Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROSES PENULISAN PESAN BISNIS

Di Susun Oleh :

Ahmad Syafiq Mughni Amrullah


(041810298)

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah pendidikan agama islam dengan judul ”Metode Penelitian Bisnis”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun drai
berbagai pihak akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi dunia
pendidikan

Lamongan, 26 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ......................................................................................................................................... 3
1.4. Manfaat ....................................................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................... 4
2.1. Proses Penulisan Pesan-Pesan Bisnis ....................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................................... 5
3.1. Metode kuantitatif ..................................................................................................................... 5
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................................................... 5
BAB IV ISI DAN PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
4.1. Pengertian Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis .......................................................................... 6
BAB V PENUTUP .............................................................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 13
5.2. Saran ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 15

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan
baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan
tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-
pesan bisnis secara tertulis. Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi
penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens,
ide, saluran ; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat/
paragraph; dan merevisi.Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah
tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah
sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan
organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan
analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan
menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens,
memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens
apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui
kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional
dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional
digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu
audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa
dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara :
story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)
Worksheet, question and answer chain, dan journalist approach.Dalam seleksi

1
saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas,
kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan
pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk
saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya,
pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide
lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan.
Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator
sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat,
memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam
bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya
adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang
tertulis maupun lisan.
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan
baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan
tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-
pesan bisnis secara tertulis.

1.2.Rumusan Masalah
1. Proses Penyusunan Pesan Bisnis
2. Penentuan Tujuan Pesan Bisnis
3. Analisis Audience
4. Pemilihan Saluran dan Media

2
1.3.Tujuan
1. Mengetahui Proses Penyusunan Pesan Bisnis
2. Mengetahui Penentuan Tujuan Pesan Bisnis
3. Mengetahui Analisis Audience
4. Mengetahui Pemilihan Saluran dan Media

1.4.Manfaat
Bisa mengetahui proses penulisan pesan-pesan komunikasi bisnis dengan cara
yanmg baik dan benar

3
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Proses Penulisan Pesan-Pesan Bisnis


Proses Penulisan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis
bagi pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan komunikasi. Untuk merealisasikan tujuan
komunikasi bisnis yang akan dilakukan tentu saja diperlukan perencanaan
pesan apa yang harus disampaikan kepada pihak lain. Pesan-pesan bisnis yang
terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.

Perencanaan pesan-pesan bisnis meliputi : proses komposisi, penentuan


tujuan, analisis audiens, penentuan ide pokok dan seleksi saluran dan media
komunikasi. Sebuah pesan bisnis yang baik dilihat dari sisi komunikasi
biasanya tidak langsung jadi, namun ia memerlukan beberapa langkah untuk
mewujudkannya.

Perkiraan pembagian waktu yang dialokasikan pada masing-masing tahap


proses penyusunan pesan bisnis adalah merencanakan pesan 40%, menyusun
draft 20%, dan merevisi 40% dari waktu total (Vik & Gilsdorf dalam Haryani,
2001:87).

Pada bab ini akan dibahas tahap pertama dari proses penulisan pesan bisnis,
yaitu perencanaan pesan bisnis yang dimulai dengan penentuan tujuan pesan
bisnis.

Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan


yang disampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga dan
meningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan goodwill, setiap
pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak
bertentangan dengan tujuan organisasi.

4
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode kuantitatif


Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Menurut Shield Rangarajan (2013). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
mendeskripsikan karakteristik dari sesuatu populasi tentang suatu fenomena
yang diamati. Penelitian deskriptif salah satu penelitian yang bertujuan untuk
menyajikan gambaran yang lengkap mengenai setting sosial. Penelitian dengan
pendekatan kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat di hitung untuk
menghasilkan penaksiran yang kokoh. (Umar, 2004 : 37).

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat bdari objek, individu
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu antara satu dan lainnya yang
telah di tentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan di cari informasi yang terkait
dengannya serta ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain variable adalah
sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Karena dia mempunyai variasi nilai
maka dapat di ukur. (Sinambela,2014:46).
Variabel yang akan di teliti adalah manfaat internet sebagai media
komunikasi bagi remaja. Secara operasional variable ini didefinisikan sebagai
reaksi atau tanggapan remaja terhadap manfaat internet sebagai media
komunikasi. Variabel ini diukur dengan indikator : Manfaat positif dari internet
bagi remaja, Dampak negetif dari internet, Akses internet lebih cepat,
Pengiriman pesan lebih mudah, Komunikasi jarak jauh dengan orang lain lebih
relevan, Informasi dengan mudah didapatkan dari internet, Menambah
pengetahuan dan wawasan remaja.

