3 1
20. 4 2
21. 3 1
22. 2 2
23. 2 1
24. 3 1
25. 3 3
26. 4 2
27. 4 2
28. 2 1
29. 2 2
30. 2 2
86 53
2,87 1,767
30 30
3.000
2.500
2.000 2.867
1.500 1.767
1.000
0.500
0.000
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
- 36 -
Keterangan :
Rerata Waktu konsul malam hari sebelum perbaikan 2,87, rerata setelah perbaikan 1,77. Jadi
ada penurunan rerataWaktu konsul malam hari sebesar1.1 setelah dilakukan perbaikan, atau
ada penurunan sebesar 38,37%.
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- 37 -
A. Sebelum B. Sesudah
MULAI
MULAI
TIDAK YA
TERHU TERHU
BUNG? D BUNG?
YA TIDAK
Seelesai
PENANGANAN
SPESIALISTIK/SUB
SPESIALISTIK
SELESAI
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
Dari upaya perbaikan yang dilakukan oleh gugus diperoleh standar hasil :
Fasilitator
Ketua TIM
Muniroh
dr. Affan Sodik Sabda
NIP. 19640515 198412 2 002
NIP. 19900121 201902 1 005
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
Pada langkah ini tim kembali melakukan curah pendapat yang dilakukan pada tanggal 12
sampai 23 agustus 2019. Tim masih ingin melanjutkan perbaikan terhadap masalah-masalah yang
belum terselesaikan pada langkah sebelumnya dan mencari masalah-masalah yang ada di lingkup
Pelayanan.I
3. Sarana
Banyaknya pasien titipan di ruang rawat
- 40 -
7.3 Pioritas Masalah
PENGARUH PRI
FAKTOR PENYEBAB MUDAH EFISIENSI JUM
NO PENTING TERHADAP BIAYA ORI
MASALAH DIATASI WAKTU LAH
KUALITAS TAS
1 Rendahnya
kepatuhan
penandaan
operasi 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 44 II
2 Rendahnya
kepatuhan
perawat dalam
assesmen pasien
resiko jatuh di RI
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 47 I
3 Rendahnya
kepatuhan dokter
menerapkan 6
langkah prosedur
cuci tangan
3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 40 III
3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat 3. sangat
penting mudah cepat berpengaruh murah
1. kurang 1. kurang
1. sulit 1. lambat 1. mahal
penting berpengaruh
Rendahnya kepatuhan
1. perawat dalam assesmen 47 35,88 35,88
pasien resiko jatuh di RI
Rendahnya kepatuhan
2. 44 33,59 70
penandaan operasi
Rendahnya kepatuhan
dokter menerapkan 6
3. 40 30,53 100
langkah prosedur cuci
tangan
Jumlah 131 100
- 41 -
Diagram Pareto
100 100
90
80
70 70
60
50 35,88
40 47 44
30 40
20
10
0
1 2 3
Diagram Pareto Prioritas Masalah
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel pareto dan diagram pareto prioritas masalah, bahwa masalah “Rendahnya
kepatuhan dokter menerapkan 6 langkah prosedur cuci tangan” mempunyai frekuensi paling
tinggi sehingga tim sepakat untuk mengangkat tema tersebut pada kegiatan GKM berikutnya.
- 42 -
JADWAL RENCANA KEGIATAN GKM KEREN
PERIODE BULAN SEPTEMBER 2019 s/d JANUARI 2020
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI
LANGKAH KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
5 Melaksanakan Perbaikan
6 Meneliti Hasil
7 Standarisasi
- 43 -
Fasilitator Ketua TIM
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Direktur Pelayanan Direktur
- 44 -