Kebiasaan Membersihkan Gigi
Kebiasaan Membersihkan Gigi
Disusun oleh :
3PA03
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari
kesehatan tubuh secara keseluruhan, sehingga pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan.tetapi sayangnya,
Kebiasaaan membersihkan gigi sering disepelakan oleh banyak
orang. Padahal gigi merupakan salah satu organ yang penting yang
ada di dalam tubuh kita, dengan membiarkan gigi kita tidak terawat
dengan baik itu berarti kita sudah membiarkan kuman dan bakteri
masuk kedalam tubuh kita.
Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah
kesehatan yang membutuhkan penanganan yang berkesinambungan
karena memiliki dampak yang sangat luas, sehingga perlu
penanganan khusus sebelum terlambat ( Siti, 2014).
Kesehatan gigi dan mulut menjadi suatu masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan penanganan secara menyeluruh dan
segera karena dampaknya sangat luas dalam mempengaruhi kondisi
tubuh. Menurut data global yang dikeluarkan oleh World Health
Organization (WHO) menunjukkan bahwa 60-90% anak usia
sekolah di negara industri mengalami masalah gigi dan mulut. Di
Indonesia sendiri berdasarkan data Riset kesehatan dasar tahun 2013
yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
menunjukkan bahwa selama 12 bulan terakhir (potential demand)
penduduk Indonesia masih banyak yang mengalami masalah
kesehatan gigi dan masih cukup banyak yang belum mendapatkan
perawatan kesehatan gigi dan mulut. Data tersebut yaitu sebanyak
25,9% dari 1.027.763 responden menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Adapun 68,9% tidak
mendapatkan perawatan dan pengobatan gigi dan hanya 31,1% yang
mendapatkan perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi.
Data tersebut didapatkan melalui metode wawancara serta
pemeriksaan gigi dan mulut secara langsung. (Kemenkes, 2013).
Penelitian juga dikaukan oleh Departemen kesehatan pada tahun
2013 menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia
sudah menggosok gigi, namun hanya sedikit masyarakat yang
memiliki kebiasaan yang benar dalam menggosok gigi.
B. Rumusan masalah
Mengapa masyarakat masih salah dalam membersihkan gigi?
C. Daftar pertanyaan
1. Mengapa kita harus membersihkan gigi?
2. Kapan waktu yang dianjurkan oleh Kemenkes untuk
membersihkan gigi?
3. Berapa anjuran yang diberikan oleh Kemenkes untuk menyikat
gigi dalam sehari?
4. Bagaimana cara membersihkan gigi dengan benar?
5. Berapa kali dalam setahun kita harus mengecekan kesehatan
gigi kita ke dokter gigi?
6. Merek pasta gigi apa yang biasanya Anda gunakan?
7. Apakah Anda juga menggunakan obat pemberih mulut setelah
membersihkan gigi Anda?
8. Makanan apa saja yang dapat menyebabkan gigi menjadi tidak
sehat?
D. Metode penelitian
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif, metode penelitian kulaitatif adalah metode
penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yabg alamiah, dimana peneliti
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulsi ( gabungan), analisi bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.(Sugiyono,2017).
Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis isi/ content analysis. Content anlysis atau analisis isi adalah
suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif dan deskripsi
kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak (Barelson dalam
Eriyanto, (Eriyanto, 2011).
II. KONSEP TEORITIS
Tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor perilaku masyarakat yang
belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
terlihat dari 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2%
yang menyikat gigi hanya 8,1% menyikat gigi yang benar dan tepat waktu.
Hal ini sesuai denga hasil dari analisis masalah tentang kebiasaan
membersihkan gigi Riset kesehatan dasar tahun 2013 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa selama 12 bulan
terakhir (potential demand) penduduk Indonesia masih banyak yang mengalami
masalah kesehatan gigi dan masih cukup banyak yang belum mendapatkan
perawatan kesehatan gigi dan mulut. Data tersebut yaitu sebanyak 25,9% dari
1.027.763 responden menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mempunyai
masalah gigi dan mulut. Adapun 68,9% tidak mendapatkan perawatan dan
pengobatan gigi dan hanya 31,1% yang mendapatkan perawatan dan pengobatan
dari tenaga medis gigi. Data tersebut didapatkan melalui metode wawancara serta
pemeriksaan gigi dan mulut secara langsung. (Kemenkes, 2013).
B. Saran
Arianto, Shaluhiyah, Z., & Nugraha, P. (2014). Perilaku Menggosok Gigi pada
Siswa Sekolah Dasar Kelas V dan VI. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia, 127-135.
Eriyanto. (2011). Analisis isi: Pengantar metodelogi untuk penelitian ilmu
komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: PRAMEDIA GROUP.
Koentjaraningrat. (1989). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: AKSARA
BARU.
Permatasari, W. A., & Artaria, M. D. (2015). Keterkaitan kebiasaan manusia
terhadap kondisi gigi. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 181-187.
SIAGIAN, R. E. (n.d.). PENGARUH MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR
SISWA. Jurnal Formatif 2(2), 122-131.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.