5
BAB IV ISI DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengertian Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis


Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu factor penentu
keberhasilan komunikasi. Pesan–pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.1
Dalam ringkasan materi ini, akan dibahas proses komposisi, penentuan
tujuan, analisis audience, penentuan ide pokok dan seleksi saluran dan media
komunikasi.
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis,
waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan
kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu
melakukan analisis audiens. Caranya adalah dengan mengembangkan profil
audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi
rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator
dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator
perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan
dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi
audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens.
Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal
baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu
bisa dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui
beberapa cara : story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding
Recommendation)Worksheet, question and answer chain, dan journalist
approach.
Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat
kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan
audiens.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan
menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan
ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi,
seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu

1
Purwanto,D. (2006). Komunikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Hal. 14

6
tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS,
presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video,
rekaman, LCD, dan slide. Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur
karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan.
Bentuknya adalah surat, memo, dan proposal.

4.2. Pemahaman Proses Komposisi 2


4.2.1 Pencanaan
Dalam fase perencanaan (planning phase), dipikirkan hal-hal cukup
mendasar, seperti yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan
yang akan disampaikan dan saluran atau media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan.
4.2.2 Komposisi
Komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan
kata-kata, kalimat dan paragraph. Hal ini mengunakan kata-kata yang sederhana,
mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima.
4.2.3 Revisi
Setelah ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraph,
perhatikan apakah kata-kata tersebut telah diekspresikan dengan benar. Seluruh
maksud dan isi pesan harus ditelah kembali, apakah sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya atau tidak.

Dalam merencanakan suatu pesan bisnis terdapat beberapa tahapan yang


harus dilakukan oleh komunikator atau penyampai pesan. Antara lain :

A. Penentuan Tujuan
Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal yang pertama dilakukan adalah
memikirkan maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan dan
menjaga goodwill di hadapan audience, maka hal pertama-tama ia harus
menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan
organisasi.
1. Mengapa tujuan itu harus jelas.
Dengan tujuan yang jelas maka akan membantu pengambilan beberapa
keputusan diantaranya sebagai berikut :

2
Bernard, Kartz. 1989. Komunikasi Bisnis Praktis. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo. Hal.
55

7
a) Keputusan untuk meneruskan pesan .
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri
sendiri, apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar diperlukan
atau tidak?
b) Keputusan untuk menenggapi audience
Untuk memutuskan cara terbaik menanggapi audience, komunikator
perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka
memperhatikan inti pesan yang disampaikan? Apakah mereka
mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan
harapan komunikator? Tanpa mengetahui tanpa mengetahui motif
audiencenya, komunikator tidak dapat menanggapi mereka dengan baik.
c) Keputusan untuk memutuskan isi
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan.
Komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting,
yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Informasi
yang tidak relevan harus di singkirkan jauh-jauh.
d) Keputusan untuk menetapkan saluran atau media
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk
menyampaikan suatu pesan, sangat tergantung pada tujuan yang
dikehendaki. Saluran komunikasi yang akan digunakan dapat berupa lisan
atau tulisan.
2. Tujuan komunikasi bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
a. Memberi informasi (informing)
b. Persuasi (persuading)
c. Kolaborasi (collaborating) dengan audience.
3. Cara Menguji Tujuan
Ada empat pertanyaan dalam menguji tujuan yang tela ditentukan yaitu:
a) Apakah tujuan tersebut realistis?
b) Apakah waktunya tepat?
c) Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
d) Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan

B. Analisis Audience
Setelah komunikasi tersebut telah memiliki maksud dan tujuan yang
jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audience yang akan

8
dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka dan apa yang mereka
ketahui ?3
1) Cara mengembangkan profil audience
a. Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience?
Audience dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan prilaku
yang berbeda dengan audience yang berjumlah sedikit sehingga untuk
mengadapi diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk
dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan
oleh jumlah audience.
b. Siapa audience
Bila audience yang dituju lebih dari satu orang komunikator perlu
mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang posisi
kunci/posisi yang penting, seperti mereka yang memiliki status
organisasional tinggi.
c. Reaksi audience
Setelah mengetahui siapa yang menjadi audience, perlu diketahui
komposisi audience adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau
kurang kritis,
d. Bagaimana tingkat pemahaman audience?
Ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience
seperti tingkat pendidikan, usia, dan pengalaman juga perlu
diperhatikan. Jika komunikator dan audience memiliki latar belakang
yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh
audience tersebut dididik.
e. Bagaimana hubungan komunikator dengan audience?
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audience,
audience harus dapat diyakinkan sebelum presentasi disampaikan.
Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan akan membuat
audience termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak
pembicaraannya, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2) Cara memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah satu kunci dari komunikasi yang efektif adalah
mengetahui kebutuhan informasi audience dan selajuntnya berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan audience yaitu :

3
Dewi Sutrisna, 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Hal 72

9
a. Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Yakinkan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.
3) Cara memuaskan kebutuhan motivasional audience
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audience untuk mau
mengubah prilaku mereka. Tetapi, pemberian motivasi ini seringkali
mengalami hambatan/ kendala. Hal ini disebabkan oleh adanya
kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada
dengan hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut
perlu melakukan pendekatan dengan memberikan argumentasi yang
bersifat rasional dan pendekatan emosi audience.

