Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSAAN SYOK

ANAFILAKTIK

Kabupaten UPTD Puskesmas


Situbondo Asembagus
No. Dokumen : Klinis/ /Asb/V/2016
No.Revisi : drg. S U G I Y O N O
SOP Tgl. Terbit : 25 Mei 2016 NIP. 19740202 200501 1 010

Halaman : 1- 5.

1. Pengertian Tatacara menghadapi dan memberikan pertolongan pada penderita


yang mengalami alergi obat atau zat tertentu

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menghadapi penderita syok anafilaktik

3. Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Asembagus Nomor :


440/286.1/431.201.7.1.16/2016 tentang Kebijakan Pelayanan klinis
UPTD Puskesmas Asembagus
4. Referensi Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005

1/5
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
b. Infus Set;
c. I.V Cannula;
d. Gunting Plester;
e. Tensimeter;
f. Plester;
g. Kapas alkohol;
h. Bengkok;
i. Spuit Injeksi 3 ml;
j. Nasal kanule;

2. Bahan :
1. Betadin;
2. Alkohol;
3. Adrenalin;
4. Dipenhidramine;
5. Dexametason;
6. Aminophilin;
7. Oksigen;

6. Prosedur / langkah 1. Petugas menghentikanobat/ mengidentifikasiobat yang


– langkah didugamenyebabkanreaksianafilaksis,

2. Petugas mengatur posisi pasien,


tidurkandenganposisiTrandelenburg, kaki lebihtinggidarikepala
(posisi shock),

3. Petugas membebaskan jalan nafas (airway) jika terdapat sumbatan,

4. Petugas melakukan injeksi adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,2-0,5


secara IM/SC,

5. Petugs memberikan oksigen dengan nasal kanule 1-5 liter per


menit,

6. Petugas memasang infus RL/NaCl,bila tekanan darah tidak


teratur,di grojok. Bila tekanan dara sistole kurang dari 100 beri
cairan 500 ml dalam setengah jam. Bila tekanan darah sistole lebih
dari 100,beri cairan 500 ml dalam 1 jam,

7. Petugas melakukan observasi tekanan darah pasien,

8. Petugas memberikan injeksi adrenalin kembali 7 – 10 menit bila

2/5
tekanan sistole kurang dari 90-100 mmHg,

9. Petugas memberikan injeksi antihistamin, misalnya dipenhidramine


jika terjadi urtikaria,

10. Petugas memberikan injeksi aminophilin 1 amp secara IV perlahan


– lahan selama 20 menit, bila terjadi spasme bronchus,

11. Petugas memberikan injeksi dexametasone 1 amp secara IM,

12. Petugas melakukan observasi tanda – tanda vital selama 6 jam


berturut – turut, setelah itu dapat di berlakukan secara berkala tiap
2 jam bila keadan tetap stabil.

3/5
6.Diagram Alir
Pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda syok :
a. KU gelisah ada penurunan kesadaran,
b. Pasien tampak kebiruan / sianosis,
c. Akral dingin, keringat berlebihan,
d. Vital sign abnormal (TD < 90/60 atau tak
terukur, nadi meningkat> 100 x/menit,

 Membaringkan pasien, posisi kaki lebih tinggi dari kepala.


 Membebaskan jalan nafas
 Pemasangan O2 (3-4 pm)
 Beri injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc IM/SC

TIDAK ADA Tunggu 5-10


REAKSI Menit

Beri injeksi adrenalin 0,3-o,5 cc IM/SC ADA


PERBAIKAN

TIDAK ADA REAKSI P0ERBAIKAN

LAKUKAN TINDAKAN :
 Pemberian infuse NaCl tetesan cepat
 Pemberian injeksi aminopilin 5mg/Kg BB
perlahaan selama 5-10 menit, dilanjutkan
dengan dosis maintance 0,5-0,9 mg/kg
BB/jam dalam larutan NaCl 0,9% PULANG
 Pemberian dependhidramine 10-20 mg
IM/IV
 Pemberian 1 ampul Dexamethason IV

EVALUASI DAN OBSERVASI 1-2 JAM

TIDAK ADA REAKSI PERBAIKAN CATAT di


REKAM
MEDIS

RUJUK RUMAH SAKIT

7. Hal-hal yang perlu Keadaan Umum dan tingkat kesadaran pasien


di perhatikan

4/5
8. Unit terkait 1. UGD,
2. Poli Umum,
3. KIA,
4. Gigi,
5. Ponkesdes,
6. Puskesmas Pembantu.

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl

5/5

Anda mungkin juga menyukai