C. Penentuan Ide Pokok 4


Setelah menganalisis tujuan dan audience, langkah selanjutnya adalah
menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Topik dan ide pokok
merupakan dua htal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang luas.
Sedangkan ide adalah pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh
audience.
Sebelum menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus
diidentisikasi adalah :
1. Teknik Brainstorming.
a) Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder dan telaah pesan-pesan yang
disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama,
rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b) Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas
kosong. Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
c) CFR (Conclusions, findings, recommendations) Worksheet.
Jika subjek yang dibahas mencekup pemecahan
masalah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu

4
Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal 82 – 84

10
menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.
d) Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberika poin yang baik
sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
e) Question And Answer Chain
Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari
sisi perspektif audience.
f) Pembatasan cakupan
Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal
hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat
membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan
penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan
waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas
orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal
sebulumnya.

D. Seleksi Saluran dan Media


Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat
disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan dan tulisan. Pilihan
mendasar berbicara dan menulis tergantung pada tujuan dan maksud pesan
audience dan karakteristik dari dua saluran komunikasi tersebut.
a. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuanya
memberikan umpan balik dengan segera. Saluran digunakan bila pesan
yang disampaihakan sederhana, tidak diperlukan catatan permanent dan
audience dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan yang lain yaitu sifatnya
yang ekonomis. Saluran lisan dapat digunakan apabila :
- Diperlukan umpan balik secara langsund dari penerima
- Pesan relative sederhana dan mudah dimengerti
- Tidak memerlukan catatap permanen
- Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis
- Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua
orang yang tidak terencan, pembicaran lewat telepon, wawancaram

11
pertemuan kelompok kecil, seminar, workshop, program pelatihan, pidato
formal dan prentasi penting lainnya.
b. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai macam
bentuk seperti surat, memo, dan laporan. Salah satu kebaikan dari
komunikasi tertulis yaitu penulis mempunyai kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
Saluran komunikasi tertulis tepat digunakan bila :
- Tidak diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
- Pesan terinci dan kpmpleks
- Memerlukan perencanaan yang seksama
- Memerlukan catatan permanen
- Penerima dalam jumlah banyak
- Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografisingin
meminimalkan peluang distorsi
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya
kesempatan bagi para komunikator untuk merencanakan dan
mengendalikan pesan. Kekurangannya adalah umpan balik secara langsung
yang tidak bisa diperoleh dalam waktu cepat.

12
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya
sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia
menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan
relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan
persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali
diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi
dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun
kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra
bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu
kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan.
Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara
sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis
tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses
Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk
mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi
bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis
telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada
saat yang bersamaan.Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan
tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada
masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui
perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian
edukasi yang berkesinambungan.

13
5.2. Saran
Dalam menyampaikan pesan bisnis, sebaiknya pesan tersebut direncanakan
sebaik mungkin sehingga penerima pesan tersebut dapat dengan mudah
memahami maksud yang dari pesan tersebut. Merencanakan pesan bisnis tidak
hanya mengenai merencanakan tujuan tetapi meliputi tujuan, penerima pesan
atau audience, dan saluran atau media yang dipilih dalam menyampaikan pesan
tersebut. Apabila hal-hal tersebut telah dipilih dengan seksama, maka pesan
akan tersampaikan sesuai dengan tujuan dari pesan bisnis tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, C.L. & Thill, J.V. (2007). Komunikasi Bisnis. Jilid 1& 2. Edisi
Kedelapan. Indeks:Jakarta.
Purwanto,D. (2006). Komunikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Ardianto Elvinaro, Soeganda Priyatna. 2009. Tujuh Pilar Strategi Komunikasi
Bisnis. Bandung : Widya Padjajaran.
Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Bernard, Kartz. 1989. Komunikasi Bisnis Praktis. Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo.
Dewi Sutrisna, 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Djurot, Totok. 2004. Manajemen Peerbitan Pers. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Effendy Uchjana Onong. 1990. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek.
Bandung : Remaja Rosdakarya.

15

Anda mungkin juga menyukai